Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Levina Mulya
"Latar Belakang: Periodontitis kronis mempunyai prevalensi yang sangat tinggi. Baru-baru ini, ada tipe baru fototerapi non bedah untuk mengeliminasi bakteri dinamakan terapi fotodinamik.
Tujuan: Menganalisis efek terapi fotodinamik setelah SPA pada periodontitis kronis.
Metode: Desain split-mouth menerima SPA dengan atau tanpa terapi fotodinamik. BOP, kedalaman poket, dan kehilangan perlekatan diperiksa pada awal dan 1 bulan.
Hasil: Terjadi penurunan kedalaman poket dan peningkatan perlekatan, yang lebih besar dibandingkan sisi kontrol (p<0,05). Pada BOP terjadi penurunan hampir sama dengan sisi kontrol.
Kesimpulan: Tindakan SPA + terapi fotodinamik dibandingkan SPA saja terbukti menyebabkan perubahan efek klinis yang lebih baik pada penurunan kedalaman poket periodontal dan meningkatkan perlekatan gingiva.

Background: Chronic periodontitis has a very high prevalency. Recently, there is a new type of non-surgical phototherapy to eliminate bacteria called photodynamic therapy.
Aim: Analyzing the effects of photodynamic therapy after SPA in chronic periodontitis.
Methods: split-mouth design receives SPA with or without photodynamic therapy. BOP, pocket depth, and attachment loss examined at baseline and 1 month.
Results: There was a decrease in pocket depth and increasing clinical attachment, which is greater than the controls (p <0.05). In BOP decreased nearly equal to the control side.
Conclusions: Measures SPA + photodynamic therapy have better clinical effect on periodontal reduction pocket depth and increased gingival attachment.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T33113
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Airina
"ABSTRAK
Abstrak. Inovasi terbaru untuk mendapatkan regenerasi jaringan periodontal adalah dengan bahan platelet rich fibrin (PRF) dan cangkok tulang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis. Tujuan: Mengevaluasi perbedaan tinggi tulang alveolar pada terapi bedah flep poket infraboni menggunakan Platelet rich fibrin dan kombinasi dengan cangkok tulang. Metode penelitian: Evaluasi radiografis periapikal sebelum dan sesudah perawatan menggunakan PRF dan kombinasi dengan cangkok tulang Hasil: secara statistik, terdapat perbedaan tinggi tulang yang bermakna pada terapi bedah poket infraboni dengan PRF dan kombinasi dengan cangkok tulang. Kesimpulan: Platelet rich fibrin dan kombinasi dengan cangkok tulang memiliki hasil yang sama pada evaluasi radiografis ketinggian tulang secara statistik

ABSTRACT
Abstract. The new innovation to enhance periodontal tissue regeneration are using PRF and bone graft material. The study was clinical experimental. Purpose:To evaluate the difference of alveolar bone heigh on periodontitis therapy using PRF and combination with bone graft.Research methods: periapical radiograph evaluation before and after periodontitis therapy using PRF compare to combination with bone graft. by assessing alveolar bone height. Results: Statistically, there were no significant difference between alveolar bone height on periodontitis therapy PRF compare to combination with bone graft. Conclusion: PRF and combination with bone graft has the same result statictically in radiographic evaluation of alveolar bone height."
2013
T32781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazzla Camelia Maisarah
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini menganalisis penyembuhan jaringan periodontal sesudah flep dengan aplikasi PRF dan cangkok tulang serta PRF saja. Metode: Empat belas sampel Periodontitis kronis dibedah flep dan diamati perbaikan status periodontal 3 dan 6 bulan paska flep. Hasil: Perbaikan tingkat perlekatan kelompok PRF dan cangkok tulang lebih baik dari kelompok PRF. Tidak ada perbedaan poket dan perdarahan gingiva yang lebih baik pada PRF dan cangkok tulang dibandingkan PRF. Kesimpulan: Ada perbedaan perbaikan tingkat perlekatan serta tidak ada perbedaan perbaikan poket dan perdarahan gingiva antara PRF dan cangkok tulang dibandingkan dengan PRF saja.

ABSTRACT
This study is to analyze periodontal tissue healing after flap using platelet rich fibrin and bonegraft and PRF only. Methode: Fourteen samples with chronic periodontitis were treated by flap and the periodontal status were evaluated at 3 and 6 month after treatment. Result: Attachment level healing in PRF and bonegraft is better than PRF group. Pocket depth and bleeding on probing were not better in PRF and bonegraft than PRF. Conclusion: There is a difference on attachment level and there are no difference on pocket and bleeding on probing between both of group."
2013
T32922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Susanto
"ABSTRAK
Latar Belakang: Chlorine dioxide mempunyai efek antibakterial yang kuat, namun dalam
bidang kedokteran gigi chlorine dioxide masih jarang dilaporkan. Tujuan: membandingkan
efektifitas antara skeling yang dikombinasikan pengolesan gel chlorine dioxide dengan
efektifitas skeling saja terhadap penyembuhan klinis gingivitis. Metode: Empat puluh subjek
gingivitis telah menyetujui mengikuti penelitian ini, terdiri dari 20 subjek diterapi skeling
dikombinasi gel chlorine dioxide, dan 20 subjek lainnya mendapat terapi skeling saja. Chlorine
dioxide dioleskan oleh pasien pada marginal gingiva, dua kali sehari setelah menyikat gigi
selama 14 hari. Dianjurkan tidak makan dan minum selama satu jam setelah diolesi chlorine
dioxide. Indeks plak, PBI dan kedalaman poket dievaluasi sebelum dan sesudah terapi pada gigi
16,21,11,21,22,24,26,36,32,31,41,42,44,46. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna pada
penurunan indeks plak( p<0,05); tidak terdapat perbedaan bermakna pada penurunan PBI
(p>0,05);ada kecenderungan perbedaan bermakna pada kedalaman poket (p=0,053).
Kesimpulan: Terapi skeling yang dikombinasi pengolesan chlorine dioxide pada gingivitis,
lebih baik dibanding dengan skeling saja pada penyembuhan gingivitis.

ABSTRACT
Background: Chlorine dioxide has strong antibacterial effect, but there is still limited study
about the use of chlorine dioxide in dentistry. Aim: To compare the effectiveness of scaling
combine with application of chlorine dioxide gel and scaling only in the healing of gingivitis.
Methods: Forty subjects with gingivitis agreed to follow this study. Twenty subjects got scaling
combine with chlorine dioxide gel application and the remaining subjects got scaling only.
Chlorine dioxide was applied at marginal gingiva by the patients, twice daily after tooth brushing
during 14 days. No food and drink in one hour after application of chlorine dioxide. Plaque
index, Papilla Bleeding Index and pocket depth of gingival before and after treatment was
evaluated at teeth 16,21,11,21,22,24,26,36,32,31,41,42,44,46. Results: There is significant
difference statistically of reduction of plaque index (p<0.05); there is no significant difference
statistically of reduction of PBI (p>0.0.5); and there is tendency of significant difference
statistically of reduction of pocket depth (p=0.053). Conclusion: The treatment of scaling
combine with application of chlorine dioxide gel gives better outcome than scaling only, in
healing of gingivitis."
2013
T35047
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Hermanda Putri
"ABSTRAK
Latar Belakang: Nutrisi pada makanan yang dikonsumsi oleh vegetarian dapat
memberi pengaruh yang baik terhadap kondisi periodontal. Tujuan: Untuk
mengetahui perbedaan status periodontal pada vegetarian dibandingkan nonvegetarian.
Metode: Penelitian deskriptif cross-sectional dengan subjek 60 orang
yang terbagi dalam dua kelompok, 30 orang vegetarian dan 30 orang nonvegetarian.
Dilakukan pengukuran indeks plak, kalkulus, OHIS dan PBI pada
masing-masing kelompok. Hasil: Nilai rerata indeks plak, kalkulus, OHIS, dan
PBI pada kedua kelompok tidak berbeda bermakna (uji Mann-Whitney; p>0,05
dan uji Independent T-Test; p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan
bermakna dari indeks plak, kalkulus, oral hygiene, dan perdarahan gingiva
kelompok vegetarian dibandingkan non-vegetarian dan semuanya tergolong ke
dalam kategori sedang dan baik.

ABSTRACT
Background: Nutritions in vegetarians’s food can give a good effect to periodontal
condition. Objective: To analyze the differences of periodontal status in vegetarians
compared to non-vegetarians. Method: The research is cross-sectional descriptive
with 60 subjects who were divided into two groups, 30 subjects of vegetarians and 30
subjects of non-vegetarians. Examination were done using plaque, calculus, OHIS,
and PBI index in each group. Result: The mean of plaque, calculus, OHIS, and PBI
index scores in both of groups have no significant difference (Mann-Whitney test;
p>0,05 and Independent T-Test; p>0,05). Conclusion: There is no significant
difference of plaque, calculus, oral hygiene, and papila bleeding index in vegetarians
compared to non-vegetarians and they were classified to moderate and good
category."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septia Utami
"ABSTRAK
Latar Belakang: Penggunaan alat ortodonti cekat dapat mempengaruhi kondisi
jaringan periodontal akibat dari akumuasi plak yang sulit dibershikan, sehingga
dibutuhkan alat bantu tambahan dalam menjaga kebersihan mulut. Tujuan:
Mengetahui efektivitas alat bantu oral hygiene terhadap status periodontal
pemakai alat ortodonti cekat. Metode: Penelitian cross sectional, dengan tiga
puluh subjek berdasarkan teknik purposive sampling. Subjek penelitian di
ditanyakan mengenai penggunaan alat bantu oral hygiene, kemudian dilakukan
pemeriksaan indeks plak, indeks kalkulus, indeks perdarahan gingiva, dan
kedalaman poket. Hasil: Nilai rata-rata indeks plak, indeks kalkulus, indeks
perdarahan gingiva, dan kedalaman poket pada kelompok yang menggunakan alat
bantu oral hygiene dengan kelompok yang tidak menggunakan alat bantu oral
hygiene berbeda bermakna (uji Kruskal-Wallis dan Independent T-Test; p<0,05).
Kesimpulan: Penggunaan alat bantu oral hygiene efektif dapat menurunkan
indeks indeks plak, indeks kalkulus, indeks perdarahan gingiva, dan kedalaman
poket pada pengguna alat ortodonti cekat.

ABSTRACT
Background: The use of fixed orthodontic appliance can affect the periodontal
condition in result of plaque accumulation, so that the use of oral hygiene aid will
be neccessary. Objective: To know the effectiveness of oral hygiene aids to
periodontal status in fixed orthodontic patient. Method: The research is cross
sectional study with thirty subjects. The subjects were questioned about the use of
oral hygiene aid and then had their plaque index, calculus, index, papilla bleeding
index, and pocket probing depth examined. Result: The mean of plaque index,
calculus index, papilla bleeding index, and pocket probing depth in group with the
usage of oral hygiene aids and group without the usage of oral hygiene aids have
significant difference (Kruskal-Wallis dan Independent T-Test; p<0,05).
Conclusion: The Use of oral hygiene aids can reduce plaque index, calculus
index, papilla bleeding index, and pocket probing depth in fixed orthodontic
patient."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Fidyawati
"Latar Belakang: Peran root surface conditioning terhadap keberadaan smear layer.
Tujuan: Menganalisis hubungan antara penggunaan root surface conditioning (minosiklin 2,1% dan EDTA 24%) terhadap keberadaan smear layer setelah penghalusan akar gigi.
Metoda: Sepuluh gigi manusia yang dicabut akibat kelainan periodontal dan dilakukan penghalusan akar. Gigi dipotong pada daerah sepertiga servikal, dan 30 spesimen yang terbentuk dibagi dalam tiga kelompok.
Hasil: Tidak ada perbedaan signifikan terhadap tingkat keberadaan smear layer antara kelompok minosiklin maupun EDTA (p=0,759). Terdapat perbedaan signifikan antara kelompok minosiklin dan EDTA dengan salin sebagai kontrol (p=0,00).
Kesimpulan: Ada hubungan antara penggunaan root surface conditioning terhadap keberadaan smear layer.

Background: Role of root surface conditioning of the existence of smear layer.
Objective: To analyze the smear layer on root surface conditioned with minocycline HCl 2,1% , EDTA gel 24%, after root planed.
Materials and methods: Ten human teeth removed due to chronic periodontitis were collected and root planed. The teeth were sectioned on 1/3 cervikal, 30 specimens were divided into three groups.
Results: No significant differences of smear layer between minocycline and EDTA (p=0,759). There was significant differences of minocycline and EDTA group compare to saline (p=0,00).
Conclusion: There was relationship of root surface conditioning treatment with smear layer.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityo Widaryono
"Latar Belakang: Regenerasi periodontal diawali dengan perlekatan bekuan fibrin yang stabil.
Tujuan: Mengamati perbedaan tingkat perlekatan bekuan fibrin pada permukaan akar yang dilakukan root surface conditioning dengan menggunakan minosiklin dan EDTA.
Metode: Tiga puluh buah permukaan akar gigi dibagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok minosiklin, kelompok EDTA dan kelompok kontrol salin. Pada permukaan akar gigi dilakukan aplikasi darah segar dan dibiarkan berkoagulasi, bekuan fibrin di evaluasi dengan Scaning Electron Microscope.
Hasil Penelitian: Tidak terdapat perbedaan bermakna antara bekuan fibrin kelompok minosiklin dengan EDTA (p=0,759).
Kesimpulan: Bahan EDTA dan minosiklin menghasilkan kepadatan bekuan fibrin yang sama pada permukaan akar gigi.

Background: Periodontal regeneration starts with a stable fibrin clots on the root surface.
Objective: To observe the differences of fibrin clots on root surface with root surface conditioning using Minocycline and EDTA.
Method: Thirty root surfaces divided into three groups. Minocycline group, EDTA group and saline group as control. Fresh human blood dropped on the surface and allow to coagulate. Fibrin clots were evaluated using Scanning Electron Microscope.
Result: The result showed no significant difference between minocycline and EDTA application (p=0,759).
Conclusion: EDTA and minocycline showed equal capability in producing fibrin clots on the root surface.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariyanti Methadias
"Latar Belakang: Terapi bedah flep periodontal dilakukan untuk meningkatkan status periodontal.
Tujuan: Evaluasi secara klinis dan radiografis keberhasilan perawatan bedah flep periodontal tahun 2011-2016.
Metode: Evaluasi status pasien antara sebelum dan sesudah perawatan bedah flep periodontal tanpa bahan cangkok tulang, menilai kedalaman poket, tingkat perlekatan klinis, resesi gingiva, dan ketinggian tulang alveolar.
Hasil: Terdapat 126 data untuk kedalaman poket, resesi gingiva, tingkat perlekatan klinis. Terdapat 135 data untuk ketinggian tulang. Terdapat hasil yang signifikan untuk semua kelompok p=0,00.
Kesimpulan: Perawatan bedah periodontal menghasilkan penurunan kedalaman poket, meningkatkan resesi gingiva, meningkatkan tingkat perlekatan klinis gingiva, dan peningkatan ketinggian tulang alveolar.

Background: Periodontal flap surgery can improve periodontal status.
Objective: Clinical and radiographic evaluation of periodontal flap surgery in 2011 2016.
Methods: Evaluation of patient status between pre and post periodontal flap surgery without bone graft materials, measuring pocket depth, clinical attachment level, gingival recession, and alveolar bone height.
Results There are 126 data for pocket depth, gingival recession, level of clinical attachment. There are 135 data for bone height. There were significant results for all groups p 0.00.
Conclusion: Periodontal flap surgery resulted decreased pocket depth, increased gingival recession, increased clinical attachment level of gingiva, and increased alveolar bone height.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erlisa Desy Chairunisa
"Gigi berjejal merupakan salah satu faktor lokal dalam rongga mulut yang dapat menyebabkan terjadinya peradangan jaringan periodontal dengan meningkatkan penimbunan plak, serta mempersulit pembersihan gigi.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan status periodontal pada kondisi gigi anterior rahang bawah berjejal kelas I Angle berdasarkan jenis kelamin, umur, dan tingkatan mahasiswa.
Metode: Penelitian menggunakan desain deskriptif analitik dengan rancangan potong lintang. Sebanyak 52 subjek dengan metode pengambilan sampel non probability, yaitu consecutive sampling. Variabel yang diperiksa adalah status kebersihan mulut menggunakan indeks plak dan indeks kalkulus. Setelah itu, status periodontal dinilai berdasarkan parameter klinis antara lain indeks perdarahan papila, kedalaman poket, kehilangan perlekatan klinis, dan resesi gingiva. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square, T-Test, dan Mann-Whitney U-Test.
Hasil: Terdapat signifikansi bermakna pada status kebersihan mulut dan kedalaman poket berdasarkan umur serta tingkatan mahasiswa p0,05.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, umur dan tingkatan mahasiswa berpengaruh terhadap status kebersihan mulut dan kedalaman poket. Semakin tinggi umur dan tingkatan mahasiswa, semakin baik status kebersihan mulutnya. Hal tersebut menunjukkan adanya korelasi antara pengetahuan dengan perilaku kesehatan gigi dan mulut. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>