Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizka Meutia Rossy
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat korelasi kualitas hubungan menantu dan mertua dengan Psychological Well-Being menantu yang tinggal bersama mertua. Partisipan penelitian ini adalah dewasa muda usia 20-40 tahun yang sudah menikah dan sedang bertempat tinggal dalam satu rumah bersama mertuanya. Terdapat sebanyak 81 Partisipan, dimana terdapat 52 perempuan dan 29 laki-laki. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan alat ukur Ryff's Psychological Well-being (RPWB) dan alat ukur Positive and Negative Social Exchange (PANSE) untuk mengukur kualitas hubungan menantu dan mertua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara kualitas hubungan positif dengan psychological well-being menantu yang tinggal bersama mertua (r= 0,308, p = 0,01, signifikan pada LoS 0,01). Kemudian, terdapat pula korelasi yang negatif dan signifikan antara kualitas hubungan negatif dengan psychological well-being menantu (r = -0,291, p = 0,01, signifikan pada LoS 0,01)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Averina Elga Christie
"ABSTRAK
Pada tahun 2017, Indonesia telah memasuki keadaan darurat narkoba dengan jumlah total 3.376.115 pengguna narkoba (Badan Narkotika Nasional, 2017). Menurut data yang diperoleh dari National Narcotics
Agency (2017), dari total pengguna narkoba di Indonesia, 489.197 orang mengalami narkoba kecanduan. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hal ini menyebabkan seseorang mengalami kecanduan narkoba, seperti pengalaman masa kanak-kanak yang merugikan (ACE) dan depresi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang merugikan pengalaman masa kecil (ACE), depresi, dan kecanduan narkoba. Populasi dari penelitian ini adalah penduduk Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (n = 193), dengan rentang usia berusia antara 18-58 tahun. Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan model bertahap untuk
menganalisis data. Studi ini menemukan bahwa pengalaman masa kecil yang merugikan dan depresi bisa terjadi memprediksi kecanduan narkoba. Disamping itu jumlah obat yang dikonsumsi dan lamanya penggunaan obat bisa memprediksi kemungkinan kecanduan narkoba di antara peserta. Tapi, hasil ini tidak bisa digeneralisasikan ke populasi lain karena data tidak berdistribusi normal. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk mengembangkan program trauma informed care (TIC) di Balai Rehabilitasi BNN.

ABSTRACT
In 2017, Indonesia entered into a state of drug emergency with a total of 3,376,115 drug users (National Narcotics Agency, 2017). According to data obtained from the National Narcotics
Agency (2017), of the total drug users in Indonesia, 489,197 people experience drug addiction. Based on several previous studies, it is known that there are several factors that can cause this to cause a person to experience drug addiction, such as adverse childhood experiences (ACE) and depression. The aim of this study was to investigate the associations of adverse childhood experiences (ACE), depression, and drug addiction. The population of this study were residents of the National Narcotics Agency Rehabilitation Center (n = 193), with an age range between 18-58 years. This study uses multiple linear regression with a stepwise model for analyze data. The study found that adverse childhood experiences and depression can predict drug addiction. In addition, the number of drugs consumed and the duration of drug use could predict the likelihood of drug addiction among participants. However, these results cannot be generalized to other populations because the data are not normally distributed. The results of this study can be used as a basis for consideration in developing a trauma informed care (TIC) program at the BNN Rehabilitation Center."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezti Wandanuri Putri
"Setiap tahun, ada peningkatan jumlah orang yang didiagnosis dengan autisme, termasuk orang tua mereka. Membesarkan anak dengan autisme adalah tantangan seumur hidup bagi orang tua, dan itu bisa berdampak pada kesejahteraan orang tua. Untuk menjaga kesejahteraan orang tua, mereka dapat memanfaatkan dyadic coping (DC) dengan pasangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi suatu korelasi antara kesejahteraan dan faktor mengatasi diad. Ada 121 orang tua yang berpartisipasi penelitian ini. Kesejahteraan diukur dengan Skala Berkembang dan Skala Positif dan Pengaruh Negatif (Diener et al., 2010), sementara koping diad diukur oleh Diadik Coping Inventory (Bodenmann, 2005). Hasilnya menunjukkan, ada yang positif signifikan hubungan antara faktor kesejahteraan dan DC umum yang berfokus pada emosi, berfokus pada masalah DC umum, juga DC yang mendukung emosi. Ada yang signifikan positif hubungan antara yang berfokus pada masalah mendukung dan mendelegasikan DC dengan psikologis maju.

Every year, there is an increase in the number of people diagnosed with autism, including their parents. Raising children with autism is a lifelong challenge for parents, and it can have an impact on the well-being of parents. To maintain the welfare of parents, they can take advantage of dyadic coping (DC) with their partners. This study aims to evaluate a correlation between well-being and coping factors for dyads. There were 121 parents who participated in this study. Welfare is measured by the Developmental Scale and Positive Scale and Negative Influence (Diener et al., 2010), while dyadic coping is measured by Diadik Coping Inventory (Bodenmann, 2005). The results show, there is a significant positive relationship between welfare factors and general DC that focuses on emotions, focuses on common DC problems, also DCs that support emotions. There is a significant positive relationship between focusing on the problem of supporting and delegating DC with psychologically advanced."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library