Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elisabeth Dyah Noviani
"ABSTRAK
Penerapan Lean Manajemen Pada Pelayanan Rawat JalanPasien BPJS Rumah Sakit Hermina Depok Tahun 2017Lamanya waktu tunggu dalam pelayanan rawat jalan akan menghambat pelayanan,dan berdampak pada penumpukan antrean dan inefisiensi pelayanan. Penelitian inibertujuan menganalisis penerapan metode lean pada pelayanan rawat jalan pasienBPJS di rumah sakit Hermina Depok tahun 2017. Penelitian dengan metodekualitatif ini mengobservasi waktu pelayanan pasien rawat jalan BPJS untukmelihat dan memotret kondisi alur pelayanan pasien rawat jalan BPJS. Pada valuestream mapping pasien tanpa pemeriksaan penunjang, waktu proses cycle time tercepat adalah pada saat pasien di kasir yaitu 2,2 menit dan paling lama adalahpada saat pasien mendapat pemeriksaan dokter yaitu 12,6 menit. Waktu tunggu waiting time paling lama pada saat pasien menunggu obat di farmasi yaitu 96,2menit 1 jam 36 menit dan paling cepat adalah pada saat pasien menunggu di kasiryaitu 4,4 menit. Pada value stream mapping pasien dengan pemeriksaan penunjanglaboratorium, waktu proses cycle time tercepat adalah pada saat proses pasiendikasir 4,2 menit, dan paling lama pada saat pasien mendapat pemeriksaan dokteryaitu 12,6 menit. Waktu tunggu waiting time terlama pada saat pasien menunggudokter yaitu 126,2 menit 2 jam 6 menit dan paling cepat pada saat pasienmenunggu proses di kasir 2,2 menit. Pada value stream mapping pasien denganpemeriksaan penunjang radiologis, waktu proses cycle time tercepat pada saatproses pasien dikasir yaitu 4,8 menit, paling lama pada saat proses pemeriksaanradiologi yaitu 67,2 menit 1 jam 7 menit . Waktu tunggu waiting time terlamapada saat pasien menunggu dokter 95,6 menit 1 jam 35 menit , paling cepat padasaat proses pasien di kasir 4,4 menit. Hasil penelitian menunjukkan 90 waktupelayanan merupakan kegiatan non value added dan hanya 10 kegiatan yangvalue added, dengan jenis-jenis waste nya adalah defect, over production, waiting,transportation, inventory, motion, dan over processing. Analisis future state denganusulan perbaikan metode lean secara simulatif yaitu 5S, Kanban Inventory, visualmanagement menurunkan kegiatan non value added menjadi 78,30 danmeningkatkan kegiatan value added menjadi 21,70 .Rekomendasi dengan melakukan perbaikan jangka pendek, jangka menengah danjangka panjang melalui program pelaksanaan metode lean berkelanjutan.Kata kunci : Metode lean, rawat jalan, waktu tunggu, kegiatan value added,kegiatan non value added.

ABSTRACT
The Aplication of Lean Method on Outpatient BPJSServices at Hermina Depok Hospital in 2017.The length of waiting time in the hospital outpatient service is important forefficient hospital service. Long waiting time leads to accumulating queue andinefficient service. This study was aimed to analyze the application of lean methodon outpatient BPJS services at Hermina Depok Hospital in 2017. This qualitativeresearch method investigated the time spent by BPJS outpatient patient by applyinglean method and observing the outpatient service flow condition. The first result,the value stream mapping VSM of patients without any adjunctive examinations i.e., laboratory or radiology , the fastest cycle time was observed at the receptiondesk 2.2 minutes and the longest at the doctor examination room 12.6 minutes .The longest waiting time was at drug prescription process at pharmaceutical unit 96.2 minutes or 1 hour,36 minutes and checkout was the fastest 4.4 minutes .Second result, the VSM with laboratory examination, the fastest time cycle was atthe reception desk 4.2 minutes , and the longest was observed at the doctorexamination 12.6 minutes . The longest waiting time at the doctor waiting room 2hours 6 minutes and checkout was the fastest 2.2 minutes . Third result, the VSMwith radiologic examination, the fastest cycle time was observed at the receptiondesk 4.8 minutes , the longest cycle time was at the radiology examination process 67.2 minutes or 1 hour, 7 minutes . The longest waiting time was observed at thedoctor examination room 95.6 minutes or 1 hour, 35 minutes and checkout wasthe fastest 4.4 minutes . The results showed that 90 service time was non valueadded activity and only 10 of value added activity. The wastes were defect, overproduction, waiting, transportation, inventory, motion, and over processing. Afterconducting future state analysis with the proposed improvement with simulativelean method 5S, Kanban Inventory, visual management , it was found that nonvalue added activity became 78,30 and value added activity became 21,70 .Future recommendation is important to organize short , medium and long termimprovements through implementation of sustainable lean method program.Keywords Lean method, outpatient waiting time, value added activity, non valueadded activity"
2017
T47631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriah
"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi waktu pelayananinstalasi farmasi rawat jalan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan rumahsakit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian gabungan mixed method dengan melakukan wawancara mendalam serta observasi waktutunggu pelayanan obat yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisisunivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tunggu pelayanan obatracik dan paten di rumah sakit ini melebih standar waktu yang ditetapkan,ditemukan beberapa penghambat seperti ketersediaan sumber daya manusia, saranaprasarana dan fasilitas kerja yang merupakan hambatan terbesar dalam pelayananini.
Disarankan kepada rumah sakit untuk dapat redisain layout farmasi,menghitung ulang pola ketenagaan serta pengaturan tugas sesuai dengankompetensinya.

This study aims to improve the efficiency of service time of outpatientpharmacy installation in order to improve the quality of hospital services. Theresearch method used is the method of combined research mixed method byconducting in depth interviews and observation of drug service waiting time whichthen analyzed by using univariate analysis.
The result of the research shows that the waiting time for the service of racikand patent medication in this hospital exceeds the standard time set, found someobstacles such as availability of human resources, infrastructure and work facilitieswhich is the biggest obstacle in this service.
It is advisable to the hospital to be ableto redesign the pharmacy layout, recalculate the pattern of the workforce as well asthe arrangement of tasks in accordance with its competence.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valentino Haksajiwo
"Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit RK Charitas dituntut untuk segera meningkatan kualitas karena masih menghadapi berbagai permasalahan seperti terjadinya penumpukan pasien, lamanya waktu pelayanan, dan tingginya keluhan pasien. Lean thinking telah berkembang menjadi metode yang banyak digunakan di rumah sakit untuk mengatasi berbagai masalah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengevaluasi arus pasien IGD saat ini, (2) untuk mengidentifikasi dan menghilangkan proses yang tidak bernilai, dan (3) mengusulkan future state value stream map (VSM). Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan action research. Pengambilan data dilakukan dengan observasi langsung keseluruhan aktivitas di IGD untuk memetakan current state VSM, dan mengidentifikasi waste serta menentukan value added dan non value added activity. Simulasi dilakukan untuk mengurangi aktivitas non value added yang dapat dihindari sebagai dasar pengajuan future state VSM. Hasil penelitian ini menemukan 38 aktivitas yang dilakukan oleh pasien di IGD RS RK Charitas, rata-rata waktu yang dibutuhkan pasien adalah 405 menit dan kegiatan yang paling memakan waktu adalah menunggu transfer ke rawat inap. Setelah waste dieliminasi, seluruh proses aktivitas di IGD turun dari 38 menjadi 29 aktivitas saja serta terjadi peningkatan value added sebesar 17,97%. Keseluruhan hasil tersebut menjadi dasar untuk menyimpulkan bahwa penerapan lean thinking di IGD RS Charitas telah terbukti mereduksi waste dan meningkatkan value added. Penerapan future state VSM dalam jangka pendek, menengah dan panjang meliputi antara lain aplikasi 5S, membuat sistem informasi emergensi di unit radiologi dan mengubah layout triase adalah rekomendasi yang diajukan dari penelitian ini.

Emergency department (ED) face problems with overcrowding, access block, cost containment, and increasing demand from patients. In order to resolve these problems, there is rising interest to an approach called "lean thinking". This study aims to (1) evaluate the current patient flow in ED, (2) to identify and eliminate the non-valued added process, and (3) to propose a future state value stream map (VSM). It was a qualitative study. The first step is we observe the whole activity in ED and make a current state VSM, than we apply lean thinking to find waste and identify value added and non value added activity. The last step is to eliminate the avoidable non value added activity and propose the future VSM Among all the processes carried out in ED at RK Charitas Hospital, the most time consuming processes were to wait for an admission bed (boarding). After the waste is eliminated, the entire process of activity in the ER drops from 38 to 29 activities only. Value added activity increased by 17.97%. The application of lean thinking hopefully can improve the patient flow in ED. Acquiescence to the principle of lean is crucial to enhance high quality emergency care and patient satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50021
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronaningtyas Maharani
"Pelaksanaan komunikasi efektif merupakan salah satu sasaran dalam International Patient Safety Goals (IPSG) yang dicanangkan oleh The Joint Commission International (JCI) pada tahun 2006. Proses serah terima pasien antar perawat merupakan salah satu area implementasi komunikasi efektif. Di dalam serah terima pasien terjadi proses transfer informasi spesifik terkait pasien yang bersifat akrual untuk memastikan kontinuitas dan keamanan asuhan pasien. Kesenjangan komunikasi saat proses serah terima pasien dapat menimbulkan cedera. Kepatuhan perawat dalam pelaksanaan komunikasi efektif dalam proses serah terima pasien dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengetahuan dan sikap perawat, serta fungsi pengawasan kepala perawat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepatuhan perawat, mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat serta fungsi pengawasan kepala perawat terhadap kepatuhan perawat, serta memperoleh strategi untuk meningkatkan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan komunikasi efektif dalam proses serah terima pasien. Metode penelitian ini adalah mixed methods, yaitu menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap perawat, dan fungsi supervisi kepala perawat. Sementara yang menjadi variabel dependen adalah kepatuhan perawat. Jenis kelamin, usia, pendidikan, dan masa kerja menjadi variabel perancu. Jumlah sampel untuk metode kuantitatif adalah 89 orang perawat yang bertugas di instalasi rawat inap dan instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan lembar observasi. Sementara untuk metode kualitatif digunakan teknik wawancara dengan beberapa informan yang dipilih (purposive sampling).
Hasil analisa univariat menunjukkan 11.2% perawat memiliki kepatuhan baik, 13.5% perawat memiliki pengetahuan baik, 24.7% perawat memiliki sikap baik, dan 24.7% perawat menjawab bahwa fungsi supervisi kepala perawat baik. Hasil analisa bivariat menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap perawat, dan fungsi supervisi kepala perawat terhadap kepatuhan perawat. Sementara hasil dari wawancara mendalam diperoleh beberapa faktor yang menjadi penyebab ketidakpatuhan perawat dalam pelaksanaan komunikasi efektif dalam proses serah terima pasien, yaitu belum adanya standar prosedur operasional (SPO) serah terima pasien sesuai dengan rekomendasi WHO, belum adanya sistem evaluasi pelaksanaan prosedur serah terima pasien antar perawat, perawat belum menguasai prosedur serah terima pasien dan tidak memahami atensi pasien, format penulisan serah terima pasien hanya berfokus pada rencana tindakan, model Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) yang diterapkan serta jumlah ketenagaan yang belum terpenuhi menyebabkan fungsi supervisi kepala perawat tidak optimal.
Saran rekomendasi yang dapat diterapkan adalah revisi SPO serah terima pasien sesuai rekomendasi WHO, pembuatan sistem evaluasi pelaksanaan SPO serah terima pasien, revisi format penulisan serah terima pasien, meningkatkan pengetahuan perawat dengan membuat target jumlah sosialisasi SPO dan asuhan keperawatan dalam program mutu instalasi, merubah model MAKP, serta pemenuhan kebutuhan ketenagaan.

In 2006, The Joint Commission declared International Patient Safety Goals, where effective communication is one of the goals. Patients handoff between nurses can be achieved through effective communication implementation. A successfull handoff defined as a transfer and acceptance of responsibility for patient care and it is a real-time process of passing relevant patient information to ensure continuity and safe patient care. Communication's breakdown in handoff procedures can lead to serious impacts in the patient's care, inappropriate treatment, and potential harm to the patient. Nurse compliance in effective communication implementation in patient handoff procedure is influenced by several factors, such as knowledge, perception, and supervision of the head nurse.
The aim of this study is to know the description of nurse compliance, the relationship between knowledge, perception, supervision and nurse compliance, and also to gain strategy to improve the nurse compliance in effective communication implementation in patient handoff procedure. This study used mixed methods (quantitative and qualitatitve) with cross sectional approach. The independent variables in this study are nurse knowledge, perception, and the supervision of head nurse. The dependent variable is nurse compliance. Gender, age, level of education, and years of working are the confounder. The sample size for the quantitative method is 89 nurses that served in the inpatient installation. Questionnaire and observation form are used as instruments. The qualitative method used interview technique with purposive sampling.
The univariate analysis results showed that 11.2% nurses have good compliance, 13.5% nurses have good knowledge, 24.7% nurses have good perception in the implementation of effective communication in patient handoff procedure and 24.7% nurses have good perception about the head nurse supervision. The bivariate analysis results showed there are no relationship between knowledge, perception, supervision and nurse compliance. Based on the interview results, there are several factors that cause nurse disobedience in effective communication implementation in patient handoff procedure. These factors are lack of Standard Operational Procedure (SOP) about patient handoff based on WHO recommendation, the absence of evaluation system for patient handoff procedure implementation, lack of nurse knowledge about patient handoff procedure and patient's critical issues, handoff documentation more contain of plan to do than the patient's critical issues, proffessional nursing care model can not produce optimal supervision of the head nurse, and lack amount of nurse.
Several recommendations that can be used as strategy to improve nurse compliance in effective communication implementation in patient handoff procedure are handoff procedure revision based on WHO recommendation, evaluation system for patient handoff procedure implementation, handoff documentation revision that contain patient's critical issues, make target number of SOP and nursing care training due to improve the nurse knowledge, revision of proffessional nursing care model, and fulfillment of human resource needs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library