Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lathifany R.W.
"Mobilisasi dini pasca operasi merupakan salah satu intervensi yang penting pada periode pasca operasi yang dapat mempersingkat hari rawat LOS dan mencegah komplikasi post operasi. Namun demikian, mobilisasi pasca operassi merupakan elemen asuhan keperawatan yang kadang terlupakan. Tujuan penulisan adalah untuk menganalisis intervensi program mobilisasi dini pada klien Ny.S 60 tahun dengan lumbal spinal stenosis L4-L5 pasca operasi dekompresi dan pemasangan TLIF Transforaminal Lumbar Interbody Fusion dengan riwayat hipertensi, obesitas dan foot drop dextra. Intervensi dilakukan selama lima hari perawatan yang meliputi edukasi kesehatan, latihan kekuatan otot, mobilisasi di tempat tidur, hingga mobilisasi jalan dengan menggunakan walker.
Hasil pelaksanaan intervensi adalah kemampuan klien dalam mobilisasi meningkat yang ditunjukan dengan pencapaian 6 dari 8 skor JH-HLM John Hopkins Highest Level of Mobilty yaitu klien mampu berjalan lebih dari 10 langkah dalam 5 hari perawatan. Selain itu, kondisi umum klien meningkat yaitu secara fisik meliputi: klien lebih aktif untuk merubah posisi dan bergerak, keluhan nyeri dan kelelahan jarang, mengatakan lebih nyaman dan tubuhnya tidak kaku ; emosional meliputi: mood tampak baik, kecemasan untuk mobilisasi minimal, kooperatif dalam program mobilisasi , dan sosial meliputi: peningkatan tingkat kemandirian klien untuk mobilisasi, keluarga berpartisipasi aktif dalam mendukung dan mendampingi klien dalam program mobilisasi. Hasil analisis menunjukan bahwa intervensi program mobilisasi dini pasca operasi berdampak positif terhadap hasil perawatan pasca operasi klien sehingga perlu menjadi prioritas dalam asuhan keperawatan pasca operasi.

Early postoperative mobilization is one of the most important interventions in the postoperative period that can shorten length of stay LOS and prevent postoperative complications. However, postoperative mobilization is the most frequently overlooked element of nursing care. The purpose of the writing was to analyze the early mobilization program on the Ny.S 60 years old client with Lumbar L4 L5 spinal stenosis post decompression and TLIF Transforaminal Lumbar Interbody Fusion installation with history of hypertension, obesity, and foot drop dextra. Interventions were performed for five days of care that included health education, muscle strength training, bed mobilization, to out of bed mobilization using walkers.
The result of the intervention was client's ability to mobilize has increased which has been shown in the achievement of 6 of 8 JH HLM score John Hopkins Highest Level of Mobilty which client can walked more than 10 steps within 5 days of treatment. Client's general condition also improved which physical aspect including the client were more active to change position and moved, rare to complaint pain and tiredness, said more comfortable and her body more relaxed emotional aspect including good mood, minimal anxiety during mobilization, cooperative in mobilization program , social aspect including the level of client independence for mobilization increased, the family actively participated in supporting and assisting clients in the mobilization program. The results of the analysis showed that the intervention of early postoperative mobilization program had a positive impact on client's postoperative outcomes, therefore it needs to be a priority interventions in postoperative nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhasanah
"ABSTRAK
Fraktur femur dikenal sebagai fraktur yang umum terjadi di wilayah perkotaan dibandingkan wilayah pedesaan. Di perkotaan banyak dijumpai kasus fraktur femur, namun di pedesaan lebih banyak ditemukan yaitu fraktur pada ekstremitas atas. Hal ini karena perbedaan karakteristik wilayah dan penduduk dari keduanya, sehingga masyarakat kota memiliki faktor risiko yang khas wilayah perkotaan seperti contohnya fraktur yang terjadi karena trauma atau kecelakaan lalu lintas. Pada kasus ini, Ny H merupakan seorang wanita berusia 43 tahun dan bertempat tinggal di wilayah perkotaan. Ny H mengalami fraktur femur intertrochanter tertutup bukan disebabkan karena cedera tetapi karena proses infeksi. Berdasarkan pengkajian dan analisis data pada periode pre operasi maupun post operasi, ditemukan masalah keperawatan nyeri akut, hambatan mobilitas fisik, risiko infeksi, risiko trauma, dan risiko kerusakan integritas kulit. Intervensi keperawatan yang dibahas dalam karya tulis ini adalah mengenai latihan kekuatan otot isometrik untuk mencegah penurunan kekuatan otot dan mempersiapkan ambulasi serta mobilisasi dini secara optimal.

ABSTRACT
Femoral fractures are known as common fractures in urban areas rather than rural areas. In urban areas there are many cases of femoral fracture, but in rural areas more commonly found is fracture in upper limb. This is due to the different characteristics of the region and the population of both, so that urban people have typical risk factors in urban areas such as fractures that occur because of injury or traffic accidents. In this case. Mrs H is a 43 year old female and lives in an urban area. Mrs H has a closed femoral fracture intertrochanter not caused by injury but because of infection process. Based on assessment and analysis of data in the preoperative and postoperative periods, acute pain nursing problems, impaired physical mobility, infection risk, risk for injury, and risk for impaired skin integrity were found. Nursing interventions discussed in this paper are about isometric excercise to prevent decreased muscle strength and prepare for early ambulation and early mobilization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mei Riayu
"Osteomielitis merupakan infeksi pada tulang, sumsum tulang dan jaringan sekitar yang terjadi karena masuknya mikroorganisme dengan tanda yang khas yaitu nyeri. Pembedahan merupakan salah satu pilihan penatalaksanaan pada osteomielitis dengan nyeri sebagai keluhan utama yang sering dilaporkan. Nyeri yang dialami pada klien dengan osteomielitis setelah pembedahan menjadi semakin berat ketika dilakukan perawatan luka. Asuhan keperawatan manajemen nyeri diterapkan pada Tn. MI berusia 25 tahun dengan latar belakang etnis Betawi yang menjalani debridement dan remove implant dengan riwayat operasi open reduction internal fixation ORIF femur dan tibia dekstra tujuh tahun lalu.
Manajemen nyeri yang diterapkan yaitu dengan mendengarkan musik selama perawatan luka. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan visual analogue scale VAS dan monitor tanda nonverbal nyeri. Evaluasi hasil pada hari pertama setelah debridement pada saat dilakukan perawatan luka yaitu VAS 8 dengan wajah ekspresi merintih disertai menggerakkan kaki kiri. Nyeri yang dirasakan TN. MI berkurang secara progresif selama perawatan luka dengan nilai VAS 3 dan ekspresi wajah tenang pada hari keenam setelah operasi. Penulis merekomendasikan terapi musik sebagai pilihan manajemen nyeri nonfarmakologi dengan kolaborasi pemberian analgetik sebelum perawatan luka sehingga tujuan manajemen nyeri dapat tercapai optimal.

Osteomyelitis is an infection of bone, bone marrow and surrounding tissues that occur due to the entry of microorganisms with pain as spesific sign. Surgery is one of the management options in osteomyelitis with pain as the main complaint that often reported. Pain experienced by clients with osteomyelitis after surgery becomes more severe during wound care. Nursing care of pain management applied to Mr. MI , 25 years old with Betawi ethnic background undergoing debridement and remove implants with a history of open reduction internal internal fixation ORIF surgery of the femur and tibia dekstra seven years ago.
Pain management is applied by listening music during wound care. The evaluation was performed using visual analogue scale VAS and nonverbal pain monitor. Evaluation of the results on the first day after debridement during wound care that showed VAS value 8 with a face moaning expression and wiggle his left foot. Music therapy was effective on reducing pain especially during wound care. The pain felt by TN. MI progressively decreased during wound care with VAS value 3 and calm facial expression on the sixth day after surgery. Recommendation music therapy as nonpharmacological pain management option with collaboratve analgesic treatment before wound care will provide optimal results for pain management goal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Nur Rohmah
"Prevalensi kanker kolorektal semakin meningkat di Indonesia. Salah satu penanganan kanker kolorektal, khususnya pada pasien kanker rektum adalah dengan prosedur pembedahan Abdominoperineal Resection APR . Hasil dari tindakan ini stoma permanen. Pasien dengan tindakan APR mengalami banyak perubahan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan implementasi discharge planning dengan materi hidup dengan stoma pada pasien Ca Recti post tindakan Abdominoperineal Resection. Analisis kasus dilakukan dengan pendekatan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan. Studi kasus ini merekomendasikan discharge planning yang komprehensif mengenai hidup dengan stoma pada pasien kanker kolorektal yang terpasang stoma.

The prevalence of colorectal cancer increases in Indonesia. One of the treatment for colorectal cancer, especially for rectal cancer is by Abdominoperineal Resection APR surgery. The result of this surgery is permanent stoma. Patients with APR surgery experience many changes that can affect their quality of life. This case study aims to analyze the effectiveness of the discharge planning implementation with ldquo;Living with Stoma rdquo; topic in Ca Recti post Abdominoperineal Resection patient. The case analysis is done with the Urban Community Health Nursing approach. This case study recommends a comprehensive discharge planning of living with stoma in colorectal cancer patients with stoma. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ikhsan
"Luka bakar merupakan salah satu cedera yang banyak ditemukan di masyarakat dan masyarakat adalah orang yang pertama menemukan korban luka bakar. Ketika melakukan penanganan awal luka bakar masyarakat perlu mengetahui cara penanganan awal luka bakar yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan penanganan awal luka bakar dengan perilaku penanganan awal luka bakar oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Instrumen yang digunakan disesuaikan dengan target pengetahuan yang ingin dicapai. Dalam pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dan berdasar atas kriteria inklusi yang sudah ditentukan. Uji statistik yang dilakukan menggunakan uji Chi Square dengan signifikasi (α < 0,050) menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan penanganan awal luka bakar dengan perilaku penanganan awal luka bakar oleh masyarakat (p = 0,017). Perilaku masyarakat akan tepat dalam melakukan penanganan awal luka bakar dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanganan awal luka bakar melalui pelatihan atau edukasi yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan.

Burn injury are one of the most common injuries found in the community and the community was the first to find burn victims. When conducting burn first aid early management community need to know how to do it properly. The researche aims to identify the correlation between knowledge and behaviors of burn first aid early management in the community. This study used cross sectional design with 100 respondent. This instrument used are adjusted to the target of knowledge to be achieved. Simple random sampling is used by researchers in taking data. The statistical test using Chi Square with significance (α < 0,050) showed a significant correlation between knowledge of burn first aid and behaviors of burn first aid by the community (p = 0,017). Community behavior will be appropriate in the burn first aid treatment by increasing community knowledge about burn first aid through training or education conducted by health facilities."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Entin Prakartini
"ABSTRAK
Cuci tangan merupakan salah satu metode yang efektif dalam mengurangi resiko terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan peningkatan angka penyebaran infeksi nosokomial adalah pengunjung. Penelitian terkait pengetahuan dan perilaku pengunjung dalam mencuci tangan masih sedikit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku pengunjung dalam hal mencuci tangan. Penelitian ini melibatkan 94 responden dan dilakukan dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian ini terdiri dari kuesioner pengetahuan pengunjung tentang cuci tangan dan lembar observasi perilaku cuci tangan. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pengunjng dalam hal cuci tangan (p = 0,445 ; α = 0,05). Penelitian ini merekomendasikan pentingnya pemberian informasi dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pengunjung dalam cuci tangan di rumah sakit.

ABSTRAK
Handhygiene is one of the effective methods in reducing the risk of nosocomial infections in hospitals. One of the factors that can lead to the increasing number of nosocomial infections is visitors. Research related to knowledge and handhygiene behavior of visitors is still rare. Therefore, this study aimed to determine the correlation between knowledge and behavior of handhygiene visitors in terms of handhygiene. This research involved 94 respondents and conducted using consecutive sampling technique. The research instrument consists of a questionnaire about the knowledge of visitors? handhygiene and handhygiene?s behavior observation sheet. Kolmogorov-Smirnov test results showed that no significant correlation between the level of knowledge and visitor?s behavior in hamdhygiene (p = 0.445; α = 0.05). The study recommnds the important of providing information to improve knowledge and awareness of visitors in handhygiene in hospitals.
"
2016
S64265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Muhamad Firmansyah
"ABSTRAK
Interdialytic Weight Gain (​IDWG) merupakan akumulasi cairan pada dua waktu dialisis yang dapat dipengaruhi ​oleh asupan cairan, natrium, dan tidak adekuatnya ultrafiltrasi. Kenaikan IDWG yang tinggi akan meningkatkan mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan manajemen terapi dialisis kronis dengan IDWG. Desain penelitian ini adalah ​cross-sectional yang melibatkan 94 responden yang dipilih melalui consecutive sampling. Kepatuhan dinilai menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari End Stage Renal Disease Adherence Quesstionaire. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan negatif yang sedang antara kepatuhan manajemen terapi dialisis kronis dengan IDWG (P value = 0,001), (r = - 0,49) artinya semakin tinggi kepatuhan manajemen terapi dialisis kronis maka IDWG akan semakin ringan. Pembatasan cairan dan makanan menunjukkan ada hubungan dengan IDWG (P value = 0,001), (r = -0,48); r = -0,38) untuk keduanya. Mayoritas pasien patuh terhadap manajemen terapi dialisis kronis (61,7%) dan IDWG terbanyak dalam kategori ringan (46,8%). Disarankan bagi perawat HD agar memilih strategi yang tepat dalam meningkatkan kepatuhan pasien HD untuk menurunkan IDWG.

ABSTRACT
Interdialytic Weight Gain (IDWG) is an accumulation of fluid between two-time dialysis which influenced by fluid intake, sodium, and inadequate of ultrafiltration, the increase of IDWG may enhance mortality among haemodialysis patient. This study aims to identify the relationship between chronic dialysis therapy management and IDWG. The design of this study was cross-sectional, involved 94 respondents being selected by consecutive sampling. The adherence was assesed using questionnaire that was adapted from End Stage Renal Disease Adherence Qustionnaire. The result of the study shows there is a significant relationship between chronic dialysis therapy management and IDWG (P value = 0,001), (r = - 0,49) it means higher the adherence of chronic dialysis therapy management then IDWG will be lighter. Fluid restriction and diet restriction showed a relationship with IDWG (P value = 0,001), (r = -0,48; r = -0,38) respectively. Majority patients had adherence of chronic dialysis therapy management (61,7%) had IDWG in low category (46,8%). it can be suggested that nurses have to create appropriate strategies to increase patients' adherence in order to reduce IDWG on haemodialysis patients"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S66030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Susiyanti
"Nonunion fraktur merupakan komplikasi penyembuhan tulang yang disebabkan ketidakadekuatan respon tubuh terhadap mekanisme penyembuhan fraktur. Karya ilmiah ini bertujuan menganalisis asuhan keperawatan pada pasien nonunion fraktur cruris post OREF dengan riwayat DM. Intervensi yang dilakukan berupa elevasi kaki, ROM, pemantauan gula darah, manajemen diet DM serta pemberian discharge planning. Hasil intervensi menujukkan bahwa terdapat pengaruh pada pemberian elevasi kaki secara rutin pada pasien. Pasien menunjukkan perbaikan pada keadaan luka, penurunan nyeri dan penurunan tingkat edema. Peninjauan terhadap faktor risiko yang dapat memperburuk dan meningkatkan komplikasi penyembuhan luka serta tulang seperti diabetes mellitus harus dilakukan secara komprehensif. Selain itu, pemantauan status nutrisi, pencegahan infeksi dan edukasi kepada pasien perlu dimaksimalkan untuk membantu penyembuhan tulang.

Nonunion fracture is one of bone healing complication caused by inadequate body response of fracture healing mechanism. This study aimed to analyze the nursing intervention of nonunion fracture cruris post OREF revision patient with the history of diabetes mellitus. The intervention was done by leg elevation, ROM, glucose level monitoring, diet management and discharge planning. The results of this study showed that there was effect of routine leg elevation in patients. Patients showed improvement on the wound, decrease of pain and also the decrease of edema. The review of risk factors which can worsen and increase complication of wound and bone healing as diabetes mellitus should maintained comprehensively. In addition, monitoring of nutrients status, infection prevention and discharge planning to the patients should be optimized in order to improve bone healing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Ananditasari
"Efusi pleura merupakan penyakit pada saluran pernapasan akibat pengumpulan cairan dalam ruang pleura. Efusi pleura terjadi karena komplikasi dari penyakit lain, juga disebabkan karena penyakit infeksi maupun non infeksi. Masalah yang ditimbulkan dari efusi pleura yaitu munculnya sesak napas karena menumpuknya cairan dalam rongga pleura. Masalah keperawatan yang muncul yaitu gangguan pola napas. Karya Ilmiah Akhir ini memberikan gambaran tentang keefektifan pemberian posisi semi fowler terhadap penurunan sesak napas pada Tn. R dengan efusi pleura. Hasil evaluasi yang dilakukan selama empat hari menunjukkan penurunan sesak napas dan penurunan penggunaan otot bantu pernapasan pada Tn. R setelah diberikan posisi semi fowler. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, posisi semi fowler mampu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya penggunaan alat bantu otot pernapasan.

Pleura effusion is a disease on respiratory tract which caused by an accumulation of liquids on pleural cavity. Pleura effusion happens because of a complication from another disease, either infection or non infection disease. Problem that caused by pleura effusion is an appearance of breathless. It is because of an accumulation of liquids on pleural cavity. Nursing problems that happens are ineffective breathing pattern. This final project scientific nurse analyzed about an affectiveness of semi fowler position to decreasing of breathless on Mr. R with pleura effusion. The results of an evaluation for four days showed decreasing of breathless and used of breath auxiliary muscles on Mr. R after semi fowler positioning. This study recommends, semi fowler positioning can optimize pulmonary expansion and reduce effort of used breath auxiliary muscles.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>