Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Batubara, John E.
"ABSTRAK
Dewasa ini mikrooptika telah berkembang sebagai salah satu bagian dalam bidang optoelektronika, khususnya dalam sistem komunikasi fiber optik dan sistem pencitraan. Diantara komponen-komponen tersebut, lensa mikro dengan index bias terdistribusi (Distributed-Index = DI) sedang dikaji sebagai komponen dalam teknologi maju. Demikian juga untuk mewujudkan rangkaian terpadu optis. peraiatan "stacked planar optics" dengan lensa mikro sebagai elemen pokok akan menjadi pilihan utama. Dengan demikian suatu penelitian dalam karakterisasi komponen-komponen mikrooptik merupakan hal yang esensial untuk menyempurnakan proses fabrikasi komponen-komponen tersebut.
Beberapa penelitian pada metoda karakterisasi elemen-elemen mikrooptik telah dilakukan, namun penyempurnaan dan pengembangan lanjutan masih diperlukan. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan metoda karakterisasi yang lebih menyeluruh untuk komponen-komponen mikrooptik. Dalam penelitian ini, diajukan suatu teorema mengenai perambatan moda di dalam fiber optik dan lensa mikro. Teorema tersebut diuji dengan berbagai percobaan experimental dengan menelaah pola medan jauh dari keluaran fiber optik dan lensa mikro.
Selanjutnya, pengkajian transmisi citra oleh fiber optik ber-index langkah (SI) dikembangkan dengan "pulsed modulated transmission". Teknik yang diajukan adalah pemanfaatan sepasang celah untuk mereduksi pengaruh sinar-sinar miring dalam transmisi citra.
Karakteristik pemfokusan lensa-lensa mikro DI juga telah ditelaah dengan teknik experimental berdasarkan metoda deviasi berkas cahaya pada pola medan jauh lensa mikro. Teknik ini digunakan untuk menentukan parameter pemfokusan lensa mikro silindris. Di samping itu, aberasi geometrik lensa mikro planar telah dipelajari dengan teknik tersebut. Aberasi gelombang untuk melengkapi karakteristik pemfokusan lensa telah Pula ditelaah dengan interferometer Mach-Zehnder. Teknik interferometrik yang diajukan dibandingkan pula dengan mikroskop interferensi dan persesuaian hasil yang diperoleh dengan kedua teknik tersebut membuktikan validitas dari teknik yang diajukan.
Konsep ruang fasa yang sekarang dikembangkan dalam studi pemanduan gelombang optis diperluas dalam penelitian ini untuk mengevaluasi parameter pemfokusan lensa mikro silindris. Perbandingan nilai parameter pemfokusan yang diperoleh dari pengukuran dan dari teori memberikan suatu persesuaian yang baik.
Untuk menelaah kelayakan lensa mikro planar sebagai elernen optik telah dirancang dan dibuat dua contoh rangkaian mikrooptik, "fiber coupler" dan "branching circuit". Hasil-hasil meriyeluruh dari penelitian ini menunjukkan bahma komponen mikrooptik dan evaluasinya akan terpakai sangat luas dalam bidang optoelektranika dan banyak cabang aplikasinya.

ABSTRACT
In the last ten years microoptics have been developed progressively in the field of optoelectronics such as optical fiber communication and optoelectronic imaging systems. In particular, distributed-index micro lens and optical fiber components are being utilized as components in advanced optoelectronic technologies. Also for realizing advanced optical integrated circuits, a stacked planar optics with micro lens as main element is considered to be a viable candidate. Therefore a study on the characterization of micro optic components is essential for improving fabrication processes of such components.
Some studies have been conducted on the methods for characterizing micro optic elements, but those improvement and further development still in need. The purpose of this study is, therefore, to develop a more comprehensive characterizing method for these micro optic components. In this research work a theorem on mode propagation in optical fiber and micro lens was proposed. The theorem was then verified by various experimental treatments investigating the far field pattern from the output of optical fiber and micro lens.
Furthermore, the applicability of image transmission by a step-index fiber was developed by a pulsed modulated transmission introducing a pair of slits to reduce the effect of skew rays in the transmitted image.
The focusing characteristic of distributed-index micro lenses was also studied by developing experimental techniques of beam deviation method on the far field pattern from the micro lens. The technique was used to determine the focusing parameter of rod micro lens. On the other hand, the geometrical aberration of planar micro lens haze else been measured by this technique. The wave aberration for completing the focusing characteristic of micro lens has also been studied by utilizing Mach-Zehnder interferometer. The proposed interferometer technique was also compared to the existing interference microscope and the good agreement 1 between those techniques proved the validity of the proposed technique.
The concept of phase space which was developed in the study of optical waveguides is extended in this research work evaluate the focusing parameter of rod micro lens. Comparison of the values of focusing parameter obtained from the measurement and from the theory gave a good agreement.
To study the feasibility of planar micro lens as optical element in imaging systems it has also been designed and constructed two examples of micro optic circuits, fiber coupler and branching circuit. The comprehensive results of this research work point out that the micro optic component and its evaluation will be widely applied in optoelectronics area including many fields of applications."
1987
D85
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsir Dewang
"Lidar (light detection and ranging) adalah sebuah aplikasi remote sensing yang panting untuk meneliti parikel-partikel aerosol dan awan di atmoslir. Data sinyal lidar dari Micro Pulse Lidar (MPL) telah diteliti untuk daerah tropis_ Dalam penelitian ini, sifat-sifat fisis dari aerosol dam awan telah dianalisis untuk hamburan tunggal, selanjutnya analisis hamburan ganda dilakukan simulasi dengan menggunakan metoda Monte Carlo. Simulasi sinyal hamburan tunggal untuk memprediksi saturasi ketebalan optis maksimum. Telah diteliti bahwa saturasi ketebalan optis dari sinyal lidar bergantung pada variasi koelisien pelemahan (extinction coeliicient). Hasil simulasi ini dibandingkan dengan perhitungan ketebalan optis dari data Iidar. Data MPL (pada panjang gelombang 523 nm) telah dihitung, baik untuk siang maupun malam han. Selanjutnya data sky-radiometer (panjang gelombang 500 nm) digunakan sebagai data retbrensi. 1-Iasil perhitungan diperoleh kctebalan optis maksimum pada 2,6 untuk malam hari, dan 2,25 pada siang hari untuk tanggal 31 Oktober 1997_ Sedangkan ketebalan optis maksimum untuk sky-radiometer adalah 1,7 untuk waktu yang sama pada 31 Oktober 1997. Selanjunya untuk lidar rasio telah dihitung pada daerah Iapisan dasar (boundary layer) dan pada awan cim1s_ Nilai lidar rasio (81) pada lapisan dasar telah diperoleh antara 31 sampai 40 sr pada ketinggian sckitar 2 km. Selanjutnya untuk penelitian daerah citrus telah digunakan sebuah metoda baru dalam perhitungan nilai lidar rasio. Hasil perhitungan menuniukkan bahwa nilai iidar rasio (Sl) untuk awan cirrus sekitar 10 sampai I8 sr. Penelitian ini juga dibandingkan dengan metoda iterasi, dan membedkan basil perhitungan yang sesuai. Pada hamburan ganda dilakukan simulasi dengan menggunakan metoda Monte Carlo. Efek hamburan gt-mda dianalisis dengan menghitung rasio hamburan ganda terhadap hamburan tunggal (MSS ratio) pada berbagai \'3.I'i6Si sudut Field-of-View (FOV) dad teleskop. Hasil simulasi menunjukkan bahwa awan Iapisan pertama dan kedua dapat diamati pada FOV lebih besar dari 1 mrad. Sedangkan awan yang berlapis dua belum bisa terdeteksi untuk FOV kurang dari 0,1 mrad. Kata kunciz Hamburan Iunggql, hamburan ganda, ketebalan optis, koefsien pelemahan, dan lidar rasio.
......The lidar remote sensing is one important application to observe the aerosol and cloud of the atmosphere. The micro pulse lidar (MPL) return signals are studied in the tropical area. In this investigation, the single scattering is analyzed the physical properties of aerosol and cloud, and multiple scattering is simulated by.Monte Carlo method. The signal simulation of single scattering predicts the maximum optical thickness by saturation. It was observed that the saturation of optical thickness from the lidar signal depends on the variation of extinction coefficient. This simulation is compared to the optical thickness estimation Hom the lidar data. The MPL data (at wavelength of 523 nm) was determined at night and daytime. And the slcy-radiometer (at wavelength 500 nm) is used as a reference data. The maximum lidar optical thickness was 2.6 at nighttime, and the daytime was 2.25 on October 31, 1997. Then, the maximum optical depth of sky-radiomcter data was 1.7 at the same time on October 31, 1997. Furthermore, the estimation of lidar ratio was determined at boundary layer and at cirrus cloud. The Si value of aerosol at boundary layer was observed in ranging of 31 to 40 sr at about 2 kin high. This research observed a new method to estimate the lidar ratio at cimrs cloud. It was estimated of S; parameter about 10 to 18 sr of citrus cloud. This result is also compared with iterative method, and the result shown the reasonable estimation. . The multiple scattering is simulated by Monte Carlo method. The eli`ect of multiple scattering is analyzed by multiple-scattering-to-single-scattering (MSS) ratio for various values of field-of-view (FOV) angles ofthe detection telescope. The simulation showed the first and second layers of cloud for FOV of larger then I mrad. However, the double-layers of cloud can?t be detected for FOV of less then 0.l mrad. Keywords: Single scattering, multiple scattering optical thickness, extinction coefficient, and lidar ratio."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
D1366
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library