Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wawan Kurniawan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya investasi pengolahan sampah akhir di Marunda, Kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Secara khusus hal-hal yang didentifikasi adalah teknologl yang digunakan dalam pengolahan sampah, aiternatif pemilihan lokasi dan besarnya biaya investasi serta kelayakan suatu proyek pembangunan tempat pengolahan sampah akhir. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan menggunakan pendekatan deskriftif analitik. Pengamatan lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya dilapangan, sehubungan dengan penempatan lokasi, disamping itu dilakukan pula wawancara dengan para pihak (staekholder) yang terkait dengan pengelolaan sampah, terutama pegawai Pemda DKI Jakarta yang terbentuk dalam Tim Asistensi Persampah Provinsi DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pembangunan tempat pengolahan sampah akhir (TPST teknologi incenerator skala besar), waste to energy dengan kapasitas produksi 1500 ton sampah/hari, menghabiskan biaya investasi lebih kurang sebesar Rp. 128.186.549.000,- dan dari hasil perhitungan didapat total present value selama 20 tahun sebesar Rp. 248.429.789.000,-, maka dihasilkan Net Present Value sebesar Rp. 120.243.240.000,- (bernilai positif), maka pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu teknologi incenerator skala besar (waste to energy) di Marunda Jakarta Utara, layak untuk dilaksanakan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20014
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defy Oktaviani
Abstrak :
Tujuan penelitian ini mengestimasi struktur pasar perbankan Indonesia serta menganalisis pengaruh kepemilikan asing terhadap tingkat persaingan di sektor perbankan Indonesia. Penelitian ini mengaplikasikan metode Panzar-Rosse (1977, 1987) menggunakan data panel dari 109 bank umum pada periode 2009-2011. Hasil estimasi menunjukkan bahwa: 1) struktur pasar industri perbankan Indonesia adalah persaingan monopolistik; 2) persaingan di kelompok bank asing lebih tinggi dibandingkan di kelompok bank nasional.
The objective of this study is to estimate the market structure of Indonesian banking industry and to analyze the effect of foreign ownership on the level of competition in Indonesian banking sector. This study applies Panzar-Rosse method (1977, 1987) using panel data for 109 commercial banks in Indonesia during the period from 2009 to 2011. The results show: 1) the market structure of Indonesian banking industry is monopolistic competition; 2) the level of competition in the foreign banks is higher than in the national banks.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Manuel Andi Julius
Abstrak :
ABSTRAK
Cukai merupakan merupakan komponen penting dalam pendapatan pemerintah. Cukai selain memiliki kemampuan untuk menghasilkan pendapatan bagi pemerintah, dapat pula digunakan sebagai instrumen untuk menurunkan konsumsi barang yang dikenakan cukai. Namun demikian kedua fungsi tersebut belum tentu bekerja secara bersama-sama, tergantung pada jenis barang dan tarif yang dikenakan atas barang kena cukai. Penelitian ini mengestimasi besaran tarif cukai yang memaksimumkan penerimaan cukai bagi pemerintah untuk rokok dan minuman berkarbonasi. Rokok merupakan barang yang sudah kena cukai dan permintaannya bersifat inelastis terhadap harga, sedangkan minuman berkarbonasi merupakan barang yang belum dikenakan cukai, tetapi saat ini menjadi wacana pemerintah, dan permintaannya bersifat elastis terhadap harga. Tarif yang memaksimumkan penerimaan cukai pemerintah untuk minuman berkarbonasi lebih rendah dari wacana pemerintah (wacana pemerintah 37.8% sedangkan tarif seharusnya menurut skripsi ini adalah 29.07%). Tarif cukai untuk rokok yang memaksimumkan penerimaan cukai pemerintah dalam skripsi ini berkisar antara 114% sampai 162%. Tarif cukai rokok maksimum menurut undang-undang adalah sebesar 57% dari harga jual eceran. Artinya tarif cukai rokok masih belum cukup tinggi untuk menghasilkan penerimaan cukai maksimum bagi pemerintah.
2013
S45857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rezeki Handayani
Abstrak :
Penelitian ini akan menganalisis determinan disparitas ekonomi Jawa Barat yang diukur dari pendapatan perkapita. Pengukuran disparitas menggunakan Indeks Theil dalam perhitungannya kabupaten/kota dikelompokkan kedalam tiga wilayah yaitu wilayah pesisir utara, pesisir selatan dan non-pesisir. Dengan menggunakan indeks Theil ditemukan disparitas antar kabupaten/kota tertingi terjadi di wilayah pesisir utara. Selain itu untuk melihat determinan ekonomi digunakan metode regresi Random Effect Model dan ditemukan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel pendapatan perkapita, anggaran pengeluaran publik, pendidikan, kesehatan, pengangguran dan dummy krisis terhadap disparitas pendapatan perkapita.
This research analyse determinants of economy disparity in West Java which is measured by income percapita The measurement of disparity use Theil Index and in calculation the district/cities are grouped into three areas,north coast, south coast, and non-coastal area. Using Theil, this research founded the biggetst disparity between district and cities in north coast area. This research used regression method using Random Effect Model. The result shows that the significant relation among income per capita, public expenditures budget, education, health, unemployment and dummy of financial crisis to disparity of economy output. have significant effect on economic disparity.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devin
Abstrak :
Net Interest Margin (NIM) sektor perbankan Indonesia yang tinggi merupakan sebuah permasalahan inefisiensi yang terjadi pada perekonomian Indonesia. Hal ini menjadi masalah yang semakin relevan karena sektor perbankan masih mendominasi sumber pembiayaan perekonomian Indonesia. Studi ini menggunakan estimasi regresi dengan model Maudos dan De Guevara untuk menentukan determinan net interest margin di tingkat bank individual di Indonesia selama tahun 2010 hingga 2015. Penelitian ini menemukan bahwa net interest margin bank di Indonesia ditentukan oleh kekuatan penetapan harga, rata-rata biaya operasional, efisiensi manajemen operasional, risiko pasar uang dan pasar kredit, ukuran operasional, biaya peluang, serta status kepemilikan bank.
Net Interest Margin (NIM) of Indonesia?s banking sector which is quite high is by itself an inefficiency problem which afflicted Indonesia?s economy. It is all more relevant due to banking sector dominance in Indonesia?s economy funding source. This study use regression estimates with Maudos and De Guevara model to induce the the determinant of net interest margin using individual level banks data from 2010 to 2015. This study concludes that net interest margin of Indonesia banks is determined by pricing power, average operational cost, management efficiency, money and credit market risk, operational size, opportunity cost, and bank?s ownership status.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Widodo
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan ASEAN-5 membentuk integrasi moneter berdasarkan dua pendekatan dalam teori Optimum Currency Area OCA : indeks OCA dan endogenitas kriteria OCA. Hasil indeks OCA menunjukkan ASEAN secara keseluruhan baru memenuhi dua dari empat kriteria OCA yang digunakan. Singapura, Malaysia, dan Thailand dinilai layak membentuk integrasi moneter, sedangkan Indonesia menjadi yang paling tidak layak. Untuk hasil endogenitas kriteria OCA didapati bahwa peningkatan intensitas perdagangan, integrasi keuangan, dan kesamaan sektor produksi akan meningkatkan kesimetrisan guncangan moneter di ASEAN-5, tetapi tidak untuk guncangan penawaran dan guncangan permintaan. Dengan demikian, ASEAN-5 dinilai masih belum layak membentuk integrasi moneter.
ABSTRACT
This study aims to analyze the feasibility of ASEAN 5 in forming monetary integration based on two Optimum Currency Area OCA theory applications OCA index and endogeneity of OCA criteria. OCA index result shows that ASEAN 5 as a whole only complies two of four OCA criteria being used. Singapore, Malaysia, and Thailand are proper in forming monetary integration, whereas Indonesia has become the most improper one. From endogeneity of OCA criteria, it is found that the increasing of trade intensity, financial integration, and similarity of production sector will promote the symmetry of monetary shocks in ASEAN 5, but not for supply shocks and demand shocks. Thereby, ASEAN 5 is assessed not feasible enough in forming monetary integration.
2017
S69792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amrial
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan melihat respon kebijakan moneter dalam penerapan dual monetary policy terhadap dua indikator penting dalam makro ekonomi, yaitu inflasi dan pengangguran. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan relevansi kurva Phillips di Indonesia. Metode yang digunakan adalah Vector Autoregressive VAR dengan data bulanan pada periode Februari 2005 hingga Oktober 2016 untuk model pertama, dan data semesteran pada periode Februari 2005 hingga Agustus 2017 untuk model kedua. Hasilnya menunjukkan kebijakan moneter telah tepat merespon masalah inflasi dan pengangguran. Inflasi mendapatkan respon yang lebih besar dibandingkan pengangguran, hal ini mengkonfirmasi kerangka kebijakan yang digunakan oleh Bank Indonesia adalah Inflation Targeting. Namun, kondisi ini tidak ideal dalam pandangan ekonomi Islam karena belum seimbang dalam mengatasi permasalahan inflasi dan pengangguran secara bersamaan. Kemudian, Bank Indonesia mempertimbangkan aspek ekspektasi inflasi dari acuan konvensional maupun Islam. Terakhir, konsep kurva Phillips terbukti tidak relevan di Indonesia. ......This study aims to see monetary policy response in the implementation of the dual monetary policy to two important indicators in the macroeconomy, namely inflation and unemployment. In addition, this study also reveals the relevance of the Phillips curve in Indonesia. The method used is Vector Autoregressive VAR with monthly data from February 2005 to October 2016 for the first model, and semi annual data from February 2005 to August 2017 for the second model. The result shows that monetary policy has responded appropriately to the problem of inflation and unemployment. Inflation gets a bigger response than unemployment, confirming the policy framework used by Bank Indonesia is Inflation Targeting. However, this condition is not ideal in view of Islamic economics because it has not balanced in overcoming the problems of inflation and unemployment simultaneously. Then, Bank Indonesia considers the inflation expectations aspect of both conventional and Islamic references. Finally, the concept of the Phillips curve proved irrelevant in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gadis Mahkota Negara
Abstrak :
Permasalahan kemiskinan menjadi kendala utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional, Sejak berlakunya otonomi daerah memberikan kesempatan pemerintah daerah untuk mengatur anggaran daerahnnya sendiri. Kondisi ini dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk melakukan tindakan korupsi. Penelitian ini menganalisis hubungan korupsi dan kemiskinan pada 60 kabupaten/kota di Indonesia periode 2006, 2008, dan 2010 menggunakan model langsung dan tidak langsung. Model tidak langsung menggunakan model pemerintah sebagai perantara antara korupsi dan kemiskinan dengan metode estimasi three stage least square (3SLS). Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa baik model langsung dan tidak langsung korupsi tidak mempengaruhi kemiskinan pada Kabupaten/Kota di Indonesia. ...... Poverty problem is the main obstacles in national economic growth. Since decentralization , it provide opportunities to regional government to set their budgets. This condition is used by some people to commit the act of corruption. This study analyzed the relationship of corruption and poverty at 60 municipalities’ in indonesia period of 2006, 2008, and 2010 using the direct and indirect models. Indirect model use the model of government as an intermediary between corruption and poverty with three stage least square (3SLS) as a estimation methods. The results of this study explain that both direct and indirect models of corruption does not affect poverty at municipalities’ level in indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kalalembang, Fristian T.E.P.
Abstrak :
Sebagai negara maritim terbesar di dunia, transportasi laut memegang peranan penting dalam meningkatkan konektivitas antar pulau dan juga dalam nilai tambah perekonomian Indonesia. Dalam transportasi angkutan laut domestik, Indonesia hanya menguasai proporsi sebesar 55,5 persen, sedangkan perusahaan asing mengangkut 45,5 persen sisanya. Sesuai dengan INPRES tahun 2005, pemerintah menerapkan azas cabotage yang melarang kapal asing untuk melakukan kegiatan di wilayah perairan Indonesia. Kebijakan cabotage pada pelayaran di Indonesia sudah berjalan dengan baik, namun di sisi lain, kebijakan cabotage yang diterapkan pemerintah dalam pelayaran minyak dan gas tidak sepenuhnya berjalan dengan baik. Oleh karena itu, industri perkapalan Indonesia jauh tertinggal dibanding negara lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak dari adanya kebijakan cabotage terhadap industri pelayaran minyak dan gas di Indonesia. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode input-output untuk melihat pengaruh dalam perekonomian apabila kebijakan Cabotage diterapkan sepenuhnya, serta analisis dilengkapi wawancara dengan beberapa pemangku kebijakan yang terkait. ......As the largest maritime country in the world, maritime transport plays an important role in enhancing the connectivity between the island and also the value-added economy of Indonesia. In domestic sea freight transportation, Indonesia only control the proportion of 55.5 percent, while foreign companies transporting the remaining 45.5 percent. In accordance with Presidential Instruction in 2005, the government implemented cabotage principle that prohibits foreign vessels to carry out activities in Indonesian waters. The cabotage shipping policy in Indonesia has been going well, except a policy of cabotage in the oil and gas shipment are not completely worked well. Therefore, the Indonesian shipping industry has lagged far behind from other countries. The purpose of this study is to look at the impact of the cabotage policy against oil and gas shipping industry in Indonesia. Analysis were performed using the input-output method to see the effect in the economy if the cabotage policy is fully implemented, as well as in depth interviews with some of the relevant stakeholders.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, A. Prabu S.M.
Abstrak :
Dalam teori diketahui bahwa besar money supply dibentuk dari besar monetary base dan nilai money multiplier, di mana nilai money multiplier disusun dari nilai currency ratio dan reserve ratio. Perubahan monetary base, perubahan currency ratio, dan perubahan reserve ratio dapat membuat perubahan pada money supply. Mengetahui bahwa M1 dan M2 di Indonesia meningkat selama krisis 1997-1998, maka fokus penelitian ini adalah untuk mencari tahu perubahan pada variabel manakah (di antara ketiga variabel tersebut) yang menjadi sumber terbesar peningkatan M1 dan M2 di Indonesia selama krisis. Mengikuti model perhitungan matematika yang pernah dipakai Friedman dan Schwartz (1963) dan Stauffer (2006) ketika meneliti kasus Great Depression di Amerika Serikat, penulis mendapatkan jawaban bahwa perubahan monetary base di Indonesia selama krisis 1997-1998 merupakan penyebab terbesar peningkatan M1 dan M2 saat itu. Hasil ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan di literatur-literatur. ......It is theoretically known that money supply is made from monetary base and its money multiplier process, where money multiplier is composed by currency ratio and reserve ratio. The change of monetary base, currency ratio, and reserve ratio therefore could make the change in money supply. Knowing that M1 and M2 in Indonesia is increasing during 1997-1998 crisis, then this research aim to find out which one of those three factors that becomes the biggest source of change of M1 and M2 in Indonesia during that crisis. By applying mathematical equation models used by Friedman and Schwartz (1963) and Stauffer (2006) in analyzing Great Depression in United States, the author found that the change of monetary base in Indonesia during 1997-1998 crisis has become the biggest source of increasing M1 and M2 in that period. This result is consistent with the statements in other literatures.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>