Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Margrith Tirtasari
"ABSTRAK
Keberadaan kode etik sebagai salah satu syarat dari profesionalisme tampaknya tidak begitu dilibatkan dalam praktek sebuah profesi. Kode etik yang telah disusun dengan sistematis tampaknya hanya akan menjadi sekedar kebanggaan bagi sebuah profesi guna lebih menempatkan dirinya di posisi yang baik di mata masyarakat yang dilayaninya. Hal ini semata-mata terjadi karena kode etik itu hanya sekedar dokumen suci yang hanya sekali dibuat tanpa disentuh dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini juga tengah melanda dunia perpustakaan di Indonesia. Hanya segelintir pustakawan bahkan kepala perpustakaan yang mengetahui keberadaan kode etik pustakawan yang dibuat oleh ikatan Pustakawan Indonesia Padahal seorang kepala perpustakaan adalah figur seorang pemimpin, yang dapat ditiru pikiran, ucapan dan tindakannya oleh para. stafnya. Jika kepala perpustakaan tidak mengetahui kcberadaan kode etik itu, bagaimana dia dapat nienjalankan perpustakaannya sambil menjajarinya dengan pertimbangan-pertimbangan etis ?
Dalam skripsi ini, akan coba dikemukakan secara garis besar mengenai bagaimana para kepala perpustakaan menyikapi keberadaan kode etik pustakawan tersebut menurut cara pandangnya sendiri. Dari pandangan para kepala perpustakaan inilah, dapat diperoleh satu sikap utama dalam memandang kode etik pustakawan itu sebagai bagian utama dari profesi pustakawan. Skripsi ini tidak dimaksudkan untuk mengkritik kode etik pustakawan yang dibuat oleh Ikatan Pustakawan Indonesia, namun skripsi ini mencoba untuk membuka jalan baru bagi siapapun untuk mengerti dan mengakui keberadaan kode etik pustakawan. Skripsi merekam pendapat murni dari sepuluh kepala perpustakaan yang diharapkan dapat berguna bagi penyempurnaan kode etik pustakawan di Indonesia di masa yang akan datang.

"
1999
S15311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifah Sismita
"ABSTRAK
Peneliti sebagai unsur pembaharuan (innovator) dalam bidang IPTEK tidak akan peruah terpisah dari kegiatan yang berhubungan dengan informasi. Bagian integral yang penting dari informasi IPTEK adalah informasi paten. Informasi paten termasuk salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh para peneliti. Sejauh ini masih jarang dilakukan penelitian tentang perilaku pencarian dan pemanfaatan informasi tertentu seperti informasi paten.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif mengenai perilaku pencarian dan pemanfaatan informasi paten di kalangan peneliti kawasan PUSPIPTEK - Serpong. Perilaku pencarian informasi paten meliputi; sumber informasi yang digunakan, cara perolehan, alasan mencari, media yang dipilih, sarana yang digunakan, kendala selama proses pencarian, daa pola pencarian informasi paten. Pemanfaatan informasi paten meliputi: tingkat penting, waktu pemanfaatan, subjek yang digunakan, manfaat, dan kendala dalam pemanfaatan informasi paten.
Sampel penelitian yang awalnya berjumlah 20 orang, dikembangkan dengan cara snowball sampling sehingga menjadi 45 orang. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara yang khusus dilakukan watuk mengetahui pola pencarian informsi paten serta kendala-kendala pada saat pencarian dan pemanfaataan informasi paten.
Kesimpulan penelitian adalah: A. Perilaku pencarian informasi paten; (1) para peneliti yang mencari informasi paten dengan cara bertanya pada seseorang, sebagai sumber informasi utamanya adalah pustakawan di luar instansi tempat mereka bekerja, (2) para peneliti yang mencari informasi paten dengan cara mencari sendiri, sebagai sumber informasi utamanya adalah internet dan kantor paten luar negeri, (3) terlihat adanya kecenderungan dari para peneliti untuk meninggalkan Cara-cara tradisional (non elektronik) seperti surat dan datang sendiri sebagai sarana untuk mencari informasi paten, digantikan dengan penggunaan sarana surat elektronik (E-mail) di samping juga menggunakan telepon dan fasimili, (4) Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan layanan informasi paten dirasakan sebagai kendala utama bagi pare peneliti, (5) dibandingkan dengan tahap pencarian informasi Ellis, Cox & Hall (1993), yang terdiri delapan tahap, yakni starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring, extracting, verifying, dan ending, maka pola pencarian informasi paten para peneliti hanya melalui empat tahap, yaitu starting, chaining, browsing, dan monitoring, B. Pemanfaatan informasi paten, (1) peneliti telah menggunakan informasi paten untuk keperluan penelitiannya sejak lebih dari 17 tahun yang lalu, tetapi baru menggunakan secara intensif sejak sekitar tiga tahun yang lalu, (2) :nformasi paten umumnya digunakan untuk mengetahui paten yang berhubungan dengan penelitian, untuk memulai penelitian baru, dan menjajaki kemungkinan mempatenkan hasil penelitian, (3) subjek informasi paten yang digunakan umumnya kelompok Kimia, Metalurgi, dan Fisika. "
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library