Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Margaretha Chrisna Sari
"Skripsi ini memaparkan peranan Riau Pos dalam pertumbuhan sastra yang ada di Riau. Selain itu, skripsi ini juga menganalisis puisi-puisi yang diterbitkan di Riau Pos pada tahun 2008. Dalam skripsi ini dipaparkan beberapa faktor yang menyebabkan sastra di Riau mengalami pertumbuhan. Pisau analisis sosiologi sastra digunakan dalam skripsi ini untuk membedah puisi-puisi Riau Pos dan memaparkan keterkaitan antara sosiologi penulis dengan karyanya. Sastra tidak hanya menjadi ekspresi kultural bagi sastrawan Riau tetapi juga ekspresi ideologis. Melayu adalah nilai ideologis yang terefleksikan paling kuat dalam karya sastra di Riau.

This research explains about the role of Riau Pos in the development of Malaya literature in Riau. It also analyzes poems published by Riau Pos in 2008 with descriptions of causal factors in the development of literature in Riau. The sociology literature is used to analyze poems of Riau Pos and to explain the relation between writers sociologic with their literatures. Literature for Riau's writer is not only an expression of culture where they live but also an expression of their ideology. Malaya has an ideology value that reflects so strong in the literature of Riau."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S11008
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuki Anggia Putri
"Penelitian ini membahas empat novel populer karya Motinggo Busye yang terbit antara tahun 1963 dan 1978. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seksualitas dan erotisme yang terdapat di dalam novel tersebut dan menentukan erotisme tersebut termasuk dalam pornografi atau tidak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan struktural dengan menggunakan analisis intrinsik, yaitu analisis tema dan tokoh dan penokohan, serta analisis gaya bahasa untuk melihat aspek estetik erotisme tersebut.

This research discusses four novels by Motinggo Busye which published within 1963 and 1978. This research's aims are to describe the sexuality and eroticism on that novels and to ascertain whether the eroticism were pornography or not. The method of this research is descriptive analysis method. The approach of this research is structural approach by using intrinsic analysis, which are theme analysis and character and characterization analysis, and stylistic analysis to figure the esthetic aspect of the eroticism."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S11304
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Ratna Ekasari
"Penelitian ini memusatkan perhatiannya pada antologi cerpen karya Othman hitch yang berjudul Ario. Adapun pemilihan topik ini dilakukan dengan beberapa pertimbangan, antara lain: (1) penelitian terhadap karya sastra Malaysia di Indonesia masih sangat sedikit. Di Fakultas llmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia baru ditemukan beberapa, di antaranya, Rindah Hadi Pranoto dan Riny Budi Lestari yang membahas novel-novel karya Shahnon Ahmad, (2) dalam bidang cerpen Malaysia, penelitian semacam ini belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk mengadakan penelitian mengenai cerpen Malaysia. Othman Puteh adalah salah seorang cerpenis Malaysia yang sangat produktif. Dalam setiap karyanya, Puteh selalu mencoba menampilkan sesuatu yang baru. Menurutnya, karya sastra sebagai sebuah sistem yang terbuka memberikan kebebasan kepada penulis untuk mengekspresikan diri. Oleh karena itu, Puteh sangat menentang bentuk-bentuk konvensi. MeIalui kumpulan cerpen Ario, Puteh berusaha menyajikan sesuatu yang baru dalam dunia kesusastraan Malaysia, khususnya cerpen. Dalam kumpulan cerpen ini, tidak akan ditemukan bentuk-bentuk konvensional seperti yang terdapat pada cerpen Malaysia pada umumnya Unsur kausalitas, logika, perbedaan.antara ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah karena yang dipentingkan adalah cerita. Puteh mengembalikan hakikat cerpen sebagai cerita. Dengan mencoba melakukan penelitian terhadap cerpen Othman Puteh khususnya, dan khasanah karya sastra negara tetangga, pada umumnya akan mengungkapkan latar belakang dan sejarah kesusastraan yang menjadi dasar penciptaan karya sastra tersebut"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Apriyani
"Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan orientasi kepengarangan Ahmad Tohari. Selanjutnya, menunjukkan Pula perkembangan orientasi yang terjadi pada kepengarangan Tohari, serta menunjukkan faktor-faktor perkembangan orientasi tersebut. Penulis menggunakan tiga kumpulan cerpen Tohari, yaitu Senyum Karyamin (1989), Nyanyian Mariam (2000), dan Rusmi Ingin Pulang (2004), khususnya delapan cerpen yang menjadi sampel data. Cerpen-cerpen tersebut adalah Jasa-jasa Buat Sanwirya (SK, 1976), Tinggal Matanya Berkedip-kedip (SK, 1983), Rumah yang Terang (SK, 1985), Wangon Jatilawang (SK, 1987), Daruan (NM, 1990), Waning Penajem (NM, 1994), Paman Doblo Merobek Layang-layang (NM, 1997), dan Rusmi Ingin Pulang (RIP, 2001) yang masuk ke dalam delapan periode kepengarangan Tohari. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif-analitik dan teknik wawancara. Orientasi kepengarangan Tohari yang dimulai sejak awal tahun 1970 digolongkan menjadi dua, yaitu orientasi kedesaan dan orientasi desa-kota. Orientasi kepengarangan Tohari dikatakan berkembang, dari yang awalnya orientasi kedesaan menjadi orientasi desa-kota. Perkembangan orientasi kepengarangan Tohari terjadi karena fakta yang terjadi di depan matanya. Modernisasi desa Tingganjaya (tempat ia tinggal), termasuk di dalamnya proses urbanisasi dan re-urbanisasi yang banyak terjadi, menyebabkan Tohari berintegrasi dengan perubahan-perubahan tersebut"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S10745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisda Warastuti
"Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap unsur-unsur romantisisme yang terdapat dalam kumpulan cerpen Yanusa Nugroho, Bulan Bugil Bulat, dan meneliti seberapa jauh unsur-unsur romantisisme mempengaruhi karya-karyanya. Dari penelitian ini terungkap bahwa ada enam unsur romantisisme yang terdapat dalam kumpulan cerpen Bulan Bugil Bulat, yakni : unsur kembali ke alam, unsur kemurungan, unsur primitivisme, unsur sentimentalisme, unsur eksotisme, dan unsur kerinduan akan masa lalu. Unsur kembali ke alam, misalnya, ditampilkan oleh Yanusa melalui dominasi latar pedesaan yang teduh, damai, serta suasana malam dan bulan. Unsur lain yang terlihat pada kumpulan cerpen ini adalah kemurungan. Unsur ini ditampilkan oleh Yanusa lewat tema-tema seperti kematian, kemiskinan, kematian, keterpencilan dan ketertindasan. Di samping itu, unsur eksotisme yang juga merupakan ciri dan romantisisme tampak dari kejadian-kejadian aneh, irasional, di luar kebiasaan manusia. Dengan memunculkan peristiwa-peristiwa gaib dan irasional, Yanusa seakan menyampaikan pesan bahwa tidak selamanya setiap masalah yang kita hadapi dapat diselesaikan dengan pendekatan rasional. Adakalanya pendekatan irasional lebih mampu berbicara daripada yang rasional."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S10942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Kusworatri
"Penelitian mengenai kecenderungan tematis cerpen-cerpen di majalah Dewan Sastera tahun 1990 bertujuan untuk menunjukkan tema-tema yang muncul pada tahun tersebut dan menjelaskan kaitan tema-tema yang muncul dengan keterlibatan penerbit dalam sistem penerbitan yang dilakukan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S10968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadjriah Nurdiarsih
"Penelitian mengenai pandangan sosial Firman Muntaco dalam sketsa-sketsanya dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Penelitian ini kerusaha menunjukkan tanggapan sosial pengarang terhadap berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Betawi-Jakarta pada zamannya. Firman Muntaco banyak mengangkat persoalan masyarakat Betawi-Jakarta dalam sketsa-sketsanya. Jumlah sketsanya pun cukup banyak karena ia menulis lebih dari tiga puluh tahun. Tema-temanya pun beragam. Penelitian ini mencoba mengungkapkan persoalan yang diangkat Muntaco, khususnya yang menyangkut tradisi, per,asalahan perempuan, tren zaman, program pemerintah, dan persoalan moral. Data penelitian yang digunakan adalah sepuluh sketsa yang sesuai dengan tema tersebut, yaitu Nujubulanin. Untung Lebaran, Kursus Ngetik, Pecah Kodok, Pacar dan Jengki, Bedah Plastik, Operasi Yustisi, dan Si Mewah Ngadepin Lebaran...."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10857
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiana Abdullah
"Skripsi ini membahas kepengarangan dan tema tragedi dalam cerpen-cerpen Korrie Layun Rampan. Sebagai pengarang yang produktif, Korrie begitu sering menampilkan tragedi dalam cerpen-cerpennya. Tragedi tersebut muncul dengan cara yang berbeda. Penelitian ini berfokus pada kelima antologi cerpennya: Perhiasan Bulan, Ratapan, Hitam, Tak Alang Kepalang, dan Kayu Naga, kemudian diambil sepuluh cerpen yang dapat merepresentasikan cerpen-cerpen Korrie. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural dan metode deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Korrie memiliki suatu pola dalam menampilkan tragedi. Selain itu, terbukti bahwa Korrie berusaha menyampaikan pesan moral di balik tragedi dalam cerpennya.

This undergraduate thesis explained the authorship and themes of tragedy in Korrie Layun Rampan’s short stories. As a prolific author, Korrie often showed tragedies in his stories. Those tragedies were shown in different ways. This research focused on five of his short stories anthology: Perhiasan Bulan, Ratapan, Hitam, Tak Alang Kepalang, and Kayu Naga, and other ten stories which represent Korrie’s works. This research applied structural approach and descriptive-analytic method. The result of the research showed that Korrie have certain pattern in representing the tragedy. Besides, it was proved that Korrie tried to deliver meaningful messages through tragedies in the stories."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chusnul Chotimah
"Skripsi ini membahas cerita seram dalam lima novel karya Abdullah Harahap yang berjudul Pemenggal Kepala (1993), Langkah-langkah Iblis (1996), Misteri Perawan Kubur (2010), Misteri Ratu Cinta (2013), dan Kolam Darah (2013). Abdullah Harahap adalah penulis cerita seram Indonesia yang produktif. Lima karya tersebut dipilih sebagai objek kajian. Skripsi ini dilakukan melalui pendekatan intrinsik dengan fokus analisis tema dan tokoh. Tujuannya untuk menemukan karakteristik kelima novel tersebut sebagai novel seram khas Indonesia.

This thesis deals with spooky story in five novel of Abdullah Harahap, as follows: Pemenggal Kepala (1993), Langkah-langkah Iblis (1996), Misteri Perawan Kubur (2010), Misteri Ratu Cinta (2013), and Kolam Darah (2013). Abdullah Harahap is a productive Indonesian spooky story writer. Those five novels are selected as reseaech object. This thesis is analyzed from intrinsic approach which focus on the theme and character. The purpose of this thesis is to discove the characteristics of those five novels as Indonesian spooky story.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniarti Nur Hanifah
"Cerpen "Sagra" karya Oka Rusmini dan cerpen "Mereka Bilang, Saya Monyet!" karya Djenar Maesa Ayu, keduanya mengangkat perjuangan perempuan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya dalam masyarakat. Penelitian terhadap "bahasa" penulis perempuan dalam kedua cerpen tersebut menunjukkan bahwa menurut perspektif Helene Cixous kedua cerpen itu memakai "bahasa" penulis perempuan. Meskipun demikian, kedua cerpen tersebut menunjukkan bahwa tidak semua gagasan Cixous mengenai feminine writing (penulisan feminin) dapat dijumpai dalam kedua karya itu. Oleh karena itu, kedua karya itu jugs tidak merepresentasikan semua konsep penulisan yang disarankan oleh Cixous. "Bahasa" yang dipakai oleh kedua penulis perempuan itu tampak berbeda. Dalam cerpen "Sagra", tokoh perempuannya digambarkan lebih memilih Cara-cara komprorni untuk mengatasi aturan simbolis yang membatasi kebebasan perempuan karena sistem yang ada sangat kuat membatasi kebebasan perempuan dalam segala aspek kehidupannya. Sementara itu, dalam cerpen "Mereka Bilang, Saya Monyet!", tokoh perempuannya cenderung memilih Cara-cara yang radikal dalam mengatasi aturan simbolis yang membelenggunya karena sistem yang ada reiatif lebih `Ionggar' dalam membatasi kebebasan perempuan. Adanya perbedaan tersebut menunjukkan bahwa latar belakang sosiokultural Oka yang hidup dalam masyarakat yang memegang teguh norma agama dan budaya Hindu Bali dan Djenar yang hidup dalam masyarakat yang menganut nilai-nilai modern sangat berpengaruh pada pandangan dan upaya keduanya dalam merepresentasikan perjuangan perempuan untuk melepaskan diri dari dominasi patriarki. Penelitian ini memberi perspektif baru bagi kajian talcs sastra dalam kesusastraan Indonesia. Di samping itu, penelitian ini membuka peluang untuk penelitian lain terhadap karya lain berdasarkan perspektif Cixous.

Short stories titled "Sagra" by Oka Rusmini and "Mereka Bilang, Saya Monyet!" by Djenar Maesa Ayu, both of these short stories represented the woman struggle to cope their problems in their communities. The research of woman writing's in those works, according to Helene Cixous's perspective, showed that they represented the concept of feminine writing, even though they did not represent all of Cixous's concepts of feminine writing. The research results showed the different "language" between those works, such as, "Sagra" represented women characters who suited and made a compromise ways with the symbolic order, which restricted woman in all her aspects of live very tightly, to cope their social problems. Meanwhile, "Mereka Bilang, Saya Monyet! represented women characters who took radically ways to cope their social problems caused by symbolic order which restricted woman because its system restricted relatively `loosely' to woman rights. The difference between those works showed that the authors's socio-cultural background (Oka lived in the community which held the Hindu Bali's religious norms and tradition and Djenar lived in the community which held modern values) affected to their views and their ways to represent the woman's struggle within patriarchy's domination. This research gives new perspective to analyze the literary texts in Indonesian literature. Besides, it brings the possibility to other research of other works based on Cixous perspective."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>