Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Justine Yohana Mardhianti
Abstrak :
Remaja perempuan yang hamil di luar pernikahan mendapatkan stigma dan diskriminasi dari institusi sosial terkecil yaitu keluarga hingga masyarakat luas. Mereka dianggap sebagai pelanggar norma karena gagal menjaga dirinya sendiri dan mematuhi peran berbasis gender yang disematkan kepada mereka. Hal ini berpengaruh terhadap pembentukan agensi mereka. Penelitian ini berusaha menjelaskan agensi remaja perempuan yang hamil di luar pernikahan yang diperlemah oleh konstruksi sosial dan juga relasi kuasa yang timpang antara diri mereka dan agen-agen di sekitar mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa agensi remaja perempuan yang hamil di luar pernikahan diperlemah oleh konstruksi sosial sejak sebelum ia mengalami kehamilan. Identitasnya sebagai perempuan membuat mereka dinilai sebagai individu subordinat dan mendapatkan perlakuan tidak adil. Sebagai remaja yang tidak mengikuti konstruksi sosial membuat mereka dianggap sebagai individu yang tidak bertanggung jawab. Hal ini menyebabkan agensi di dalam diri mereka menjadi lemah. Lemahnya agensi mereka membuat diri mereka berada di posisi yang rentan akan pergaulan bebas yang berujung pada kehamilan di luar pernikahan. Setelah hamil di luar pernikahan mereka mendapatkan identitas yang terstigma untuk kedua kalinya yang membuat agensi di dalam diri mereka semakin lemah. Konstruksi sosial pembagian peran berbasis gender dan juga relasi kuasa yang timpang dengan agen lain membuat agensi mereka semakin tereduksi, sehingga sulit bagi para remaja perempuan yang hamil di luar pernikahan untuk kembali berfungsi sosial di dalam masyarakat. ......Adolescent girls who experienced unwanted pregnancy face stigma and discrimination from their family, as well as their community. They are considered as violator of norms due to their failure to protect themselves and conform with their gender based role. This affects to the formation of their agency. This study tries to explain the agency of adolescent girls who experienced unwanted pregnancy which weakened by social construction and unequal power relation between themselves and other agents. This study uses qualitative methods with phenomenology approach. This study concludes that agency of adolescent girls with unwanted pregnancy is weakened by social construction even before they experienced unwanted pregnancy. Their identity as women makes them valued as subordinate individuals and obtained unfair treatment. As teenager who do not conform with social construction, they were considered as irresponsible individuals. This led to subdued agency. Their subdued agency causes them to be vulnerable to promiscuity that results in unwanted pregnancy. After experienced unwanted pregnancy, they obtain stigmatized identity for the second time which makes their agency even weaker. Social construction of gender based role, as well as unequal power relation cause their agency reduced, thus making it difficult for these adolescent girls to return as functioning agent in their community.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariyanto
Abstrak :
Tesis ini membahas pelaksanaan proses rehabilitasi sosial untuk anak wanita usia 15-18 tahun korban trafficking di PSKW Mulya Jaya Pasar Rebo dan juga peran Pekerja Sosial dalam pelaksanaan proses rehabilitasi sosial untuk anak wanita usia 15-18 tahun korban trafficking di PSKW Mulya Jaya Pasar Rebo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menggambarkan proses rehabilitasi sosial, meliputi tahapan pendekatan awal, assessment, rencana intervensi, pelaksanaan intervensi, penyaluran, terminasi dan juga monitoring, serta peran Pekerja Sosial dalam pelaksanaan rehabilitasi sosial Pekerja Sosial berperan sebagai Advocate, Pendamping, Activist, Mediator, Enabler, Perantara (Broker), Pendidik (Educator) dan Inisiator. ......This thesis discusses the implementation process of social rehabilitation for young women aged 15-18 years of trafficking victims in PSKW Mulya Jaya Pasar Rebo and also the role of Social Workers in the implementation process of social rehabilitation for young women aged 15-18 years of trafficking victims in PSKW Mulya Jaya Pasar Rebo. This study used a qualitative approach with descriptive research methods. The results illustrate the process of social rehabilitation, encompassing the early stages of the approach, assessment, intervention plans, implementing interventions, distribution, termination and monitoring as well as the role of Social Workers in the implementation of social rehabilitation role as Advocate, Empowerer, Activist, Mediator, Enabler, Broker, Educator and Initiator.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kresnawati
Abstrak :
Anak usia dini yang rentan sosial karena rendahnya pendapatan keluarga, rendahnya pendidikan orang tua, lemahnya modal sosial, buruknya kondisi perumahan, dan tidak memiliki identitas, maka kondisi tersebut dapat mengancam kesejahteraannya. Dalam rangka menggambarkan penyebab dan efek yang dapat merugikan anak usia dini yang rentan sosial, penelitian ini menggunakan kerangka penilaian Triangle for the Assessment of Children in Need and Their Families. Kerangka penilaian tersebut untuk memahami kesejahteraan dan perlindungan anak usia dini yang rentan sosial dilihat dari tiga dimensi, yaitu kapasitas pengasuhan orang tua, faktor keluarga dan lingkungan dan kebutuhan perkembangan anak. Kesimpulan dari penelitian ini perlindungan dan kesejahteraan anak usia dini yang rentan sosial belum dapat terpenuhi dengan sepenuhnya. Selain itu, dinamika perlindungan dan kesejahteraan anak usia dini yang rentan sosial juga digambarkan belum dapat meningkatkan kesejahteraan anak usia dini baik pada keluarga dengan orang tua tunggal, keluarga dengan banyak anak, dan keluarga dengan anak bekerja. Pada akhirnya, meskipun perlindungan dan kesejahteraan pada anak usia dini yang rentan sosial belum sepenuhnya terpenuhi akan tetapi masih adanya dukungan dari faktor keluarga dan lingkungan yang masih dapat diandalkan dalam membantu dan mendukung perlindungan untuk meningkatkan kesejahteraan anak usia dini yang rentan sosial. ......Early childhood who are socially vulnerable because of low family income, low parental education, weak social capital, poor housing conditions, and lack of identity, these conditions can threaten their welfare. In order to describe the causes and effects that can adversely affect socially vulnerable early childhood, this study uses the Triangle for the Assessment of Children in Need and Their Families assessment framework. The assessment framework is intended to understand the welfare and protection of socially vulnerable early childhood in terms of three dimensions, namely the capacity for parenting, family and environmental factors, and children's development needs. The conclusion of this research is that the protection and welfare of early childhood who are socially vulnerable has not been fully fulfilled. In addition, the dynamics of the protection and welfare of early childhood who are socially vulnerable are also described as not being able to improve the welfare of early childhood both in single parent families, families with many children, and families with working children. Although the protection and welfare of socially vulnerable of early childhood have not been fully fulfilled, but there is still support from family and environmental factors that can still be relied upon in helping and supporting protection to promote the welfare of socially vulnerable early childhood.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library