Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahna Amalia Putri
"Indonesia menempati peringkat kedua kasus tuberkulosis tertinggi di dunia. Di Kota Bekasi, kasus tuberkulosis meningkat dari 43.020 pada 2022 menjadi 52.856 pada 2023. UPTD Puskesmas Pengasinan mencatat lonjakan dari 106 kasus pada 2020 menjadi 300 kasus pada 2024. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang memengaruhi perilaku pencegahan penularan tuberkulosis di wilayah UPTD Puskesmas Pengasinan. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif cross-sectional dan teknik quota sampling pada 95 responden usia 18–65 tahun. Data dikumpulkan melalui kuesioner Google Form secara luring. Rata-rata skor perilaku pencegahan TB sebesar 64,6/100. Hasil analisis bivariat dengan uji Chi-square menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara perilaku pencegahan dengan pengetahuan (χ²=10,1; p=0,001), persepsi hambatan (χ²=15,3; p=<0,001), efikasi diri (χ²=7,6; p=0,006), dan sikap (χ²=8,8; p=0,003). Sebaliknya, persepsi kerentanan (χ²=0,26; p=0,610), keparahan (χ²=0,514; p=0,473), manfaat (χ²=0,514; p=0,473), dan isyarat bertindak (χ²=1,2; p=0,261) tidak berhubungan signifikan. Dibutuhkan edukasi interpersonal, skrining tuberkulosis terintegrasi, peningkatan efikasi diri, dan pembentukan sikap positif melalui keterlibatan komunitas.

Indonesia ranks second in the world for the highest number of tuberculosis cases. In Bekasi City, TB cases increased from 43,020 in 2022 to 52,856 in 2023. UPTD Pengasinan Health Center recorded a surge from 106 cases in 2020 to 300 cases in 2024. This study aimed to identify factors influencing TB transmission prevention behaviors in the UPTD Pengasinan Health Center area. A quantitative cross-sectional design with quota sampling was applied to 95 respondents aged 18–65 years. Data were collected through offline-distributed Google Form questionnaires. The average TB prevention behavior score was 64.6 out of 100. Bivariate analysis using the Chi-square test showed significant associations between prevention behavior and knowledge (χ²=10.1; p=0.001), perceived barriers (χ²=15.3; p<0.001), self-efficacy (χ²=7.6; p=0.006), and attitude (χ²=8.8; p=0.003). Conversely, perceived susceptibility (χ²=0.26; p=0.610), severity (χ²=0.514; p=0.473), benefits (χ²=0.514; p=0.473), and cues to action (χ²=1.2; p=0.261) were not significantly associated. Strengthening interpersonal education, integrating TB screening into routine services, enhancing self-efficacy, and fostering positive attitudes through community engagement are needed."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janice Putri Heryanto
"Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara individu membangun hubungan sosial, salah satunya adalah melalui penggunaan aplikasi kencan. Masa emerging adulthood yang ditandai dengan masa eksplorasi identitas dapat memiliki berbagai motif dalam menggunakan aplikasi kencan. Pada aplikasi kencan, online self-presentation memainkan peran penting dalam membentuk kesan awal dan menentukan kemungkinan interaksi lebih lanjut. Meskipun fenomena ini semakin umum, penelitian mengenai hubungan antara online self-presentation dan motif penggunaan aplikasi kencan, khususnya di Indonesia, masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara online self-presentation dan motif penggunaan aplikasi kencan pada emerging adulthood di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan 139 partisipan berusia 18–25 tahun yang merupakan pengguna aplikasi kencan (Tinder, Bumble, atau Tantan). Pengukuran yang digunakan meliputi Presentation of Online Self Scale (POSS; Fullwood et al., 2016) untuk mengukur online self-presentation, serta Tinder Motives Scale (TMS; Timmermans & De Caluwé, 2017) untuk mengukur motif penggunaan aplikasi kencan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara seluruh komponen online self-presentation dan berbagai motif penggunaan aplikasi kencan. Implikasi hasil penelitian ini, saran metodologis dan praktis dibahas lebih lanjut.

The development of digital technology has transformed the way individuals build social relationships, one of which is through the use of dating applications. Emerging adulthood, characterized by a phase of identity exploration, may involve various motives for using such platforms. In dating apps, online self-presentation plays a crucial role in shaping first impressions and determining the likelihood of further interaction. Although this phenomenon is becoming increasingly common, research on the relationship between online self-presentation and motives for using dating applications, particularly in Indonesia, remains limited. This study aims to examine the relationship between online self-presentation and motives for using dating apps among emerging adults in the Jabodetabek area. The study employs a quantitative correlational approach with 139 participants aged 18–25 who are users of dating apps (Tinder, Bumble, or Tantan). The measurements used include the Presentation of Online Self Scale (POSS; Fullwood et al., 2016) to measure online self-presentation, and the Tinder Motives Scale (TMS; Timmermans & De Caluwé, 2017) to measure motives for using dating apps. The results showed a significant positive relationship between all components of online self-presentation and various motives for using dating applications. The implications of these findings, as well as methodological and practical recommendations, are further discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library