Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoan Tiurma
"Tulisan ini bertujuan untuk membahas fenomena munculnya strategi bertahan yang dilakukan oleh peminjam dalam kondisi hutang berlebih atau terlilit hutang pada aplikasi pinjaman daring. Penelitian sebelumnya menunjukkan peminjam pinjaman daring yang terlilit hutang melakukan resistensi melalui jalur hukum dengan advokasi lembaga bantuan hukum (LBH) maupun di luar pengadilan seperti negosiasi (non litigasi) dan;melalu i jalur ekonomi dengan memanfaatkan pinjaman dari lembaga keuangan syariah dengan bunga rendah maupun meminjam pada perusahaan pinjaman daring lainnya. Jawa barat merupakan wilayah dengan tingkat transaksi pinjaman daring tertinggi dimana tingginya angka kemiskinan di wilayah Depok menjadikan wilayah tersebut rentan melakukan peminjaman. Berbeda dari studi-studi sebelumnya, penelitian ini berargumen bahwa selain dua strategi tersebut, strategi bertahan melalui interaksi sosial antara peminjam dan lingkungannya tidak selalu membentuk hubungan yang buruk dengan mempertimbangkan orientasi sosial ekonomi dan situasi hutang yang berbeda melalui perilaku imitasi terhadap pengalaman Significant Others. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam studi dokumen terhadap delapan (8) informan utama dan satu informan tambahan di wilayah Depok.

This paper aims to discuss the phenomenon of the emergence of a survival strategy carried out by borrowers in conditions of excessive debt or being indebted in online loan applications. Previous research shows that online loan borrowers who are in debt have resistance through legal channels through advocacy of legal aid institutions (LBH) and outside the court such as negotiations (non-litigation) and through economic channels by utilizing loans from Islamic financial institutions with low interest rates or borrowing from other online loans companies. West Java is the region with the highest level of online loan transactions where the high poverty rate in the Depok area makes the region vulnerable to lending. Different from previous studies, this research argues that in addition to the two strategies, survival strategies through social interaction between the borrower and the environment do not always form bad relationships by considering socioeconomic orientation and different debt situations through imitation behavior towards the experience of Significant Others. This study uses qualitative data collection methods through in-depth interviews with document studies of eight (8) key informants and one additional informant in the Depok area."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Riza Yunan Eka Putra
"Bencana menjadi isu utama yang dihadapi Indonesia, salah satu dampak yang diakibatkan bencana adalah hilangnya mata pencaharian masyarakat, oleh karena itu muncul upaya untuk mengatasi masalah hilangnya mata pencaharian tersebut, salah satunya yaitu Merapi Joint Programme yang menggunakan pendekatan berbasis masyarakat dimana korban bencana diharapkan berpartisipasi dalam program tersebut. Upaya peningkatan partisipasi masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan cara membentukkelompok dan mengorganisir kelompok yang telah ada di masyarakat dalam implementasi program. Tujuan skripsi ini adalah untuk melihat bagaimana pembentukan dan pengorganisasian dalam proses kegiatan pemulihan mata pencaharian Merapi Joint Programme yang dilakukan FAO.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam, dan menggunakan konsep community driven development, partisipasi, dan organisasi berbasis komunitas untuk menganalisa temuan penelitian. Pada penelitian ini, partisipasi anggota kelompok dalam pemulihan umumnya muncul dalam tahapan implementasi program, selain itu kelompok masyarakat yang telah ada sebelum bencana cenderung memiliki pengorganisasian yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang baru dibentuk setelah bencana terjadi.

Disaster becomes a major issue facing Indonesia, one of the impacts of disasters is loss of people's livelihood, therefore appears an effort to overcome that problem. one of them is Merapi Joint Programme that community-based approach where the victims are expected to participate in the program. The effort to increase community participation can be done by forming a group and organize existing groups in the community for implementation program. The purpose of this paper is to look how the formation and organizing of groups in the process of livelihood recovery activities in Merapi Joint Programme by FAO. This studi use qualitative approach trough in-depth interviews, and use concept of community driven development, participation, and community-based organizations to analyze research findings. In this study, participation of group member in the recovery process generally appear in implementation phase of program. Furthermore, community group that had existed before the disaster tend to have better organizing group compared to with newly group that formed after disaster.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thariq Alfian
"Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh interaksi sosial dan partisipasi terhadap modal sosial pemain game berjenis MMORPG (Massively Multiplayer Online Role Playing Game). Gim tersebut dipilih karena merupakan satu dari sedikit jenis gim yang memiliki hubungan langsung dengan modal sosial pemainnya. Sejumlah studi sebelumnya menjelaskan bahwa kondisi internal tiap individu dan kondisi komunitas virtual dalam MMORPG yang diikutinya berhubungan dengan tingkat modal sosial pemain. Namun, kedua variabel tersebut tidak dapat berpengaruh terhadap modal sosial pemain tanpa medium yang menjembatani. Peneliti berargumen bahwa interaksi sosial dan partisipasi dalam komunitas virtual MMORPG memiliki hubungan langsung terhadap kondisi modal sosial pemain. Tingkat interaksi sosial dan tingkat partisipasi menunjukkan bagaimana kualitas hubungan antara anggota dengan anggota serta antara anggota dengan komunitas yang mengarah pada kondisi modal sosialnya. Studi ini menggunakan metodologi kuantiatif dengan metode pengumpulan data survei. Penarikan sampel dilakukan dengan cara non-probabilita, yaitu pemilihan responden melalui kriteria (Purposive Sampling). Kriteria yang ditetapkan adalah pemain Atlantica Online Indonesia yang aktif dan tergabung dalam Nation di Atlantica Online Indonesia.

This paper aims to analyze the effect of social interaction and participation on social capital of MMORPG (Massively Multiplayer Online Role Playing Game) gamers. The game was chosen because it is one of the few types of games that have a direct relationship to the social capital of the player. A number of previous studies have explained that the internal conditions of each individual and the conditions of the virtual community in the MMORPG are related to the level of social capital of players. However, these two variables cannot affect the social capital of the player without a bridging medium. The researcher argues that social interaction and participation in the virtual community MMORPG have a direct relationship the social capital condition of the player. The level of social interaction and the level of participation shows how the quality of the relationship between members and members and between members and the community, thus leads to the condition of social capital. This study uses a quantitative methodology with survey data collection methods. Sampling is done by non-probability, namely the selection of respondents through criteria (purposive sampling). The criteria set are Atlantica Online Indonesia players who are active and incorporated in the Nation at Atlantica Online Indonesia."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurelia Athaya Darussalam
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keterkaitan modal sosial dan modal digital dengan inovasi UMKM kuliner anggota Komunitas Merchant Online Food “PG” yakni berbagai ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh individu atau organisasi di dalam upaya mengembangkan UMKM. Studi-studi sebelumnya yang membahas tentang inovasi bisnis UMKM dapat dipetakan menjadi dua, yang fokus pada aspek kepemilikan modal di dalam diri dan di luar diri manusia. Kelompok studi pertama fokus pada kemampuan adaptasi dan kreativitas individu, budaya inovasi yang terbentuk dari keterampilan dan pengetahuan individu, serta karakteristik dan motivasi dalam diri untuk berinovasi. Sedangkan kelompok studi kedua mengkaji kepemilikan modal sosial, khususnya kepercayaan terhadap kelompok, norma sosial, dan jaringan sosial serta ukurannya yang berfungsi dalam meningkatkan peluang inovasi. Studi-studi terdahulu belum melihat inovasi yang dibentuk dari segi keterkaitan antara modal sosial dan modal digital, dimana kepemilikan modal digital pada pengusaha UMKM kuliner berbasis platform online dan kaitannya dengan modal sosial dapat digunakan untuk menciptakan inovasi dalam bisnis mereka. Peneliti berargumen bahwa partisipasi dalam komunitas lokal seperti dalam Komunitas Merchant Online Food PG dapat meningkatkan modal sosial dan memperkuat interaksi antara modal sosial dan modal digital milik pengusaha UMKM kuliner melalui pertukaran informasi dan pengetahuan baik secara online maupun offline yang pada gilirannya dapat menghasilkan inovasi yang bersifat inkremental pada bisnis UMKM kuliner. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dengan anggota Komunitas Merchant Online Food PG.

This study aims to explain the relationship between social capital and digital capital with the innovation of culinary MSMEs by members of the Online Food Merchant Community "PG", namely various ideas, practices, or objects that are considered new by individuals or organizations in an effort to develop MSMEs. Previous studies that discuss MSME business innovation can be mapped into two, which focus on aspects of capital ownership within and outside humans. The first group of studies focuses on the adaptability and creativity of individuals, the culture of innovation formed from individual skills and knowledge, and the characteristics and inner motivation to innovate. The second group of studies examines the ownership of social capital, specifically trust in groups, social norms, and social networks and their size that function in increasing innovation opportunities. Previous studies have not looked at innovation in terms of the relationship between social capital and digital capital, where digital capital ownership in culinary MSME entrepreneurs based on online platforms and their relationship with social capital can be used to create innovation in their business. The researcher argues that participation in local communities such as the Online Food Merchant Community "PG" can increase social capital and strengthen the interaction between social capital and digital capital owned by culinary MSME entrepreneurs through the exchange of information and knowledge both online and offline which in turn can produce incremental innovations in the culinary MSME business. This research will use a qualitative approach with in-depth interview techniques with members of the PG Food Online Merchant Community."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alfisyahrin
"Kebebasan media diperlukan untuk memberantas korupsi, tetapi kita juga harus mendiskusikan bagaimana kebebasan tersebut dimanfaatkan oleh media. Melalui pemberitaan terhadap kasus korupsi, media massa menjadi subjek yang memproduksi wacana dan mengetengahkan versi kebenaran tertentu terkait pemberantasan korupsi. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis, pendekatan kualitatif, dan model analisis wacana kritis. Dengan menggunakan teori Foucault tentang Kekuasaan dan Pengetahuan, penelitian ini menemukan bahwa rezim wacana pemberantasan korupsi di media massa adalah peradilan opini. Peradilan tersebut memaknai abnormalitas hanya pada individu koruptor saja dan dianggap sebagai sebuah kebenaran lewat kekuasaan pendisiplinan yang kredibel. Pada akhirnya, wacana pemberantasan korupsi sistemik pun menjadi terpinggirkan.

Freedom of media is necessary to eradicate corruption, but we have to discuss how this freedom has been used by media. By reporting corruption case, mass media are subject who produce discourse and give a particular version of truth about corruption eradication. This research used critical paradigm, qualitative approach, and critical discourse analysis. By used Foucault?s theory about Power and Knowledge, this research found that regime of corruption eradication discourse in mass media are opinion court that mean abnormality only in corruptor individual side that believed as a truth trough credible disciplinary power. Finally, systemic corruption eradication discourse is marginalized.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S57835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Rinaldi
"Paradigma hukum positif mengabaikan fakta bahwa penyelesaian sengketa pada dasarnya merupakan arena pertarungan kepentingan antar kelas sosial di masyarakat. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana budaya hukum dan ketertiban sosial yang merepresentasikan kepentingan kelas yang dominan menentukan aturan main dan jenis kapital yang diperebutkan oleh aktor dan lembaga, termasuk mereka yang berasal dari kelompok miskin. Konstruksi sosiologis terhadap arena penyelesaian sengketa sekaligus menjelaskan bagaimana pengetahuan hukum, keterampilan dan relasi sosial memberi peluang, dan pada saat yang sama membawa dilema, bagi aktor paralegal dalam memperkuat posisi tawar kelompok miskin untuk medapatkan keadilan.

The legal-positivist paradigm ignores the fact that the dispute resolution is basically a battle arena of interests between social classes in society. In the light of Bourdieu?s Reflexive Sociology in approaching dispute resolution practices, this study illustrates how legal and social order as a culture, which represents the interests of dominant class, determines the objective, power relation and type of capitals contested by actors and institutions, including those poor and marginalized groups in society. By constructing dispute resolution as a social field, this study explains how legal knowledge, skills and social networks provide opportunities, yet problematic, for paralegal in order to strengthen the access to justice for the poor and marginalized groups."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Prima Danu
"ABSTRAK
Penelitian ini fokus pada pola kerjasama interorganisasional KPK ? ICW dalam
agenda pemberantasan korupsi politik di Indonesia melalui pendekatan teori New
Institusionalisme Victor Nee. Pola kerjasama interorganisasional KPK ? ICW
terbangun karena adanya kesamaan visi dan konsen terhadap agenda pemberantasan
korupsi, serta interaksi antar aktor ? aktor anti korupsi KPK ? ICW. Pola kerjasama
interorganisasional KPK ? ICW menuai dukungan dan tantangan.Dukungan secara
moril maupun materil datang dari masyarakat sipil serta dunia internasional.
Sedangkan tantangan popular dikenal dengan istilah?Corruptor Fight Back?.
Terdapat dinamika diantara aparatur hukum negara, bahkan diantara KPK ? ICW
juga terdapatdinamika, walaupun mereka masih tetap konsisten sebagai aktor anti
korupsi

ABSTRACT
This study focuses on the pattern of interorganizational cooperation KPK - ICW in
the agenda of political corruption eradication in Indonesia by theoretical approaches
New institutionalism Victor Nee. Interorganizational cooperation pattern Commission
- ICW woke up because of the similarity of vision and concern about the anticorruption
agenda, as well as the interaction between actors of anti -corruption
between KPK - ICW. Interorganizational cooperation between KPK - ICW getting
support and challenge. Moral and material supporting come from the civil society and
the international community. In the other side the challenge popularly known by the
term "Corruptor Fight Back". There is a dynamic between the legal apparatus of the
state, even among KPK - ICW also found dynamics, although they still remain
consistent as anti -corruption actors"
Lengkap +
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Fathur Rohman
"Eksklusi sosial pada penyandang disabilitas penglihatan di tempat kerja berkaitan dengan pengaturan organisasi dan institusi. Kajian-kajian sebelumnya mengenai ekslusi sosial dan penyandang disabilitas penglihatan di tempat kerja dapat dikatagorikan ke dalam tiga subtansi yakni diskriminasi sosial, persoalan aksesibilitas, dan faktor internal penyandang disabilitas. Kajian-kajian mengenai stigma cenderung fokus pada pelabelan negatif yang dilekatkan pada penyandang disabilitas. Selanjutnya, kajian-kajan terkait aksesibilitas cenderung mengeksplorasi mengenai lingkungan fisik yang tidak mendukung penyandang disabilitas dalam mobilitas sosial. Sedangkan faktor internal penyandang disabilitas cenderung menjelaskan terkait rendahnya sumber daya dan motivasi penyandang disabilitas penglihatan. Kajian-kajian sejenis belum menjelaskan secara spesifik terkait stigma, pengaturan internal perusahaan & tekanan institusional sebagai bagian dari proses eksklusi sosial penyandang disabilitas penglihatan dalam mendapatkan haknya di tempat kerja. Peneliti berargumen bahwa proses eksklusi sosial pada penyandang disabilitas penglihatan di tempat kerja terjadi karena persinggungan antara stigma, kompleksitas struktur organisasi, dan tekanan instutusional pada perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus di perusahaan X dan Y, serta pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.

Social exclusion toward people with visual impairments in the workplaces related to organizational and institutional setup. Similiar studies about social exclusion and people with visual impairments in the workplaces can be categorized into three substances, namely social discrimination, accessibility issues, and internal factors of persons with disabilities. Social discrimination tend to focus on negative labeling attached to persons with visual impairments. Furthermore, studies related to accessibility tend to explore the physical environment that does not support people wit visual impairments in social mobility. While internal factors tend to explain the low resources and motivation of people with visual impairments. Previous studies have not specifically explained the related stigma, internal company regulation & institutional pressure as part of the social exclusion process for persons with visual disabilities in obtaining their rights at work. This research show that the process of social exclusion toward people with visual impairments in the workplace occurs because of the intersection between stigma, the complexity of the organizational structure, and institutional pressure on the company. This study uses qualitative methods with case studies in companies X and Y, and data collection was done by interviews, observation and documentation."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T54110
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library