Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Hasan
"In order to achieve the vision and mission, every hospital must implement Good Corporate Governance (GCG). Its implementation aims to optimally improve performance of employees that will finally improve organizational performance. This study aimed to analyze the relation between principles of GCG and performance of civil servants of the Natuna Field Hospital in Anambas Islands District. This analytical descriptive study using cross sectional design involved 56 civil servants as samples. Data was collected in 2012 using a structured questionnaire. This study used chi square and logistic regression tests. Multivariate model was simplified by eliminating the confounding variables using backward stepwise method. This study found two variables significantly related to performance of civil servants, namely implementation of fairness and transperancy principles. Both were the most related variables to the performance of civil servants.
Dalam rangka mencapai visi dan misi, setiap rumah sakit harus menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Penerapan GCG sendiri bertujuan untuk meningkatkan kinerja pegawai secara optimal, yang akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja pegawai negeri sipil (PNS) Rumah Sakit Umum Lapangan Natuna Kabupaten Kepulauan Anambas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain potong lintang pada 56 PNS. Pengumpulan data dilakukan pada tahun 2012 dengan kuesioner terstruktur. Digunakan analisis dengan uji kai kuadrat dan regresi logistik, dan untuk penyederhanaan model dilakukan eliminasi terhadap faktor perancu dengan menggunakan metode backward stepwise. Penelitian ini menemukan dua variabel yang signifikan berhubungan dengan kinerja PNS, yaitu penerapan prinsip fairness dan penerapan prinsip transparancy. Keduanya merupakan variabel yang paling berhubungan dengan kinerja pegawai negeri sipil."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Asmaripa Ainy
"Kunjungan pasien Jaminan Sosial Kesehatan (Jamsoskes) di puskesmas pembina selama tahun 2009 adalah 24.014 orang. Kunjungan per catur wulan memperlihatkan trend yang menurun. Jumlah pengunjung puskesmas pembina pada periode bulan Januari - April 2009 adalah 9.295 orang, pada Mei - Agustus 2009 adalah 8.162 orang, dan September - Desember 2009 adalah 6.557 orang. Hal ini dapat disebabkan oleh minat masyarakat yang rendah untuk menggunakan Jamsoskes. Oleh sebab itu, perlu dilakukan kajian kualitas pelayanan Jamsoskes menurut perspektif pasien. Penelitian dengan desain cross sectional ini menggunakan data primer yang dilakukan dengan metode wawancara terstruktur atau survei. Sampel terdiri dari 100 pasien Jamsoskes yang mendapat pelayanan di puskesmas pembina dengan metode analisis kesesuaian kinerja (importance-performance analysis/IPA). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata tingkat kesesuaian antara kinerja dan harapan pasien pada pelayanan Jamsoskes di puskesmas pembina adalah 83,44%. Terdapat dua atribut pada dimensi kualitas pelayanan yang masih perlu ditingkatkan meliputi pemberian perhatian oleh dokter terhadap keluhan-keluhan pasien tentang penyakit serta kenyamanan dan kerapian ruang pengobatan di poli umum. Peran dokter sebagai fasilitator kesembuhan pasien perlu ditingkatkan melalui sikap empati atas berbagai keluhan penyakit pasien serta mempertimbangkan penataan ulang ruangan pelayanan untuk kenyamanan pasien.
The sum of social health assurance (Jamsoskes) patients in puskesmas pembina during 2009 was 24.014 people. There was a decrease in perquarter visits. The sum of patients visit in January to April 2009 was 9.295 people, May to August 2009 was 8.162 people, and September to December 2009 was 6.557 people. This can be caused by the low interest of community to utilize Jamsoskes service. Thus, it should be reviewed 105 about the quality of Jamsoskes service according to the patients? perspective. This research was quantitative survey. The sample was 100 patients of Jamsoskes at puskesmas pembina. Data were collected through interviews using a questionnaire and analyzed by the importance-performance analysis. The average of balance level between service performance and expectation of patients was 83,44%. There were two attributes in the dimensions of service quality that need to be increased: the phycisian attention to the patients complaints about their diseases and convenience and neatness of the treatment room at the general polyclinic. The role of physician as a facilitator of healing to the patient needs to be improved through the attitude of empathy on patient complaints."
Palembang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2012
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library