Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novi Kartika Hidayati
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 1997. Penetitian dilakukan terhadap pohon di kanan-kiri jalan Kampus UI Depok di daerah sekitar FMIPA-UI, FKM, Gedung BNI cabang Depok, dan Balairung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi rayap terhadap 11 jenis pohon penghijauan dan besarnya indeks tumpang tindih inang antara rayap rayap di daerah penelitian. Dari 5 jenis rayap yang didapati di areal penelitian, tiga jenis di antaranya dianatisis yaitu Odontotermesfavanicus Holmgren, Microtermes insperatus Kemner, Macrotermes gilvus (Hagen). Sebelas jenis pohon yang diteliti adalah Pterocarpus indicus (Angsana), Albizia ochrea (Albizia), Delonix regia (Flamboyan), Acacia man glum (Akasia), Hevea brasiliensis (Karet), Oreodoxa regia (Palem raja), Casuarina equisetffolia (Cemara), Terminalia catappa (Ketapang), Lagerstroemia speciosa (Bungur), Cassia siamea (Johar), dan Cocos nucffera (Kelapa). Hasil penelltian menunjukkan bahwa tiga jenis rayap tersebut memiliki preferensi yang tidak teilalu berbeda terhadap pohon-pohon penghijauan. Indeks tumpang tindih inang diantara ketiganya tinggi, walau ada sedikit perbedaan yaltu 0,96; 1,00; dan 0,97."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana
"
ABSTRAK
Penelitian dilakukan pada bulan April dan Mel 1997 di daerah penghijauan bagian utara Kampus FE-UI Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai indeks preferensi inang dan tumpang tindih relung dari beberapa jenis rayap yang berada di lokasi penelitian. Penelitian ini berhasil mendata 4 jenis rayap dari 335 pohon. Keempat jenis rayap tersebut adalah; Schedorhinotermes javanicus Kemner, Microtermes insperatus Kemner, Macrotermes gilvus (Hagen) dan Odontotermes javanicus Holmgren. Nilai indeks preferensi yang ditunjukkan oieh keempat jenis rayap bert>eda-beda terhadap jenis pohon yang diserang. Demikian pula dengan indeks tumpang tindih relung yang dihasilkan juga berbeda. Perbedaan tersebut mungkin disebabkan adanya pengaruh musim, kandungan zat kimia di dalam pohon dan ketersediaan jenis pohon tersebut di lokasi penelitian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa indeks preferensi inang dan tumpang tindih relung keempat jenis rayap berbeda-beda.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Dharmadi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S31237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Supriyanto
"Kayu Albizia lebbeck, A. procera, dan A. falcata terjadap rayap tanah Nasutitermes matangensis, Macrotermes gilvus, dan Mictrotermes insperatus dapat dilakukan dengan memberikan serbuk kayu kering tersebut kepada rayap. Percobaan dilakukan di laboratorium Entomologi LBN-Bogor. Rayap pekerja 30 ekor dan rayap prajurit 3 ekor dari jenis yang sama dimasukkan ke dalam cawan petri yang berisi 5 gram serbuk kayu. Pengamatan dilakukan dengan menghitung jumlah rayap yang mati per hari dan menimbang berat kering serbuk kayu sebelum dan sesudah percobaan. Selisih berat kering serbuk kayu tersebut merupakan serbuk yang dimakan rayap. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kayu A. lebbeck dan A. falcata dimasukkan ke dalam kelompok kayu yang peka atau kurang tahan terhadap tiga jenis rayap penguji. Sedang kayu A. procera termasuk kelompok yang tahan terhadap tiga jenis rayap penguji. Hasil penelitian juga manunjukkan adanya korelasi positif antara berat serbuk kayu yang dimakan rayap dengan waktu."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Pratiwi
"ABSTRAK
Untuk mengetahui pengaruh suatu penbakaran terhadap fauna tanah, dilakukan percobaan mengenai pengaruh pembakaran sampah terhadap mesofauna tanah. Percobaan ini dilakukan di pusat pembuangan sampah Kebun Raya Bogor, dengan membuat 2 petak contoh yang digunakan sebagai kontrol dan dibakar. Pengambilan contoh mesofauna penghuni permukaan tanah dilakukan dengan metode jebakan ?pit fall trap?, sedangkan contoh mesofauna dalam tanah diperoleh dengan menggunakan bor tanah. Sebelum percobaan, pengambilan contoh dilakukan baik mesofauna penghuni permukaan tanah maupun penghuni dalam tanah. Pengambilan contoh mesofauna penghuni permukaan tanah setelah percobaan dilakukan perminggu hingga minggu ke-6. Pengambilan contoh mesofauna penghuni dalam tanah setelah percobaan dilakukan perminggu hingga minggu ke-5. Mesofauna penghuni permukaan tanah yang masih bertahan oleh adanya pembakaran adalah semut dari famili Formicidae, collembola dari famili Tomoceridae dan kecoak dari famili Blattidae. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pembakaran tidak berpengaruh nyata terhadap mesofauna penghuni permukaan tanah. Proses pulih diri (?recovery?) mesofauna penghuni permukaan tanah lebih banyak disebabkan oleh masuknya binatang tanah dari luar petak. Mesofauna penghuni dalam tanah yang masih bertahan oleh adanya pembakaran adalah semut dari famili Formicidae, diplopoda dari famili Polydesmidae, kelompok Isopoda dan Chelonethidae. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pembakaran tidak berpengaruh nyata terhadap mesofauna penghuni dalam tanah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Muflih Muhadjir
"ABSTRAK
Kurangnya data biologi yang dapat menentukan kriteria kualitas perairan, merupakan salah satu masalah yang terjadi dalam pemantauan perairan sungai.
Invertebrata bentos merupakan salah satu kelompok binatang yang mampu bertahan hidup dalam lingkungan yang jelek dan tempat penumpukan bahan pencemaran suatu perairan. Oleh karena itu kelompok binatang ini selain merupakan komponen untuk keseimbangan komunitas binatang perairan, juga dapat digunakan sebagai indikator kualitas air suatu perairan.
Dalam rangka pendekatan masalah di atas, telah dilakukan penelitian yang bersifat survai. Penelitian lapangan dilakukan di 10 stasiun pengamatan sepanjang Sungai Cipinang pada Periode I (2 Nopember, 1991) dan pada Periode II (1 Februari, 1992). Pengukuran beberapa parameter kimia dan fisika air sebagian dilakukan di lapangan dan sebagian lagi dilakukan di Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Perikanan Darat Sempur Bogor. Contoh lumpur untuk pengamatan invertebrata bentos dilakukan di laboratorium Balai Penelitian LSI dan Pengembangan Zoologi Bogor.
Dari analisis dan pembahasan hasil penelitian dapat diketahui bahwa :
a. Tingkat pencemaran Sungai Cipinang berdasarkan keanekaragaman jenis invertebrata bentos pada bulan Nopember 1991 dan bulan Februari 1992 menunjukkan kriteria tercemar sedang sampai dengan berat.
b. Terjadi proses "recovery" mulai stasiun pengamatan 4 sampai dengan stasiun pengamatan 5 pada bulan Februari 1992.
c. Jenis invertebrata bentos yang dapat digunakan sebagai bioindikator kualitas air di Sungai Cipinang adalah Chironomus sp. dan Tubifex sp.
d. Adanya korelasi dan pengaruh antara beberapa parameter kimia dan fisika air dengan indek keanekaragaman jenis invertebrata bentos.
e. Berdasarkan pengukuran beberapa parameter kimia dan fisika air pada bulan Nopember 1991 dan bulan Februari 1992, Sungai Cipinang termasuk ke dalam perairan golongan B yaitu peruntukan perikanan.

One of the problems in monitoring the quality of river water is the scarcity of biological data available to be used as criteria. Benthic invertebrates are group of animals, which have the ability to survive in polluted water. Therefore, they can be used as an indicator for water qualities.
A survey was conducted at 10 stations along the Cipinang River on November 2, 1991 and February 1, 1992. Chemical and physical analysis was done in the field and in the laboratory of Research and Development Institute for Freshwater Fisheries, Sempur, Bogor.Analyses of mud samples for benthic invertebrates (investigations) were done in the laboratory of Research And Development Centre for Zoology, Bogor.
The results are:
a. Based on the benthic invertebrate diversity Cipinang River in November 1991 and February 1992, was moderately to heavily polluted in November 1991 and February 1992.
b. Recovery process occurred in February 1992 at station 4 and 5.
c. Benthic invertebrate which can be used as water quality bioindicator in Cipinang River are Chironomus sp. and Tubifex sp.
d. There were correlations between physical and chemical parameters and benthic invertebrate diversity index.
e. Based on the values of some physical and chemical parameters in November 1991 and February 1992, Cipinang River can only be utilized for fishery activities, and categorized into group B.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library