Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Fauziah Hasanah
Abstrak :
Automated test adalah otomatisasi dari aktivitas software testing menggunakan testing tool. Namun, pada kenyataannya, testing tool untuk melakukan automated test masih memiliki kekurangan. Berdasarkan wawancara dengan Tim Research and Development (Tim RnD) PT. Global Digital Niaga (Blibli), automated test pada Blibli dieksekusi secara berkala dengan bantuan automation server sehingga menghasilkan report yang terpisah-pisah. Hal tersebut disebabkan testing tool membuat satu report setiap kali test cases dieksekusi. Berdasarkan masalah tersebut, tim pengembang merealisasikan project “Error Book”, sebuah dashboard automated test error. Error Book memanfaatkan custom maven plugin dan Elastic Stack untuk mengelola data dari automated test secara real-time sehingga dapat disajikan pada aplikasi front-end dashboard. Dengan Error Book, Tim RnD akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi mengenai error yang terjadi pada automated test secara keseluruhan. Informasi tersebut akan menjadi acuan untuk melakukan improvement. QA engineer akan lebih mudah mengidentifikasi error yang sering terjadi pada automated test milik divisinya sehingga perbaikan preventif dan represif untuk error tersebut dapat dilakukan dengan cepat. Tim pengembang telah melakukan user acceptance testing (UAT) kepada Tim RnD Blibli, QA engineer Blibli, dan QA engineer perusahaan lain. ......Automated test is the automation of software testing activities using testing tools. However, in reality, testing tools to perform automated tests still have drawbacks. Based on interviews with the Research and Development Team (RnD Team) at PT. Global Digital Niaga (Blibli), automated tests at Blibli are executed periodically with the help of an automation server. Hence, it generates separate reports. This is because the testing tool creates one report each time a test case is executed. Based on this problem, we develop the “Error Book” project, an automated test error dashboard. Error Book utilizes a custom maven plugin and Elastic Stack to manage data from automated tests in real-time so that it can be presented in front-end dashboard application. With Error Book, the RnD team can get information about errors that occur in the automated test as a whole easier. This information will serve as a reference for making improvements. QA engineers can easily identify errors that often occur in their division's automated tests so that preventive and repressive repairs for these errors can be carried out quickly. We have carried out user acceptance testing (UAT) to Blibli RnD team, QA engineers at Blibli, and QA engineers at other companies.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nethania Sonya Violencia Lasmaria
Abstrak :
Sistem rekomendasi kini telah menjadi fitur yang umum digunakan pada berbagai situs, termasuk situs katalog buku dan toko buku daring. Adanya sistem rekomendasi pada situs-situs tersebut berperan penting dalam proses pengambilan keputusan pengguna. Dua jenis sistem rekomendasi yang umum digunakan adalah content-based filtering dan collaborative filtering. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa statistical metrics bukan merupakan ukuran yang tepat untuk menentukan kualitas suatu sistem rekomendasi. Salah satu pendekatan lain adalah mengevaluasi sistem rekomendasi berdasarkan persepsi dari pengguna yang menggunakannya. Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan antara persepsi pengguna terhadap content-based filtering dengan top-N recommendations dan collaborative filtering dengan matrix factorization menggunakan metode survei kuantitatif yang mengukur accuracy, diversity, novelty, perceived usefulnes, overall satisfaction dan use intention terhadap rekomendasi yang dihasilkan kedua jenis sistem rekomendasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem rekomendasi content-based filtering memiliki accuracy, diversity, perceived usefulness, overall satisfaction dan use intention yang lebih tinggi daripada sistem rekomendasi collaborative filtering. Namun, tidak terdapat perbedaan nilai novelty yang signifikan antara sistem rekomendasi content-based filtering dan collaborative filtering. ......Recommendation system is now a common feature used in various sites, including online book catalogs and bookshops. The existence of recommendation systems on these sites has an important role in users' decision-making processes. Two of the most commonly used types of recommendation systems are content-based filtering and collaborative filtering. Literature has shown that statistical metrics are not suitable to measure the quality of recommendation systems. Instead, a recommendation system can be evaluated based on its users’ perceived qualities. Through this research, a comparison of users’ perception of content-based filtering with top-N recommendations and collaborative filtering with matrix factorization is conducted with a quantitative survey method which evaluates accuracy, diversity, novelty, perceived usefulness, overall satisfaction and use intention of recommendations produced by both recommendation systems. The results suggest that the content-based recommendation system has higher accuracy, diversity, perceived usefulness, overall satisfaction and use intention than collaborative filtering ones. However, there is not any significant difference between the novelty values of content-based and collaborative filtering recommendation systems.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syams Ramadan
Abstrak :
Pandemi COVID-19 menyebabkan berubahnya sistem kerja para karyawan di seluruh dunia dari Work From Office menjadi Work From Home selama kurun waktu yang cukup singkat. Perubahan ini berdampak fundamental terhadap cara kita melakukan pekerjaan, dimana telah terbuktikan bahwa melakukan pekerjaan dari rumah merupakan sesuatu yang dapat dilakukan dan membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Namun setelah pandemi sudah mulai mereda, muncul suatu permasalahan dalam bentuk perdebatan internal pada perusahaan yang sebagian ingin kembali melakukan WFO, dan sebagian lainnya tetap melakukan WFH. Solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan mengimplementasikan Hybrid Work sebagai titik tengah dari kedua sistem kerja yang diinginkan. Untuk dapat membuat jadwal hybrid work, dibutuhkan pengertian lebih mengenai employee rostering sehingga dapat dibuat sebuah constrained optimization model yang dapat memetakan keinginan dari masing-masing karyawan pada sebuah perusahaan, selagi mematuhi peraturan yang ada pada perusahaan tersebut. Optimization Model yang dibuat kemudian bisa digunakan untuk merancang sebuah Metaheuristic Algorithm yang dapat menghasilkan sebuah jadwal hybrid work untuk digunakan oleh perusahaan yang menghadapi permasalahan tersebut. Penelitian menggunakan data kuantitatif selama penelitian berlangsung untuk melakukan uji coba terhadap variabel-variabel yang digunakan untuk perhitungan optimal score dan fitness function pada tahap implementasi algoritma. Hasil dari penelitian ini merupakan sebuah sistem aplikasi berbasis web yang dapat digunakan ataupun dikembangkan lebih lanjut lagi untuk dapat dipakai secara komersial oleh perusahaan, dengan fitur penjadwalan hybrid work yang flexible, serta dengan arsitektur sistem yang scalable dan highly available. ......The COVID-19 Pandemic has changed the work system for employees all over the world, from the usual Work From Office model to the new Work From Home model in a short period of time. This change in work model has fundamentally impacted our view on how to work professionally, where it is proven that doing work from home is feasible to do and even produce a very satisfying result. However, after the pandemic had started to subside in the last couple of months, a new problem emerged in a form of internal debates that has started on many companies all over the world, where on one side are the employees that want to go back to the WFO model, and the other are the employees that want to stay on the current WFH model. A solution that can be used to solve this problem is by implementing hybrid work that can act as a bridge between the two opposite work views. To be able to implement this work model, first we need to understand more about employee rostering so that we can create a constrained optimization model that can map every employee’s preference for this work view while respecting the company’s policy. The proposed optimization model then can be used to design a metaheuristic algorithm that can produce a hybrid work schedule to be used by companies that are facing this problem. This study uses quantitative data for the variables that are going to be used for generating the optimal score and then for the fitness function on the algorithm implementation phase. Hasil dari penelitian ini merupakan sebuah sistem aplikasi berbasis web yang dapat digunakan ataupun dikembangkan lebih lanjut lagi untuk dapat dipakai secara komersial oleh perusahaan, dengan fitur penjadwalan hybrid work yang flexible, serta dengan arsitektur sistem yang scalable dan highly available. The result of this study is a ready web-based application system that can be used and easily be available to be developed even further to be used commercially by companies, with hybrid work scheduling functionality, with a scalable and highly available architecture system.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irham Ilman Zhafir
Abstrak :
Pandemi COVID-19 menyebabkan berubahnya sistem kerja para karyawan di seluruh dunia dari Work From Office menjadi Work From Home selama kurun waktu yang cukup singkat. Perubahan ini berdampak fundamental terhadap cara kita melakukan pekerjaan, dimana telah terbuktikan bahwa melakukan pekerjaan dari rumah merupakan sesuatu yang dapat dilakukan dan membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Namun setelah pandemi sudah mulai mereda, muncul suatu permasalahan dalam bentuk perdebatan internal pada perusahaan yang sebagian ingin kembali melakukan WFO, dan sebagian lainnya tetap melakukan WFH. Solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan mengimplementasikan Hybrid Work sebagai titik tengah dari kedua sistem kerja yang diinginkan. Untuk dapat membuat jadwal hybrid work, dibutuhkan pengertian lebih mengenai employee rostering sehingga dapat dibuat sebuah constrained optimization model yang dapat memetakan keinginan dari masing-masing karyawan pada sebuah perusahaan, selagi mematuhi peraturan yang ada pada perusahaan tersebut. Optimization Model yang dibuat kemudian bisa digunakan untuk merancang sebuah Metaheuristic Algorithm yang dapat menghasilkan sebuah jadwal hybrid work untuk digunakan oleh perusahaan yang menghadapi permasalahan tersebut. Penelitian menggunakan data kuantitatif selama penelitian berlangsung untuk melakukan uji coba terhadap variabel-variabel yang digunakan untuk perhitungan optimal score dan fitness function pada tahap implementasi algoritma. Hasil dari penelitian ini merupakan sebuah sistem aplikasi berbasis web yang dapat digunakan ataupun dikembangkan lebih lanjut lagi untuk dapat dipakai secara komersial oleh perusahaan, dengan fitur penjadwalan hybrid work yang flexible, serta dengan arsitektur sistem yang scalable dan highly available. ......The COVID-19 Pandemic has changed the work system for employees all over the world, from the usual Work From Office model to the new Work From Home model in a short period of time. This change in work model has fundamentally impacted our view on how to work professionally, where it is proven that doing work from home is feasible to do and even produce a very satisfying result. However, after the pandemic had started to subside in the last couple of months, a new problem emerged in a form of internal debates that has started on many companies all over the world, where on one side are the employees that want to go back to the WFO model, and the other are the employees that want to stay on the current WFH model. A solution that can be used to solve this problem is by implementing hybrid work that can act as a bridge between the two opposite work views. To be able to implement this work model, first we need to understand more about employee rostering so that we can create a constrained optimization model that can map every employee’s preference for this work view while respecting the company’s policy. The proposed optimization model then can be used to design a metaheuristic algorithm that can produce a hybrid work schedule to be used by companies that are facing this problem. This study uses quantitative data for the variables that are going to be used for generating the optimal score and then for the fitness function on the algorithm implementation phase. Hasil dari penelitian ini merupakan sebuah sistem aplikasi berbasis web yang dapat digunakan ataupun dikembangkan lebih lanjut lagi untuk dapat dipakai secara komersial oleh perusahaan, dengan fitur penjadwalan hybrid work yang flexible, serta dengan arsitektur sistem yang scalable dan highly available. The result of this study is a ready web-based application system that can be used and easily be available to be developed even further to be used commercially by companies, with hybrid work scheduling functionality, with a scalable and highly available architecture system.

Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Daril Nofriansyah Badruddin
Abstrak :
Automated test adalah otomatisasi dari aktivitas software testing menggunakan testing tool. Namun, pada kenyataannya, testing tool untuk melakukan automated test masih memiliki kekurangan. Berdasarkan wawancara dengan Tim Research and Development (Tim RnD) PT. Global Digital Niaga (Blibli), automated test pada Blibli dieksekusi secara berkala dengan bantuan automation server sehingga menghasilkan report yang terpisah-pisah. Hal tersebut disebabkan testing tool membuat satu report setiap kali test cases dieksekusi. Berdasarkan masalah tersebut, tim pengembang merealisasikan project “Error Book”, sebuah dashboard automated test error. Error Book memanfaatkan custom maven plugin dan Elastic Stack untuk mengelola data dari automated test secara real-time sehingga dapat disajikan pada aplikasi front-end dashboard. Dengan Error Book, Tim RnD akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi mengenai error yang terjadi pada automated test secara keseluruhan. Informasi tersebut akan menjadi acuan untuk melakukan improvement. QA engineer akan lebih mudah mengidentifikasi error yang sering terjadi pada automated test milik divisinya sehingga perbaikan preventif dan represif untuk error tersebut dapat dilakukan dengan cepat. Tim pengembang telah melakukan user acceptance testing (UAT) kepada Tim RnD Blibli, QA engineer Blibli, dan QA engineer perusahaan lain. ......Automated test is the automation of software testing activities using testing tools. However, in reality, testing tools to perform automated tests still have drawbacks. Based on interviews with the Research and Development Team (RnD Team) at PT. Global Digital Niaga (Blibli), automated tests at Blibli are executed periodically with the help of an automation server. Hence, it generates separate reports. This is because the testing tool creates one report each time a test case is executed. Based on this problem, we develop the “Error Book” project, an automated test error dashboard. Error Book utilizes a custom maven plugin and Elastic Stack to manage data from automated tests in real-time so that it can be presented in front-end dashboard application. With Error Book, the RnD team can get information about errors that occur in the automated test as a whole easier. This information will serve as a reference for making improvements. QA engineers can easily identify errors that often occur in their division's automated tests so that preventive and repressive repairs for these errors can be carried out quickly. We have carried out user acceptance testing (UAT) to Blibli RnD team, QA engineers at Blibli, and QA engineers at other companies.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayyan Azka Ihsanuddin
Abstrak :
Bersamaan dengan evolusi zaman dan tuntutan masyarakat modern dalam melakukan perjalanan lintas negara, paspor menjadi sebuah dokumen esensial yang diperlukan oleh setiap warga negara untuk melakukan perjalanan resmi ke luar negeri. Direktorat Jenderal Imigrasi sebagai instansi pemerintah yang mengurusi paspor memberikan pilihan jenis antrian paspor kepada masyarakat, yaitu antrian prioritas, antrian percepatan, dan Aplikasi M-Paspor. Namun, aplikasi M-Paspor mengalami permasalahan implementasi, terlihat dari keluhan terkait UI/UX yang buruk pada review Google Play Store. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat ketergunaan aplikasi M-Paspor dan melakukan perbaikan pada desain antarmukanya. Penelitian ini melibatkan pengguna aplikasi M-Paspor dengan menggunakan metode Design Thinking serta menerapkan prinsip Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design untuk mengidentifikasi potensi perbaikan pada antarmuka pengguna. Proses evaluasi dilaksanakan dua kali, melibatkan kuesioner System Usability Scale (SUS) dan wawancara ahli dan pengguna pada tahap awal. Tim peneliti menyusun solusi perbaikan desain, mencakup desain lowfidelity dan high-fidelity. Penelitian ini menghasilkan rancangan desain antarmuka alternatif yang memiliki nilai baik, dengan success rate 93,75%. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas dan kegunaan aplikasi MPaspor, sehingga memberikan pengalaman pengguna yang lebih optimal. ......In line with the evolution of time and the demands of modern society for cross-border travel, a passport has become an essential document required by every citizen for official international journeys. The Directorate General of Immigration, as the government institution responsible for passports, provides citizens with options for passport queues, including priority queues, expedited queues, and the M-Paspor Application. However, the M-Paspor application is experiencing implementation problems, as can be seen from complaints regarding poor UI/UX in Google Play Store reviews. The objective of this research is to evaluate the usability of the M-Paspor application and make improvements to its interface design. The study involves M-Paspor application users, utilizing the Design Thinking method and applying Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design to identify potential improvements in the user interface. The evaluation process is conducted twice, involving the System Usability Scale (SUS) questionnaire and expert and user interviews in the initial stages. This research resulted in an alternative interface design that has good value, with a success rate of 93,75%. This research is expected to contribute to enhancing the quality and usability of the M-Paspor application, ultimately providing users with a more optimal experience.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Pramudya Yusuf
Abstrak :
Klinik Vocation Wellness Center Universitas Indonesia (VWC UI) merupakan klinik rehabilitasi medik yang berada di bawah naungan Program Studi Vokasi UI. Klinik VWC UI menghadapi permasalahan terkait kompleksitas proses bisnis dan dokumen rekam medis. Sistem yang ada saat ini belum bisa membantu tenaga kesehatan di VWC UI untuk menyelesaikan pekerjaan terkait proses bisnis dan dokumen rekam medis (Perceived Usefulness). Upaya digitalisasi rekam medis yang sebelumnya pernah dilakukan pun belum dapat membuahkan hasil karena penggunaannya yang sulit (Perceived Ease of Use). Permasalahan kompleksitas dan risiko-risiko dari dokumen rekam medis yang masih berbentuk fisik menghambat dan mengurangi efisiensi pelaksanaan operasional klinik (Perceived Efficiency). Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem informasi kesehatan untuk membantu klinik VWC UI dalam menghadapi permasalahan yang dialami. Penelitian ini menggunakan metodologi Design Science Research (DSR) dalam pengembangannya. Tahapan DSR yang dilakukan dalam penelitian ini adalah awareness of problem, suggestion, development, evaluation, dan conclusion. Manfaat dari penelitian ini adalah proses pengelolaan layanan kesehatan klinik VWC UI yang lebih mudah dan efisien dari saat ini. Permasalahan dari klinik diidentifikasi dengan melakukan studi literatur, wawancara, observasi, dan analisis proses bisnis klinik saat ini. Dari temuan masalah, Sistem Informasi Klinik VWC UI dibuat sebagai usulan solusi. Pengembangan SIK ini dilakukan dengan metode prototyping, yang dilanjutkan dengan evaluasi kuesioner Usability Testing (UT), User Acceptance Test (UAT), dan evaluasi Post-Study System Usability Questionnaire (PSSUQ) dengan evaluasi kuantitatif tambahan. Pada evaluasi UAT, terdapat satu skenario yang tidak sukses dalam pengujiannya, yang selanjutnya diperbaiki sebelum pelaksanaan UAT responden lain. Tingkat pengalaman pengguna dari hasil evaluasi UT sudah baik terlihat dari rata-rata waktu pelaksanaan skenario yang singkat dan tingkat kesulitan skenario yang rendah. Kemudian, hasil evaluasi sistem secara keseluruhan dari instrumen PSSUQ dan kuantitatif tambahan secara berurutan adalah 1,75 dan 1,676. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa sistem yang dikembangkan dapat mendukung penyelesaian pekerjaan (Perceived Usefulness) dengan baik, memiliki fitur yang mudah dipahami (Perceived Ease of Use), dan meningkatkan efisiensi (Perceived Efficiency) operasional klinik. ......Vocation Wellness Center Universitas Indonesia (VWC UI) is a medical rehabilitation clinic directly managed by The Vocational Education Program of Universitas Indonesia. The VWC UI clinic faces problems related to the complexity of business processes and medical record documents. The current system has not been able to help health workers at VWC UI to complete work related to business processes and medical record documents (Perceived Usefulness). Previous efforts to digitize medical records have not been able to produce results due to their difficult use (Perceived Ease of Use). Problems of complexity and risks from medical record documents that are still in physical form hinder and reduce the efficiency of clinic operations (Perceived Efficiency). This research aims to build a health information system to help the VWC UI clinic in dealing with the problems experienced. This research uses the Design Science Research (DSR) methodology in its development. Problems from the clinic were identified by conducting literature studies, interviews, observations, and analyzing the clinic's current business processes. From the problem findings, the VWC UI clinical information system was created as a proposed solution. The development of this clinical information system was carried out using the prototyping method, followed by Usability Testing (UT) evaluation, User Acceptance Test (UAT), and Post-Study System Usability Questionnaire (PSSUQ) evaluation with additional quantitative evaluation. There was one scenario that was not successful in the UAT which was subsequently corrected before conducting other respondents’. The UT result shows that the usability level is good as proven by the quick average completion time and the low scenario difficulty score. Then, the overall system evaluation scores from the PSSUQ and additional quantitative instruments are respectively 1.75 and 1.676. The results of this study proved that the developed system can support the completion of work (Perceived Usefulness) better, has features that are easy to use (Perceived Ease of Use), and increases the efficiency (Perceived Efficiency) of the clinic’s operations.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kemajuan teknologi informasi telah membawa dampak signifikan di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Di era globalisasi ini, kemampuan berbahasa asing menjadi sangat penting, dan teknologi pendidikan, khususnya mobile learning, memudahkan pembelajaran dengan fleksibilitas waktu dan tempat. Duolingo, aplikasi belajar bahasa asing yang populer, meskipun efektif, mendapat berbagai kritik dari pengguna terkait antarmuka yang kurang intuitif, navigasi yang membingungkan, dan fitur yang tidak selalu membantu dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain alternatif aplikasi Duolingo menggunakan pendekatan User-Centered Design (UCD) dengan melibatkan user research, diuji menggunakan usability testing (UT), dan prototyping untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif dari pengguna. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa proses pendaftaran mudah dan cepat, fitur Double XP dan tantangan antara teman efektif, serta umpan balik sangat membantu, namun visibilitas dan navigasi beberapa fitur perlu ditingkatkan. Saran perbaikan mencakup penambahan panduan visual, informasi yang lebih jelas, dan representasi visual yang lebih efektif. Dengan menggunakan Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design, diharapkan perbaikan ini akan meningkatkan pengalaman pengguna dan membuat aplikasi lebih intuitif dan mudah digunakan. Keterbatasan penelitian termasuk jumlah partisipan yang terbatas dan fokus pada evaluasi kualitatif, sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan data yang lebih komprehensif. ......Advances in information technology have brought significant impacts in various sectors, including education. In this era of globalisation, foreign language proficiency has become very important, and educational technology, especially mobile learning, facilitates learning with flexibility of time and place. Duolingo, a popular foreign language learning app, while effective, has been criticised by users for its unintuitive interface, confusing navigation, and features that are not always helpful in learning. This research aims to develop an alternative design for the Duolingo app using a User-Centered Design (UCD) approach involving user research, usability testing (UT), and prototyping to collect qualitative and quantitative data from users. The evaluation results showed that the registration process was easy and fast, the Double XP feature and challenges between friends were effective, and feedback was helpful, but the visibility and navigation of some features needed to be improved. Suggestions for improvement included the addition of visual guides, clearer information, and more effective visual representations. Using Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design, it is hoped that these improvements will enhance the user experience and make the app more intuitive and easy to use. Limitations of the study include the limited number of participants and the focus on qualitative evaluation, so further research is needed to obtain more comprehensive data.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farizio Kautsar Heruzy
Abstrak :
Pencatatan kehadiran pelajar di banyak instansi pendidikan masih dilakukan secara manual dan tradisional. Hal tersebut menimbulkan berbagai macam masalah dalam akurasi pencatatan kehadiran pelajar. Hadir adalah aplikasi yang dirancang untuk membantu pengajar, pelajar, dan administrator instansi pendidikan dalam mencatat kehadiran kelas. Sistem dirancang melalui tahap-tahap DSR (design science research), yaitu menganalisis kebutuhan pengguna, pembuatan persona, perancangan desain aplikasi, usability testing, pengembangan aplikasi, dan pengujian aplikasi. Bentuk dari aplikasi Hadir adalah aplikasi mobile yang dapat digunakan menggunakan smartphone dan aplikasi web yang dapat digunakan melalui browser. Hadir menggunakan arsitektur client-server dimana server akan menyediakan dan mengelola data yang diminta oleh client (aplikasi mobile dan web). Setelah merancang dan membangun aplikasi Hadir, pengujian dilakukan melalui UAT dan simulasi kelas. Setelah dievaluasi dan diuji, dapat dinyatakan bahwa aplikasi Hadir dapat bermanfaat dalam pencatatan dan pengelolaan kehadiran pelajar dalam kelas.  ......Recording student’s class attendances in many educational institutions is still done manually and traditionally. This raises various kinds of problems in the accuracy of student attendance records. Hadir is an application designed to assist teachers, students, and administrators of educational institutions in recording class attendance. The system is designed through DSR (design science research) stages, namely analyzing user’s requirements, creating personas, designing application prototype, usability testing, application development, and application testing. Hadir comes in two forms: a mobile application that can be used using a smartphone and a web application that can be used via a web browser. Hadir was built using a client- server architecture where the server will provide and manage the data requested by the client (mobile and web applications). After designing and developing Hadir, testing is carried out through UAT and a class simulation. After being evaluated and tested, it can be stated that Hadir can be useful in helping teachers and administration in recording and managing student attendances in class. 
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Klarissa Ramadhanti
Abstrak :
Klinik Vocation Wellness Center Universitas Indonesia (VWC UI) merupakan klinik rehabilitasi medik yang berada di bawah naungan Program Studi Vokasi UI. Klinik VWC UI menghadapi permasalahan terkait kompleksitas proses bisnis dan dokumen rekam medis. Sistem yang ada saat ini belum bisa membantu tenaga kesehatan di VWC UI untuk menyelesaikan pekerjaan terkait proses bisnis dan dokumen rekam medis (Perceived Usefulness). Upaya digitalisasi rekam medis yang sebelumnya pernah dilakukan pun belum dapat membuahkan hasil karena penggunaannya yang sulit (Perceived Ease of Use). Permasalahan kompleksitas dan risiko-risiko dari dokumen rekam medis yang masih berbentuk fisik menghambat dan mengurangi efisiensi pelaksanaan operasional klinik (Perceived Efficiency). Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem informasi kesehatan untuk membantu klinik VWC UI dalam menghadapi permasalahan yang dialami. Penelitian ini menggunakan metodologi Design Science Research (DSR) dalam pengembangannya. Tahapan DSR yang dilakukan dalam penelitian ini adalah awareness of problem, suggestion, development, evaluation, dan conclusion. Manfaat dari penelitian ini adalah proses pengelolaan layanan kesehatan klinik VWC UI yang lebih mudah dan efisien dari saat ini. Permasalahan dari klinik diidentifikasi dengan melakukan studi literatur, wawancara, observasi, dan analisis proses bisnis klinik saat ini. Dari temuan masalah, Sistem Informasi Klinik VWC UI dibuat sebagai usulan solusi. Pengembangan SIK ini dilakukan dengan metode prototyping, yang dilanjutkan dengan evaluasi kuesioner Usability Testing (UT), User Acceptance Test (UAT), dan evaluasi Post-Study System Usability Questionnaire (PSSUQ) dengan evaluasi kuantitatif tambahan. Pada evaluasi UAT, terdapat satu skenario yang tidak sukses dalam pengujiannya, yang selanjutnya diperbaiki sebelum pelaksanaan UAT responden lain. Tingkat pengalaman pengguna dari hasil evaluasi UT sudah baik terlihat dari rata-rata waktu pelaksanaan skenario yang singkat dan tingkat kesulitan skenario yang rendah. Kemudian, hasil evaluasi sistem secara keseluruhan dari instrumen PSSUQ dan kuantitatif tambahan secara berurutan adalah 1,75 dan 1,676. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa sistem yang dikembangkan dapat mendukung penyelesaian pekerjaan (Perceived Usefulness) dengan baik, memiliki fitur yang mudah dipahami (Perceived Ease of Use), dan meningkatkan efisiensi (Perceived Efficiency) operasional klinik. ......Vocation Wellness Center Universitas Indonesia (VWC UI) is a medical rehabilitation clinic directly managed by The Vocational Education Program of Universitas Indonesia. The VWC UI clinic faces problems related to the complexity of business processes and medical record documents. The current system has not been able to help health workers at VWC UI to complete work related to business processes and medical record documents (Perceived Usefulness). Previous efforts to digitize medical records have not been able to produce results due to their difficult use (Perceived Ease of Use). Problems of complexity and risks from medical record documents that are still in physical form hinder and reduce the efficiency of clinic operations (Perceived Efficiency). This research aims to build a health information system to help the VWC UI clinic in dealing with the problems experienced. This research uses the Design Science Research (DSR) methodology in its development. Problems from the clinic were identified by conducting literature studies, interviews, observations, and analyzing the clinic's current business processes. From the problem findings, the VWC UI clinical information system was created as a proposed solution. The development of this clinical information system was carried out using the prototyping method, followed by Usability Testing (UT) evaluation, User Acceptance Test (UAT), and Post-Study System Usability Questionnaire (PSSUQ) evaluation with additional quantitative evaluation. There was one scenario that was not successful in the UAT which was subsequently corrected before conducting other respondents’. The UT result shows that the usability level is good as proven by the quick average completion time and the low scenario difficulty score. Then, the overall system evaluation scores from the PSSUQ and additional quantitative instruments are respectively 1.75 and 1.676. The results of this study proved that the developed system can support the completion of work (Perceived Usefulness) better, has features that are easy to use (Perceived Ease of Use), and increases the efficiency (Perceived Efficiency) of the clinic’s operations.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>