Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susi Soviana
"ABSTRACT
Flies have been the most common problem encountered in husbandry
management either in big animals or poultry; and it has not been easy to solve.
Disturbances caused by flies especially when the fly population is high do not
directly affect the animals themselves, but they rather socially have effects on the
breeders and the people living in the areas -around the farm. The use of
chemical insecticide in controlling fly population around animal farms has been
minimized, and nowadays natural enemies of flies-are more commonly used.
Research on the use of parasitoid insects in controlling flies has been
continuously conducted in some countries. ln Indonesia, there have not been
many studies done on the use of parasitoid insects particularly in animal farming
despite the country?s big potential in fauna.
The study on the use of parasitoid insects (Hymenoptera: Pteromalidae) in
controlling the population of filth flies in chicken farms was done by adopting data
from research done earlier for 3 years (1996 - 1998). This research was a
pioneering work and was the only research ever on the application of parasitoid
insects in the field of animal husbandry conducted at three chicken farms in Bogor Regency. Observation on fluctuation of filth fly population and that of
parasitoid in relation to some macro climate variables recorded at the nearest
weather station was done in the first year. In the following years, at one of that
chicken farm, an application of parasitoid by inundation of Spalangia endius
Walker (Hymenoptera: Pteromalidae) and monitoring of fluctuation of fly and
parasitoid population were done with regard to micro climate variables in the hen
houses measured by thermohygrograph.
Correlation between monthly average population of fly and parasitoid
during dry and rainy seasons and that of some macro and micro climate
variables was measured using correlation analysis for the identification of climate
variables that influenced the fluctuation of fly and parasitoid population the most.
Natural phenomena and all the results of the data processing above,
along with supply of secondary data derived- from existing references was
formulated into a system dynamic model. This is a model with a capability of
analyzing dynamic behaviors of fly and parasitoid population that forming a
complex system which characterized by its 'relation to several factors (biotic and
a biotic ones), related factors changing dynamically, as well as non linear relation
and feedback mechanism in it.
As far as macro climate is concerned, it has insignificant effects on the
fluctuation of fly and parasitoid population despite a significant difference in the
monthly total rainfall between the dry and the rainy seasons, because the
chicken manure as flies breeding place in the pen system of egg layer hens are
protected, and thus the climate variables does not directly affect them. The correlation of monthly average population of fly puparia and progeny parasitoid
indicated a high value (r = 0.914). lt showed the parasitoid characteristics being
pupal parasitoid and obligat toward fly puparia. The fluctuation of fly population
correlated only significantly with the humidity in the pen. Thus, the fluctuation of
fly population during the inundation period was not only infiuenced by parasitoid
activities but also by the fluctuation of monthly average humidity inside the hen
houses.
The construction of this dynamic- model was preceded by making a Causal
Loop Diagram (CLD), producing three main subsystems namely the subsystems
of fiy and parasitoid which each fonning a positive feedback cycle (R=
Reinforcing), and the subsystem of how the first two subsystems were related
which forming a negative feedback cycle (B= Balancing).
The Causal Loop Diagram described further how interaction mechanism
between the flies and the parasitoid was as well as how it related to other various
factors affecting that relation in a very complex system of chicken fami
ecosystem. Then, CLD was transformed into three models of Stock Flow
Diagrams (SF D), the first of which was SFD picturing the dynamic of fly
population and its parasitoid and its relation with factors of macro climate using
the data from the research result ofthe first working paper. This was a natural
model for interaction between flies and parasiloid in a conditional ecosystem
(Generic Model). The second model was the one for the use of parasitoid in
controlling population of flies with the application of parasitoid S. endius
inundation using the data from the research result of the second working paper (inundation Model). The last was a prediction model having some intervention to
identify the most important factors in the efforts of controlling the tlies by relying
on the role of parasitoid and a biotic factors. Due to limited data, the construction
of the model had to be carried out with strict assumptions.
With the advantages of system dynamic model which were possible for
being simulated and getting intervention, it was indicated that the increasing
capacity of parasitoid and pen humidity were important factors in the efforts of
controlling fly population in the ecosystem of chicken farm. Pen humidity was
basically a representation of manure condition being a breeding place for both
flies and parasitoid, and was closely related with the structure and management
of the pen, either chicken food quality. Meanwhile, increasing capacity of
parasitoid could mean increasing number as well as potential ofparasitoid in
attacking their host. in order to increase the parasltoid potential, efforts in habitat
conservation supporting the survival of parasitoid have to be a primary
consideration."
2006
D1226
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erman Aminullah
"Penelitian ini bertujuan menstrukturkan permasalahan rendahnya intensitas ristek industri, yang memiliki kerumitan, berubah cepat dan mengandung ketidakpastian. Hasil penstrukturan adalah sebuah model yang digunakan untuk menerangkan dan meramalkan pola dan kecendrungan ristek pemerintah, industri dan interaksinya dalam ekonomi. Analisis berdasarkan pendekatan sistem dengan metode sistem dinamis. Perilaku dan kinerja unsur-unsur yang menyusun sistem dijelaskan dalam perspektif ilmu administrasi. Analisis bersifat evaluasi waktu lampau dan mendatang. Struktur dan unsur yang mempengaruhi pola dan kecendrungan ristek dievaluasi, dalam menemukan alternatip kebijakan percepatan intensitas ristek industri, untuk meningkatkan daya saing industri dalam jangka panjang.
Proses penelitian menggunakan teknik dan prosedur pemodelan sistem dinamis. Model yang dibangun telah divalidasi, dan 'dapat diperoleh struktur model yang diyakini absah. Pemodelan dilengkapi dengan uji statistik, dan telah diperoleh kinerja model yang diyakini absah secara statistik.
Ada tiga kategori butir hasil penelitian ini, yaitu: tesis tentang tekno-ekonomi, sumbangan ilmiah dan sumbangan nyata. Pertama, tesis tentang tekno-ekonomi, yairu: intensitas ristek industri yang rendah di Indonesia disebabkan belum teciptanya umpan balik positif antara komponen teknologi dengan ekonomi dalam model administrasi telmo-ekonomi. Mekanisme umpan balik merupakan interaksi dinamis antara unsur-unsur: ristek industri, kinerja industri, efisiensi industri, somber teknologi, kebijakan dan iklim persaingan. Dua unsur yaitu kebijakan dan iklim persaingan yang belum mendukung, mempengaruhi lemahnya mekanisme umpan balik dalam model tersebut.
Kedua, sumbangan ilmiah yaitu : i) Model Dinamika Administrasi Tekno-Ekonomi, yang telah dapat menerangkan dan meramalkan pola, struktur, perilaku, dan kecendrungan ristek industri dalam jangka panjang, menyumbang kepada ilmu administrasi umumnya, evaluasi kebijakan publik khususnya; ii) Model Efisiensi Dinamis Total memperkaya teori efisiensi dalam lini ekonomi, dan; iii) penerapan Metode sistem Dinamis dalam evaluasi kebijakan telah menambah perbendabaraan metodologi ilmu administrasi di Indonesia.
Ketiga, sumbangan nyata untuk percepatan intensitas ristek industri yaitu kebijakan fungsional dan kebijakan penyesuaian struktur tekno-ekonomi. Kebijakan fungsional yang disarankan adalah: i)kebijakan pemanfaatan sistem nansfotmasi industri yang sudah ada untuk memupuk kemampuan teknologi industri; ii) kebijakan Industn untuk pemupukan basis kemampuan industri melalui pemberian rangsangan investasi modal, tenaga kerja, dan teknologi impor seiring dengan pengurangan proteksi secara bertabap. Kebijakan penyesuaian struktur yang disarankan adalah: i) Kebijakan Kemitraan Ristek untuk peningkatkan skala dan mute kemitraan ristek pemerintah-industri dengan koordinasikan dan pengelolaan oleh konsorsiunt lorganisasi industri, setta pemantapan struktur keterkaitan jenis ristek kemitraan dalam suatu pohon ristek komersial yang berorientasi ristek proses; ii) Kebijakan rancangan ulang kelembagaan ristek di Indonesia merupakan kebijakan terobosan untuk stimulasi intensitas ristek industri dalam jangka panjang.
Implikasi kebijakan adalah pentingnya strategi pembangunan industri berorientasi ke dalam (in-sourcing) melalui inovasi teknologi berbasis ristek untuk pembentukan kompetensi inti (core competence), sebagai pelengkap kelemahan strategi pembangunan berorientasi ke luar (out-sourcing) =fatal impor modal dan telatologi, untuk mengurangi ketergantungan pada pihak asing yang rentan terhadap gejolak ekonomi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
D34
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zuhal
"Permasalahan yang perlu dijawab didalam merencanakan suatu pengembangan sistem pembangkit tenaga listrik adalah bagaimana suatu investasi optimum dapat ditentukan untuk memenuhi keputusan pertambahan beban, menghadapi berbagai kendala (constraints) baik bersifat teknis-ekonomis, maupun yang berupa keterbatasan sumber daya energi.
Banyak sekali kemungkinan atau alternatif konfigurasi gabungan pembangkit tenaga listrik (generation mix) yang dapat diikut sertakan didalam suatu perencanaan jangka panjang, dan setiap jenis unit pembangkit mempunyai perbedaan yang cukup berarti dilihat dari aspek biaya modal (capital cost), biaya operasi (operating cost) maupun efisiensinya.
Disamping itu setiap jenis unit pembangkit dengan sumber daya energi tertentu mempunyai fungsi komplementer didalam seluruh konfigurasi sistem pembangkitan. Mengingat beban bervariasi secara ekstrim dari saat ke saat dan bersamaan dengan itu penyediaan (supply) sistem pembangkit diharapkan selalu mencukupi kebutuhan beban yang berfluktuasi tadi maka terdapat interelasi antara keputusan investasi dengan dinamika beban.
Dengan kata lain suatu keputusan investasi ditentukan oleh perkiraan pertumbuhan beban, atau lebih tepatnya, perkiraan pertumbuhan kurva lama beban (load duration curve) dan parameter ekonomis dari berbagai alternatif gabungan yang direncanakan. Adanya berbagai kemungkinan (alternatif) kebijaksanaan investasi tersebut merupakan motivasi yang menyebabkan berkembangnya model-model matematika (mathematical model) didalam perencanaan jangka panjang sistem tenaga listrik. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1985
D438
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Edhi Budhi Soesilo
"ABSTRAK
Proses pemutihan (bleaching) pulp pada industri pulp dan kertas banyak menghasilkan limbah. Salah satu limbah yang dihasilkan adalah adsorbable organic halides (AOX) dan dioksin. Senyawa AOX dan dioksin dihasilkan dari reaksi antara kior (bleaching agent) dengan lignin yang terdapat dalam serat kayu. Dioksin adalah senyawa organo-klor paling toksik yang pernah dibuat manusia, telah terbukti bersifat karsinogen, menimbulkan banyak gangguan kesehatan pada manusia, serta kerusakan lingkungan.
Untuk mengurangi dampak negatif akibat emisi dioksin, industri pulp dan kertas mulai mereduksi pemakaian elemen klor dengan bahan senyawa klor (non-elemen) sampai pada bahan bebas klor. Teknologi ini dikenal sebagai proses elemental chlorine free (ECF) dan totally chlorine free (TCF). Prediksi dampak negatif akibat emisi dioksin di masa mendatang dibuat dengan melakukan simulasi model system dynamics.
Hasil simulasi model system dynamics menunjukkan kecenderungan meningkatnya kerusakan lingkungan jika tidak dilakukan intervensi, atau hanya dilakukan intervensi fungsional saja. Intervensi struktural yang kemudian diterapkan ternyata mampu menurunkan emisi dioksin, bahkan menihilkannya. Intervensi struktural yang dibuat dapat dijadikan dasar melakukan analisis kebijakan.

ABSTRACT
Dioxin Waste Control Using Environmentally-Friendly Bleach (A Study on the Use of Chlorine-based Oxidator in Pulp Industry by a Simulation of System Dynamics Model for Policy Analysis)"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
D560
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library