Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harsih Setiawandari
"Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis faktor-faktor yang membentuk perilaku pemuda dalam merespon hoaks dan ujaran kebencian pada pemilu 2019, (2) mengetahui sejauh mana ketahanan individu pemuda dalam menghadapi hoaks dan ujaran kebencian pada pemilu presiden 2019 dari perspektif pengetahuan dan sikap. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan model knowlange, attitudes, behavior (KAB). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner yang dibagikan melalui google form. Analisis data penelitian dalam penelitian ini menggunakan aplikasi software SmartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon pemuda terhadap hoaks dan ujaran kebencian dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan sikap sebesar 30,1% dengan P-Value pengetahuan < 0,05 yaitu 0,008 dan nilai P-Value sikap < 0,05 yaitu 0,000. Hal ini berarti bahwa jika perilaku pemuda baik dalam merespon hoaks dan ujaran kebencian pada pemilihan umum tahun 2019, maka ketahanan individu yang terbentuk pada pemuda akan kuat dalam merespon hoaks dan ujaran kebencian pada pemilihan umum tahun 2019 agar tidak membuat, menyebarkan dan terpengaruh oleh hoaks dan ujaran kebencian. Ketahanan individu kuat maka akan membentuk ketahanan nasional yang kuat juga

The objectives of this study are (1) to analyze the factors that influence adolescent behavior in responding to hoaxes and hate speech in the 2019 Election, (2) the extent to which youth resilience in facing hoaxes and hate speech in the 2019 Presidential Election. The research approach used in this research is a quantitative approach with a model of knowledge, attitude, behavior (KAB). Collecting data in this study using a questionnaire distributed via a google form. Analysis of research data using the SmartPLS 3.0 software application. The results showed that the adolescent response to hoaxes and hate speech from the knowledge and attitude factor was 30.1% with a P-Value of knowledge <0.05, namely 0.008, and an attitude P-Value <0.05, namely 0.000. This means that if youth behavior is good in responding to hoaxes and hate speech in the 2019 Election, then the individual resilience formed in youth will be strong in responding to hoaxes and hate speech in the 2019 Election so as not to create, regulate. and governed by deception and hate speech. Strong individual resilience will form a strong national resilience as well."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
In'amul Hasan
"Proyek ambisius dari Visi Saudi 2030 telah mengubah wajah konservatif Arab Saudi ke arah yang lebih moderat dalam versi Muhammad b. Salman. Teks-teks keagamaan yang selama ini dipegang sebagai dalil dalam konsitutsi dan fatwa memerlukan interpretasi ulang agar dapat menyesuaikan dengan konsep moderat yang diusung oleh MBS. Fenomena tersebut disebut sebagai post-Salafisme sebagaimana yang diistilahkan oleh Sinani, Lacoroix dan Razavian. Penelitian ini melihat perubahan pemahaman terhadap teks keagamaan serta membandingkannya dengan kebijakan dalam proyek Visi Saudi 2030. Dengan menggunakan teori relasi kuasa-pengetahuan (Foucault) serta hermeneutika (Abou El Fadl), objek penelitian dapat dianalisis dari teks keagamaan dan konteks kebijakan yang berlaku di Arab Saudi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Visi Saudi 2030 memengaruhi wacana keagamaan di Arab Saudi yang mengarah kepada post-Salafisme. MBS sebagai pemegang kuasa (power) menggunakan lembaga-lembaga yang memiliki otoritas dalam mengembangkan wacana keagamaan. Penelitian ini menyorot tiga isu untuk membandingkan fatwa yang berlandaskan hadis. Pertama, isu demokrasi serta ketaatan kepada pemimpin menjadi kontroversi di antara kalangan ulama pasca peristiwa Musim Semi-Arab. Kedua, isu hiburan berupa musik, pertandingan tinju/sepak bola yang selama ini difatwakan haram oleh ulama Saudi. Ketiga, isu perempuan—yang selama ini cenderung bernuansa misoginis dari fatwa CRLO—dengan kebijakan yang baru, seperti memberikan izin untuk mengemudikan mobil.

The ambitious Saudi Vision 2030 project has changed Saudi Arabia’s conservative towards a more moderate one in the version of Muḥammad b. Salman. Religious texts that have been held as postulates in constitutions and fatwas require reinterpretation to adapt to the moderate concept promoted by MBS. This phenomenon is called post-Salafism as mentioned by Sinani, Lacroix, and Razavian. This research looks at changes in the understanding of religious texts and compares them with policies in the Saudi Vision 2030. There were two theories used in this styudy, i.e, Foucault’s theory of power-knowledge relations and Abou El Fadl’s hermeneutics. The object of this research can be analyzed from religious texts and the policy context that applies in Saudi Arabia. The research results show that Saudi Vision 2030 influences religious discourse in Saudi Arabia which leads to post-Salafism. MBS as the holder of power uses institutions that have authority to develop religious discourse. This research highlights three issues to compare fatwas based on hadith. First, the issue of democracy and obedience to leaders became controversial among the ulama after the events of the Arab Spring. Second, the issue of entertainment, i.e., boxing/football matches which have been declared haram by Saudi clerics. Third, women’s issues—which have so far tended to be misogynistic from CRLO fatwas—with new policies, such as permitting them to drive a car.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Amril
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persaingan kelompok milisi dalam penguasaan sumber daya ekonomi dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi Libya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Teori konflik, teori greed dan grievance, serta teori pertumbuhan ekonomi dipakai untuk menganalisis ekonomi politik Libya pasca revolusi. Penelitian ini menunjukkan bahwa persaingan antar kelompok milisi atas sumber daya ekonomi telah terjadi sejak masa transisi pemerintahan Libya pada 2011 dan berlanjut sampai tulisan ini dibuat. Sumber daya ekonomi yang diperebutkan antara lain adalah minyak, pusat-pusat perdagangan, bank, jalur-jalur perdagangan di daerah perbatasan, bandara, serta posisi-posisi penting di pemerintahan. Kelompok milisi yang berkonflik seringkali menggunakan kekerasan demi memperoleh keuntungan ekonomi dan politik. Hal inilah yang menciptakan kompleksitas konflik politik Libya. Penelitian ini berkesimpulan bahwa konflik politik yang disibukkan dengan persaingan berbagai aktor internal dan eksternal untuk memperebutkan sumber daya ekonomi dan kekuasaan, memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat Libya.

This study aims to analyze the competition of militia groups in the control of economic resources and it influences on Libyas economic growth. The approach used is a qualitative approach. Conflict theory, greed and grievance theory, and economic growth theories are used to analyze Libyas post-revolution political economy. This research shows that the competition between militia groups over economic resources has occurred since the transition period of the Libyan government in 2011 and continues until this writing. Economic resources contested include oil, trade centers, banks, trade routes in country borders, airports, and important positions in government. Conflicting militia groups often use violence to obtain economic and political benefits. This is what creates the complexity of the Libyan political conflict. This research concludes that  the political conflicts that are preoccupied with the competition of various internal and external actors to fight over economic resources and power, have a negative influence on economic growth and social life of the Libyan people."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemal Abdur Rasyid
"Pengaruh Etnisitas Yahudi sebagai dasar dari Negara Israel terhadap kepentingan Negara Kota Vatikan di Negara Israel sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh Negara Yahudi yang berdiri di Tanah Israel dimana Tanah Israel juga merupakan pusat dari Kekristenan secara umum dan Gereja Katolik secara khusus. terhadap kepentingan Gereja Katolik di Tanah Israel. dalam hal ini beberapa sudut pandang yang melandasinnya baik filsafat teologi, sejarah, sosiologi, dan yurisdiksi. dengan menggunakan analisis teori nasionalisme etnis dari Hans Kohn dalam konteks Negara Israel, maka terdapat pengaruh kepentingan Negara Kota Vatikan di Negara Israel, khususnya pengaruh dalam hal keragaman ritus dan kota Yerusalam.

The influence of Jewish Ethnicity as the basis of the State of Israel on interest The bVatican City State in the State of Israel is very interesting to study. this research aims to understand the influence of the Jewish State that stands on the Land of Israel where the Land of Israel is also the center of Christianity in general and the Catholicn Church in particular. Against the interests of the Catholic Church in the Lnad of Israel. in this case, several points of view underlying it are used used such as theology, history, sociology, and jurisdiction. By using ethnic nationalism theoretical analysis of Hans Kohn in the context of the State of Israel, then there is influence of Vatican City State interest in the State of Israel. Especially the influence in terms of the diversity of rites and City of Jerusalem."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitia Wardani Fauzyyah
"Tahapan perkembangan usia remaja umumnya berada pada usia siswa SLTA yang dibekali dengan tugas perkembangan untuk memiliki identitas diri yang baik. Penelitian sebelumnya menyebutkan adanya anggapan masyarakat bahwa salah satu bentuk pencapaian identitas diri siswa yang berhasil adalah mereka berhasil menjadi mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Demi memenuhi ekspektasi yang sempurna tersebut, sebagian siswa berusaha untuk istiqomah dalam belajar dengan mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Dengan menggunakan penelitian kuantitatif dan pengambilan data menggunakan purposive random sampling, penelitian ini mencoba untuk melihat bagaimana hubungan antara istiqomah belajar dan perfekstionisme siswa SLTA peserta bimbingan belajar serta mencoba untuk melihat pengaruh self-compassion sebagai variable moderator. Data yang diperoleh dari 90 responden menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara istiqomah belajar dengan perfeksionisme siswa (r = 0.417, p = 0.00), terdapat hubungan negatif antara perfectionism dan self-compassion (r = -0.329, p = 0.002), sementara self-compassion sebagai moderator tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam hubungan kedua variable lainnya ((Int_1 t= -0.3052, p = 0.7609).

The stages of adolescent development are generally at the age of high school students who are equipped with developmental tasks to have a good self-identity. Previous research mentioned that there was a public opinion that one form of achieving successful students' self-identity is that they succeed in becoming students at the State Higher Education Universities (PTN). In order to meet these perfect expectations, some students try to be istiqomah in learning by following tutoring program outside of school. By using quantitative research and data collection using purposive random sampling, this research tries to see how the relationship between istiqomah learning and perfectionism of high school students participating in tutoring and trying to see the effect of self-compassion as a moderator variable. Data obtained from 90 respondents showed that there is a significant relationship between Istiqomah learning and student perfectionism (r = 0.417, p = 0.00), there is a negative relationship between perfectionism and self-compassion (r = -0.329, p = 0.002), while self-compassion as a moderator has no significant effect on the relationship between the other two variables (Int_1 t= -0.3052, p = 0.7609).

 

"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Mario Excel Elfando
"Perempuan merupakan salah satu elemen penting dalam tasawuf. Tasawuf merupakan aspek esoteris Islam yang mengandung tradisi kearifan dan tradisi suci, termasuk yang berkaitan dengan perempuan. Tarekat Alawiyah, sebuah ordo sufi dari Hadramaut yang berpengaruh di Indonesia, sebagai bagian dari tasawuf juga memiliki tradisi tersebut. Salah satu tradisi perempuan yang khas dalam tarekat ini adalah memelihara sifat ḥayā’, suatu tradisi yang dalam sudut pandang feminisme modern kerap dianggap sebagai pemarginalan dan menyebabkan inferioritas perempuan. Padahal, di balik ketertutupannya, perempuan Alawiyah memiliki peran yang tidak dapat diabaikan. Penelitian ini membahas bagaimana transformasi dan kesinambungan tarekat Alawiyah di Hadramaut dan di Indonesia, ajaran tarekat Alawiyah terkait dengan kedudukan dan peran perempuan serta kontekstualisasinya pada masa kontemporer, dan pandangan para ulama tarekat Alawiyah tentang gagasan kesetaraan gender. Penelitian ini menggunakan metode etnografi serta teori ekofeminisme dan feminisme multikultural. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa keterbukaan praktik spiritual tarekat Alawiyah untuk kaum perempuan terus berkesinambungan. Perempuan dalam tarekat Alawiyah memiliki kedudukan yang setara dengan laki-laki dalam keilmuan dan spiritualitas. Di samping peran utamanya sebagai sumber inspirasi religius pertama bagi para sufi, perempuan Alawiyah juga memiliki peran sebagai otoritas keagamaan, sastrawan sufi, cultural broker, dan filantropis. Ditemukan pula tokoh-tokoh perempuan yang secara sadar memilih peran publik sebagai peran utamanya. Modernisasi mendorong peningkatan peran perempuan dalam memegang otoritas keagamaan dan kontekstualisasi prinsip ḥayā’. Meskipun demikian, di Kota Tarim, tempat asal tarekat ini, prinsip ḥayā’ dan peran gender masih direalisasikan secara tradisional sesuai dengan karakter dan kondisi spiritual penduduk kota tersebut. Sifat ḥayā’ dan pembagian peran gender dalam tarekat ini merupakan bagian dari femininitas positif yang memiliki signifikansi dalam perkembangan spiritual dan menjadi jalan menuju terwujudnya kesetaraan transendental antara laki-laki dan perempuan. Pemikiran ulama tarekat Alawiyah mengenai gender terklasifikasi menjadi dua kecenderungan, yaitu tradisionalisme dan neotradisionalisme.

Women are an important element in Sufism. Sufism is an esoteric aspect of Islam that contains sapiental and sacred tradition, including those relating to women. The Tariqa Alawiya, a Sufi order from Hadramaut which is influential in Indonesia, as part of Sufism also has these traditions. One of the unique traditions of women in this order is maintaining the nature of ḥayā’ (high modesty), a tradition which from the perspective of modern feminism is often seen as marginalising and causing women's inferiority. In fact, behind their concealment, Alawiya women have roles that cannot be ignored. This research discusses the continuity and change of the Alawiyah order in Hadramaut and in Indonesia, the teachings of the Alawiyah order related to the position and role of women and their contextualisation in contemporary times, and the views of the Alawiya order clerics regarding the idea of gender equality. This research uses ethnographic methods and the theories of ecofeminism and multicultural feminism. The findings of this research indicate that the openness of the spiritual practices of the Alawiya order to women continues to be sustainable. Women in the Alawiya order have an equal position with men in knowledge and spirituality. Apart from their main role as the first source of religious inspiration for Sufis, Alawiya women also have roles as religious authorities, sufi poets, cultural brokers, and philanthropists. It was also found that some female figures consciously chose a public role as their main role. Modernisation encourages an increase in the role of women in holding religious authority and the contextualisation of ḥayā’ principle. However, in Tarim City, the place of origin of this order, the principle of ḥayā’ and gender roles are still realised traditionally in accordance with the character and spiritual condition of the city's residents. The nature of ḥayā’ and the division of gender roles in this order are part of positive femininity which has significance in spiritual development and is a path towards realizing transcendental equality between men and women. The thoughts of Alawiya religious scholars regarding gender is classified into two tendencies, namely traditionalism and neotraditionalism."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Rakhmah Alkhonsa
"Literasi ekonomi Syariah di Indonesia hanya meningkat dari 16,3% menjadi 20,1% diakhir tahun 2021 yang mana dari persentase tersebut di indikasikan bahwa tingkatannya masih less literate (BI, 2022). Sementara target pangsa pasar ekonomi Syariah tahun 2023 sebagaimana yang direncankan Bank Indonesia belum mencapai 20%. Maka dari itu dibutuhkan strategi peningkatan literasi ekonomi Syariah melalui lembaga-lembaga yang memiliki kurikulum pendidikan ekonomi Syariah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran majelis taklim sebagai lembaga pendidikan non formal dan pengaruhnya terhadap peningkatan literasi ekonomi Syariah. Melalui metode SLR diklasifikasikan bahwa permasalahan yang dihadapi majelis taklim adalah dari segi administratif dan pendanaan. Metode SLR juga digunakan untuk menemukan indikator literasi ekonomi Syariah yang menjadi variabel penelitian ini dan saran penerapannya di majelis. Kemudian hasil SLR dibuktikan kepada responden menggunakan metode Delphi. Sesuai dengan metode Delphi, responden dalam penelitian haruslah melibatkan pakar untuk menemukan solusi permasalahan dalam penelitian, maka responden yang menjadi fokus penelitian adalah sembilan pakar dari berbagai lembaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan yang dihadapi majelis taklim dapat di atasi dengan membuat program unggulan yang sesuai dengan karakteristik majelis taklim. Peningkatan literasi ekonom Syariah di majelis taklim dapat menjadi program unggulan dengan strategi penerapannya melibatkan berbagai pihak yang secara lansung maupun tidak lansung berpengaruh terhadap majelis taklim.

Sharia economic literacy in Indonesia only increased from 16.3% to 20.1% at the end of 2021, which indicates that the level is still less literate (BI, 2022). Meanwhile, the target market share of the Sharia economy in 2023 as planned by Bank Indonesia has not yet reached 20%. Therefore, a strategy is needed to increase Sharia economic literacy through institutions that have a Sharia economic education curriculum. The purpose of this study was to determine the description of majelis taklim as a non-formal educational institution and its influence on increasing Sharia economic literacy. Through the SLR method, it is classified that the problems faced by majelis taklim are in terms of administration and funding. The SLR method was also used to find indicators of Sharia economic literacy which became the variables of this study and suggestions for their application in the majelis. Then the results of SLR were proven to respondents using the Delphi method. In accordance with the Delphi method, respondents in the research must involve experts to find solutions to problems in the research, so the respondents who are the focus of the research are nine experts from various institutions. The results showed that the obstacles faced by taklim assemblies can be overcome by making superior programmes that are in accordance with the characteristics of taklim assemblies. Increasing Sharia economist literacy in taklim assemblies can be a superior programme with an implementation strategy involving various parties that directly or indirectly affect taklim assemblies."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Qosym Yus
"World Expo adalah pameran internasional yang menghadirkan negara-negara dari seluruh dunia untuk memamerkan budaya dan penemuan terbaru mereka dalam pengembangan kelangsungan hidup yang baik di masa depan. Pada tahun 2021 Dubai, Uni Emirat Arab terpilih menjadi tuan rumah World Expo. Uni Emirat Arab memaksimalkan acara ini karena Dubai Expo 2020 merupakan cara yang efektif untuk membangun citra yang baik. Uni Emirat Arab melakukan diplomasi publik melalui serangkaian acara Dubai Expo 2020. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi diplomasi publik Uni Emirat Arab melalui Dubai Expo 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya-upaya diplomasi publik Uni Emirat Arab melalu Dubai Expo 2020. Periset menggunakan satu konsep dalam hubungan internasional, yakni konsep tiga lapisan diplomasi publik dengan metode riset berupa metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan Teknik wawancara sebagai data primer dan teknik pengumpulan data sekunder berupa kajian pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan strategi diplomasi publik yang dilakukan oleh masing-masing aktor dari Uni Emirat Arab dapat mencapai tujuan diplomasi publik dalam jangka pendek melebihi ekspektasi di dunia internasional. Upaya-upaya yang dilakukan oleh para aktor hubungan internasional ini sesuai dengan bentuk tiga lapisan diplomasi publik serta cukup memenuhi konten dari setiap lapisan tersebut, yakni: monolog, dialog serta kolaborasi.

The World Expo is an international exhibition that brings countries around the world to showcase their culture and latest discoveries in the development of good survival in the future. In 2021 Dubai, United Arab Emirates was chosen to host the World Expo. The United Arab Emirates maximised this event because Expo 2020 Dubai could be considered an effective way to build a good image. The United Arab Emirates conducted public diplomacy through a series of Dubai Expo 2020 events. The problem in this study is how the United Arab Emirates' public diplomacy strategy through Dubai Expo 2020. This research aims to analyse the United Arab Emirates' public diplomacy efforts through Dubai Expo 2020. Researchers use one concept in international relations, namely the concept of three layers of public diplomacy with a research method in the form of a descriptive qualitative method with interview techniques as primary data and secondary data collection techniques in the form of literature review. The results of this study indicate that the success of public diplomacy strategies carried out by each actor from the United Arab Emirates can achieve public diplomacy goals in the short term beyond expectations in the international world. The efforts made by these international relations actors are in accordance with the form of three layers of public diplomacy and sufficiently meet the content of each layer, namely: monologue, dialogue and collaboration. "
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktoviana Banda Saputri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur indeks inklusi keuangan syariah (IIKS), pada sektor perbankan syariah, serta menganalisis pengaruh variabel daerah, yaitu PDRB per kapita, persentase penduduk miskin, indeks pembangunan manusia, rasio gini, persentase penduduk yang menggunakan internet, dan jumlah penyaluran Kredit Usaha Rakyat terhadap IIKS. Data yang digunakan adalah data panel 33 Provinsi di Indonesia, selama periode 2016 – 2020. Model regresi dalam penelitian ini menggunakan Fixed Effect Model (FEM), dengan program statistik Eviews 11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pencapaian IIKS secara nasional dikategorikan ke dalam pencapaian kategori rendah dengan rata-rata sebesar 0,17. Provinsi DKI Jakarta dan Nangroe Aceh Darussalam, masing-masing mencapai nilai IIKS sebesar 0,70 dan 0,66 (kategori tinggi), sedangkan Provinsi DI Yogyakarta, mencapai nilai sebesar 0,35 (kategori medium). Sementara itu, 30 provinsi lainnya di Indonesia, termasuk kategori nilai IIKS rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, variabel persentase penduduk miskin dan persentase penduduk pengguna internet berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap pencapaian IIKS. Variabel lainnya, yaitu PDRB per kapita, indeks pembangunan manusia, rasio gini, dan jumlah penyaluran Kredit Usaha Rakyat berpengaruh tidak signifikan terhadap pencapaian IIKS di Indonesia.

This study aims to measure the Islamic Financial Inclusion Index (ISFI), in the Islamic banking sector, and analyze the influence of regional variables, namely GRDP per capita, percentage of the poor people, human development index, Gini ratio, percentage of the population using the internet, and the amount of Kredit Usaha Rakyat against ISFI. The data used are panel data from 33 provinces in Indonesia, during the period 2016 – 2020. The regression model in this study uses the Fixed Effect Model (FEM) with the Eviews 11 statistical program. The results of the study show that, the achievement of ISFI nationally is categorized into the low category, with an average of 0.17. The Provinces of DKI Jakarta and Nangroe Aceh Darussalam, respectively, achieved an ISFI score of 0.70 and 0.66 (high category), while DI Yogyakarta Province achieved a score of 0.35 (medium category). Meanwhile, 30 other provinces in Indonesia are in a low category of ISFI. The results showed that the variable percentage of the poor population and the percentage of the population using the internet have a significant and negative effect on the achievement of ISFI. Other variables, namely GRDP per capita, human development index, Gini ratio, and the amount of Kredit Usaha Rakyat have no significant effect on the achievement of ISFI in Indonesia."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasir Tajul Aripin
"Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mengharuskan Bank Syariah menerbitkan produk dan layanan yang berbasis digital sebagai langkah adaptif terhadap transformasi teknologi. Kemunculan bank digital telah memperkuat pentingnya menyediakan layanan perbankan digital yang lebih mudah, lebih efisien dan lebih nyaman. Penelitian dilakukan untuk menganalisa pengaruh intensi nasabah dalam penerimaan dan penggunaan layanan digital Bank Syariah yang ada di wilayah DKI Jakarta dengan menggunakan model teori UTAUT 2. Pemilihan wilayah DKI Jakarta dinilai penting karena memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang paling tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Metodologi penelitian yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa social influence, facilitating conditions, habit, dan hedonic motivation memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap behavioral intention layanan digital Bank Syariah, sedangkan effort expectancy tidak berpengaruh signifikan. Performance expectancy dan price value tidak berpengaruh terhadap behavioral intention, sementara behavioral intention memiliki pengaruh secara langsung terhadap use behavior. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan literatur akademik dan masukan bagi Bank Syariah untuk meningkatkan kualitas layanan dan menjaga loyalitas nasabah.

The weak level of Islamic financial literacy and inclusion requires Islamic banks to issue digital-based products and services as an adaptive step towards technological transformation. The emergence of digital banks has reinforced the importance of providing digital banking services that are easier, more efficient, and more convenient. The study was conducted to analys the effect of customer intentions in accepting and using Islamic Bank digital services in Jakarta using the UTAUT 2 theory model. The selection of the Jakarta area is considered important because it has the highest level of Islamic financial literacy and inclusion compared to other regions. The research methodology used in this study was quantitative descriptive with Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM) techniques. Based on the results of this study, it was found that social influence, facilitating conditions, habit, and hedonic motivation have a positive and significant influence on behavioral intention of Islamic Bank digital services, while effort expectancy has no significant effect. Performance expectancy and price value have no effect on behavioral intention, while behavioral intention has a direct influence on user behavior. The results of this study are expected to be additional academic literature and input for Islamic banks to improve service quality and maintain customer loyalty."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>