Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risqi Gusdita Rahmadi
"ABSTRAK
Revolusi telah berkontribusi dalam pembentukan masyarakat di dunia. Fenomena tersebut mengubah nilai-nilai fundamental dan memberikan suatu pandangan baru di dalam masyarakat. Dengan berubahnya nilai fundamental, masyarakat pun berubah, dan hal hal yang sebelumnya diterima sebelum revolusi, menjadi kurang menarik ataupun tidak lagi diterima di dalam masyarakat. Pandangan baru ini membentuk sebuah selera dan kebutuhan baru, seperti halnya sebuah tren. Hal ini tampak pada perubahan di dalam dunia seni dan arsitektur. Arsitektur dan Revolusi: Perkembangan Arsitektur di Hindia Belanda dan Perubahan dalam Masyarakat Kolonial tidak membahas revolusi kemerdekaan Indonesia, melainkan membahas bagaimana konteks dan isu sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di Hindia Belanda membentuk sebuah revolusi dalam masyarakat kolonial pada periode akhir kolonial Belanda. Dimulai dengan analisis mengenai revolusi yang terjadi di Eropa, kemudian dilanjutkan dengan menganalisis korelasi antara revolusi tersebut dan perubahan di dalam gaya arsitektur di Eropa dan Rusia setelah revolusi. Akan tetapi, keadaan masyarakat kolonial di Hindia Belanda memiliki konteks yang berbeda dengan masyarakat Eropa. Oleh karena itu, saya menganalisis konteks tersebut dan bagaimana sebuah revolusi terbentuk. Pembahasan kemudian saya akhiri dengan menganalisis perubahan Arsitektur di Hindia Belanda untuk menekankan adanya sebuah upaya dalam merepresentasikan ide baru yang terbentuk pasca revolusi melalui sebuah bentuk yang konkrit, yaitu arsitektur.

ABSTRACT
Revolution changes the fundamental values in the society. As the fundamental values change, the society also changes, and things that were used to be agreeable before the revolution may become less appealing, or no longer accepted. This new value formed a new taste and necessity in the society. As a result, the process of designing will be influenced by this newfound value. This writing does not discuss the revolution of Indonesian Independence. It discusses how the social, economy and political context and issues in the Dutch East Indies formed a revolution within the colonial society during the late colonial era. It starts with the analysis of revolutions throughout Europe & Russia, then continues to analyze changes in the Architectural Styles in Europe after the revolutions. However, the European and Russian society were essentially different than the Dutch East Indies society, which was, a colonial society. Therefore, I analyze the context of the Dutch East Indies society and how the revolution was formed. The discussion subsequently analyzes the changes in the Indies Architecture to further emphasize an effort to represent the new ideas that formed after the revolution into a concrete form, which is architecture.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Rahmadina
"Desain rumah modern pada dasarnya mengubah dan mempertahankan beberapa fungsi dan pola dari rumah tradisional ruang dari periode ke periode. Kemajuan teknologi serta gaya hidup yang berubah mempengaruhi penggunaan elemen-elemen dalam rumah-rumah tradisional. Rumah tradisional Betawi memiliki beranda di sisi depan. Sebagai komponen depan, beranda adalah salah satu bagian terkaya dari rumah yang menciptakan representasi pemilik dan koneksi ke bagian dalam rumah. Beranda ditutupi oleh atap dan memberikan perlindungan terhadap matahari dan hujan serta memainkan peran penting untuk estetika rumah. Beranda di rumah tradisional Betawi menunjukkan dasar untuk jenis rumah tradisional yang sangat terkait dengan cara hidup orang Betawi.
Salah satu karakter rumah Betawi adalah adanya perhatian pada hubungan masyarakat melalui gagasan beranda yang menyambut setiap pengunjung/tamu hampir kapan saja. Keterbukaan masih bisa digunakan dalam desain rumah modern dengan menggunakan beranda sebagai pengganti ruang tamu. Meskipun rumah-rumah modern dirancang menggunakan bahan-bahan modern, keterbukaan beranda menambah karakter unik rumah Betawi untuk rumah-rumah modern.
Bagian pertama dari makalah ini membahas konsep dan karakteristik intrinsik untuk rumah tradisional Betawi dan memperkenalkan berbagai contoh beranda mulai dari era kolonial Belanda. Setelah itu, pada makalah ini akan dipilih beberapa contoh tempat tinggal tradisional dan modern dan membandingkannya dari sudut pandang bentuk dan pengguna, terutama dalam kaitannya dengan penggunaan beranda.
Hasil investigasi menemukan bahwa gagasan pada beranda masih relevan dengan tempat tinggal modern di Jakarta. Berubah atau dipelihara, gagasan beranda masih menyediakan salah satu prototipe hunian modern. Kesimpulannya, pengembangan beranda telah berfungsi untuk mempromosikan kesinambungan dan adaptasi arsitektur tradisional Betawi, meskipun ada penurunan dalam fungsi dan makna beranda untuk rumah modern.
......The design of modern houses basically transforms and maintained some functions and pattern from traditional houses of space from period to period. The advancement of technology as well as the changing lifestyles influence the use of elements in traditional houses. Betawi traditional house features a veranda at the front side. As a front component, veranda is one of the richest part of the house that creates a representation of the owner and a connection to the inner part of the house. The veranda is covered by roof and provides protection against sun and rain as well as plays an important role for the aesthetic of the house. The veranda in Betawi traditional house shows the basis for a traditional house type that is deeply associated with Betawi people way of life.
One character of Betawi house is the attention to relationship of society through the idea of verandah that welcomes every visitor almost anytime. The openness can still be used in modern house design by using verandah as a replacement of living room. Even though modern houses are designed using modern materials, the openness of veranda add a unique character of a Betawi house for modern houses.
The first part of this paper discusses concepts and characteristics intrinsic to traditional Betawi houses and introduces various examples of veranda starting from the Dutch colonial era. Thereafter, it selects several examples of both traditional and modern dwellings and compares them from the point of view of form and user, especially in relation to the use of veranda. The investigation discovers that the idea of the veranda is still relevant to modern dwellings in Jakarta. Transformed or maintained, the veranda idea still provides one of the prototypes of the modern dwelling.
In conclusion, the development of veranda has served to promote the continuity and adaptation of traditional Betawi architecture, even though there is a a degradation in the function and meaning of veranda for modern house."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novianti Mawar Sari
"Pembangunan yang ada di Indonesia merupakan sebuah karya arsitektur yang tidak hanya diimajinasikan oleh arsitek tetapi terdapat campur tangan rezim pemerintahan yang sedang berjalan. Pemerintahan Orde Baru mempunyai andil besar dalam membuat representasi bagi bangsa Indonesia untuk mewarisi tradisi. Relasi kuasa berjalan beriringan pada setiap konstruksi arsitektur sehingga memberi pengaruh kepada masyarakat. Padepokan Pencak Silat Indonesia menjadi bangunan bangsa yang mewujudkan nasionalisme serta budaya tradisi pencak silat asal Indonesia. Proyek arsitektur pascakolonial Orde Baru perlu diperhatikan kaitannya dalam mewujudkan sebuah representasi.

The development in Indonesia is an architectural work that not only imagined by architects but there is interference from the ongoing government regimes. The New Order government has a big hand in making representation for the Indonesian people to inherit tradition. Power relations go hand in hand with each architectural construction so that it gives influence to the community. Padepokan Pencak Silat Indonesia became a nation building that embodies nationalism and the cultural tradition of pencak silat from Indonesia. Postcolonial architecture projects of the New Order need to be considered in relation to realizing a representation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library