Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ary Rodjo Prasetyo
"Pembersihan permukaan logam dengan menggunakan pelarut berbasis hidrokarbon untuk menghilangkan kotoran mulai banyak dipakai di bidang industri. Terlebih lagi sejak penggunaan pelarut yang mengandung klor dilarang di negara­ negara maju, karena dianggap memiliki dampak yang kurang baik bagi lingkungan. Pelarut yang mengandung klor ini disinyalir memberikan dampak yang kurang baik bagi lapisan ozon. Karena itulah banyak dicari pelarut alternatif sebagai penggami pelarut yang mengandung klor. Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah pelarut berbasis organik hidrokarbon non ODS (Ozon Depleting Substance).
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pelarut organik tersebut terhadap proses pembersihan baja tahan karat austenitik 316 dan tembaga tipe 19000. Pada penelitian ini digunakan variabel waktu pencelupan 1, 2 dan 3 jam, dimana kondisi temperature adalah pada temperatur kamar. Pengujian yang dilakukhn berupa pengukuran berat, uji roughness, uji AAS, pengamatan foto mikro dan dilakukan uji tambahan, yaitu uji penguapan pelarut dan uji efektifltas pembersihan pelarut.
Dari hasil pengujian didapat hasil bahwa pelarut EMSY 07 yang digunakan tidak menimbulkan dampak negatif pada baja tahan karat austenitik 316 dan tembaga 19000. Tidak terjadi perubahan berat sebelum iian sete1ah pencelupan. Juga tidak ada perubahan nilai kekasaran permukaan yang sigifikan. Kadar sampel logam di larutan dalam pengujian MS juga sangat kecil untuk dikatakan telah terjadi reaksi antara pelarut dengan permukan logam. Dari pengamatan foto mikro juga tidak dijumpai perbedaan penampakan sebelum dan sesudah pencelupan."
2001
S41480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Andriani
"ABSTRAK
Solvent merupakan bahan pelarut yang mengandung senyawa
hidrokarbon dan mempunyai sifat karakteristik tertentu tergantung dari
senyawa unsur-unsur yang terkandung didalamnya, dimana dapat digunakan
untuk berbagai keperluan terutama untuk bahan pelarut di suatu industri
maupun sektor-sektor lain yang terkait. Pertamina dalam hal ini Penelitian &
Laboratorium telah banyak mengembangkan solvent hidrokarbon Pertamina.
Rafinat merupakan hasil samping pengolahan minyak bumi dari Kilang
Paraxylene UP IV Cilacap, berupa cairan terang, tidak larut dalam air, mudah
menguap pada temperatur kamar karena titik didihnya yang rendah. Rafinat
adalah campuran hidrokarbon parafin rantai lurus (normal), parafin rantai
bercabang (iso), naftena atau sikloparafin, hidrokarbon aromatis, senyawasenyawa
sulfur, nitrogen, asam-asam organik dan juga olefin yang mempunyai berat molekul antara 300-450 sebagai hasil distilasi minyak
pelumas.
Untuk memanfaatkan fraksi-fraksi minyak bumi yang ada di Indonesia,
maka dilakukan penelitian untuk mendapatkan pelarut yang spesifikasinya
mendekati spesifikasi pelarut impor. Karakteristik dari rafinat, diketahui
dengan melakukan pengujian distilasi, specific gravity, flash point,
pemeriksaan warna dan pemeriksaan sifat korosi dari rafinat.
Proses cutting dilakukan terhadap rafinat menggunakan alat distilasi
Sibata, yang kemudian dibandingkan dengan spesifikasi SBP impor (Shell).
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rafinat dapat digunakan untuk
substitusi pelarut impor."
2006
TA1498
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library