Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Yani
"ABSTRAK
Telah dilakukan Pemeriksaan Biológis Membran Li9f iiisasi
Epidermis Dan Dermis Kulit Babi Steril Setelah Perlakuan
Kimia Dan Radiasi Pada Luka Terbuka Buatan. Membran
dibuat dengan alat derniatoirt yang diatur pada ketebalan
0,25 mm. Kedua meinbran di rendain dalain larutan natrium
hipoklorit 0,2 % selama 30 menit dan setelah dibilas,
diliofilisasi. selania 7 jam. Membran kemudian diradiasi
dengan dosis 25 KGray pada kecepatan 5 KGray perjain.
Penieriksaan biologis dilakukan pada luka terbuka yang
dibuat pada kelinçi percobaan. Pada punggung tiapkelinci
dibuat empat huah luka dengan kedalainan hingga paniculus
carnosus. Masing-inasing luka tersebut diperlakukan dengan
membran epidermis, menibran dermis, sofratulle sebagai peinbanding
dan kasa kontrol. Keberhasilan penyembuhan luka
dihitung dengan caa inengukur persentase luas luka yang
tinggal pada hari tertentu, dan mengukur kecepatan kontraksi
inenurut nietode Billingham-Russel yang diinpdifikasi.
Hasil percobaan inenunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
benmakna pada rata-rata persentase luas luka yang tinggal
dan rata-rata kecepatan kontraksi antara membran liof illsasi.
epidermis dan menibran liofjlj.sasj dermis kulit babi
pada p.0,05.

ABSTRACT
A Biological Examination of Lyophilized Porcine Skin
Epidermal And Dermal Membranes After Chemical And Irradiation
Treatments On Artificial Open Wound has been carried
out. Membranes were made by dermatxne set at 0.25 mm.
After soaking in 0.2% sodium hipochioric for 30 minutes
and cleansing with water s these membranes were lyophilized
for 7 hours and irradiated with dose 25 Kray at rate of 5
KGray per hour.
Biological examination was carried out on artificial
open wound in white rabbits. Four wokinds with depth
through paniculus carnosus were made on the back of the
rabbit. Each wound was treated with subsequently epiderml
membrane, dermal membrane, sofratulle and control
gauze. The success of the treatment was measured with the
percentage of the left-wound area on certain observation
day and contraction rate according to Billinghaiu-Russe].
method.
The result of this experiment showed that there is
no significant difference f9r the mean percentage of the
left-wound area and the mean contraction rate between porcine
skin epidermal membrane and porcine skin dermal membrane
for p.0.05

"
1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddi Djunawan
"Telah dilakukan penelitian pendahuluan untuk mempelajari sifat fisika jaringan liofilisasi kulit babi yang diradiasi dengan dosis radiasi 0, 15 dan 30 kGy dan penyimpanan 0 dan 3 bulan dengan menggunakan pengemas polietilen dan gabungan alumunium foil-polietilen serta jumlah kandungan mikroorganismenya.
Jaringan kulit babi tersebut dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai pembalut luka bakar.
Parameter yang diperiksa adalah kekuatan tank, daya mulur, kecepatan transmisi uapair, nilai aktifitas air, jumlah mikroorganisme
sebelum iradiasi dan uji stenilitas jaringan setelah iradiasi.
Penyimpanan selama tiga bulan menurunkan kekuatan tank, menaikkan daya mulur dan nilai aktifitas air. Kenaikan daya mulur
tergantung jenis pengemas yang dipakai. Iradiasi dengan dosis 15 kGy telah dapat mensterilkan jaringan kulit babi. Dalam beberapa hal, jaringan biologis kulit babi lebih balk daripada jaringan selaput amnio-chorion jika dipergunakan sebagai pembalut luka bakar.

Preliminary studies on effects of gamma irradiation on physical properties of lyophilized porcine skin irradiated with 0,
15 and 30 kGy and stored for 0 and 3 months in polyetilen and alumunlum foil-polyetilen packages, as well as the total number
of microorganism contained, have been performed in order to be used as burn dressing.
The observed parameters to evaluate the lyophilized porcine skin are tensile strength, percent elongation, water vapour
transmission rate, water activity value, total microorganism count before irradiation and sterility test after irradiation.
Storage time (3 months) decreases tensile strength, but increases percent elongation and water activity value. Percent
elongation depends on the kind of package used. Irradiation dose of 15 kGy is able to sterilize porcine skin. In some cases, porcin skin is better than amniochorion membrane to be used as burn dressing.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pioniarita Feriarsi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Asnawi
"Telah dilakukan penelitian untuk mempelajari pengaruh
iradiasi sinar gamma pada karakteristika kimia dan fisika vitamin D, minyak jagung dan campuran keduanya dengan dosis radiasi 0,10,20 dan 30 kGy dan penyimpanan 0,1,2 dan 3 bulan. Penyimpanan untuk minyak jagung dilaksanakan pada suhu kamar (29 ± 2 0C), sedang untuk vitamin D dan campurannya disimpan ditempat yang sejuk (± 15°C).
Parameter yang diuji untuk minyak jagung meliputi bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan iod, bobot jenis, indeks bias, metil ester asam lemak dengan kromatografi Cairan-gas, kadar vitamin D . dengan spektrofotometer, titik lebur vitamin D dengan " Differential Thermal Analyzer " kestabilan vitamin D dan campurannya dengan kromatograf I cairan- cairan tekanan tinggi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa bilangan iod, bobot
jenis, indeks bias dan metil ester asazu lemak dan minyak jagung tidak dipengaruhi.dosis radiasi dan penyimpanan. Iradiasi sampai 30 kGy memberikan pengaruh terhadap bilangan asam minyak jagung dan menurunkan kestabilan camnpuran. Penyimpanan member ikan pengaruh terhadap b ilangan penyabunan dan bilangan asam minyak jagung. Titik lebur, kadar dan kestabilan vitamin D menurun karena iradiasi sampai 30kGy dan penyimpanan saiapai 3 bulan.

Studies on effect of irradiation by gamma rays on
chemical and physical characteristics of vitamine D, corn
oil and their mixture with radiation dose 0,10,20.and 30 kGy
respectively and storage for 0,1,2 and 3 months have been
done. Corn oil was stored at room temperature (29 ± 2°C)
while vitamine D and the mixture were in a cool place
(.± 15°C).
The parameter studied were acid value, saponification
value, iod value, 'density, refraction index, fatty acid metil
ester of corn oil with Gas Liquid Chromatography; vitamine
•D assays with Spectrophotometre; melting 'point of vitamine
D with Differential Thermal Analyzer where stability
of vitamine D and the mixture by High Pressure Liquid Chromatography.
The results obtained, didn't show any influence of
radiation dose and storage periode towards iod value, density,
refraction index and fatty acid meti1 ester of corn oil.
Irradiation dose up to 30 kGy affected the acid value of
corn oil and decreased the mixture stability, while storage
periode changed saponification and acid value of corn oil.
Irradiation dose up to 30 kGy and storage until 3 months reduced
melting point, stability and concentration of vitamine
D.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Sasi Febriaty
"Telah dilakukan penelit'ian kemungkinan penggunaan
teknjk sterilisasj radiasi untuk vitamin A palmitat,minyak
zaitun dan campuran keduanya dengan cara mempela -
jar pengaruhiradiasi sinar gamma pada karakteristika
kimia dan fisika vitamin A palmitat, rninyak zaitun, dan
campuran keduanya dengan dosis radiasi 0, 10, 20,30 kGy
dan penyimpanan 0, 1, 2, 3 bulan. Parameter yang diuji
untuk minyak zaitun ialah kelarutan , bilangan asam,bilangan
penyabunan, bilangan iod, bobot jenis, indeka bi
as dan kestabilan 'metil asam lemak bebas dengan kroma -
tografi cairan-gas . Untuk vitamin A palmitat dilaku -
kan uji kestabilan kadar dengan kromatografi cairan
cairan
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar vitamin
A palmitat , bilangan asam , bilangan penyabunan,bh1an
an lad dipengaruhi oleh dosis radiasi 10, 20, 30 kGy
Penyimpanan selama 1, 2, 3 bulan mempengaru.hi kadar vitamin
A palmitat, bilangan asam, bilangan penyabunan
bilangan iod dan indeks bias minyak zaitun ( p)o,05 )

The posibility of using radiosteri]4zation technic
for vitamine A palmitate, olive oil and mixture of both
by studying the effect of Gamma rays in chemical and
physical characteristics of vitamine A palmitate, olive
oil and their mixture with radiation dose ( 0, 10 , 20
30 ky ) 'and storage ( 0 9 1, 2, 3 months ). The parameter
tested for olive oil were solubility , acid - saponifica
tion - iod values , density, refraction index and stabi
lity of free fatty acid metil ester with Gas Liquid Chro
matography . Vitamine A palmitate assays was determined
using High Pressure Liquid Chromatography.
The results obtained suôh that the concentration
of vitamine palmitate , acid - saponification-jod values
weie affected by iradiation dose . (. 10, 20 , 30 kGy ).
Storage for. 1, 2 and 3 months influence the concentration
of vitamine A palmitate , acid-saponificatinn-iod values
and refraction index of olive oil. ( p )0.05 )
"
Depok: Universitas Indonesia, 1985
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramu Frida Kurnia
"ABSTRAK
Tanaman lidah buaya {Aloe vera Linn.) telah lama
dikenal sebagai bahan obat dan kosmetika . Gel lidah buaya dapat digunakan sebagai penutup luka, tetapi sifatnya tidak stabil dalam penyimpanan.
Pembuatan membran hidrogel 1idah buaya yang stabi1 dan steril telah dilakukan dsngan cara liofilisasi dan sterilisasi dengan radisi sinar gamma dosis 25 Kgy.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan
penyembuhan luka terbuka buatan dari membran hidrogel 1idah buaya yang steril dan stabil dengan mempergunakan kelinci.
Pada pemeriksaan, dilakukan uji bandi ng kecepatan
penyembuhan luka antara luka terbuka yang hanya ditutup dengan kasa steril, memb ran hid roge1 1idah buaya yang telah diliofilisasi dan dii radiasi, gel lidah buaya segar, dan sof ratulie.
Hasi1 pemeri ksaan menu nju kkan bahwa memb ran hid rogel lidah buaya yang telah di1iofi1isasi dan diiradiasi, gel 1idah buaya segar, dan sof ratu1le mempu nyai kecepatan penyembuhan luka yang sama. Proses 1iof i1isasi t i dak mempengaruhi senyawa-senyawa berkhasiat yang terkandung dalam lidah buaya-."
1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawan
"Telah dilakukan pene1itinuntuk mempelajari pengaruh
radiasi gamma pada sifat kimidan fisika serbuk Neomycin
su1fat dan Streptomycin sulfat dengan 'dosis radiasi 0, 10
20 dan 30 kGy dan penyimpanan2sampai 12 minggu.
Perubahan sifat kimia yang terjadi diamati dengan kró-.
matografi cairan-cairan tekann tinggi, sedangkan perubahan
sifat fisika diamati dengan spektroskopi resonansi spin
elektron.
Hasil pehguisn nenunjuk1an bahwa dosis radiasi dan
penyimpanan memberikan pengaruh yang bermakna ( p(O,Ol )
pada konsentrasiNeomycin sulfat. Pada Streptomycin sulfat,
dosis radiasi memberikan pengaruh yang bermakna ( p .(O,01 ),
sedangkan penyimpanan tidak memberikan pengaruh yang bermakna.
Dosis radiasi 10, 20 dan: 30 kGy menimbulkari radikal bebas
dengan konsentrasi masing.-masing 315,8 x 1o17 ; 375,3 X
1017 dan 500,6 x 1017 spin/g üntuk Neomycin sulfat dan
150 1 2X 1015 ; 182,5 x 1015 dan 205,5 x io spin/g untuk
streptomycin sulfat. Penyirnpanan menyebabkan penurunan konsentrasi
radikal bebas Neomycin sulfat den Streptomycin
sulfat mengikuti persamaan eksponensial.

The effects of gamma radiation on'•che
:•:? \
f_ J) \
•L
•.' 'T /
p1fsical
characteristic's of Neomycin sulphate and Streptomycin sulphate
powder with radiation doses of 0., 10 9 20 and 30 kGy
and storage periods of 2 to 12 weeks were isvestigated.
The chemical change was observed by high pressure liquid
chromatography, while physical change by electron spin
resonance spectroscopy.
The results of the test showed that radiation doses
gave significant effect ( p( 0,01 ) on Neomycin sulphate
concentration. For Streptomycin sulphate, radiation doses
gave significant effect ( p4(0 9 01 ), but storage periods
gave no significant effect.
Radiation doses of 10, 20 and 30 kGy produced free radicals
concentration of 315 9 8 X 1017 ; 3753 X 10 17 and
500 2 5 X 1017 spin/g for Neomycin sulphate respectively and
150 9 2 X 10 ; 182,5 X 1015 and 205,5 X spin/g for
Streptomycin sulphate. Storage periods caused the decrease
of Neomycin sulphate and Streptomycin sulphate free radicals
concentration following exponential equation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover