Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
A. Anka Yehezkiel
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suherman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S50830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rakhmawan
"Studi Kinetika reaksi hidrogenasi C02 menjadi metanol dengan basis katalis oksida Iogam Cu da.n campuran lainnya sudah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Keanekaragaman Percobaan yang telah dilakukan menghasilkan berbagai jenis mekanisme reaksi dan persamaan kinetika yang bervariasi.
Pada penelitian kali ini katalis yang digunakan adalah CuO/Zn0/A1103/Cr1O3 dengan luas permukaan katalis sebesar 25 m2/gr. Untuk mencegah terjadinya difusi intemal dan difusi ekstemal pada pengambilan data kinetika, maka dilakukan percobaan pendahuluan menggunakan diameter katalis berkisar antara 0,125 - 0,25 mm dan laju alir umpan di atas 100 ml/menit.
Penentuan persarnaan laju reaksi dilakukan dengan analisis kinetika adsorpsi isotermal berdasarkan asumsi mekanisme reaksi Coterorzm, sehingga diperoleh persamaan laju pembentukkan metanol adalah sebagai berikut : rM = (0,3075)Pco2Ph2 / 1 + 0.5516Pco2 - 1,18417Pco2Ph2"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Sutanti Budikania
"ABSTRAK
Rendahnya stabilitas iodium pada garam konsumsi yang beredar di masyarakat dapat disebabkan oleh kualitas garam yang dihasilkan oleh petani garam sangat rendah, sedangkan industri garam yang mengolah garam bahan baku tersebut melalui proses pencucian tidak cukup memadai dalam meningkatkan kualitas garam sehingga iodium yang ditambahkan pada garam tersebut mudah hilang atau berkurang.
Proses pencucian garam yang baik pada dasarnya mampu meningkatkan kualitas garam, bukan hanya sekedar membersihkan garam dari kotoran lumpur atau tanah , tetapi juga mampu menghilangkan zat-zat pengotor seperti senyawa-senyawa Mg dan kandungan zat pereduksi.
Penelitian ini memvariasikan proses pencucian pada komposisi air pencuci dan rasio berat air pencuci terhadap garam. Untuk pencucian dengan air bersih digunakan rasio berat garam ; air adalah 1:1, 2:1 dan 3:1. Sedangkan untuk pencucian dengan brine (larutan garam) diambil konsentrasi brine (% wt) adalah 20 %, 27 % dan 34 % dimana rasio berat brine terhadap garam tetap yaim 1 : 1. Selain itu juga dilakukan variasi ukuran .partikel garam yang akan dicuci yaitu garam kasar dan garam halus (fine).
Selanjutnya garam-garam hasil pencucian tersebut akan dilihat sifat-sifat penyerapan air, pH dan stabilitasnya terhadap KIO3 untuk waktu 1, 3, 6, dan 10 bulan.
Dari hasil pencucian menunjukkan komposisi Mg dan zat pereduksi yang terendah masing-masing 0,016 % wt dan 2,65 ppm dicapai pada proses pencucian dengan garam halus dengan menggunakan brine 27 % wt.
Hasil analisis kandungan air menunjukkan kenaikan kandungan Ca dan Mg menyebabkan kenaikan kemampuan penyerapan air pada garam. Sedangkan untuk pH tidak menunjukkan hubungan yang jelas.
Hasil analisis kandungan iodium tidak dapat menggambarkan secara jelas pengaruh kandungan senyawa Ca , Mg, dan zat pereduksi terhadap waktu retensi iodium."
2000
S49164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hedi Surahman
"Program iodisasi garam dengan cara fortifikasi iodium ke dalam garam merupakan cara yang paling tepat guna dan ekonomis untuk menanggulangi masalah gangguan akibat kekurangan iodium. Tetapi dalam perkembangannya ada beberapa isu yang menyatakan bahwa penggunaan garam ber-iodium tidak efektif karena kadar iodiumnya akan berkurang bahkan hilang bila dicampur dengan bumbu dapur.
Untuk mengetahui lebih jauh keberadaan iodium dalam bumbu dapur perlu diadakan penelitian dengan menggunakan beberapa metode analisis yang lebih sensitif dibanding metode yang pernah dilakukan (lodometri) karena banyaknya senyawa kimia dalam bumbu dapur yang berinteraksi dengan iodat. Metode X-ray Fluorescence digunakan untuk menganalisis secara total kandungan iodium dalam suatu sampel. Metode ini dapat digunakan dalam menganalisis iodium dalam berbagai spesies baik itu dalam bentuk iodida, iodat, iodium dan bentuk kompleks. Metode X-ray Fluorescence sangat sensitif dalam menganalisis suatu unsur yaitu sampai kisaran ppm. Dalam penelitian ini selain metode X-ray Fluorescence juga dilakukan pengujian menggunakan metode iodometri dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dengan metode ini.
Metode X-ray Fluorescence dilakukan dengan cara mencampurkan sekitar 25 gram garam NaCl yang mengandung sekitar 480 ppm kalium iodat dengan masing-masing 25 gram bumbu dapur (cabe, ketumbar dan merica). Campuran ini kemudian dilarutkan dengan aquades menjadi 100 ml dan dianalisis dengan alat X-ray Fluorescence. Intensitas yang dihasilkan dari unsur iodium dalam campuran bumbu dapur dan garam iodat dibandingkan dengan intensitas unsur iodium larutan standar iodat yang diketahui konsentrasinya menggunakan perhitungan regresi linier. Hasil yang diperoleh dari pengujian ini adalah untuk bumbu cabe terjadi penurunan iodat sekitar 12,84 %, bumbu ketumbar sekitar 6,42 % dan merica sekitar 1,14 %.
Metode iodometri dilakukan dengan cara melarutkan 62,5 gram masing-masing bumbu dapur (cabe, ketumbar dan merica) ke dalam 500 ml aquades. Larutan ini disaring dan hasil saringan diambil 10 ml kemudian ditambahkan 1 gram NaCl dengan variasi konsentrasi iodat. Campuran ini kemudian dititrasi dengan natrium tiosulfat. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan sampel garam tanpa penambahan bumbu dapur. Dari hasil perbandingan ternyata pada konsentrasi iodat sekitar 470 ppm terjadi penurunan untuk masing-masing bumbu dapur yaitu cabe sekitar 75,5%, ketumbar 51,43% dan merica 20,99%.
Perbedaan penurunan iodat dalam bumbu dapur dari kedua metode ini disebabkan karena perbedaan prinsip dan fungsi dari metode. lodometri hanya dapat menganalisis iodium dalam bentuk iodat saja sedangkan dalam matrik bumbu dapur yang mengandung senyawa-senyawa kimia kemungkinan iodat berada dalam beberapa bentuk senyawa . X-ray Fluorescence dapat menganalisis iodat dalam beberapa bentuk senyawa iodium sehingga matrik bumbu dapur yang begitu kompleks tidak menjadi masalah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Supriyanto
"ABSTRAK
Lemari Es (refrigerator/freezer) adalah satu bentuk aplikasi heat transfer dan
merupakan alat refrigerasi yang paling banyak digunakan pada keseharian kegiatan rumah tangga. Fungsi utamanya yang menjaga makanan/minuman agar tetap segar dan bebas dari kerusakan atau pembusukan, membuat hampir setiap rumah tangga mayoritas di perkotaan, menggunakan peralatan tersebut.
Penggunaan lemari es sistem konvensional dengan kondensor berpendingin secara alamiah (didinginkan oleh udara terbuka), adalah yang tipe paling umum digunakan selama ini. Tingkat konsumsi energi listrik yang relatif kecil (60-100 watt) pada alat tersebut, membuat pabrikan lemari es dan juga pengguna rumah tangga kurang memperhatikan akan kemungkinan dilakukannya efisiensi penggunaan daya listrik tersebut.
Sistem pendinginan kondensor secara alamiah tersebut dapat digantikan dengan
sistem konveksi paksa, dengan mengaplikasikan tambahan alat (blower/exhaust fan) pada sisi belakang kondensor. Dengan konveksi paksa tersebut, maka laju pendinginan (laju perpindahan kalor) kondensor dipaksa menjadi lebih cepat, laju pendinginan meningkat, sehingga lebih lanjut, kerja kompresor menjadi lebih efektif dan proses pendinginan lemari es dapat berlangsung lebih cepat. Diharapkan dengan laju pendinginan yang cepat, kerja kompresor menjadi lebih dingan dan siklus konversi energi menjadi lebih efisien, sehingga konsumsi energi yang diperlukan dapat diperkecil.
P
emilihan yang tepat dari sistem konveksi paksa pada lemari pendingin tersebut
diharapkan dapat memberikan pengurangan konsumsi energi listrik. Penghematan daya listrik untuk setiap lemari es tersebut, bila diakumulasikan dengan pengguna alat tersebut secara keseluruhan, diharapkan secara umum mampu memberikan kontribusi terhadap penghematan sumber daya energi.
Dari hasil percobaan ternyata sistem konveksi paksa akan menunjukkan hasil
yang optimal dengan penambahan blower fan yang dipasang pada sisi atas kondensor dengan variasi pengaturan voltase sebesar 12 volt.

"
2001
S49248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Johnson
"ABSTRAK
Reaksi hidrogenasi CO2 menjadi metanol dengan menggunakan katalis berbasis logam Cu sudah banyak dilakukan oleh para pakar. Keanekaragaman percobaan yang telah dilakukan menghasilkan berbagai jenis mekanisme reaksi serta persamaan kinetika yang bervariasi. Walaupun demikian, sampai saat ini mekanisme reaksi sitensis metanol belumlah dapat dimengerti seluruhnya. Hal ini disebabkan karena belum adanya kesepakatan pada sifat alami inti aktif dan benluk peralihan (inlerrnediate), serta apakah metanol dihasilkan dari karbon monoksida, karbon dioksida ataupun dari keduanya.
Pada penelitian ini digunakan katalis CuO/ZnO/ZSM-S pada loading 30 %.
Penentuan persamaan laju reaksi dilakukan dengan analisis kinetika adsorpsi
isotermal berdasarkan asumsi mekanisme reaksi Careon. Untuk menyelesaikan
persamaan kinetika yang kompleks tersebut dilakukan manipulasi terhadap variabel-variabel serta konstanta-konstanta yang ada. Sebagai alat bantu, digunakan juga program komputer regresi linier sehingga diperoleh persamaan laju reaksi pembentukan metanol.

"
2001
S49254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutar
"ABSTRAK
Fenol merupakan salah satu di antara senyawa buangan industri yang berbahaya bagi lingkunagan dan manusia. Berbagai cara telah dilakukan untuk menanggulangi masalah pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri. Proses pengolahan air limbah yang ideal adalah dapat menetralkan semua senyawa berbahaya yang berada dalam air limbah tanpa meninggalkan sisa limbah lagi.
Dari hasil penelitian, senyawa fenol dapat didegradasi dengan proses fotokatalitik. Proses fotokatalitik merupakan teknologi yang relatif baru dalam bidang pengolahan air limbah dan pemurnian air limbah dengan memanfaatkan semikonduktor sebagai katalis seperti TiO2. Proses fotokatalisis ini mempunyai keuntungan antara lain hasil reaksi yang dihasilkan bersifat tidak berbahaya dan dapat menggunakan sinar matahad sebagai sumber ultraviolet.
Dalam makalah Skripsi ini akan dibahas mengenai konsep degradasi senyawa fenol secara fotokatalitik dengan katalis TiO2 Serta berbagai parameter-parameter operasi yang berpengaruh terhadap laju degradasi antara lain konsentrasi katalis, konsentrasi fenol, nilai pH, penambahan karbon aktif, pengaliran udara, dan intensitas lampu. Konsentrasi katalis divariasikan dari 2 sampai 10 gram dalam 1 liter larutan. Harga pH dari larutan menjadi parameter yang penting dalam proses degradasi fenol dan didapatkan harga pH yang optimal sekitar 7. Keberadaan karbon aktif akan membantu katalis untuk meningkatkan daya adsorbsinya terhadap molekul organik, dimana jumlah katalis dan karbon aktif yang optimal adalah masing-masing 5 dan 1 gram dalam 1 liter larutan. Keberadaan oksigen yang terdapat dalam udara, sebagai penerima elektron, merupakan salah satu parameter yang dapat menaikkan laju degradasi. Dan dari hasil penelitian proses degradasi tenol dengan pengaliran udara membutuhkan waktu degradasi yang lebih cepat dibandingkan parameter yang lain.

"
2001
S49170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49422
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>