Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Abstrak :
Pendahuluan : Osteoarthrtis (OA) dideskripsikan sebagai sebuah proses degrasi matriks kartilago yang diikuti dengan ketidakefektifan usaha tubuh dalam memperbaiki. Hilangnya elastisitas pada kartilago dapat menyebabkan hilangnya kemampuan menahan air pada penggunaan beban yang berat. Aktivitas yang terbatas, interaksi sosial yang terbatas, Perubahan lingkungan, dan disfungsi bangun tidur yang selalu menjadi masalah karena nyeri yang muncul. Manajemen nonfarmakologi berupa terapi exercises fisik atau olahraga sangat direkomendasi oleh garis panduan klinis sebagai terapi inti atau managemen utama intervensi pasien dengan Osteoartritis. Perangkat VR salah satu metode pengendalian nyeri yang semakin pepuler. Virtual Reality (VR) adalah perangkat multimedia tiga dimensi yang memungkinkan pengguna untuk terlibat secara aktif di ruang virtual. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas pemberian terapi stretching exercise dengan media VR terhadap penurunan Skala Nyeri yang disertai kekakuan pada penderita Osteoarthritis (OA) lutut. Metode : Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen pretest postest dengan randomized control group pre post test design. Sampel penelitian adalah pasien osteoartritis grade 1-3 dengan total 46 responden. Nyeri diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS), Kekakuan dengan Western Ontario dan McMaster University Arthritis Index (WOMEC) dan media Virtual Reality (VR) yang mengkombinasikan visual gerakan stretching exercises lutut. Hasil : Rerata skor nyeri pada kelompok intervensi menurun dari 5,39 menjadi 3,35 skor kekakuan pada kelompok intervensi menurun dari 6,91 menjadi 5,35. skor kekakuan pada kelompok intervensi menurun dari 6,91 menjadi 5,35. Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh yang signifikan intervensi stretching exercises melalui VR terhadap nyeri dan kekakuan (p=< 0.00; α < 0,05 ). Kesimpulan : Penalitian ini menunjukkan bahwa stretching exercises dengan menggunakan media VR memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan nyeri dan kekakuan pada pasien Osteoartritis lutut. ......Introduction : Osteoarthritis (OA) is described as a process of degradation of the cartilage matrix followed by the ineffectiveness of the body's efforts to repair it. Loss of elasticity in cartilage can cause loss of water holding ability when using heavy loads. Limited activities, limited social interactions, environmental changes, and sleep-wake dysfunction are always problems because of the pain that appears. Non-pharmacological management in the form of physical exercises or sports therapy is highly recommended by clinical guidelines as core therapy or main intervention management for patients with osteoarthritis. VR devices are one method of pain control that is becoming increasingly popular. Virtual Reality (VR) is a three-dimensional multimedia device that allows users to actively engage in virtual spaces. Objective: This study aims to identify the effectiveness of providing stretching exercise therapy using VR media to reduce the pain scale accompanied by stiffness in sufferers of knee osteoarthritis (OA). Method : This research method is a quasi-experimental pretest posttest with a randomized control group pre-post test design. The research sample was osteoarthritis patients grade 1-3 with a total of 46 respondents. Pain was measured using the Numeric Rating Scale (NRS), Stiffness with the Western Ontario and McMaster University Arthritis Index (WOMEC) and Virtual Reality (VR) media which combines visual knee stretching exercises. Results: The mean pain score in the intervention group decreased from 5.39 to 3.35. The stiffness score in the intervention group decreased from 6.91 to 5.35. Stiffness scores in the intervention group decreased from 6.91 to 5.35. The statistical test results showed that there was a significant effect of stretching exercises intervention via VR on pain and stiffness (p=<0.00; α <0.05). Conclusion: This research shows that stretching exercises using VR media have a significant effect on reducing pain and stiffness in knee osteoarthritis patients.

Abstrak :
Latar belakang: Gangguan muskuloskeletal akibat kerja merupakan masalah kesehatan utama di tempat kerja dan memerlukan perhatian dan tindakan pencegahan untuk memastikan bahwa gangguan tersebut tidak mempengaruhi produktivitas kerja. Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik responden, mengetahui selisi gejala musculoskeletal disorder sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol, untuk mengetahui perbandingan hasil gejala musculoskeletal disorder setelah perlakuan pada kedua kelompok. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental dengan pendekatan pretest-posttest two groups design, Non-randomized control trial, control grup pre-test and post-test design. Hasil: Uji perbandingan sebelum dan sesuda perlakuan pada kelompok intervensi sebelum perlakukan mayoritas berada pada kategori sedang (91.7%), setelah perlakuan terdapat perubahan gejala ke kategori ringan (79.2%) dan sebelum perlakuan pada kelompok kontrol mayoritas kategori sedang (50.0%), setelah perlakuan terdapat perubahan kategori ringan (50%). uji Chi Square sebelum dan sesuadah pada kedua kelompok p (<0.005) terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil uji Perbandingan Setelah perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukan mayoritas perubahan gejala musculoskeletal disorder dengan kategori ringan pada kelompok intervensi (79.2%) nilai p (0.012) p (<0.005) sehingga dapat disimpulkan bahwa Stretching exercise dan guided imagery signifikan mempengarhi perubahan gejala musculoskeletal disorder. Studi ini menunjukkan bahwa terapi kombinasi stretching exercise dan guided imagery setelah perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol signifikan mempengaruhi gejala musculoskeletal disorder. Sehingga perlu diaplikasikan ditempat kerja sebagai upaya promotif dan preventif untuk mencegah gajala musculoskeletal disorder. ......Background: Work-related musculoskeletal disorders are a major health problem in the workplace and require attention and preventive measures to ensure that these disorders do not affect work productivity. The aim is to find out the characteristics of the respondents, to find out the differences in musculoskeletal disorder symptoms before and after treatment in the intervention group and the control group, to find out the comparison of the results of musculoskeletal disorder symptoms after treatment in the two groups. This research method uses a quasi-experimental design with a pretest- posttest two groups design approach, non-randomized control trial, control group pre-test and post- test design. The results of the study show that there is a difference in musculoskeletal disorder symptoms before and after treatment in the intervention group before treatment. the majority were in the moderate category (91.7%), after treatment there was a change in symptoms to the mild category (79.2%) and the majority of respondents in the control group before treatment were in the moderate category (50.0%), after treatment there was a change in the mild category (50%). Chi Square test before and after in both groups p (<0.005) there was a significant effect. Comparison of the results of musculoskeletal disorder symptoms after treatment in the intervention group and the control group shows that the majority of musculoskeletal disorder symptoms are in the mild category (79.2%) p value (0.012) p (<0.005) so it can be concluded that stretching exercise and guided imagery significantly influence changes in musculoskeletal symptoms disorders. This study shows that the combination therapy of stretching exercise and guided imagery after treatment in the intervention group and control group significantly affects the symptoms of musculoskeletal disorders. This is because researchers did not examine further psychological factors such as anxiety, stress and respondents' pain responses, so further research needs to be carried out to understand the role of psychological factors in the symptoms of musculoskeletal disorders.