Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kuslan Sunandar
Abstrak :
Lanjut usia di Jawa Barat tahun 2002 yang terbina hanya 162.548 dari jumlah 2.333.782 orang, Kelurahan Garuda merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Andir yang mempunyai jumlah Ianjut usia cukup besar yaitu : 295 orang, tersebar di 6 RW. Jumlah tersebut membawa konsekuensi munculnya permasalahan yang cukup kompleks baik dari aspek fisik, psikologis maupun sosial ekonomi. Permasalahan tersebut antara lain adalah penurunan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari yang dapat berdampak terhadap penurunan kualitas hidup. Salah satu program preventif dan promotif pada penurunan status fungsionaI adalah kegiatan latihan fisik melalui olahraga. Tujuan penelitian diketahuinya kontribusi waktu, frekuensi, dan intensitas olah raga terhadap kemampuan melakukan aktivitas fisik sehari-hari pada lanjut usia di kelurahan Garuda kecamatan Andir kota Bandung. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional, teknik sampling yang digunakan, proporsional random sampling dengan jumlah sampel 118. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada responder menggunakan kuesioner. Analisis data pertama secara univariat kemudian bivariat dengan regresi linier sederhana dan multivariat untuk melihat faktor yang paling dominan. Hasil penelitian bahwa waktu olahraga dapat menerangkan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari pada lanjut usia sebesar 47,9 %, frekuensi olahraga 28,2 %, sedangkan intensitas olahraga 69,5 % dan menjadi faktor yang paling dominan. Kesimpulan adanya kontribusi yang kuat dari waktu, frekuensi dan intensitas olahraga terhadap kemampuan melakukan aktivitas fisik sehari-hari pads lanjut usia. Saran bahwa kegiatan olahraga yang sudah berjalan dengan baik perlu ditingkatkan dalam segi intensitas/kualitas olahraga yang dilakukan. Pendidikan kesehatan tentang olahraga kepada lanjut usia dan masyarakat luas perlu lebih gencar melalui berbagai cara dan media agar cakupan kegiatan olahraga meningkat. ......Aging in West Java of year 2002 constructive only 162.548 from amount 2.333.782 people. Kelurahan Garuda represent one of chief of village in kecamatan Andir having amount continue the big enough aging that is : 295 people, the round of in 6 RW. That is bring the consequence of complex problems appearance from physical aspect, psychological and also economic and social. The problems for example is functional status reduction which can affect to decline quality of live. One of program of prevention and promotion is activity of physical practice of through physical exercises. Research aim knowing of time contribution, frequency, and sport intensity to ability conduct activity of daily livings the aging in kelurahan Garuda of kecamatan Andir of Bandung city. Research conducted by cross sectional desain , sampling technics used proporsional random sampling with the amount sampel 118. Data collecting conducted by interview to responder use the kuesioner. Analyse the first data by univariat later then bivariate by simple regression linier and multivariat to see the most dominant factor. Result of research that sport time can explain the ability to conduct ADLs at the aging equal to 47,9 %, sport frequency 28,2 %, while sport intensity 69,5 % and become the most dominant factor. Conclusion is existence of strong contribution from time, sport intensity and frequency to ability conduct the ADLs at the aging. Suggestion that sport activity walk better require to be improved in intensity/quality facet. Health education about sport to continuing wide society and aging need more intensively through various means and media so that sport activity coverage increase.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hiryadi
Abstrak :
Sikap asertif menjadi penting pada masa remaja, karena pada masa ini remaja sudah mulai memasuki dunia pergaulan yang lebih luas dimana teman dan lingkungan sosial sangat berpengaruh. Masa remaja merupakan proses dimana mulai senang berkelompok dan melakukan kegiatan bersama-sama dengan teman-teman, dalam menjalin hubungan dengan teman sebaya remaja kadang menghadapi tekanan-tekanan. Tekanan ini biasa berupa ajakan, rayuan bahkan paksaan untuk melakukan sesuatu yang sebetulnya tidak ingin dilakukan. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan remaja, termasuk sikap asertif. Penelitian ini merupakan penelitian dcngan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk menguji hubungan karakteristik orang tua dan pola asuh keluarga dengan sikap asertif siswa SMA di Kota Banjarmasin. Populasi penelitian adalah siswa yang tercatat di sekolah Menengah Atas (SMA) di kota Banjarmasin tahun ajaran 2006/2007. Jumlah sampel pada penelitjan ini sebanyak 99 siswa yang dilakukan dengan teknik multistage sampling. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik orang tua yang berhubungan dengan sikap asertif siswa SMA kota Banjarmasin adalah pendidikan ayah (p =0,001), pendidikan ibu (p = 0,000), pekerjaan ayah (p = 0,000), pekerjaan ibu (p= 0,001), dan tipe keluarga (p = 0,008). Sedangkan analisis korelasi pola asuh juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan sikap asertif siswa (p=0,002). Hasil analisis multivariat didapal 3 variabel yang berhubungan dengan sikap asertif yaitu pendidikan ayah, pekerjaan ayah dan pekerjaan ibu, dimana pekerjaan ayah merupakan variabel yang paling dominant berhubungan dengan sikap asertif siswa. Perawat komunitas diharapkan memberikan infonnasi kepada remaja, orang tua tentang sikap asertif dan orang tua meningkatkan komunikasi dan interaksi yang terbuka dan jujur dengan siswa.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Subekti
Abstrak :
ABSTRAK
Perpindahan usia lanjut ke panti werda merupakan masa transisi pengalaman hidup, dimana pertimbangan penempatannya adalah karena alasan terbatasnya sumber pendukung dari keluarga dan ketergantungan fisik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang arti dan makna dari pengalaman tiga bulan pertama usia laujut tinggal di panti werda, Penelitian ini menggunakan metode riset kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif terhadap tujuh orang partisipan di panti werda Griya Asih Lawang. Metode pengumpulan data adalah wawancara secara mendalam dan menggunakan catatan lapangan, serta menggunakan metode analisis data studi Fenomenologi Colaizzi (1978). Hasil penelitian: peneliti dapat mengidentifikasi sembilan tema yaitu 2 alasan tinggal di panti werda, perasaan tinggal di panti werda, masalah yang dirasakan di panti werda, perubahan sejak tinggal di panti werda, makna terhadap diri sendiri dan makna terhadap keluarga, sumber dukungan, bentuk dukungan dan harapan terhadap hasil pelayanan. Kesimpulan : arti dan makna pengalaman tiga bulan pertama usia lanjut tinggal di panti werda yang digambarkan dalam tema-tema yang muncul, harus dipahami secara mendalam dan dimaknai secara utuh dan sebagai dasar untuk memberikan pelayanan yang lebih baik pada usia lanjut di panti werda. Hasil penelitian ini mempakan isu penting yang dapat teridentifikasi dan menjadi masukan bagi perawat, petugas panti, pengelola panri untuk melaksanakan program orientasi, tindakan pencegahan primer dan sekunder yang tepat untuk mengurangi dampak merugikan dari masa transisi perpindahan usia lanjut ke panti werda. Perlu mengembangkan hasil penelitian ini agar berguna untuk mengembangkan model asuhan keperawatan komunitas pada agregat usia lanjut khususnya di area panti werda.
2007
T22881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niko Dima Kristianingrum
Abstrak :
[Peningkatan jumlah lansia berkontribusi pada peningkatan penyakit degeneratif kronis seperti diabetes melitus yang memerlukan penatalaksanaan manajemen diri. Penelitian bertujuan untuk mengetahui arti dan makna pengalaman manajemen diri lansia dengan diabetes melitus di Kota Depok. Penelitian menggunakan metode kualitatif fenomenologi deskriptif dengan wawancara mendalam pada sembilan partisipan, Hasil wawancara dianalisis menggunakan metode Colaizzi. Penelitian mengidentifikasi 11 tema yaitu mengenali gejala awal, pengetahuan tentang diabetes melitus, upaya terhadap respon pada perubahan kadar gula darah, perawatan diri, faktor pendukung perawatan diri, faktor penghambat perawatan diri, dampak diabetes melitus, upaya mengelola dampak diabetes melitus, perubahan aktivitas, dukungan keluarga yang dirasakan, dan kualitas hidup lebih baik.
ABSTRACT
Increasing number of older adult population have contributed to chronic degenerative disease such as diabetes mellitus that require self management. The aim of research were explored self management experienced of older adult with diabetes mellitus in Depok. This research used descriptive phenomenology by indepth interview to nine participants. Data were transcribed and analyzed using Collaizi?s method. It identified 11 themes, consist of knowing of early symptomps, knowledge of diabetes mellitus, responds of symptoms, self care, support factor of self care, barrier factor of self care, impact of diabetes mellitus, managing the impact of diabetes mellitus, activities changing, family support, and better quality of life.;Increasing number of older adult population have contributed to chronic degenerative disease such as diabetes mellitus that require self management. The aim of research were explored self management experienced of older adult with diabetes mellitus in Depok. This research used descriptive phenomenology by indepth interview to nine participants. Data were transcribed and analyzed using Collaizi?s method. It identified 11 themes, consist of knowing of early symptomps, knowledge of diabetes mellitus, responds of symptoms, self care, support factor of self care, barrier factor of self care, impact of diabetes mellitus, managing the impact of diabetes mellitus, activities changing, family support, and better quality of life.;Increasing number of older adult population have contributed to chronic degenerative disease such as diabetes mellitus that require self management. The aim of research were explored self management experienced of older adult with diabetes mellitus in Depok. This research used descriptive phenomenology by indepth interview to nine participants. Data were transcribed and analyzed using Collaizi?s method. It identified 11 themes, consist of knowing of early symptomps, knowledge of diabetes mellitus, responds of symptoms, self care, support factor of self care, barrier factor of self care, impact of diabetes mellitus, managing the impact of diabetes mellitus, activities changing, family support, and better quality of life.;Increasing number of older adult population have contributed to chronic degenerative disease such as diabetes mellitus that require self management. The aim of research were explored self management experienced of older adult with diabetes mellitus in Depok. This research used descriptive phenomenology by indepth interview to nine participants. Data were transcribed and analyzed using Collaizi?s method. It identified 11 themes, consist of knowing of early symptomps, knowledge of diabetes mellitus, responds of symptoms, self care, support factor of self care, barrier factor of self care, impact of diabetes mellitus, managing the impact of diabetes mellitus, activities changing, family support, and better quality of life.;Increasing number of older adult population have contributed to chronic degenerative disease such as diabetes mellitus that require self management. The aim of research were explored self management experienced of older adult with diabetes mellitus in Depok. This research used descriptive phenomenology by indepth interview to nine participants. Data were transcribed and analyzed using Collaizi?s method. It identified 11 themes, consist of knowing of early symptomps, knowledge of diabetes mellitus, responds of symptoms, self care, support factor of self care, barrier factor of self care, impact of diabetes mellitus, managing the impact of diabetes mellitus, activities changing, family support, and better quality of life., Increasing number of older adult population have contributed to chronic degenerative disease such as diabetes mellitus that require self management. The aim of research were explored self management experienced of older adult with diabetes mellitus in Depok. This research used descriptive phenomenology by indepth interview to nine participants. Data were transcribed and analyzed using Collaizi’s method. It identified 11 themes, consist of knowing of early symptomps, knowledge of diabetes mellitus, responds of symptoms, self care, support factor of self care, barrier factor of self care, impact of diabetes mellitus, managing the impact of diabetes mellitus, activities changing, family support, and better quality of life.]
2015
T43576
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Lestari
Abstrak :
ABSTRAK
Gangguan mobilisasi tergolong ke dalam penyakit kronis yang membutuhkan perawatan jangka panjang terutama keluarga sebagai pelaku rawat. Penelitian ini bertujuan mendapatkan pemahaman mendalam tentang arti dan makna pengalaman keluarga merawat lansia dengan gangguan mobilisasi di Kelurahan Srengseng Sawah Kota Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Partisipan dalam penelitian ini adalah pelaku rawat utama dalam keluarga yang merawat lansia dengan gangguan mobilisasi. Data yang dikumpulkan berupa rekaman suara dan gambar dengan menggunakan metode analisis Colaizzi. Penelitian ini mengidentifikasi 9 tema yaitu proses mengelola gangguan mobilisasi, ragam perasaan pelaku rawat, sikap menghadapi respon lansia, strategi psiko sosial spiritual sebagai pilihan penyelesaian masalah, perubahan kehidupan pelaku rawat, keterbatasan dalam pemberian perawatan, harapan pelaku rawat, dukungan yang diterima pelaku rawat dan timbulnya nilai-nilai positif sebagai makna merawat lansia.
ABSTRACT
Mobility impairment was chronic disease that need long term care treated by family caregiver. This study will reveal the experience of family caregiver in caring for elderly with mobility impairment in Srengseng Sawah, South Jakarta. In this phenomenological qualitative study, researcher used in-depth interview as data collection method by using voice and picture recorder. Researcher involves eight participants as family caregiver, this study used data analysis stage according to Colaizzi. This study identifies nine themes that are the meaning of family caregiver experience in caregiving of elderly with mobility impairment. Nine of these themes are the managing process of mobility impairment, range of feeling of family caregiver, attitude of overwhelming elderly responds, psychology social and spiritual strategy as problem solving, live change aspect of family caregiver, limitation while caregiving, caregiver hope, perceived support for caregiver, noble value appearance as whole essence of caregiving elderly.
2016
T46660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Kertapati
Abstrak :
ABSTRAK
Status fungsional adalah kemampuan individu untuk melakukan pemenuhan kebutuhan dan perawatan diri secara mandiri dalam aktivitas rutin sehari-hari. Status fungsional yang menurun berdampak pada penurunan kemandirian, sehingga lansia menjadi ketergantungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi keperawatan spiritual dan latihan chair yoga selama 12 sesi latihan terhadap status fungsional dan kepuasan hidup lansia. Penelitian kuasi eksperimen dengan kelompok kontrol dengan sampel 42 lansia kelompok perlakuan dan 42 lansia kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan intervensi keperawatan spiritual dan latihan chair yoga berpengaruh signifikan meningkatkan status fungsional (p=0,000) dan kepuasan hidup (p=0,000). Hasil uji MANCOVA menunjukkan pengaruh intervensi keperawatan spiritual dan latihan chair yoga diperkuat oleh usia dan aktivitas fisik (p=0,000). Spiritual dan latihan chair yoga dapat meningkatkan status fungsional dan kepuasan hidup pada lansia secara signifikan. Intervensi keperawatan spiritual dan latihan chair yoga merupakan salah satu terapi komplementer sebagai upaya peningkatan status fungsional dan kepuasan hidup lansia yang dapat digunakan oleh perawat di masyarakat
ABSTRACT
Functional status is an individual's ability to perform self intervention and activities of daily routine. The impact of functional status decreased on independence, so that the older people to dependency. The aim of this study to determine the effect of spiritual nursing intervention and chair yoga exercises on functional status and life satisfaction of older adults. The research design was quasi experimental with 42 subjects as intervention groups and 42 subjects as control groups. The simple random sampling was used. The results showed that spiritual nursing intervention and chair yoga exercises significantly effect to improve functional status (p = 0.000) and life satisfaction (p = 0.000). MANCOVA analyze that spiritual nursing intervention and chair yoga exercise were significantly increased with controled by age and physical activity (p = 0.000). Spiritual and chair yoga exercise can improve functional status and life satisfaction among older adults significantly. Spiritual nursing intervention and chair yoga exercise is an one of the complementary therapy as preventive effort to improve the functional status and life satisfaction among older adults can used by nurse in the community.
2016
T45883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Rahman Hamid
Abstrak :
Masalah yang paling sering disebabkan oleh penuruan fungsi tubuh adalah penurunan fungsi psikososial dan kualitas hidup lansia. Tindakan keperawatan yang dapat meningkatkan fungsi psikososial dan kualitas hidup adalah dengan melakukan latihan berjalan dan berbincang. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh intervensi berjalan dan berbincang terhadap fungsi psikososial dan kualitas hidup lansia di Kota Depok. Penelitian dengan menggunakan desain kuasi eksperimen dengan kelompok perlakuan 43 lansia dan kelompok kontrol 40 lansia. Pengambilan sampel dilakukan dengn cara multistage random sampling. Dengan uji t, hasilnya menunjukkan ada peningkatan rerata nilai fungsi psikososial dan kualitas hidup pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibanding dengan kelompok kontrol dengan masing-masing nilai p sebesar 0,000 dan 0,003. Uji Mancova dilakukan untuk melihat konfounding yaitu karakteristik. Didapatkan hasil seluruh karakteristik bukan merupakan konfounding dengan masing-masing nilai p>0,05. Latihan berjalan dan berbincang dapat meningkatkan fungsi psikososial dan kualitas hidup pada lansia secara signifikan. Disarankan agar latihan ini dapat diterapkan dalam rangka pemberian asuhan keperawatan pada lansia secara rutin dan terjadwal.
Decreased the function the body's and ability to make the needs of elderly become inadequate. The most common problems caused by it is a decrease in psychosocial functioning and quality of life of the elderly. Nursing intervention will improve the function psychosocial and quality of life of older people or adults through walking and talking exercise. The purpose of this study was to identify the effect of the intervention of walking and talking on the psychosocial functioning and quality of life of the older people in Depok City. The research using a quasiexperimental design with intervention and control groups. There were 43 of older people in the intervention group and 40 of older people in control group. Multistage random sampling method was chosen. The t test statistic showed increased in the average score of psychosocial functioning and quality of life in the intervention group was higher than the control group with respective p values of 0.000 and 0.003. A MANCOVA analysis was used to detect confounding factors. The result Showed all the characteristics have p value > 0.05. It is mean that none confounding factors in this study. Walking and talking execise can improve psychosocial functioning and quality of life in the elderly significantly. It is recommended that this exercise can be applied in the context of nursing care to the elderly regularly and scheduled.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Fitriyani
Abstrak :
Peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan nutrisi balita merupakan peran yang sangat penting agar pertumbuhan dan perkembangan balita berjalan dengan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengalaman keluarga dalam memenuhi kebutuhan nutrisi balita gizi kurang di Kelurahan Pancoranmas Depok. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif desain fenomenologi deskriptif dengan metode wawancara mendalam. Partisipan adalah keluarga atau caregiver utama yang merawat balita dengan gizi kurang. Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman wawancara dan catatan lapangan yang dianalisis dengan menerapkan teknik Collaizi. Penelitian ini mengidentifikasi 7 tema yaitu perasaan keluarga terhadap kondisi balita gizi kurang dan penilaian terhadap penyebab gizi kurang sebagai respon keluarga menghadapi pertumbuhan balita; upaya yang dilakukan keluarga dengan cara memperhatikan prinsip pemberian makan dan menggunakan strategi tertentu; sistem pendukung yang digunakan keluarga adalah dukungan sosial keluarga dari keluarga dan masyarakat dalam bentuk dukungan informasi dan dukungan instrumental; makna pengalaman keluarga adalah peningkatan motivasi; harapan yang diinginkan keluarga dalam mengatasi masalah gizi kurang terutama ditujukan terhadap program pemerintah. Kesimpulan dari hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pengalaman keluarga memenuhi kebutuhan nutrisi balita gizi kurang sangat beragam mulai dari respon keluarga, upaya yang dilakukan, sistem pendukung keluarga, makna pengalaman keluarga, dan harapan keluarga. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam memberikan intervensi keperawatan terhadap keluarga dalam mengatasi masalah gizi kurang pada balita dan juga dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam upaya mengatasi masalah gizi kurang pada balita. ......Family’s role in fulfilling nutritional dera and of under five years is important to optimal growth and development of children. This study aimed to provide in-depth understanding of family’s experience in fulfilling nutrition for underweight children at Pancoranmas village, Depok. This study design was descriptive phenomenology with in-depth interview for data collecting. The participants were families or primary caregivers who caring for underweight children. Data gathered through interview recording and field notes, which then transcribed and analyzed with Collaizi’s analysis method. This study indentified 7 themes, which are family’s feeling to children condition and appraisal to the causes of underweight refers to family’s responses to the growth of children; family use certain strategy to improve their feeding practice; family applies social support from family members and the community especially informational and instrumental support; the meaning of family’s experience is high motivation; family hopes that the government has a good program to solve malnutrition problem. The result indicated that there were various experience of family in fulfilling nutritional demand like family’s response, family’s feeding practice, family support system, the meaning of family and family’s hope. This study gave Information about nursing intervention for family in managing nutritional problem and provided some ways to guide government programs which related to malnutrition management in children.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26562
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Hadi Widyastuti
Abstrak :
Memberikan perawatan pada anggota keluarga dengan demensia merupakan pengalaman yang unik dan hal yang membuat stress sehingga dapat menimbulkan dan meningkatkan caregiver burden. Caregiver harus beradaptasi dengan perubahan kepribadian dan perubahan tingkah laku lansia demensia. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami secara mendalam pengalaman keluarga dalam merawat lansia dengan demensia dan bagaimana keluarga memaknainya. Desain penelitian menggunakan fenomenologi deskriptif dengan wawancara mendalam untuk proses pengumpulan data. Partisipan adalah caregiver utama lansia demensia, yang didapatkan dengan teknik purposive sampling . Analisa data menggunakan metode Collaizi. Hasil penelitian ini teridentifikasi 7 tema yaitu: 1) respon positif dalam merawat lansia demensia; 2) respon negatif dalam merawat lansia demensia; 3) Koping caregiver yaitu koping adaptif dan koping maladaptif; 4) Makna budaya dan spiritual dalam merawat lansia demensia; 5) Kewajiban merawat lansia; 6) harapan sebagai caregiver lansia yaitu harapan terhadap diri sendiri, harapan terhadap keluarga dan harapan terhadap masyarakat; dan 7) kebutuhan lansia terhadap pelayanan kesehatan yaitu bebas biaya, layanan khusus bagi lansia dan pendidikan kesehatan. Dapat disimpulkan pengalaman keluarga merawat lansia dengan demensia sangat beragam dan mengakibatkan respon yang berbeda, sehingga perlu dicermati oleh pemberi asuhan lansia. Hasil penelitian diharapkan dapat pemahaman bahwa caregiver lansia demensia merupakan kelompok risiko yang penting untuk diintervensi dalam tingkat keluarga dan masyarakat. ......Caregiving for a family member with dementia is could be experienced as unique and stressfull events that could result and increase level of caregiver burden. Caregiver have adapted with mood change and behaviour change of dementia people.The purpose of the study were to provide deep understanding of family experiences in caregiving of elderly people with dementia and how family give meaning of those experiences.This study design was descriptive phenomenology with depth interview for data collecting. Participants were primary caregivers collected by purposive sampling technique. Data analyzed with Collaizi’s analysis method. This study identified 7 themes which were: 1) positive responses of caregiving dementia; 2) negative responses of caregiving dementia; 3) Coping of caregiver that are adaptive coping and maladaptive coping; 4) Culture and spiritual meaning of caregiving dementia; 5) responbility of caregiving dementia; 6) hope as caregiver dementia that are hope to ourself, hope to family and hope to community; and 7) health care Services needed by elderly people with dementia which are free, special Services for elderly and health education for family. This study finding exhibited that family experiences in caregiving dementia differed variedly and resulted different responses, so it need attention from caregiver.This study fmdings were expected to provide better understanding that caregiver is risk group that considerably important to be addressed in nursing intervention at family and community level.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26569
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indriati Kusumaningsih
Abstrak :
Citra perawat sebagai pemberi jasa layanan kesehatan dinilai melalui kemampuan perawat memberikan perawatan, memahami klien, dan perilaku perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana persepsi masyarakat terhadap citra perawat di Balkesmas Sint Carolus. Desain penelitian yang digunakan yaitu fenomenologi deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Partisipan merupakan tujuh orang dewasa yang memiliki pengalaman berinteraksi dengan perawat dan mendapatkan pelayanan keperawatan di Balkesmas Sint Carolus. Wawancara mendalam digunakan dalam pengumpulan data dengan bentuk pertanyaan terbuka semi terstruktur. Hasil wawancara direkam menggunakan tape recorder dan handycam, dibuat transkrip verbatim, dan dianalisis dengan metode Colaizzi (1978). Keabsahan data dijamin dengan memenuhi prinsip validitas internal, validitas eksternal, dependability, dan confirmability. Penelitian menghasilkan 10 tema tentang persepsi masyarakat terhadap citra perawat Persepsi terkait citra pelayanan keperawatan mengidentifikasi proses pelayanan yang memuaskan melalui pelayanan komunikasi, administrasi, dan sikap pelayanan yang berespon terhadap kebutuhan klien. Persepsi terhadap citra perilaku perawat mengidentifikasi identitas perawat dan kinerja yang cukup positif. Persepsi terkait citra peran dan fungsi perawat berdasarkan jenis peran, cara berperan, dan sifat peran masih perlu diberi uraian tugas yang jelas. Makna persepsi masyarakat adalah citra yang positif dalam sikap dan sifat pelayanannya. Hambatan dalam mendapatkan pelayanan keperawatan tidak dialami partisipan. Harapan terhadap perawat meliputi peningkatan proses pendidikan, sikap, komunikasi, tampilan, jumlah, dan kedisiplinan perawat. Harapan terhadap pelayanan keperawatan meliputi target dan cara layanan, serta pelayanan yang lebih baik. Penelitian ini menyimpulkan citra perawat di Balkesmas Sint Carolus Kelurahan Paseban Jakarta Pusat yang positif. Citra keperawatan positif dapat meningkatkan kepuasan masyarakat dan menjadi promosi bagi pelayanan keperawatan.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26586
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>