Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Miriam P. Salim
"Pada abad ke-17, para ahli teori sastra menegaskan bahwa tokoh utama sebuah lakon, selain harus sudah ditampilkan pada awal lakon bersama dengan tokoh-tokoh lain, ia pun harus mempunyai kwantitas pemunculan yang tinggi. Seandainya ada di antara nama para tokoh itu dijadikan judul lakon tersebut, tokoh itu merupakan tokoh utama lakon. Dalam lakon Le Tartuffe (1664), walaupun nama tokoh Tartuffe yang dijadikan judul lakon membuktikan bahwa tokoh ini adalah tokoh utama lakon, keterlambatan dan kwantitas pemunculannya yang terbatas membuat kita ragu akan peran tokoh Tartuffe dalam lakon tersebut. Mengingat bahwa pemaharnan lakon dapat diperoleh berdasarkan teks drama itu sendiri, telaah mengenai masalah yang telah dikemukakan di atas itu akan didasarkan pada teori alur dan tokoh, yang dijabarkan oleh Anne Ubersfeld dalam bukunya Lire le Theattre. Dari nenelitian tersebut diperoleh keterangan bahwa keterlambatan dan keterbatasan kwantitas pemunculan tokoh Tartuffe sama sekali tak mempengaruhi perannya sebagai tokoh utama dalam lakon le Tartuffe. Hal ini karena tokoh Tartuffe terlihat sangat menonjol baik dalam alur, dalam pengaluran, dalam perannya sebagai himpunan ciri-ciri pembeda dari tokoh-tokoh lain dan dalam perannya sebagai tokoh yang menjadi pokok pembicaraan dalam ujaran para tokoh. Tokoh Tartuffe berperan sangat dominan dalam alur dan dalam hubungannya dengan tokoh-tokoh lain. Demikian, peran tokoh Tartuffe sebagai tokoh utama dalam lakon Le Tartuffe karya Moliere ini tak perlu diragukan lagi. Jika masalah ini dihubungkan dengan pengarang lakonnya, yakni Moliere, dapat dikatakan bahwa keistimewaan penyajian tokoh utama dalam lakon tersebut merupakan salah satu ciri keluwesan Moliere. Ia tak memusingkan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan para ahli teori sastra zamannya. Qleh karena itu, ia berhasil menciptakan lakon-lakon yang beragam, yang ternyata dihargai dan disukai sebagian besar penonton pementasan lakon-lakonnya. Sikap Moliere sesuai dengan apa yang diinginkannya dari publiknya , yaitu menghibur mereka. Hal ini pula yang diharapkan penonton dari lakon-lakon jenaka ciptaan Moliere."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Hassan
"ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Tema Penantian Melalui Struktur Drama En Attendant Godot. Judul itu dipilih berdasarkan asumsi, bahwa dalam drama tersebut terdapat tema penantian.
Tema ini mendorong penyusun untuk mengetahui lebih lanjut apakah struktur drama tersebut menunjang penyampaian tema.
Untuk kepentingan itu maka penyusun melakukan analisis unsur-unsur struktur karya seperti alur, tokoh, latar, dan judul.
Analisis alur menunjukkan tidak adanya konflik dengan akibat alur cerita tidak berkembang.
Pernyataan di atas akan diperkuat lagi dengan melakukan analisis-unsur-unsur struktur lain yang terdapat dalam karya.
Analisis tokoh menunjukkan bahwa di dalam drama ini identitas tokoh nyaris tidak ada, begitu pula halnya dengan keterangan yang menyangkut hubungan antara tokoh serta tindak-tanduk mereka. Akibatnya pembaca menantikan keterangan-keterangan tersebut, namun hal itu tidak pernah ada, sehingga pembaca pun terpaku dalam situasi menunggu. Hal yang sama terjadi pula pada unsur struktur lainnya. Melalui latar misalnya.
Hasil analisis latar yang terdiri dari analisis tempat dan waktu juga menopang adanya tema penantian, karena analisis menunjukkan bahwa Estragon dan Vladimir tidak pasti akan tempat serta waktu perjumpaannya dengan Godot. Selain itu terjadinya peristiwa di tempat yang sama juga menambah kenungkinan kegagalan mereka untuk bertemu dengan Godot. Janggalnya, ketidakpastian ini tidak menjadi masalah bagi mereka. Sekalipun tempat dan waktu penting artinya dalam suatu penantian. Tidak acuhnya tokoh Estragon dan Vladimir terhadap kepastian tempat dan waktu tersebut memperkuat kesan seakan-akan situasi menunggulah yang ingin ditonjolkan.
Analisis judul menunjukkan bahwa baik dari komponen makna serta strukturnya, judul memiliki peran dalam menopang tema penantian. Analisis unsur-unsur struktur membuktikan bahwa struktur dalam drama ini erat hubungannya dengan tema penantian.

"
1989
S14520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library