Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meidiama Syarifah
"Under The Hawthorn Tree karya sutradara Zhang Yimou (张艺谋) adalah film bergenre romansa drama yang dirilis pada tahun 2010 dengan latar waktu zaman Revolusi Kebudayaan Cina (1966-1976). Film ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama, karya Ai Mi yang diambil dari kisah nyata, yaitu cerita cinta teman Ai Mi pada masa Revolusi Kebudayaan Cina. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penyebab citra perempuan tangguh yang muncul film UTHT melalui penokohan Jing Qiu dan ibu Zhang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif analisis. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah citra perempuan tangguh yang terlihat pada dua tokoh perempuan, yaitu Jing Qiu dan Ibu Zhang berkaitan dengan latar waktu film, yaitu pada masa Revolusi Kebudayaan. Melalui analisis dari adegan termasuk juga dialognya, penelitian ini menemukan ketangguhan tokoh Ibu dan anak disebabkan karena hidup pada masa Revolusi Kebudayaan yang penuh dengan kebijakan sepihak dari partai kepada masyarakat Cina.
......Under The Hawthorn Tree is a 2010 romance drama film directed by Zhang Yimou (张艺谋) that takes place during the Chinese Cultural Revolution (1966-1976). The movie is adapted from the novel with the same title, by Ai Mi, which is taken from a true story of her friend during the Chinese Cultural Revolution. This study aims to reveal the causes of the image of a tough woman appearing in the UTHT film through the characterizations of Jing Qiu and Zhang's mother. The method used in this research is qualitative analysis. This study concludes that the image of a tough woman seen in the two female characters, Jing Qiu and Zhang Laoshi is related to the film's time setting, the Cultural Revolution period. Through analysis of the scenes, including the dialogues, this research finds the toughness of the mother and daughter characters was due to living during the Cultural Revolution which was full of unilateral from the party to people."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Marcelina Kakiay
"Film Shadow (2018) merupakan film bergenre wuxia yang menceritakan tentang kehidupan tokoh Jingzhou yang menjadi pengganti bagi Panglima Ziyu. Jingzhou merupakan seorang anak yang terlantar dan terpisah dari ibunya akibat berpindah tangannya kota Jing, dipelihara oleh Panglima Ziyu. Akan tetapi dengan tugasnya sebagai seorang bayang membuat Jingzhou lelah menjadi seseorang yang bukan dirinya. Dalam film Shadow (2018), Zhang Yimou berusaha untuk menunjukkan konflik yang harus dilalui Jingzhou sebagai bayangan Ziyu. Sehingga rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana kebajikan dan pergulatan batin Jingzhou dalam penokohannya sebagai Ziyu pada film Shadow (Ying) direfleksikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kebajikan dan pergulatan batin Jingzhou dalam penokohannya sebagai Ziyu direfleksikan. Selain itu, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan intrinsik yang berfokus pada penokohan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Jingzhou sebagai tokoh yang bergerak sebagai pengganti Panglima Ziyu mengalami konflik batin yang pada akhirnya membuat dia melakukan pemberontakan untuk menjadi dirinya sendiri.
......Shadow (2018) is a wuxia film that tells the story of the life of the character Jingzhou who became a substitute for General Ziyu. Jingzhou is a child who was abandoned and separated from his mother due to the transfer of the city of Jing, nurtured by General Ziyu. However, his duties as a shadow made Jingzhou tired of being someone else. In the film Shadow (2018), Zhang Yimou attempts to show the conflict that Jingzhou has to go through as Ziyu's shadow. So the problem formulation of this research is how Jingzhou's virtue and inner struggle in his characterisation as Ziyu in the film Shadow (Ying) are reflected. The purpose of this research is to find out how Jingzhou's virtue and inner struggle in his characterisation as Ziyu are reflected. In addition, this study uses qualitative research methods with an intrinsic approach that focuses on characterisation. The conclusion of this research is that Jingzhou as a character who moves as a substitute for General Ziyu experiences inner conflict that ultimately makes him rebel to become himself."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Artanti
"Film (色,戒) Sè, Jiè karya Ang Lee dirilis pada tahun 2007 , mengisahkan tentang perjalanan seorang wanita bernama Wang Jiazhi yang bekerja sebagai mata-mata. Film ini diangkat dari novela dengan judul yang sama karya penulis wanita ternama di Cina, Eileen Chang. Berlatarkan Hongkong di tahun 1938 dan Shanghai di tahun 1942 pada saat perang Sino-Jepang kedua. Film ini mengisahkan bagaimana sosok Wang Jiazhi, seorang mahasiswi tahun pertama Universitas Lingnan, menjadi seorang mata-mata yang menargetkan kolabolator Jepang bernama Yi Mocheng. Melalui analisis tokoh Wang Jiazhi, pada makalah ini penulis ingin membahas apa saja strategi yang dilakukan selama ia menjadi mata-mata, dan apakah tokoh Wang Jiazhi mampu merepresentasikan narasi mata-mata penggoda atau seductress spy yang berkembang pada masa Republik Tiongkok (1911-1949).
......Sè, Jiè (色,戒) is a movie directed by Ang Lee and was released in 2007. The movie tells about a long journey of a young woman named Wang Jiazhi that works as a spy. This movie made based on a same-titled novella written by the most famous female writer in China, Eileen Chang. The story is set in Hong Kong in 1938 and Shanghai in 1942, during the Sino-Japanese war. It depicts how a Lingnan University freshman, Wang Jiazhi, became a spy and targeted a Japanese collaborator named Yi Mocheng. Through the character analysis of Wang Jiazhi, this paper will discuss what kind of strategy that Jiazhi use to get into Yi Mocheng and did the character of Wang Jiazhi represented the narration of seductress-spy that is familiar during the Republic of China period (1911-1949)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library