Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Maras Kusumo Putri
Abstrak :
ABSTRAK<>br>
Tulisan ini membahas proses produksi dan koproduksi hoax yang dilakukan di media sosial Twitter dengan teori konstitutif kriminologi dan The Spiral of Silence. Banyaknya hoax yang beredar di Twitter menimbulkan ketakutan bagi masyarakat. Ketakutan dan keresahan yang dirasakan oleh masyarakat merupakan bentuk teror. Teror yang disebarkan melalui media sosial Twitter, dapat disebut sebagai cyber terror. Salah satu hoax yang beredar dan meresahkan masyarakat adalah tenaga kerja China yang bekerja di Indonesia. Dalam proses produksinya, hoax sangat syarat dengan kepentingan politik dan ekonomi. Koproduksi hoax dilakukan oleh masyarakat melalui Twitter. Hoax yang dikoproduksi oleh masyarakat secara terus menerus menyebabkan teror menyebar luas. Kesimpulan dari tulisan ini menemukan bahwa proses produksi dan koproduksi hoax sama dengan penyebaran teror, yaitu dapat menyebabkan keresahan dan ketakutan dalam masyarakat.
ABSTRACT<>br>
This paper discusses the process of production and co production of a hoax on social media Twitter with constitutive criminology and the spiral of silence theory. The number of hoax that circulated on Twitter causing fear to the people. Fear and anxiety that felt by the people is a form of terror. Terror spread through social media Twitter, can be referred as cyber terror. One of hoaxes that circulate and disturbing for public is a working labor from China who rsquo s works in Indonesia. In the process of production, the hoax was provided by political and economic interests. The co production of hoax is done by the community through Twitter. Co production hoax by people constantly causing widespread terror. The conclusion can be found in this paper, the process of production and co production hoax have some similiarity with the spread of terror, which can causes anxiety and fear in the community.
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Zaradea Azalia
Abstrak :
ABSTRAK
Video sebagai suatu bagian dari media massa, memiliki berbagai fungsi dalam masyarakat. Dengan adanya video yang ditampilkan oleh berbagai media massa, dapat mengubah perspektif masyarakat akan berbagai hal juga dapat menjadi sebuah agen kontrol sosial masyarakat, salah satunya perspektif dan kontrol sosial terhadap perlindungan satwa. Video dianalisis dengan menggunakan teori Agenda Setting, Kontrol Sosial dan Kriminologi Hijau, penulisan ini berusaha untuk membuktikan bahwa video dapat digunakan sebagai agen kontrol sosial terhadap perlindungan satwa.
ABSTRACT
Video as a part of the mass media, has a variety of functions in society. With the video shown by various media, they can change people 39 s perspectives and also can be as an agent of social control, either perspectives and social control over wildlife protection. The video analyzed by using the theory of Agenda Setting, Social Control and Green Criminology, this paper seeks to prove that the video could be used as an agent of social control over wildlife protection.
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Wanda Melinda
Abstrak :
ABSTRAK
Penulisan ini disusun dalam upaya menjelaskan bagaimana framing media dalam pemolisian suatu kejahatan pembunuhan. Pemberitaan media terus-menerus padasuatu kejahatan pembunuhan mengindikasikan adanya keinginan untukpenanganan dan penuntasan kasus oleh pihak kepolisian sehingga terbentukframing pemolisian. Melalui pemberitaannya, media dapat menjadikan suatukejahatan pembunuhan diketahui publik, dianggap penting, dan menjadi wacanapublik. Framing media dijelaskan dengan menggunakan teori framing dari ErvingGoffman, wacana sebagai praktik sosial dari Norman Fairclough dan kriminologikonstitutif dari Stuart Henry Dragan Milovanovic.
ABSTRACT
This study is arranged in order to explain how the media framing in policing acrime of murder. Continuously media reporting on a murder crime indicates adesire for the handling and completion of case by the police thus forming aframing policing. Through reporting, the media can make a murder crime isknown public, considered important, and into public discourse. Media framing isexplained by using framing theory of Erving Goffman, discourse as a socialpractice of Norman Fairclough and criminology constitutive of Stuart Henry andDragan Milovanovic.
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library