Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Diyanna
"Hipertensi merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah sistolik tubuh lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik tubuh lebih dari atau sama dengan 90 mmHg. Prevalensi hipertensi di Indonesia terus mengalami peningkatan. Salah satu provinsi dengan prevalensi hipertensi tertinggi di Indonesia adalah Provinsi Jakarta. Polutan udara diketahui sebagai salah satu faktor risiko hipertensi. Provinsi Jakarta sendiri menempati posisi ke-4 sebagai wilayah paling berpolusi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor polutan udara (PM10, PM2.5, SO2, CO, O3, dan NO2) dengan kejadian hipertensi di Provinsi Jakarta Tahun 2021 – 2023. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi ekologi dengan unit analisis lima kota administrasi di Provinsi Jakarta menggunakan data sekunder. Analisis data menggunakan uji korelasi dan ditampilkan dalam tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi PM2.5 memiliki hubungan yang signifikan negatif dengan kejadian hipertensi. Sedangkan untuk konsentrasi PM10, SO2, CO, O3, dan NO2 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi di Provinsi Jakarta tahun 2021 – 2023.

Hypertension is a condition when the body's systolic blood pressure is greater than or equal to 140 mmHg and or the body's diastolic blood pressure is greater than or equal to 90 mmHg. The prevalence of hypertension in Indonesia continues to increase. One of the provinces with the highest prevalence of hypertension in Indonesia is Jakarta Province. Air pollutants are known to be one of the risk factors for hypertension. Jakarta Province occupies the 4th position as the most polluted area in Indonesia. This study aims to analyze the relationship between air pollutant factors (PM10, PM2.5, SO2, CO, O3, and NO2) and the incidence of hypertension in Jakarta Province in 2021-2023. This study used an ecological study research design with an analysis unit of five administrative cities in Jakarta Province using secondary data. Data analysis uses a correlation test which is displayed in tables. The results showed that PM2.5 concentration had a significant negative relationship with the incidence of hypertension. Meanwhile, the concentrations of PM10, SO2, CO, O3, and NO2 show that there is no significant relationship with the incidence of hypertension in Jakarta Province in 2021-2023."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Almaida
"Tingkat pencemaran udara yang tinggi di DKI Jakarta dapat berisiko bagi individu rentan seperti ibu hamil. Dampak yang ditimbulkan pada ibu hamil dapat mempengaruhi janin yang dikandungnya, salah satunya BBLR. Hasil pengukuran PM2,5 di Jakarta Pusat menunjukkan adanya peningkatan konsentrasi setiap tahunnya. Persentase bayi BBLR Jakarta Pusat mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Penelitian mengenai dampak dari pencemaran udara terhadap BBLR di Indonesia masih sedikit. Kejadian BBLR juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain yang berasal dari ibu hamil dan janin. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin melihat keterkaitan antara faktor pajanan polutan udara (PM2,5) faktor ibu hamil (ibu dengan kurang energi kronis/KEK dan anemia), dan faktor bayi (jenis kelamin) dengan kejadian BBLR di Jakarta Pusat tahun 2017-2019. Penelitian ini menggunakan desain studi studi ekologi dengan jenis time trend. Data yang digunakan berupa data sekunder yang berasal dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kedutaan Besar Amerika Serikat, dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat. Hubungan antara variabel data dianalisis secara statistik (uji korelasi Pearson) dan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara konsentrasi PM2,5 dengan BBLR (p = 0,001; r = 0,514); dan jenis kelamin baik laki-laki (p = 0,000; r = 0,861) maupun perempuan (p = 0,000; r = 0,838) dengan BBLR. Hasil penelitian juga menunjukkan tidak ada hubungan antara ibu hamil KEK dengan kejadian BBLR (p = 0,986; r = 0,003); serta ibu hamil anemia dengan kejadian BBLR (p = 0,814; r = -0,041). Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa Kecamatan Johar Baru merupakan kecamatan dengan jumlah kasus ibu hamil KEK, ibu hamil anemia, dan bayi BBLR tertinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya.

The high level of air pollution in DKI Jakarta can be a risk to vulnerable individuals, such as pregnant women. The impact on pregnant women can affect their fetus they contain, for example is Low Birth Weight (LBW). The results of PM2.5 measurements in Central Jakarta show an increase concentration in every year. The percentage of LBW babies in Central Jakarta has increased compared to the previous year. Research on the impact of air pollution on LBW in Indonesia is still limited. The incidence of LBW can also be influenced by other factors from pregnant women and fetuses Based on this, the researcher is interested in seeing the relationship between the factors causing air pollution (PM2.5), the factors of pregnant women (mothers with chronic energy deficiency/CED and anemia), and the baby factor (sex) with the LBW in Central Jakarta in 2017-2019. This study uses an ecological study design with a time trend type. The data used are secondary data from the Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), US Embassies and Consulates, and Central Jakarta Health Department. The relationship between data variables was analyzed statistically (Pearson correlation test) and spatially. The results showed that there was a relationship between PM2.5 concentration and the LBW (p = 0.001; r = 0.514); and gender, both male (p = 0.000; r = 0.861) and female (p = 0.000; r = 0.838) with LBW. The results also showed that there was no relationship between CED on pregnant women and the LBW (p = 0.986; r = 0.003); and anemic pregnant women with the LBW (p = 0.814; r = -0.041). The results of the spatial analysis show that Johar Baru sub-district is the sub-district with the highest number of cases of CED on pregnant women, anemic pregnant women, and LBW babies compared to other sub-districts."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library