Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurnajmia Curie Proklamartina
"ABSTRAK
Defek septum atrium (DSA) berpotensi meningkatkan resistensi vaskular paru (RVP). Pada studi-studi terdahulu peningkatan RVP ditandai dengan pembentukan takik pada kurva spektral Doppler pulmonal. Terdapat perbedaan pola pembentukan takik pada jenis HP yang berbeda. Salah satu parameter penilaian pola ini yaitu notch ratio (NR). Belum terdapat studi yang menilai korelasi antara NR dengan RVP pada pasien DSA sekundum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara NR dengan RVP pada pasien DSA sekundum. Penelitian ini merupakan studi potong lintang dengan consecutive sampling pada pasien DSA sekundum berusia ≥18 tahun yang menjalani kateterisasi jantung pada bulan Maret-Oktober 2019 di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Uji korelasi Pearson atau Spearman dilakukan menggunakan parameter NR dari ekokardiografi dan pulmonary artery resistance index (PARI) dan pulmonary vascular resistance/systemic vascular resistance (PVR/SVR) dari kateterisasi jantung. Dari 50 pasien yang dianalisis, didapatkan NR dan RVP memiliki korelasi negatif sedang signifikan untuk PARI (r = -0,410; p = 0,03) dan PVR/SVR (r = -0,430; p = 0,002). Variabel perancu yang memiliki korelasi signifikan dengan NR yaitu stroke volume/pulse pressure (r = 0,384; p = 0,006), yang tereliminasi dari analisis multivariat dengan metode backward. Terdapat korelasi negatif sedang antara NR dan RVP pada pasien DSA sekundum.

ABSTRACT
Atrial septal defect (ASD) potentially increases pulmonary vascular resistance (PVR). In previous studies high PVR was marked by pulmonary Doppler spectral curve notching. There were distinct patterns of notch formation in different types of PH. One of the parameter to assess these patterns is notch ratio (NR). There is no study yet assessing correlation between NR and PVR in secundum ASD patients. This study aims to evaluate correlation between NR and PVR in this population. Cross sectional study with consecutive sampling was conducted in secundum ASD patients ≥18 years old undergoing cardiac catheterization from March until October 2019 in National Cardiovascular Center Harapan Kita. Pearson or Spearman correlation analysis was done using NR parameter from echocardiography and pulmonary artery resistance index (PARI) and pulmonary vascular resistance/systemic vascular resistance (PVR/SVR) from cardiac catheterization. From 50 patients analyzed, NR and PVR have significant moderate negative correlations for PARI (r = -0,410; p = 0,03) and PVR/SVR (r = -0,430; p = 0,002). Confounding variable with significant correlation with NR is stroke volume/pulse pressure (r = 0,384, p = 0,006), which was eliminated from multivariate analysis with backward method. There is a moderate negative correlation between NR and RVP in secundum ASD patients."
2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Ariyanti
"Latar Belakang : Model prediksi risiko mortalitas dan morbiditas pascapembedahan jantung digunakan untuk penjelasan kepada pasien mengenai risikoperioperasi, pemilihan tatalaksana, perbandingan hasil pascaoperasi dan alokasidana oleh penjamin kesehatan nasional. Husink dkk mengembangkan suatu sistemskor prediksi mortalitas dan morbiditas pasca pembedahan katup jantung yaitu skorHarapan Kita pada tahun 2015. Sistem skor model prediksi mortalitas memilikidaya kalibrasi dan diskriminasi yang baik sedangkan model prediksi morbiditasmemiliki daya kalibrasi baik dan daya diskriminasi sedang. Sampai saat ini belumada validasi eksternal pada sistem skor Harapan Kita tersebut, sehingga perludilakukan untuk dapat selanjutnya diimplementasikan secara klinis.
Tujuan : Memvalidasi secara eksternal sistem skor Harapan Kita sebagai prediktormortalitas dan morbiditas di rumah sakit pasien yang menjalani pembedahan katupjantung.
Metode : Penelitian merupakan studi potong lintang dengan metode validasieksternal temporal yang dilakukan di Departemen Kardiologi dan KedokteranVaskular Universitas Indonesia/Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh DarahHarapan Kita, menggunakan data sekunder Januari 2015 hingga September 2016,yang diambil secara total sampling. Analisis data ditujukan untuk mendapatkannilai kalibrasi dan diskriminasi.
Hasil : Sampel akhir berjumlah 789, kejadian mortalitas di rumah sakit 8.6 68dari 789 sampel dan prediksi mortalitas dengan skor Harapan Kita 11.9 .Kejadian morbiditas di rumah sakit 34.7 dan prediksi morbiditas dengan skorHarapan Kita 19.1 . Setelah dilakukan penghitungan skor Harapan Kita padasemua sampel studi, didapatkan nilai kalibrasi prediksi mortalitas p = 0.169 dandiskriminasi/AUC sebesar 0,761 95 IK; 0.702-0.821 sedangkan prediktormorbiditas kalibrasi p = 0.689 dan AUC 0.753 95 IK; 0.716-0.789.
Kesimpulan : Sistem skor Harapan Kita secara eksternal valid untuk memprediksimortalitas dan morbiditas pasien yang menjalani pembedahan katup jantung.

Background: Mortality and morbidity risk prediction model after cardiac surgeryis used to explain perioperative risk, choice of treatment, comparation of surgeryresults, and for financial allocation consideration by national health insurance.Harapan Kita score was developed in 2015. This scoring system had a goodcalibration and discrimination for predicting mortality also a good calibration butmoderate discrimination for predicting morbidity. However this score never beenexternally validated.
Objective: To validate externally the Harapan Kita scoring system as an inhospitalmortality and morbidity predictor in patients who is undergoing valvular heartsurgery.
Methods: This is a cross sectional study with temporal external validation methodthat performed at the Department of Cardiology and Vascular Medicine,Universitas Indonesia National Cardiovascular Center Harapan Kita, usingsecondary data from January 2015 until September 2016, which taken by totalsampling method. Data analysis is intended to develop the calibration anddiscrimination level.
Results: The final samples were 789, with 8.6 68 from 789 samples mortalityevent and a mortality predictor of Harapan Kita Score 11.9. The Odds Ratio OR of all variables were similar with the OR of Harapan Kita score previous study. Callibration value for mortality predictor were p 0.169 with a discrimination AUC 0.761 95 CI 0.702 0.821 meanwhile calibration value formorbidity predictor were p 0.689 and AUC 0.753 95 CI 0.716 0.789.
Conclusion: Harapan Kita scoring system valid externally to predict in hospitalmortality and morbidity in patients undergoing valvular heart surgery
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T55651
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library