Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabila Vina Fairuzzahra
"Industri perfilman Korea Selatan telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dipengaruhi oleh adanya perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek dalam industri perfilman Korea Selatan, mulai dari kuota impor, sistem sensorsip, sampai narasi yang ditayangkan dalam film. Salah satu narasi dalam film Korea Selatan yang dapat dijumpai adalah narasi mengenai Jepang. Dalam narasi tersebut, citra Jepang dikonstruksikan secara negatif. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan citra negatif Jepang yang direpresentasikan dalam film Korea Selatan. Selain itu, penelitian juga mengkaji tentang alasan yang melatarbelakangi penggambaran citra negatif tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis wacana (discourse analysis). Landasan teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini meliputi konsep framing, teori representasi, dan teori semiotik konotasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra negatif Jepang yang direpresentasikan dalam film Korea Selatan menunjukkan bahwa 1) bangsa Jepang adalah bangsa yang kejam; 2) bangsa Jepang adalah bangsa yang militeristik; 3) bangsa Jepang adalah bangsa yang nasionalis dan patriotis; 4) bangsa Jepang memiliki rasa superioritas terhadap bangsa Korea; dan 5) Jepang memiliki hubungan yang kompleks dengan Korea Selatan. Citra negatif tersebut ditampilkan sebagai suatu strategi untuk menggiring opini publik Korea Selatan agar memiliki persepsi yang negatif mengenai Jepang.

South Korean film industry has been developed significantly in the past years. It’s because of the changing within some aspects in South Korean film industry, such as import quota, censorship system, and narration of the film. One kind of narration of South Korean films that can be found is the naration about Japan. Through that narration, Japan is depicted by negative images. Thus, this research aims to explore the negative images of Japanese which is depicted in South Korean films. This research will also analyze the background of those negative images. This research is qualitative research with discourse analysis approach. Theories and concept used in this research are framing theory, representation theory, and connotative semiotic theory. This research shows that the negative images of Japan represented in South Korean films are 1) the Japanese is cruel; 2) the Japanese are militeristic; 3) the Japanese are nationalist and patriotic; 4) the Japanese have been superior than South Koreans; and 5) Japan has complex relationship with South Korean. Those negative images are shown as to construct public opinion so that they have negative perception of Japan."
Lengkap +
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosaria Wijayanti
"Penelitian ini membahas tentang penggunaan teknologi reproduksi berbantuan oleh kelompok minoritas lesbi, gay, transgender di Jepang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan teknologi reproduksi berbantuan di Jepang, latar belakang penggunaan teknologi reproduksi berbantuan oleh kelompok minoritas LGT, polemik penggunaan teknologi reproduksi berbantuan oleh kelompok minoritas LGT, dan sikap pemerintah terhadap penggunaan teknologi reproduksi berbantuan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Penelitian ini menggunakan teori Struktural Fungsionalis terkait fenomena penggunaan teknologi reproduksi berbantuan oleh kelompok LGT di Jepang dan teori kebutuhan Maslow. Hasil menunjukkan bahwa latar belakang penggunaan teknologi reproduksi berbantuan disebabkan karena kebutuhan rasa sayang dan memiliki. Penggunaan teknologi reproduksi berbantuan meski sulit dilakukan namun pada akhirnya berhasil dilakukan. Kemudian kelompok LGT menghadapi polemik dalam menggunakan teknologi reproduksi berbantuan dalam aspek hukum, masyarakat, dan status anak.

This research discusses the use of assisted reproductive technology by lesbian, gay and transgender minority groups in Japan. The aim of this research is to determine the development of assisted reproductive technology in Japan, the background to the use of assisted reproductive technology by LGT minority groups, the polemic on the use of assisted reproductive technology by LGT minority groups, and the government's attitude towards the use of assisted reproductive technology.
This research uses a qualitative approach with a literature study method. This research uses Structural Functionalist theory related to the phenomenon of the use of assisted reproductive technology by LGT groups in Japan and Maslow's theory of needs. The results show that the background to the use of assisted reproductive technology is due to the need for love and belonging. Although the use of assisted reproductive technology was difficult, it was ultimately successful. Then the LGT group faced polemics in using assisted reproductive technology in legal, societal and child status aspects
"
Lengkap +
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library