Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 2 Document(s) match with the query
cover
Hanaa Aliifah Puteri
"Telah dilakukan penelitian mengenai perilaku asuh induk kanguru pohon kelabu (Dendrolagus inustus) dan perilaku harian anak tanpa keberadaan induk betina, dengan tujuan untuk mengamati perilaku asuh induk betina semasa hidupnya, pengaruh keberadaan jantan pada pengasuhan, dan perilaku harian anak tanpa keberadaan induk betina. Subjek penelitian terdiri dari induk betina dan anak, dengan individu terlibat, induk jantan dan betina dewasa. Penelitian dilakukan dari Oktober 2024 hingga Januari 2025. Pengamatan dilakukan berdasarkan kondisi sosial, yaitu pengasuhan maternal, pengasuhan maternal dengan keberadaan induk jantan, dan perilaku harian anak tanpa induk betina. Pengambilan data menggunakan metode focal animal sampling dengan interval 5 menit tanpa jeda, didukung oleh metode ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku asuh yang teramati saat ada dan tanpa induk jantan adalah membawa anak dalam kantung, menyusui, menjaga anak, penyediaan makanan, lokomosi, dan grooming, serta perilaku agonistik. Perilaku harian anak tanpa induk betina didominasi oleh istirahat, diikuti makan, grooming, dan lokomosi di kandang dalam secara arboreal, serta terjadi interaksi terhadap betina dewasa melalui pendekatan dan penghindaran. Kesimpulannya adalah perilaku asuh induk betina yang teramati sesuai perilaku pengasuhan alami marsupial, keberadaan induk jantan memengaruhi durasi perilaku asuh, dan perilaku harian anak tanpa induk betina serupa perilaku harian alami kanguru pohon di penangkaran.

A study about parental care of Grizzled tree-kangaroo Dendrolagus inustus) and juvenile day-time behavior without maternal presence has been conducted, which aimed to observe maternal behavior during the mother's lifetime, male presence influence on maternal behavior, and day-time behavior of juvenile after the mother’s death. The study subjects consisted of the mother and juvenile, along with involved individuals, male parent and adult female. The research was conducted from October 2024 to January 2025. Observations were done based on social conditions: maternal care, maternal care with male presence, and juvenile’s day-time behavior. Behavioral data were collected using the focal animal sampling method at five minute intervals without interlude, supported by ad libitum method. Maternal behavior observed in both conditions included carrying young in pouch, nursing, guarding, food provisioning, locomotion, grooming, and agonistic behaviors. Day-time behavior of the juvenile was dominated by resting, followed by feeding, grooming, and locomotion in the enclosure arboreally, along with social interactions with the adult female by approach and avoidance from the juvenile. The study concludes that maternal behaviors aligned with natural marsupial behavior, maternal care were influenced by male presence, and juvenile’s day-time behavior without the mother remained consistent with typical captive tree-kangaroo behavior. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaldin Jiyan Nugraha
"Lutung budeng (Trachypithecus auratus), primata endemik Indonesia berstatus rentan (VU), menghadapi penurunan populasi sehingga studi perilaku di fasilitas konservasi ex-situ krusial untuk mendukung pelestariannya. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola perilaku harian dan interaksi sosial tiga individu lutung budeng (jantan dewasa J1, betina dewasa B dengan neonatal, jantan muda J2) dalam kelompok dengan struktur unik di Pusat Primata Schmutzer (PPS), Taman Margasatwa Ragunan, selama Januari-Maret 2025. Pengamatan perilaku makan, istirahat, bergerak, serta interaksi sosial (afiliatif, agonistik, seksual) dilakukan menggunakan metode scan sampling dan ad-libitum, dengan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil menunjukkan istirahat sebagai perilaku harian dominan (B 49,96%; J1 47,41%; J2 41,94%). Jantan muda (J2) menunjukkan aktivitas makan (21,38%) dan lokomosi (36,69%) tertinggi, sedangkan betina (B) menunjukkan lokomosi terendah terkait pengasuhan neonatal. Interaksi sosial didominasi perilaku afiliatif (90,63−99,77%), terutama duduk berdekatan, dengan kejadian tertinggi pada interaksi J1-B, dan tingkat agonistik yang sangat rendah. Perilaku seksual produktif hanya teramati pada interaksi J1-B, yang berkontribusi pada keberhasilan reproduksi berkelanjutan (kelahiran J2 dan neonatal). Disimpulkan bahwa lutung budeng di PPS menunjukkan adaptasi yang baik, tercermin dari perilaku alami normal, ketiadaan perilaku stereotipe, dan dinamika sosial yang stabil.

The ebony langur (rachypithecus auratus), an endemic Indonesian primate classified as vulnerable (VU), is facing a population decline, rendering behavioural studies in ex-situ conservation facilities crucial for supporting its preservation. This research aimed to analyse the daily behavioural patterns and social interactions of three ebony langur individuals (adult male J1, adult female B with a neonate, and juvenile male J2) within a uniquely structured group at the Schmutzer Primate Centre (SPC), Taman Margasatwa Ragunan, from January to March 2025. Observations of feeding, resting, and movement behaviours, alongside social interactions (affiliative, agonistic, sexual), were conducted using scan sampling and ad-libitum methods, with quantitative descriptive analysis. The results indicated that resting was the predominant daily behaviour (B 49,96%; J1 47,41%; J2 41.94%). The juvenile male (J2) exhibited the highest levels of feeding (21,38%) and locomotion (36,69%), whilst the female (B) displayed the lowest locomotion, associated with neonatal care. Social interactions were dominated by affiliative behaviours (90,63-99,77%), primarily sitting in close proximity, with the highest frequency observed in the J1-B interaction, and very low levels of agonistic behaviour. Productive sexual behaviour was only observed in the J1-B interaction, contributing to sustained reproductive success (the births of J2 and the neonate). It was concluded that the ebony langurs at SPC demonstrate good adaptation, reflected in their normal natural behaviours, the absence of stereotypical behaviours, and stable social dynamics. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library