Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Hakiki
Abstrak :
Penetapan tata letak zonasi (layout) Pelabuhan Penyeberangan merupakan keharusan dalam menjaga keselamatan, keamanan, kelancaran, kenyamanan, ketertiban di terminal dan fasilitas pelabuhan yang digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan. Tujuan dari laporan ini adalah mengevaluasi data dukung usulan zonasi pelabuhan penyeberangan Bastiong di Ternate yang disampaikan oleh PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Ternate kepada Direktorat Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan. Metode yang digunakan adalah menganalisa zona sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 91 Tahun 2021 tentang zonasi di kawasan pelabuhan yang digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan dan dibandingkan dengan kondisi eksisting pelabuhan dalam menerapkan tata letak zonasi. Untuk mengoptimalkan dalam pelaporan, saya sebagai staf teknis membaginya menjadi 4 fase, yaitu Evaluasi pelaksanaan, Penerapan Sistem Zonasi, Finalisasi Penerapan Layout Zonasi serta Pelaksanaan dan Pengawasan. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan tata letak zonasi, Pelabuhan Bastiong diperlukan memperbaiki sirkulasi pola arus kendaraan dan penumpang serta melengkapi infrastruktur pendukung sistem zonasi pelabuhan sesuai dengan fungsinya. ......Determining the zoning of the ferry port is a necessity for maintaining safety, security, smooth traffic, comfort and order in terminals and port facilities used for ferry traffic. The purpose of this report is to evaluate data supporting the proposed zoning for the Bastiong ferry port in Ternate submitted by PT. ASDP Indonesia Ferry Ternate to the Directorate of Inland Waterways and Ferries Transport. The method used is to analyze zones in accordance with Regulation No. 91 of the Minister of Transport of 2021 on zoning in port areas used for ferry transport and compare them with existing port conditions when implementing the zoning. To optimize reporting, as a technical staff, I divide it into four phases, namely implementation assessment, zone system implementation, zone layout implementation completion, and implementation and monitoring.  Based on the results of the assessment of the implementation of the development plan, Bastiong Port needs to improve the circulation pattern of vehicle and passenger flows and complete the supporting infrastructure for the port development system according to its function.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Feandri
Abstrak :
ABSTRAK
Biophilic-design bertujuan untuk menciptakan habitat yang baik bagi manusia sebagai organisme biologis pada lingkungan terbangun, yang dapat meningkatkan kesehatan, kebugaran dan kesejahteraan umum (well-being) (Kellert, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh apa kehadiran atau suasana alam pada ruang melalui 14 pola biophilic-design (Browning, Clancy & Ryan, 2014) pada jenis hunian yang berbeda, yaitu: hunian tapak sederhana dan real-estate; dan hunian vertikal sederhana (rumah susun sederhana) dan apartemen. Kemudian pada jenis hunian yang kehadiran alamnya paling rendah dilakukan percobaan penambahan nilai indeks biophilic-design untuk mengetahui apa dampak aplikasi pola biophilic design, terhadap kesejahteraan mental (mental well-being) penghuninya.

Instrumen penilaian indeks biophilic-design dikembangkan berdasarkan 14 pola biophilic-design dan digunakan untuk mengidentifikasi secara kuantitatif keberadaan atau suasana alam yang hadir pada ruang. Untuk mengukur kesejahteraan mental (mental well-being) penghuni digunakan The Warwick- Edinburg Mental Well-Being Scale (WEMWBS) yang diukur pada saat dimulainya percobaan penambahan nilai indeks biophilic-design dan dua minggu setelahnya untuk melihat dampaknya pada kesejahteraan mental (mental well-being) penghuni.
ABSTRACT
The objective of biophilic-design is to create a good habitat for people as a biological organism in a built environment, which can improve people’s health and well-being (Kellert, 2015). This research aims to identify how far nature or natural scene can be present in a space through 14 patterns of biohilic-design (Browning, Clancy & Ryan, 2014) on a different residential types: simple landed residential, mid to high class landed residential/real-estate, vertical residential, and mid to high class vertical residential/apartment. Then on the residential type which it’s natural scene is low than the other, experiment is conducted by improve it’s natural scene to find what impact biophilic-design does to people’s mental well-being on residential space.

Biophilic-design index scoring was developed based on 14 patterns of biophilic-design and used as an instrumen to identify and measure the nature and natural scene present in a space quantitatively. The Warwick-Edinburg Mental Well-Being Scale (WEMWBS) is used to measure people’s mental well-being. It is measured at the moment when the experiment is conducted and two weeks after it to find it’s impact.
2016
T45589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsha Saleha
Abstrak :
ABSTRAK
Kulit bangunan adalah permukaan transisi yang membatasi sekaligus menghubungkan antara ruang dalam dan ruang luar. Teknologi kulit bangunan hijau hadir untuk merespon penurunan kualitas lingkungan dan efisiensi energi akibat kehadiran bangunan baru. Kulit bangunan hijau menjadi media tempat terjadinya proses metabolisme bangunan, yaitu proses pertukaran unsur-unsur antara ruang dalam dan ruang luar bangunan. Studi kasus difokuskan pada kulit bangunan hijau Perpustakaan Universitas Indonesia. Keberadaan kulit bangunan hijau membawa dampak pada dua sisi, yaitu dampak kulit bangunan hijau terhadap ruang dalam antara lain kenyamanan termal dan dampak terhadap lingkungan sekitar bangunan. Pada kulit bangunan hijau dapat terjadi proses metabolisme bangunan yang memadai secara alami antara lain berupa bio-filter terhadap polutan, memperbaiki kualitas udara, mengurangi kebisingan, meningkatkan biodiversity, memperbaiki daur air, mengatur heat transfer ke ruang dalam dan mengurangi radiasi panas ke lingkungan sekitar.
ABSTRAK
The building skin is a transitional surface which borders and connects the inner space with the outer space. Green skin technology exists in order to respond to the decrease in environmental quality and energy efficiency which is caused by new buildings that keep arising. Green skin becomes a medium where building metabolism, which is an exchange process of the inner space and the outer space components, takes place. This case study is focused on Universitas Indonesia Library?s green skin. The existence of green skin has some impacts for both sides of the building. On the inner space, the green building shell creates thermal comfort whilst on the outer space, it affects the environment around the building. On every green skin, a building metabolism process could occur naturally; for example, bio-filter towards pollutant, air quality improvement, noise reduction, increase in biodiversity, storm water management improvement, control over heat transfer into the building and reduction of heat radiation towards the surroundings.
2016
S63130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Puspa Noviandini
Abstrak :
ABSTRAK
Penulisan ini menjelaskan tentang pengaruh pemilihan material untuk kenyamanan pergerakan manusia di area jalan pedestrian. Dimana di dalam ruang di jalan pedestrian ini terjadi interaksi sosial antara manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Salah satu elemen penting yang menjadi bagian jalan pedestrian adalah elemen material pengalas. Tujuan dari Penulisan ini adalah untuk menganalisis bagaimana hubungan antara pemilihan material pengalas yang besifat permeabel dengan kenyamanan gerak manusia disaat sebelum dan sesudah terjadinya hujan. Studi kasus dilakukan di area kampus Universitas Indonesia, dimana sebagian besar jalan pedestriannya menggunakan material permeabel. Pembahasan Penulisan ini meliputi pembahasan karakter dan kinerja material alas yang permeabel, ruang yang diciptakan oleh pergerakan dan aktivitas manusia serta efek dari material permeabel terhadap pergerakan dan kenyamanan manusia.
ABSTRACT
This paper describes about the effect of material selection for the human movements comfortable space on pedestrian area. Social interaction between humans and also human interaction with the surrounding environment happen in this pedestrian space. One of the important elements that are part of the pedestrian space is the pavement material.The purpose of this research is to examine how the relationship between the selection of permeable pavement material in the pedestrian road area and the comfort of the human movement  space at the time before and after the rain. The study case will take place in the campus area of the University of Indonesia, where most of the pedestrian road are using permeable pavement material. The discussion of this study includes the discussion of the character and performance of the permeable pavement material, the space created by human movement and activities in the pedestrian area, and the effect of permeable pavement material on human movement space and comfort.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhika Wahyu Adji Saputri
Abstrak :
ABSTRAK
Makalah ini menjelaskan beberapa perbandingan antara granit dan solid-surface mulai dari ekstraksi, produksi, distribusi, instalasi, dan pembuangan. Konsumsi berlebihan sumber daya alam akan menyebabkan dampak negatif pada alam, oleh karena itu munculnya bahan rekayasa (seperti solid-surface) diharapkan dapat mengurangi dampak negatif tersebut. Granit alami dan solid-surface memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada setiap aspek, masing-masing material memiliki dampak positif atau negatif pada lingkungan, ekonomi, dan masyarakat. Makalah ini menekankan perbedaan antara kedua bahan tersebut, kami berasumsi bahwa permukaan padat memiliki banyak keunggulan daripada granit alami.
ABSTRACT
This paper explain some comparison of granite and solid-surfaces starting from extraction, production, distribution, installation, and disposal. The excessive consumption of natural resources will cause a negative impact on nature, therefore the emergence of engineered material (such as solid-surface) is expected to reduce this consumption. Natural granite and solid surface have their own advantages and disadvantages. On each aspect, they have a positive or negative impact on the environment, economy, and society. This paper emphasize the different between those two materials, we assumed that the solid-surface has a lot of advantages than natural granite.

2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Dewi Salsabila
Abstrak :
Islam sebagai agama yang menyeluruh mengajarkan bagaimana manusia berhubungan dengan alam dan lingkungannya, sebagaimana juga diajarkan dalam sustainabilitas. Sustainabilitas sendiri merupakan sebuah konsep yang dewasa ini marak dibicarakan, terutama sejak dikeluarkannya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (PBB, 2012), di mana healthcare merupakan salah satu isu yang diperhatikan. Penulisan ini bertujuan untuk menandai prinsip perancangan sustainable healthcare architecture menurut ajaran agama Islam serta melihat penerapan prinsip tersebut dalam kehidupan nyata. Dilakukan kajian teori mengenai healthcare architecture, syariat Islam, dan sustainabilitas untuk memahami keterkaitannya. Dilanjutkan dengan observasi terhadap RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa sebagai healthcare architecture yang menyandang label "Islami", guna melihat penerapan syariat Islam dalam pelayanan kesehatan serta implikasinya terhadap arsitektur. Ditemukan bahwa menurut pandangan Islam, sustainabilitas didorong oleh adanya ide manusia sebagai khalifah di muka bumi yang harus berlaku hasan sebagai bentuk dari ibadah yang ihsan kepada Allah SWT. Lebih lanjut, healthcare architecture merupakan salah satu dari sekian banyak bidang yang dapat menerapkan konsep sustainabilitas sesuai dengan syariat Islam, di mana arsitektur berkelanjutan berperan sebagai pendukung untuk mengoptimalkan penerapan syariat Islam dalam pelayanan kesehatan. ......Islam teaches the rules of how humans relate to their environment, as also taught in the concept of sustainability. Sustainability itself is a concept that is widely discussed nowadays, especially since the issuance of the Sustainable Development Goals (United Nations, 2012), in which healthcare is one of the concerned issues. This writing aims to mark the principles of sustainable healthcare architecture design according to the teachings of Islam and see the application of these principles in real life. A theoretical study of healthcare architecture, Islamic law, and sustainability is conducted to understand its relevance. Followed by observation of the RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa as a healthcare architecture that bears the "Islamic" label, to see the application of Islamic law in healthcare services and its implications for architecture. It was found that according to the Islamic view, sustainability was driven by the idea of humans as caliphs on earth who had to apply hasan as a form of worship to Allah SWT. Furthermore, healthcare architecture is one of the many fields that can apply the concept of sustainability in accordance with Islamic law, where sustainable architecture supports the optimisation the application of Islamic law in healthcare services.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhesa Almerzada Shah Putera
Abstrak :
Pada era globalisasi yang sangat pesat berkembang, terdapat sebuah cetusan dalam bidang teknologi informasi yaitu media sosial. Dewasa ini, media sosial memiliki peran penting untuk membangun citra manusia sebagai penggunanya, khususnya melalui media visual berupa foto. Latar dari setiap foto yang diunggah adalah faktor yang sangat mendukung untuk pembangunan citra, sehingga bertambahnya angka penciptaan ruang berfoto yang biasa dikenal dengan istilah photogenic space. Salah satu yang menunjang segi estetika dari sebuah photogenic space adalah cahaya. Peran cahaya untuk menciptakan pengalaman dan persepsi visual pada ruang akan sangat mempengaruhi suasana dan kualitas pada foto. Pada penulisan ini, diharapkan akan mendapatkan indikator yang jelas terkait pencahayaan dalam foto sehingga apa yang membentuk sebuah photogenic space bisa lebih jelas terukur. Perbedaan kontras antara subjek dengan latarnya akan menjadi penilaian objektif yang akan diukur pada penulisan ini. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah studi literatur dengan mempelajari teori dari jurnal dan buku tentang pencahayaan, ruang komersil, dan pembangunan citra di media sosial. Sintesis teori yang didapatkan akan ditinjau melalui studi kasus untuk membuktikannya. Studi kasus akan dilakukan menggunakan simulasi dan kuesioner untuk memperkuat argumen. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa penciptaan photogenic space di era ini akan memiliki pengaruh yang besar di media sosial. Dan untuk menciptakan sebuah photogenic space dibutuhkan peran pencahayaan yang bisa menghasilkan kontras antara subjek foto dengan latarnya. Kondisi ini bisa didapatkan dengan mengatur intensitas paparan cahaya serta temperatur warna pada subjek dan latarnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Agri Shafira
Abstrak :
Skripsi ini ditulis dalam rangka mengkaji apa saja elemen pada stage lighting yang berperan sebagai pembentuk ruang multiprogram di panggung pertunjukan berjenis proscenium. Panggung proscenium sendiri merupakan sebuah panggung yang umum digunakan untuk berbagai macam pertunjukan dan dapat menjadi tempat untuk beberapa jenis yang berbeda seperti tari, teater, dan musik. Cahaya berperan sebagai elemen independen yang dapat dikontrol dalam rangka membuat ruang temporal pada stage lighting. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini berupa pengkajian literatur dari buku dan jurnal yang membahas tentang stage lighting secara umum. Stage lighting pada panggung berbentuk proscenium, stage lighting general pada pertunjukan tari, teater, dan musik. Selain itu terdapat studi preseden terkait aplikasi teori stage lighting yang ditunjang dengan kuesioner sebagai data pendukung yang bersifat kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa elaborasi antara jenis elemen pada tata cahaya seperti jenis lampu, jumlah lampu, variabel, dan filter akan menghasilkan sebuah desain ruang. Hal menarik yang ditemukan adalah desain ruang dapat dibentuk oleh berbagai jenis lampu yang berbeda. Selain itu, desain ruang yang berbeda dapat pula dibentuk oleh jenis lampu yang sama. Medium yang sama berupa cahaya dapat menghasilkan berbagai macam desain ruang yang berbeda. ......This thesis was written to examine what elements of the stage lighting that play a role in forming multiprogram space on the stage of the proscenium type. The proscenium stage itself is a stage that is commonly used for a variety of performances and can be a place for several different types such as dance, theater, and music. Light acts as an independent element that can be controlled to create a temporal space on stage lighting. Data collection methods used in writing this thesis in the form of a literature review of books and journals that discuss stage lighting in general. Stage Lighting in the form of the proscenium, general stage lighting in dance, theater, and music performances. Besides, there are precedent studies related to the application of the stage lighting theory which is supported by questionnaires as supporting qualitative data. Based on the results of the study, it was concluded that the elaboration between types of elements in the lighting system such as the type of lamp, the number of lights, variables, and filters will produce a design space. The interesting thing found is that the design of space can be formed by a variety of different types of lights. Besides, different spatial designs can also be formed by the same type of lamp. The same medium in the form of light can produce a variety of different spatial designs.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahara Aramus Putri
Abstrak :
Meningkatnya permukaan kedap air di DKI Jakarta, salah satunya karena alih guna lahan untuk permukiman yang saat ini mencapai 50% serta fakta penurunan muka tanah akibat praktik abstraksi air tanah karena kemampuan suplai air bersih dari pemerintah baru mencapai 65%, mendorong penerapan konsep pemanfaatan kembali limpasan sebagai cara alternatif untuk membantu suplai kebutuhan air di permukiman yang saat ini semakin padat. Studi ini bertujuan untuk fokus mengkaji teknologi pengolahan awal untuk pemanfaatan kembali limpasan yang berpotensi untuk penerapan di permukiman padat DKI Jakarta. Melalui identifikasi terhadap karakteristik tapak sampel permukiman padat dari studi terdahulu yaitu di Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, ditemukan bahwa untuk kondisi saat ini teknologi pengolahan awal untuk pemanfaatan kembali limpasan tidak ada yang berpotensi untuk diterapkan. Namun, dengan dengan peluang pembangunan kembali di masa depan sesuai Rencana Detail Tata Ruang DKI Jakarta, teknologi pengolahan awal seperti buffer strip, permeable pavement, sand filter, dan biofilter berpotensi diterapkan sebagai elemen ruang terbuka hijau yang berfokus melakukan pengolahan awal limpasan untuk pemanfaatan yang dapat dilakukan di ruang terbuka seperti irigasi ruang terbuka hijau ataupun kebutuhan air bukan untuk minum lainnya yang diperlukan bagi sarana publik yang direncanakan dibangun di ruang terbuka hijau tersebut. ......The increasing amount of impermeability in DKI Jakarta is partly due to land conversion for settlement purposes, which is currently reaching 50%. Additionally, the fact that land subsidence is due to groundwater abstraction practices, caused by the government's clean water supply, only reaches 65%, which has prompted the implementation of the concept of re-utilizing runoff as an alternative method to support water supply in dense settlement areas. This study aims to focus on identify preliminary treatment technologies for re-utilizing runoff that have the potential for implementation in dense settlement areas in DKI Jakarta. Through the identification of site characteristics in a previous study conducted in Kampung Luar Batang, Penjaringan, North Jakarta. It was found that currently there are no potential preliminary treatment technologies for re-utilizing runoff that can be applied. However, according to the Detailed Spatial Plan of DKI Jakarta, preliminary treatment technologies such as buffer strips, permeable pavements, sand filters, and biofilters have the potential to be implemented as green open space elements in the future. Those technologies focus on the preliminary treatment of runoff for re-utilization purposes such as irrigation or other non-potable water needs for public facilities in those green open spaces.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherin Meutia Khansa
Abstrak :
Gaya hidup sedenter dengan aktivitas fisik yang minim merupakan gaya hidup sehari-hari yang tidak sehat yang lazim terjadi saat ini dan kesehatan fisik manusia diperkirakan akan menurun akibat kurangnya aktivitas fisik. Kelebihan berat badan/overweight dan obesitas adalah beberapa dari banyak penyakit yang disebabkan oleh perilaku kurang gerak. Penduduk Indonesia secara fisik tidak aktif dan memiliki proporsi individu yang overweight dan obesitas yang tinggi. Prevalensi obesitas di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun dan mendekati proporsi obesitas global. Ini menyiratkan bahwa perilaku sedentari memiliki konsekuensi jangka panjang, baik bagi individu yang terlibat di dalamnya, maupun kota dan negara. Sebagai fasilitas publik yang dapat diakses oleh berbagai kalangan pengguna, ruang terbuka hijau berpotensi untuk mendorong gaya hidup sehat dengan mendorong aktivitas fisik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau peran ruang terbuka hijau dalam kaitannya dengan elemen desain dan aktivitas untuk mendorong aktivitas fisik di antara anggota masyarakat. Dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat, desain ruang terbuka hijau harus menyediakan ruang yang dapat digunakan oleh semua kelompok dan masyarakat. Melalui metode literature review, survei kuesioner, dan analisis, survei kuesioner yang telah disebarkan diperoleh sebanyak 324 responden dengan sampel penduduk Jabodetabek. Dapat dipelajari lebih lanjut tentang signifikansi dan bagaimana ruang terbuka hijau mendorong aktivitas fisik di antara penggunanya dan kemungkinan dampak yang ditimbulkan dari keterlibatan masyarakat di ruang terbuka hijau. Studi ini menemukan bahwa ruang terbuka hijau memiliki peran dalam mendorong aktivitas fisik. Ada korelasi antara ruang terbuka hijau dan tidak hanya dorongan aktivitas fisik, tetapi juga dalam mengakomodasi kohesi sosial melalui pemanfaatan olahraga komunitas. ......Sedentary lifestyles with minimal physical activity are everyday unhealthy lifestyles prevalent nowadays and human’s physical health is anticipated to decline due to physical inactivity. Overweight and obesity are some of the many illnesses induced by sedentary behavior. The Indonesian population is physically inactive and has a high proportion of overweight and obese individuals. The obesity prevalence in Indonesia has grown throughout the years and is close to the global obesity proportion. This implies that sedentary behavior has long-term consequences, both for individuals who engage in it, as well as cities and countries. As public facilities that are accessible to various groups of users, green open spaces have the potential to promote a healthy lifestyle by encouraging physical activity. The aim of this study is to review the roles of green open space in relation to design elements and activities in order to encourage physical activity among community members. In the context of improving community health, green open space design should provide space that can be used by all groups and communities. Through methods of literature review, questionnaire survey, and analysis, a questionnaire survey has been distributed obtained by a total of 324 respondents with a sample of Jabodetabek residents. It can be further studied about the significances and how green open space encourages physical activity among its users and the possibility of impacts derived from community involvement in green open spaces. This study finds that green open space has roles in encouraging physical activity. There is a correlation between green open spaces and not only the encouragement of physical activity, but also in accommodating social cohesion through sports community uses.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>