Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Atmakusumah
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini akan membahas masalah pengembangan dan prospek Perpustakaan ABRI untuk menjadi suatu Pusat Jari_ngan Informasi. Penulis menyadari bahwa menggambarkan pembinaan dan pengembangan perpustakaan tidak bisa tidak ha_rus menghubungkan dengan tujuan akhir yang ingin dicapai yaitu pelayanannya pada para pemakai jasa perpustakaan. Aspek ini akan sangat dipengaruhi oleh faktor organisasi, status, managemen perpustakaan serta tenaga pengeloianya. Ketiga faktor ini akan dibahas dalam skripsi ini. Satu aspek lain yang juga menentukan pelayanan ia_lah gedung dan tata letak ruangan-ruangannya. Tata letak ini akan sangat mempengaruhi kelancaran hubungan kerja an-tar unit. Dalam hal ini penulis tidak akan membahasnya secara terperinci, hanya akan dinicarakan selintas sejauh diperlukan. Sebab masalah dengan gedung perpustakaan da_pat merupakan satu bahasan tersendiri yang mandiri leng_kap dan terperinci. Untuk menguji yang telah ditetapkan sebagai arahan pembahasan maka penulis menggunakan metode deduktif anali_tis yang berorientasi pada studi literatur terutama untuk tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah yang ada kaitannya dengan skripsi ini sejauh yang dapat diperoleh. Studi literatur ini bermaksud memperoleh perban_dingan mengenai organisasi dan managemen perpustakaan khu_sus dan pusat informasi, perpustakaan referensi dan per_pustakaan deposit. Untuk mendapatkan gambaran dan tata keadaan perpus_takaan di lingkungan Departemen HANKAM penulis mengadakan survei perpustakaan dan wawancara dengan pengelola perpus_takaan tersebut. Di samping itu pengalaman dan pengamatan penulis yang sudah bekerja di Perpustakaan ABRI selama lebih dari 10 tahun kiranya juga ada manfaatnya.
1984
S15606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiantoro
Abstrak :
Majalah kepustakawanan merupakan sarana komunikasi, terutama, di kalangan pustakawan. Perkembangan majalah yang pesat membawa dampak kepada pengelola informasi untuk lebih memperhatikan majalah sebagai sumber informasi. Perhatian ini khususnya dalam usaha untuk mempermudah temu kembali majalah tersebut. Sebagai sumber informasi dan sarana komunikasi diperlukan suatu standar pengenal bibliografi. Pengenal bibliografi telah ada sejak tahun 1954 diterbitkan oleh International Standard Organization (ISO). Nomor standar berikutnya ialah no.30 tahun 1975, no. 8 tahun 1977, no.18 tahun 1981, dan no. 215 tahun 1986. Untuk alasan tersebut, penelitian ini dilakukan melalui beberapa sumber. Sumber tersebut adalah, Katalog Majalah Terbitan Indonesia Koleksi Perpustakaan Nasional,1779-1980; Daftar Majalah Ilmu Pergustakaan Pengetahuan dan Teknologi Indonesia,1987; Katalog Induk Majalah; List of Serials in Indonesia with their ISSN, 1982; Check list of Serials in Indonesia vol III dan bibliografi daerah. Masalah yang akan dibahas menyangkut majalah kepustakawanan terbitan Indonesia ialah tentang perkembangan dan pengenal bibliografi (bibliographical identification). Pengenal bibliografi tersebut meliputi (i) kulit muka, (ii) halaman judul, (iii)daftar isi, dan (iv)judul sirahan (running title), dan (v) nama pengarang pada judul artikel Bibliografi daerah mewakili majalah sekunder kepustakawanan terbitan Indonesia. Masalah yang dibahas dalam bibliografi daerah diteliti pada 5 unsur pengenal bibliografi yang telah disebut diatas. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa, pertama Pembimbing. Pembaca yang terbit pada tahun 1949 merupakan majalah kepustakawanan Indonesia yang tertua. Kedua dana yang digunakan untuk majalah bidang ini sebagian besar diperoleh dari pemerintah. Ketiga, penerapan standar pada kulit muka rata-rata 50%, halaman judul sebagian besar kurang dari 50% kecuali tanggal pada kulit muka dan halaman judul hanya 7,9% nomor halaman pada setiap judul artikel daftar isi 63%, judul sirahan 28,9%, nama pengarang pada judul artikel 81,6%. Pencantuman pengenal bibliografi pada bibliografi daerah ialah pada kulit muka dan halaman judul 86,96%-100% kecuali tanggal 4,3%. Keempat, 50% majalah kepustakawanan terbitan Indonesia dicetak offset, sedangkan bibliografi daerah berjumlah 91,3% masih dicetak stensil. Kelima, pencantuman ISSN 50% untuk majalah kepustakawanan dan 8,7% untuk bibliografi daerah. Keenam, kala terbit majalah kepustakawanan yang terbanyak ialah bulanan 36%, dan tiga bulanan 26,3%. Jumlah penerbit majalah kepustakawanan terdapat pada 10 (37,04%) propinsi dari 27 propinsi di Indonesia.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yon Emizola
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan meningkatnya kegiatan dan hasil penelitian yang sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bertambah pula informasi ilmiah yang perlu disalurkan. Penyaluran informasi pada dewasa ini dapat melalui buku maupun bahan bukan buku.

Bahan bukan buku antara lain adalah :film slide, gambar, bentuk grafik, rekaman suara, mikrofilm dan bahan kar_tografi. Bahan kartografi dapat berbentuk lembaran (peta), atlas (kumpulan peta yang dicetak dan dijilid) dan bola du_nia (globe). Peta dapat merupakan peta angin, peta ruang angkasa, peta hutan, peta tanah, peta bumi dan ada juga yang berupa peta timbul (peta relief). Bahan kartografi tersebut merupakan sumber informasi penting bagi penelitian, pendidikan dan pengajaran. Sarana ini merupakan alat penyimpan dan penyajian data kondisi lingkungan.

Adanya bahan tersebut di perpustakaan/instansi perlu di kelola agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Penanganan bahan kartografi menimbulkan berbagai masalah bagi yang menanganinya mulai dari pengkatalogan, temu kembali, penyimpanan dan pemeliharaan karena bahan kartografi baik sifat fisiknya maupun sifat bibliografisnya berbeda dengan buku.
1984
S15622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peppy Marlianti
Abstrak :
Skripsi ini membicarakan masalah kebutuhan informasi yang berupa bahan pustaka dari pemakai perpustakaan khusus, yaitu Perpustakaan PPLH - ITB yang mempunyai kelompok pemakai khusus pula yaitu para peneliti PPLH - ITB. Kebutuhan informasi ditinjau dari informasi yang dibutuhkan oleh para peneliti untuk menunjang penelitian mereka. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis informasi yang seperti apa yang dibutuhkan/digunakan oleh para peneliti PPLH-ITB dalam menunjang penelitian yang sedang, akan, maupun telah dilakukannya, serta seberapa jauh Perpustakaan PPLH-ITB dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Hipotesa yang diajukan adalah bahwa Perpustakaan PPLH_ITB sudah dapat memenuhi kebutuhan para penelitinya. Untuk membuktikan hipotesa dipergunakan metode analisa sitasi dari 1aporan-1aporan hasil penelitian dan kuesioner. Sedangkan untuk mengetahui bagaimana kebutuhan informasi para peneliti, dipergunakan teknik kuesioner. Didatam skripsi ini dibicarakan pula masalah informasi dan kebutuhan informasi, perkembangan masalah kajian atas kebutuhan pemakai informasi (information user needs), serta masalah informasi dalam bidang lingkungan hidup, termasuk sistim jaringan informasi internasional untuk lingkungan hidup yang telah berkembang yaitu Infoterra. Hasil dari penelitian menunjukan bahtra Perpustakaan PPLH-ITB sudah memenuhi sebagian besar dari kebutuhan para panelitinya. Dari hasil kuesioner dapat diketahui bahwa laporan dan data-data dari hasil survey yang sudah ada merupakan number informasi yang sangat berguna bagi mereka, sedangkan text books merupakan bentuk yang juga sering dibutuhkan karena disanalah terkandung informasi yang barsifat metodologis dan konseptual. Untuk mangikuti perkembangan ilmu, para peneliti masih mengandalkan jurnal/majalah ilmiah sebagai sumbar informasi mutahir. Bentuk sumber informasi non-buku yang banyak digunakan adalah peta dan photo udara.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S15411
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ritonga, Gemuru
Abstrak :
ABSTRAK
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) adalah lembaga penelitan yang bergerak di bidang penerbangan dan keantariksaan. LAPAN didirikan pada tanggal 27 Nopember 1963. Dari usianya yang hamper dua puluh satu tahun tersebut, kegiatan LAPAN baru mulai dikenal oleh masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian-penelitain yang dilakukan di LAPAN dewasa ini, terlebih-lebih untuk masa yang akan datang, menuntut agar para penelitinya memiliki pengetahuan dan kahlian yang secara berkesinambungan harus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Untuk itu perlu adanya suatu bagian/bidang yang bertugas mengumpul, mengolah dan menyebarkan informasi yang dapat menunjang kelancaran tugas yang sedang dan akan dihadapi oleh para peneliti di LAPAN. Bagian/ bidang yang diserahi tugas ini adalah perpustakaan pusat LAPAN.
1984
S15284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriaty Selvina
Abstrak :
ABSTRAK
Pengertian perpustakaan berbeda antara pengertian pa_da zaman dahulu dengan pengertian zaman sekarang. Pada zaman dahulu koleksi perpustakaan terbatas pada kumpulan buku saja, sehingga perpustakaan hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku belaka. Pada masa kini koleksi perpustakaan tidak saja terbatas pada buku, melainkan juga dalam bentuk lain seperti film, pita rekaman, gambar, filmstrip, mikrofis, mikrofilm, peta dan majalah. Dengan demikian pengertian perpustakaan pada masa sekarang lebih luas di_bandingkan zaman sebelumnya.

Walaupun perpustakaan telah ada sejak zaman dahulu, namun sampai sekarang masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa saja sebenarnya kegiatan,yang dilakukan oleh perpustakaan.

Aman (1984:1) dalam tulisannya mengatakan bahwa ang_gapan tradisional mengenai perpustakaan adalah merupakan salah satu hambatan mengapa informasi tidak dapat dipero_leh secara tuntas. Masyarakat tidak atau belum sepenuhnya mengetahui jenis jasa yang bagaimanakah yang dapat diminta atau yang akan diperoleh dari perpustakaan selain peminjaman buku. Pandangan terhadap para petugas perpustakaan belum_lah menguntungkan bagi perpustakaan_
1985
S14937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.G. Putu S. Adnyana
Abstrak :
Majalah ilmiah memegang peranan penting sebagai sumber informasi karena berisi laporan-laporan penelitian, perkembangan baru dalam bidang ilmu pengetahuan. Jumlah penerbitan majalah semakin meningkat, demikian pula harganya. Untuk berlangganan majalah dibutuhkan biaya cukup besar, sedangkan kemampuan anggaran perpustakaan sangat terbatas. Di sisi lain majalah ilmiah dibutuhkan di kalangan masyarakat universitas untuk menunjang kegiatan pendidikan mereka. Hal ini menyebabkan seleksi harus dilakukan secara ketat agar kemampuan anggaran perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan tuntutan pemakai. Masalah ini dicoba untuk dikaji dalam skripsi berjudul Pemanfaatan majalah ilmiah bidang kedokteran di Perpustakaan Universitas Udayana. Isi skripsi menjelaskan hasil penelitian yang dilakukan selama tiga bulan. Ternyata hasil penelitian dapat mengungkapkan dari 74 judul majalah, hanya 28 judul majalah yang digunakan. Dan sisanya 46 judul majalah yang tidak digunakan, 13 judul majalah dilanggan juga oleh perpustakaan bagian. Ini berarti ada duplikasi langganan judul majalah. Kesimpulan dari penelitian menyebutkan bahwa 33 judul majalah yang tidak digunakan perlu dipertimbangkan pelangganannya, sedangkan untuk mengatasinya disarankan pelangganan secara terpusat serta meningkatkan pendayagunaan kerjasama antar perpustakaan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asriyantie
Abstrak :
Perpustakaan sekolah sebagai sarana sumber belajar merupakan kebutuhan pokok bagi dunia pendidikan. Sesuai dengan tujuannya. perpustakaan sekolah tidak hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan pustaka saja, tetapi juga membantu penyelenggaraan proses belajar mengajar. Dalam penyelenggaraannva perpustakaan sekolah menghadapi berbagai kendala seperti keterbatasan dana, jumlah koleksi, ruang, sarana perpustakaan, serta petugas perpustakaan yang belum memihiki pengetahuan yang cukup tentang perpustakaan. Hal ini menyebabkan keberadaan perpustakaan sekolah untuk menunjang suksesnya proses belajar mengajar dianggap lemah. Walaupun demikian, dengan berbagai kendala yang ada, perpustakaan sekolah tetap berupaya untuk menjadi bagian integral dalam proses belajar mengajar di sekolah sebagai perangkat pelengkap pendidikan. Gina memanfaatkan perpustakaan sekolah itu sesuai maksud yaitu sebagai penunjang pendidikan yang diberikan di dalam sekolah maka perk' ada pengertian mutlak dari kepala sekolah, pustakawan, guru, siswa, dan pegawai lainnya mengenai kepentingan perpustakaan sekolah bagi pemakai khususnya guru dan siswa dalam menunjang proses belajar mengajar perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pemakainya. SMU Negeri di Kecamatan Tangerang sudah memiliki perpustakaan sekolah walaupun dalam keadaan yang masih sederhana. Perpustakaan sekolah di SMU Negeri se-Kecamatan Tangerang telah berusaha berjalan sesuai fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah melalui keberadaan koleksi, layanan, prasarana dan sarana, serta personal perpustakaan yang dimilikinya, sehingga dapat dirnanfaatkan oleh pemakai di sekolah masing-masing terutama dalam kegiatan belajar mengajamya. Di SMU Negeri dalam penelitian ini, siswa memanfaatkan perpustakaan sekolahnya untuk mengerjakan tugas dari guru, menggunakan koleksi yang sifatnya memperluas pengetahuan. menggunakan koleksi yang berhubungan dengan pelajaran, mendiskusikan pelajaran, mempelajari catatanlbuku teks milik sendiri, mengerjakan pekerjaan rumah, menggunakan koleksi yang siIatnya rekreatif, dan menonton TV/VCD, sedangkan guru memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah untuk memperluas wawasannya dalam mengajar serta sebagai hiburan, selain itu guru juga memanfaatkan ruang perpustakaan untuk mengajar suatu bidang studi tenentu yang diikuti oleh siswa satu kelas yang disebut juga program jam perpustakaan. Pemanfaatan perpustakaan yang dilakukan personil sekolah lainnya seperti kepala sekolah, kepala perpustakaan, dan pegawai lainnya yaitu memanfaatkan koleksi untuk hiburan, memperluas wawasan dan pengetahuan, dan mengisi waktu luang.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S15029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faridah Auzar
Abstrak :
ABSTRAK
Pusat Dokumentasi Hukum Badan Pembinaan Hukum Nasional merupakan Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum, mempunyai unit-unit jaringan yang terdiri dari : Pusat Dokumentasi dan Biro Hukum Departemen-Departemen serta Lembaga non Departemen di Jakarta; Perpustakaan di Jakarta; Perpustakaan Fakultas Hukum/Universitas/Institut; Perpustakaan Negara/Umum; Biro Hukum Pemerintah Daerah; Serta Biro dan Lembaga lainnya.

Sebagai Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum, maka PDII-BPIIN merupakan tempat menanyakan informasi tentang hukum dan perundang-undangan. Skripsi ini membahas tentang sejauh mana PDII-BPIIN sebagai pusat jaringan dalam bidang hukum telah melayani keperluan pemakai. Serta kegiatan-_kegiatan apa Baja yang telah dilaksanakan dalam rangka ker_jasama dengan unit jaringan.

Berhasil atau tidaknya suatu sistem pelayanan infor_masi tergantung juga dari jumlah koleksi yang tersedia. Untuk memenuhi permintaan pemakai PDII-BPIIN memiliki koleksi si dari zaman penjajahan Belanda sampai saat ini. Skripsi ini juga menguraikan tentang pembinaan tenaga ker_ja serta pendidikan dan latihan apa saja yang telah di-laksanakan bagi tenaga-tenaga pengelola Pusat Jaringan ini.
1989
S15287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Antonius
Abstrak :
Program Cataloguing in Publication (CIP) yang di Indonesia dikenal dengan Katalog Dalam Terbitan (KDT) telah dilaksanakan di manca negara. Teoretis program ini akan memberikan manfaat yang besar bagi sistem perpustakaan khususnya, sistem informasi umumnya, terutama dalam efisiensi pengolahan bahan pustaka di perpustakaan. Setelah berjalan lebih dua tahun (dimulai Juli 1985), ternyata Program KDT di Indonesia belumlah dapat dikatakan berhasil kalau dilihat dari sudut banyaknya jumlah penerbit yang turut ambil bagian. Hanya 24 penerbit (31,2 %) dari jumlah kuesioner yang menyatakan sudah ikut dalam program KDT. Yang belum ikut KDT ada sebanyak 53 penerbit (68,8 %). Dari 53 penerbit yang belum ikut program KDT, 21 penerbit (39,6%) menyatakan mereka tidak ikut dalam program KDT karena sama sekali belum pernah mendengar tentang program tersebut, sementara sisanya menjawab dengan berbagai jawaban yang sebagian besar mencerminkan kemungkinan mereka ikut dalam program KDT. Dari sisi lain terlihat bahwa ada hubungan kausal antara pengetahuan tentang program KDT dengan keikutsertaan penerbit dalam program KDT. Makin tinggi pengetahuan mereka mengenai program KDT makin besar persentase mereka ikut ambil bagian dalam program KDT. Sebaliknya, makin rendah pengetahuan mereka tentang KDT, makin sedikit yang ikut dalam program KDT. Diketahui pula bahwa penerbit golongan A yang berproduksi 1 - 10 judul pertahun adalah golongan yang paling sedikit mengetahui tentang program KDT. Karena itu disarankan untuk mengadakan penataran program KDT kepada penerbit golongan tersebut oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan sebagai bagian dari praktek kerja mereka. Selain itu mengusahakan kerja sama lebih erat antara Perpustakaan Nasional dengan IKAPI guna memasyarakatkan program KDT kepada khususnya anggota IKAPI dengan menyelenggarakan seminar/temu ilmiah yang terencana dan berkala.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>