Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Novisto
"Dalam melakukan liberalisasi perdagangan pemerintah Indonesia tidak memasukkan beberapa komoditas pertanian dalam daftar komoditas yang dilonggarkan restriksinya. Skripsi bertujuan untuk melihat besarnya kesejahteraan konsumen yang dikorbankan untuk meningkatkan kesejahteraan produsen komoditas beras, gula, terigu dan kedele. Metode penelitian dilakukan dengan analisa keseimbangan parsial untuk membentuk kurva surplus transformasi masing-masing komoditas. Studi kepustakaan dilakukan untuk memberikan konteks dan dukungan terhadap analisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan harga akibat distorsi akan meningkatkan surplus produsen lebih kecil dari penurunan surplus konsumen ditambah pendapatan pemerintah [A PS < (ACS + G)]. Kerugian dead-weight yang terjadi akan semakin besar dengan semakin tingginya distorsi harga. Atau dengan kata lain, transformasi surplus dari konsumen kepada produsen mengalami akselerasi terhadap distorsi harga. Skripsi berkesimpulan bahwa tujuan pemerintah untuk menjamin ketersediaan dengan stabilitas harga bisa dikatakan tercapai. Namun, tujuan untuk memberikan harga yang rendah bagi konsumen, peningkatan kesejahteraan petani, dan peningkatan efisiensi bisa dibilang tidak berhasil. Tanpa perlindungan perdagangan produksi beras, gula dan kedele akan menjadi tidak menguntungkan. Khusus terigu liberalisasi perdagangan akan dinikmati oleh konsumen, karena terigu tidak diproduksi secara lokal. Setiap titik pada kurva surplus transformasi menunjukkan preferensi politik pemerintah tentang siapa saja yang diuntungkan (dirugikan) oleh suatu kebijaksanaan perdagangan, jadi kurva ini bisa juga disebut sebagai political preference function pemerintah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gempur Soesetyo Hadi
"Setelah melalui prahara ekonomi yang cukup dahsyat di tahun 1997 dan 1998 yang ditandai dengan meniburuknya perekonomian dan bergugurannya perbankan Indonesia justru ilmu Risk Management khususnya Market Risk semakin berkembang pesat untuk mengkontrol p01ifolio dari potensi kerugian. Salah satu metode pengukuran potensi resiko yang sangat pesat digunakan adalah Value At Risk sebab sebagai alat manajemen tool ini dipandang mampu melakukan kuantifikasi potensi kerugian portfolio.
Pada masa mendatang, tidak lama lagi Bank Indonesia tentunya akan semakin ketat mengawasi perbankan dengan menerapkan pengawasan atas pengelolaan portfolioperbankan tem1asuk Foreign Exchange yang lebih ketat. Prediksi VAR menjadi begitu populer bagi banker, regulator, perusahaan konsultan dan akademisi setalah Basle Banking Supervision sejalan dengan aturan Basle Committee on Banking Supervision.
Terdapat tiga (3) metode pengukuran VAR yang banyak digunakan saat ini, yaitu metode pendekatan yaitu Historical Simulation, Variance-Covariance dan Monte Carlo Simulation. Pada karya akhir ini, penulis mencoba menerapkan perbandingan perhitungan VAR menggunakan dua metode yang pertama dengan faktor pasar tunggal kurs tengah penutupan spot foreign exchange. Terdapat dua portfolio dibentuk oleh komposisi 17 mata uang asing dan perbedaan portfolio yang satu dengan yang lain hanya diletakkan pada bobot/posisi EUR, JPY dan USD. Untuk mempermudah perbandingan kedua pendekatan itu, kedua portfolio tersebut diasumsikan memiliki IDR equivalent tetap yaitu sebesar Rp. 3 trilyun dan posisinya adalah long.
Pada perhitungan VAR menggunakan pendekatan Historical Simulation, return dihitung secara arithmatik yang berdasarkan perubahan pada faktor pasar kurs tengah penutupan spot foreign exchange dari data observasi historis selama 518 hari. Protit dan loss portfolio yang diperoleh diurutkan mulai dari profit yang terbesar sampai dengan loss yang terbesar. Akhimya nilai VAR diperoleh dari profit/loss sesuai dengan tingkat kepercayaan yang dipilih.
Perhitungan VAR berikutnya adalah menggunakan pendekatan VarianceCovariance, sesuai dengan asumsi distribusi normal maka return dihitung secara geometric atau log nonnal. Selanjutnya dihitung variance, volatilitas/standar deviasi, covariance dan koefisien korelasi serta dibentuk matrik variance-covariance. Nilai VAR diperoleh dari perkalian matrix multiflication dan trasnpose profit/loss dengan tingkat kepercayaan yang telah ditentukan.
Untuk mempermudah analisa perbedaan basil kedua perhitungan tersebut pada masing-masing tingkat kepercayaan, selanjutnya dibentuk grafik histogram untuk masing-masing portfolio."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library