Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Didi Sukyadi
"Sistem Informasi saat ini telah menjadi kepentingan bagi setiap organisasi pemerintah dalam membantu kegiatan operasionalnya. Melalui Sistem Informasi, berbagi akses informasi dan data antar organisasi pemerintah merupakan kebutuhan utama dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Hampir setiap organisasi pada instansi pemerintah memiliki kegiatan yang saling terkait satu dengan lainnya, sehingga diperlukan Interoperabilitas antar Sistem Informasi pada tiap organisasi. Namun karena kurangnya perhatian tiap organisasi pemerintah untuk berbagi akses informasi dan data serta belum adanya model Interoperabilitas antar Sistem Informasi yang dijelaskan secara eksplisit dalam kebijakan pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government maupun pada Blueprint (Cetak-Biru) Sistem Aplikasi e-Government, maka penerapan Interoperabilitas belum bisa terlaksana pada setiap pengembangan Sistem Aplikasi e-Government. Oleh karenanya penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bentuk model Interoperabilitas berdasarkan studi kasus Sistem Informasi Kependudukan dan Perpajakan. Penelitian ini diawali dengan proses pengumpulan dan pengolahan data literaturyang dibutuhkan untuk mendapatkanarahan, metode dan model arsitektur dasar interoperabilitas. Model arsitektur yang menjadi dasar interoperabilitas sistem informasi tersebut adalah model Web Services dengan metode Representation State Transfer (REST). Melalui Model Web Service ini kebutuhan interoperabilitas antar sistem informasi perpajakan dan kependudukan dipetakan berdasarkan keterkaitan skema data wajib pajak dan penduduk, sehingga menghasilkan model interoperabilitas antar sistem informasi kependudukan dan perpajakan. Dalam perancangannya metode REST menggunakan model arsitektur berorientasi pada sumberdaya informasi atau umumnya disebut Resources Oriented Architecture (ROA). Hasil rancangan tersebut diimplementasikan melalui pemrograman Web dengan menggunakan bahasa preprosesor PHP dan database MySQL. Untuk mengetahui proses interoperabilitas antar sistem informasi tersebut, maka dilakukan pengujian proses pengambilan data antar kedua sistem informasi yang berbeda platform database dan lokasi secara fisik. Dengan adanya penelitian ini diharapkan model yang dihasilkan secara generik dapat menjadi rekomendasi untuk pengembangan sistem aplikasi e-Government.

Information System has became the interest of government organization in assisting operational activities. Through the Information System, shared information access and data among government organizations is a key requirement in improving service to the community. Almost every organization in government agencies have activities related to one another, so interoperability is necessary among information systems at each organization. However, lack of attention in each governmental organizations to share information access and data, and lack of interoperability model between information systems is described explicitly in government policy through Presidential Instruction No. 3 of 2003 concerning National Policy and Development Strategy of e-Government, and the Blueprint of e-Government Applications System, the implementation of interoperability can not materialized in the development of each Application System. Therefore this research is conducted to obtain the form of interoperability model based on case studies of Civil Information System and Taxation Information System. This research began with literature collection and data processing that are required to get a reference to methods and architectural of interoperability model. Web Services with the Representation State Transfer (REST) method is architecture model which is the basic interoperability model of information system. Through this Web Service Model, the needs of interoperability between civil dan tax information systems is based on the mapped of data scheme between civil dan taxable, resulting in interoperability model between information systems. In the design, REST method using Resources Oriented Architecture (ROA). The design results are implemented through the web programming languages using PHP and MySQL database. To find out the process of interoperability between information systems, the testing process is done through data exchange between the two information systems of different platforms and database physical location. The expected results from this research is the generated model can be a genericrecommendation for the e-Government Application System Development."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinni Nur Fitriani
"ABSTRAK
Di era informasi seperti saat ini, penggunaan teknologi informasi merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan karena teknologi informasi dapat membantu perusahaan dalam membuat suatu keputusan. Salah satunya adalah dengan membuat sistem informasi akuntansi. Akan tetapi, dalam penerapannya suatu sistem sering kali tidak efektif sehingga dibutuhkan suatu penilaian mengenai keefektivitasan atau kesuksesan sistem informasi tersebut. Sehingga dapat diketahui apakah output yang di hasilkan dari sistem tersebut benar-benar sudah sesuai dengan yang diharapkan dan berguna bagi perusahaan. Begitupula dengan sistem informasi akuntansi yang sudah diterapkan di Perum LKBN ANTARA. Mengingat adanya beberapa permasalahan yang terjadi dalam penerapannya, maka di butuhkan suatu penilaian dan pengecekan apakah sistem informasi akuntansi tersebut sudah efektif atau belum.. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis PLS dengan bantuan tool SmartPLS. Penelitian ini pun menggunakan pendekatan beberapa model dari para ahli yaitu model yang diusulkan oleh DeLone dan McLean, Venkatesh, et all serta dua teori yang berasal dari ferrat, et al serta kanjo, chippo yang berguna untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang menentukan kesuksesan suatu sistem informasi. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan perusahaan dapat mengetahui faktor-faktor kesuksesan atau efektivitas apa saja yang berpengaruh pada penerapan sistem informasi akuntansi dan faktor-faktor kesuksesan yang belum tercapai, sehingga harus dilakukan perbaikan

ABSTRACT
In this information era, the use of information technology is needed because it can help company in making decision. One way is to make accounting information system. But sometimes in practice a system is often not effective so it takes an assessment of the effectiveness or success of the information system. So it can be known whether the output of the system really as expected and is useful for the company. Neither the accounting information system has been implemented at Perum LKBN ANTARA. Given some of the problems occur in the application, then it need of assessment and checking whether the accounting information system has been effective or not In conducting this research, researchers used a method of PLS analysis with using SmartPLS tool. This reaserch also uses some model approach of the experts that the model proposed by DeLone and McLean, Venkatesh, et all and two theory from ferrat, et al and kanjo, chippo. This model is use to know what are the variables that determine the success of an information system. Given this research, it is expected the company can identify the factors of success or effectiveness that affect the application of accounting information system and know the factors success has not been achieved, so it must be repaired."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Ambang Ramadhan
"SIMAK-BMN memiliki peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan penatausahaan BMN. Namun dalam penggunaannya, aplikasi SIMAK-BMN belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna di Kementerian Pekerjaan Umum. Selain itu, terdapat keluhan tentang perlunya perbaikan SIMAK-BMN secara berkelanjutan dari para pengguna, padahal di lain pihak, pengembang aplikasi justru seringkali melakukan perbaikan terhadap aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas penerapan SIMAK-BMN di Kementerian Pekerjaan Umum. Model yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model keberhasilan sistem informasi DeLone dan McLean dikombinasikan dengan model penerimaan teknologi UTAUT. Variabel yang digunakan dalam penelitian meliputi performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, system quality, information quality, dan service quality. Pengolahan data dilakukan dengan PLS-SEM dikarenakan data yang digunakan dalam penelitian tidak memenuhi asumsi SEM. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi efektivitas penerapan SIMAK-BMN adalah effort expectancy, service quality dan facilitating conditions. Selain ketiga faktor tersebut, terdapat beberapa faktor di luar penelitian yang diperoleh berdasarkan pertanyaan terbuka yang disertakan dalam kuesioner penelitian. Dengan demikian, permasalahan yang terkait dengan faktor-faktor tersebut perlu mendapat perhatian khusus baik oleh pengembang aplikasi serta unit pembina guna tercapainya efektivitas penerapan SIMAK-BMN.

SIMAK-BMN has an important role on assets administration. Unfortunately, SIMAK-BMN doesn’t take in a good use by the user at the ministry of public works. On the other hand, there are complaint about the need for enhancement of SIMAK-BMN by the user while application developers make improvements repeatedly. This study aims to determine factors that influence the effectiveness of SIMAK-BMN in ministry of public works. Model used in this study refers to the successful model of information system by DeLone and McLean combined with the technology acceptance model UTAUT. Variabel used in this study includes performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, system quality, information quality, and service quality. Application that are used for data processing is PLS-SEM because the data used in this study did not meet SEM assumptions. The results of the study showed that the factors that influence the effectiveness of SIMAK-BMN are effort expectancy, facilitating conditions, and service quality. In addition to these three factors, there are several factors beyond the research obtained by open-ended questions were included on questionnaire. Thus, the problems associated with these factors need special attention either by the developers and supporting unit to achieve effective implementation of SIMAK-BMN."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radityo Dwi Wicaksono
"ABSTRAK
Keakuratan data dan informasi menjadi salah satu faktor penting dalam pengiriman barang. Ketidakkonsistensi data dan informasi dapat menghambat pengiriman barang kepada konsumen yang dapat menimbulkan kerusakan barang ataupun denda dengan jumlah besar. Kerugian perusahaan pun tidak dapat dihindari.
RoadNet merupakan sistem informasi yang digunakan untuk mempercepat pengiriman barang dan mengurangi biaya kerugian yang muncul pada saat pengiriman barang dengan data pengiriman yang dihasilkan oleh Microsoft Dynamics Axapta. Fitur utamanya adalah kemampuannya untuk melihat tingkat kepadatan jalanan pada waktu yang ditentukan. Data hasil pengiriman akan dimasukkan kembali ke Microsoft Dynamics Axapta.
Rational Unified Process (RUP) merupakan sebuah metodologi yang sering digunakan dalam proses pengembangan perangkat lunak. Tiga sifat dasar RUP adalah Use Case and Risk Driven, Architecture Centric dan Iterative and Incremental. RUP bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan apa yang dibutuhkan oleh end user dalam jadwal dan biaya yang telah diprediksi.
PT. Sewu Segar Nusantara (SSN) merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang distribusi buah. Sebagai salah satu anak perusahaan dari PT. Gunung Sewu Kencana (GSK), SSN merupakan distributor buah-buahan yang dihasilkan oleh anak perusahaan GSK lainnya seperti PT. Great Giant Pineapple sebagai penghasil nanas dan PT. Nusantara Tropical Fruit sebagai penghasil pisang, papaya, kiwi, dan lain sebagainya. Inti bisnis dari SSN merupakan pengiriman buah, sehingga proses pengiriman buah-buahan dari gudang ke konsumen menjadi hal yang krusial. Selain permasalahan ketepatan waktu, kesegaran buah juga harus menjadi prioritas.
Karya akhir ini akan membahas mengenai spesifias Kebutuhan RoadNet dan integrasinya dengan Microsoft Dynamics Axapta pada perusahaan Sewu Segar Nusantara dengan menggunakan RUP sebagai metodologi pengembangan perangkat lunak.

ABSTRACT
The Accuracy of data and information are important things in the delivery of goods. Not to the consistency of data and information may hamper the delivery of goods to the consumer which can cause damage to the goods or the number of large fines. Companies's loss was unavoidable.
RoadNet is a information system that is used to speed up delivery and reduce damage cost because the delivery was late. RoadNet will use data from Microsoft Dynamics Axapta 2009 and send it back too. The main feature from RoadNet is to see the road's density at the specified time.
Rational Unified Process (RUP) is a methodology that is commonly used in the software development process. Three basic properties of RUP is Use Case and Risk Driven, Architecture Centric, and Iterative and Incremental. RUP aims to ensure the software that will be design by developer, according to the needs and required with user's requirement, in schedule and costs that have been predicted before.
PT. Sewu Segar Nusantara (SSN) is a company who engaged in the distribution of the fruit. As a subsidiary of PT. Gunung Sewu Kencana (GSK), SSN is a distributor of fruits that produced by the other subsidiaries from GSK, such as PT. Great Giant Pineapple as a producer of pineapple and PT. Nusantara Tropical Fruit as a producer of banana, papaya, kiwi, and many more. The business core from SSN is delivery of fruit to consumer or branch, so the delivery of fruit to consumer or branch becomes crucial. In addition to issues of timeliness, freshness fruit should also be a priority.
This thesis will discuss the development process RoadNet and integration with Microsoft Dynamics Axapta 2009 at PT. Sewu Segar Nusantara using the RUP methodology of software development.
"
2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Riko Riawan P.
"Berkembangnya sistem informasi dan teknologi informasi (TI) menyebabkan kebutuhan SI/TI pada perusahaan-perusahaan meningkat. Kebutuhan terhadap TI menyebabkan perusahaan-perusahaan harus terus menambah dan memperbaharui perangkat-perangkat atau teknologi baru dari sektor TI sekitar tiap tiga sampai lima tahun. Proses penambahan dan pembaharuan dilakukan karena kebutuhan TI sebagai strategi bisnis membawa manfaat bagi perusahaan. Oleh karena kebutuhan TI yang semakin meningkat, maka perusahaan melakukan perencanaan kedepan agar pertumbuhan atau kebutuhan bisnis akan TI dapat ditangani dengan biaya yang dapat diminimalisir salah satunya dengan melakukan teknologi virtualisasi. Dengan menggunakan kerangka kerja dari TOGAF, penelitian ini mencoba menyusun solusi yang tepat tentang bagaimana merancang infrastruktur adaptif berbasis virtualisasi. Langkah- langkah pada framework TOGAF dilakukan untuk memastikan bahwa solusi yang dihasilkan selaras dengan keperluan bisnis dengan mempertimbangkan keadaan yang ada saat ini. Teknik­ teknik pengumpulan data untuk menunjang penelitian ini adalah observasi, wawancara dengan pihak terkait dan studi literatur. Data yang telah didapatkan diolah untuk menghasilkan suatu solusi yang efektif untuk SI/TI dari PT. Bukaka Teknik Utama. Hasil dari penelitian ini adalah suatu solusi arsitektur SI/IT yang adaptif, efektif dan efisien bagi PT Bukaka Teknik Utama. Dengan menggunakan konsep virtualisasi sebagai solusi teknologi, diharapkan dapat menjadi solusi yang tepat.

Development of information systems and information technology (IT) cause needs SI / IT companies increased. The need to lead IT companies should continue to add renew or upgrade a device or device - new technology of the IT sector, about every three to five year. Renewal process and the addition is done because of the need of IT as a business strategy to bring benefits to the company. Because of the ever increasing IT needs, the company did plan ahead so that the growth of IT or business needs will be handled at a cost that can be minimized either by doing virtualization technology. With the use of TOGAF framework, this study attempts to construct a perfect solution about how to design an adaptive infrastructure based on virtualization. The steps on the TOGAF framework to ensure that solutions are produced in line with business needs to consider the circumstances that exist today. Techniques of data collection to support this research is observation, interviews with stakeholders and literature study. The data has been obtained is processed to produce an effective solution to IS/IT from PT. Bukaka Teknik Utama. The results of this research is an architecture solution of IS/IT is adaptive, effective and efficient for PT. Bukaka Teknik Utama. By using the concept of virtualization as a technology solution, expected to be the perfect solution.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fauziyah
"Perkembangan implementasi teknologi informasi dan komunikasi TIK di bidang kepemerintahan saat ini semakin meningkat pesat baik untuk peningkatan kinerja internal organisasi maupun untuk peningkatan kualitas layanan publik Kementerian Keuangan merupakan salah satu lembaga pemerintah yang melakukan banyak perbaikan dalam penerapan TIK untuk mendukung pencapaian pengelolaan keuangan yang kredibel dan akuntabel Untuk mendukung hal tersebut Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan Pusintek yang merupakan unit TIK pusat di lingkungan Kementerian Keuangan melakukan banyak proyek TIK Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan menganalisis tingkat kematangan pelaksanaan manajemen proyek di Pusintek Kementerian Keuangan Model kematangan yang digunakan adalah Project Management Maturity Model PMMM yang disesuaikan dengan Project Management Body of Knowledge PMBoK Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kematangan manajemen proyek di Pusintek Kementerian Keuangan adalah tingkat 2 Hal ini menunjukkan bahwa Pusintek telah memiliki kebijakan dan standar dalam pelaksanaan manajemen proyek Namun berdasarkan pemeriksaan dan observasi dokumen yang dilakukan penelitian ini pelaksanaan manajemen proyek belum sepenuhnya mengacu pada kebijakan tersebut Menurut PMMM tingkat 2 menunjukkan belum adanya konsistensi dalam pemahaman dan pelaksanaan manajemen proyek Penelitian ini juga memberikan beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan oleh Pusintek Kementerian Keuangan untuk dapat mencapai kematangan tingkat 3 Rekomendasi mencakup beberapa aspek yaitu aspek kebijakan yang terdiri dari melakukan sosialisasi kebijakan dan menyusun beberapa prosedur yang dibutuhkan aspek sumber daya manusia yang terdiri dari memberikan pelatihan manajemen proyek evaluasi manajemen proyek dan manajemen program serta melakukan evaluasi dan pengukuran kinerja tim proyek serta aspek teknologi yang terdiri dari pemanfaatan tools atau sistem manajemen proyek.

The implementation of information and communication technology ICT in government today is growing rapidly both to improve the internal performance of the organization and to improve the quality of public services The Ministry of Finance is one of the government agencies that make a lot of improvements in the implementation of ICT to encourage the achievement of credible and accountable financial management To support this Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan Pusintek which is the IT department of the Ministry of Finance did a lot of ICT projectsThis study was conducted to evaluate and analyze the maturity level of project management implementation in Pusintek Ministry of Finance Maturity model used is Project Management Maturity Model PMMM which is adapted to the Project Management Body of Knowledge PMBOK The result of this study indicates that the project management maturity level in Pusintek Ministry of Finance is level 2 It means that Pusintek already have policies and standards in the implementation of project management However based on the evaluation and documents observation conducted by this study the implementation of project management have not been fully based on the policies According to PMMM level 2 shows the lack of consistency in the understanding and implementation of project management This study also provides some recommendations that can be done by Pusintek to achieve the maturity level 3 The recommendations are grouped into three aspects policy by disseminating the policy and developing the necessary procedures human resource by providing project management project management evaluation and management program training and evaluating and measuring the performance of the project team and technology by more using the project management tools and systems Keywords Project Management Maturity Level PMMM PMBOK."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandi Gunawan Septian
"Pengembangan perangkat lunak terkait erat dengan proses pengembangannya. Proses yang baik dapat meningkatkan kualitas perangkat lunak. Pada kasus perusahaan pengembang perangkat lunak berskala sangat kecil, pengembangan perangkat lunak harus berjalan baik demi keberlangsungan hidup perusahaan. PT TNISiber adalah perusahaan pengembang perangkat lunak berskala sangat kecil yang menghadapi masalah keterlambatan pengiriman perangkat lunak. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, perlu adanya rekomendasi peningkatan proses pengembangan perangkat lunak. Peningkatan proses perangkat lunak dilakukan dengan melakukan pengukuran tingkat kematangan menggunakan kerangka kerja ISO 29110 secara kualitatif. Hasil pengukuran tersebut kemudian dianalisis menggunakan perangkat Lean Six Sigma yaitu analisis kesenjangan, analisis sebab-akibat, dan analisis Pareto. Validasi terhadap rekomendasi peningkatan ini dilakukan dengan metode Delfi. Analisis-analisis ini menghasilkan 18 rekomendasi peningkatan yang mencakup domain (a) produk, (b) orang, (c) teknologi, dan (d) proses. Peningkatan-peningkatan ini mencakup proses Manajemen Proyek (PM) dan Implementasi Perangkat Lunak (SI). Peningkatan ini diharapkan dapat meningkatkan proses pengembangan perangkat lunak di PT TNISiber.

Software development is closely related to the software process. A good process can improve software quality. In the case of very small entity, software development must run well for the survival of the company. PT TNISiber is a very small entity that faces the problem of delays in software delivery. To solve this problem, it is necessary to recommend software process improvement. Improvements to the software process are carried out by measuring maturity levels qualitatively using ISO 29110 framework. The results of the measurements are then analyzed using the Lean Six Sigma tools, namely gap analysis, root cause analysis, and Pareto analysis. Validation process to the recommendations is performed using Delphi method. There are 18 recommendations within four domains namely (a) product, (b) people, (c) technology, and (d) process. The improvements span across two main processes within software development namely (a) Project Management (PM) and (b) Software Implementation (SI). The improvement recommendations could be made to improve the development process at PT TNISiber.

"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Magdalena
"PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat terbang atau yang disebut dengan Maintenance Repair Overhaul (MRO). Dashboards Business Intelligence (BI) hadir di tengah bisnis perusahaan dan diharapkan mampu memberikan data-data yang akurat secara cepat guna aktivitas pengambilan keputusan strategis oleh para pemimpin perusahaan. Ekspektasi awal dari kedua proyek tersebut mampu memberikan data-data dashboards yang cepat dan tentunya akurat. Realita menunjukan data yang digunakan untuk mendukung kegiatan analisa strategis dan pengambilan keputusan tidak cepat selama kurang lebih 3 tahun dashboards BI diimplementasikan. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya penggunaan dashboards BI yang menjadi fokus masalah penelitian. Tujuan penelitian yaitu mendapatkan faktor-faktor penyebab penggunaan dashboard rendah pada PT. XYZ dan apa saja perbaikan untuk meningkatkan penggunaan dashboard yang rendah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan mixed method antara kuesioner user testing dan heuristic evaluation serta inspeksi yang dilakukan oleh responden. Hasil dari kedua metode adalah mendapatkan faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan dashboards rendah. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah flexibility, efficiency, error detected, error control and help, user`s satisfaction, dan application`s behaviour yang akan memberikan rekomendasi bagi PT XYZ berdasarkan hasil inspeksi dari ahli-ahli BI. Saran penelitian didapatkan berdasarkan hasil inspeksi beberapa ahli BI yang mengacu pada seluruh faktor perbaikan dashboard BI PT XYZ. Adapun saran penelitian di antaranya adalah meningkatkan efisiensi, kecepatan akses, fleksibilitas,, user`s satisfaction melalui dashboard yang user friendly, dan perbaikan beberapa error serta penambahan fitur help sebagai informasi
penggunaan dashboard. Seluruh saran penelitian menjadi rekomendasi peneliti dan telah divalidasi oleh beberapa ahli BI.

ABSTRACT
PT. XYZ is a company that engaged in aircraft maintenance or what is called Maintenance Repair Overhaul (MRO). Dashboards Business Intelligence (BI) is present in the middle of the company`s business and is expected to be able to provide accurate data quickly for strategic decision making activities by company leaders. Initial expectations of the two projects were able to provide fast and certainly accurate dashboards data. Reality shows the data used to support strategic analysis and decision making activities is not fast for approximately 3 years BI dashboards are implemented. One reason is the low usability of
BI dashboards which is the focus of research problems. The research objective is to get the factors causing the low dashboard usability at PT. XYZ and any improvements to improve dashboard usability is low. The study was conducted using a mixed method between the user testing questionnaire and heuristic evaluation and inspection conducted by respondents. The results of the two methods are the factors that influence the usability of low dashboards. These factors include flexibility, efficiency, error detected, error control and help, user satisfaction, and application`s behavior that will provide recommendations for PT XYZ based on the results of inspections from BI experts. Research suggestions were obtained based on the results of inspections from several BI experts which referred to all factors of BI XYZ dashboard improvement. The research recommendations include increasing efficiency, speed of access, flexibility, user`s satisfaction through a user friendly dashboard, and fixing some errors and adding help features as a dashboard usage information. All research recommendations are recommended by researchers and have been validated by several BI experts."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Amalia Cahya Eka Putri
"Dalam beberapa tahun terakhir, cloud computing telah berkembang menjadi salah satu TI yang tumbuh paling cepat. Saat ini beberapa instansi pemerintahan di Indonesia sudah mengimplementasikan layanan teknologi tersebut. Diantara semua keunggulan dan manfaat yang ditawarkan cloud computing, muncul tantangan-tantangan baru terhadap manajemen keamanan pada cloud computing, seperti kebocoran data. Sebagai salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai keamanan dalam transisi cloud computing adalah klasifikasi data. Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 71 tahun 2019 tentang penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik di Indonesia, khususnya pada Pasal 20 ayat (6) dan ayat (7) juga menyebutkan bahwa dalam hal Penyelenggaraan Sistem Elektronik Lingkup Publik yang menggunakan layanan pihak ketiga, Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Publik wajib melakukan klasifikasi data sesuai risiko yang ditimbulkan, namun ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi data tersebut akan diatur dengan Peraturan Menteri terpisah. Berdasarkan penyataan tersebut diketahui bahwa hingga saat ini belum ada Peraturan Menteri atau standar baku terpusat lainnya yang membahas tentang klasifikasi data untuk PSE di Indonesia, sehingga sebagian besar PSE yang sudah mengimplementasikan cloud computing belum melakukan proses klasifikasi data. Oleh karena itu untuk memudahkan PSE dalam melakukan klasifikasi data sesuai tingkat risiko, maka perlu disusun suatu regulasi atau kebijakan yang dapat dijadikan pedoman bagi PSE lingkup publik dalam melakukan klasifikasi data. Penelitian ini dilakukan dengan metodologi penelitian kualitatif. Adapun perumusan kebijakan klasifikasi data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Soft System Methodology dengan mengacu kepada standar ISO / IEC 27001: 2013 dan NIST SP 800-60. Hasil penelitian ini berupa konsep dan rancangan kebijakan klasifikasi data yang menggunakan model dengan skema klasifikasi tiga tingkat yang terdiri dari rahasia, terbatas, dan biasa/terbuka. Masing-masing tingkat klasifikasi tersebut diberikan rekomendasi penanganan keamanan yang harus dilakukan yang terdiri dari pelabelan, penyimpanan, pemberian akses, pengiriman elektronik, pengiriman manual, penggandaan, dan metode penghancuran. Selanjutnya untuk melengkapi kebijakan tersebut, terdapat rancangan standar operasional prosedur (SOP) yang pendukung draf kebijakan tersebut yang dapat dijadikan panduan PSE dalam menentukan tingkat klasifikasi data dan pengamanan data tersebut.

In recent years, cloud computing has developed into one of the fastest growing IT sectors. Currently, several government agencies in Indonesia have implemented these technology services. Among all the advantages and benefits offered by cloud computing, there are new challenges related to security management in cloud computing, such as data leakage. As one of the steps that can be take to achieve security in the cloud computing transition is data classification. Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 71 of 2019, specifically Clause 20 Verse (6) and Verse (7) it also states that in the case of Public Sector Electronic System Operation using third party services, the Electronic System Operator (PSE) is required to classify data according to risks level, but further provisions regarding the classification of the data will be regulated by a separate Ministerial Regulation. Based on this statement, it is known that until now there is no Ministerial Regulation or other centralized standard that discusses data classification for PSE in Indonesia, so the most of PSE that have implemented cloud computing have not carried out the data classification process. Therefore, to facilitate PSE in classifying data according to risk level from the data, it is necessary to develop a regulation or policy that can be used as a guide for PSE in the public sector in classifying their data. This research was conducted with a qualitative research methodology. The development of the data classification policy in this study was carried out using the Soft System Methodology with reference to the ISO / IEC 27001: 2013 and NIST SP 800-60 standards. The results of this study are concept and design of data classification policiy using three-tier classification scheme consisting of confidential, limited, and public data. Each classification level is given recommendations for security that must be carried out which consist of labeling, storage, granting access, electronic delivery, manual delivery, copying, and destruction methods. Furthermore, to complete the policy, there is a standard operating procedure (SOP) that supports the policy which can be used as a guide for PSE in determining the level of data classification and data security."
2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Yulika Go
"Penggunaan E-learning pada Perguruan Tinggi ABC telah diterapkan sejak tahun 2017 khusus kelas blended. Sejak pandemi COVID-19 tahun 2020 E-learning diimplementasikan secara penuh bagi seluruh sivitas akademik. Namun, sejak tahun 2017 masih terdapat kendala yang saat ini masih terjadi seperti tidak adanya integrasi pada sistem akademik sehingga adanya proses redudansi, bug sistem yang masih terjadi dan fitur unggah video pada forum diskusi yang belum ada. Berdasarkan permasalahan tersebut dapat dilihat bahwa E-learning belum secara maksimal digunakan dan berjalan efektif. Penelitian ini dimaksud untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas penerimaan E-learning di Perguruan Tinggi ABC. Pengukuran efektivitas menggunakan teori ADUTAUT dikombinasikan dengan teori UTAUT2 serta penelitian – penelitian sebelumnya. Metode penelitian ini menggunakan mixed methods dengan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif menggunakan kuesioner sebanyak 47 dosen dan 138 mahasiswa. Data yang dikumpulkan diuji dan dianalisis menggunakan Partial Least Square  Structural Equation Modelling (PLS – SEM) dengan perangkat lunak SmartPLS 4.0. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor – faktor yang mempengaruhi efektivitas E-learning berdasarkan data kuantitatif, yaitu social influence, Habit, behavioral intention. Faktor-faktor tersebut memberikan pengaruh siginifikan terhadap niat dalam memanfaatkan sistem E-learning. Faktor lain yang mendukung dari data kualitatif adalah facilitating conditions, performance expectancy. Penelitian ini memberikan lima rekomendasi yang dibagi menjadi empat sasaran yaitu bagi mahasiswa, dosen, Perguruan Tinggi ABC, pengembang sistem dengan skala prioritas dengan tujuan dapat berdampak positif pada pengguna dan mengambil keputusan.

The usage of E-learning at University of ABC has been implemented since 2017 specifically for blended classes. Since the COVID-19 pandemic in 2020, E-learning has been fully implemented for the entire academic community. However, since 2017, ongoing challenges have persisted, such as the lack of integration with the academic system, resulting in redundancy processes, persistent system bugs, and the absence of a video upload feature in the discussion forum. Based on these issues, it can be seen that E-learning has not been maximally utilized and is not running effectively. This study is intended to identify the factors that influence the effectiveness of E-learning acceptance at Perguruan Tinggi ABC. The measurement of effectiveness utilize the ADUTAUT theory combined with the UTAUT2 theory and previous research. This research method employs mixed methods, utilizing both quantitative and qualitative data. The quantitative data were collected through a questionnaire distributed to 47 lecturers and 138 students. The collected data were tested and analyzed using Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) with the SmartPLS 4.0 software. The results of this research indicate the factors that influence the effectiveness of E-learning based on quantitative data, namely social influence, Habit, and behavioral intention. These factors significantly impact the intention to utilize the E-learning system. Another supporting factor identified through qualitative data is facilitating conditions, performance expectancy. This study provides five recommendations divided into four targets, namely for students, lecturers, ABC College, system developers."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>