Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Hizbullah
"Tesis ini meneliti tentang Partisipasi anggota sebagai salah satu faktor pendukung keberhasilan kelompok usaha bersama yang berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan dasar anggota dalam kasus KUB Subur di Dusun Ciputat Desa Puncak Manggis Kecamatan Sagaranten Kabupaten Dati II Sukabumi.
Adapun tujuan penelitian ini adalah Pertama, menggambarkan tahapan perkembangan kelompok sampai mencapai prestasi/ keberhasilan; Kedua, menggambarkan bentuk sumbangan yang diberikan, imbalan yang diterima anggota dari kelompok yang berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Metoda penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi langsung dimana peneliti langsung berada di lapangan, mengadakan wawancara tidak berstruktur dan studi dokumentasi. Informan dipilih dengan menggunakan teknik snowball sampling.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada 4 tahap yang dilalui KUB Subur sampai mencapai prestasi/keberhasilan. Tahapan tersebut adalah Pertama tahap pembentukan, ditandai dengan diletakannya dasar perilaku kelompok yang berkaitan dengan pekerjaan maupun hubungan perseorangan.
Kedua tahap pancaroba, adanya konflik didalam kelompok sebagai akibat ketidakpuasan anggota; Ketiga tahap pembentukan norma baru, ditandai dibuat aturan-aturan baru dan peranan baru dari anggota kelompok; Keempat tahap berprestasi, ditandai dengan hubungan baik antar anggota digunakan untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Partisipasi anggota adalah sumbangan berupa tenaga, barang/uang, buah pikiran, ketrampilan dan partisipasi sosial. Manfaat yang anggota terima dari kegiatan partisipasinya adalah berupa uang/barang yang digunakan untuk memenuhan kebutuhan keberadaan (existence), keanggotaan dalam kelompok berguna untuk pemenuhan kebutuhan berhubungan (relatedness), sedang tambahan ketrampilan, pelibatan dalam latihan berhubungan dengan motif pemenuhan kebutuhan untuk berkembang (growth need)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Prasetyo
"Dampak dari kompleksnya permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia akibat krisis ekonomi global adalah semakin melambungnya jumlah penduduk miskin, yang ditandai dengan meningkatnya ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar hidupnya (basic need). Dari kondisi tersebut pemerintah berusaha menyikapi persoalan yang terjadi dengan melakukan upaya penanggulangan kemiskinan, yakni berupa program Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang merupakan program rescue dan recovery terhadap masyarakat miskin. Dan salah satu program diantaranya adalah Program Pengembangan Kecamatan (PPK).
PPK dirancang secara khusus untuk menanggulangi kemiskinan di masyarakat yang dilakukan dengan meningkatkan keterpaduan pengembangan ekonomi produktif dan pembangunan sarana dan prasarana perd an. Dalam pengelolaannya diberikan langsung kepada masyarakat lokal, sedangkan pendekatan yang digunakan dalam PPK adalah pemberdayaan masyarakat dimana mawarakat penerima bantuan diberikan kebebasan dalam menentukan kegialan yang akan dilaksanakan alas dasar kesepakatan melalui musyawarah (bottom-up Planning).
Diantara kegiatan yang dijalankan dari program PPI( salah satunya berupa pemberian modal usaha ekonomi produktif kepada masyarakat miskin, dengan program tersebut diharapkan masyarakat miskin mendapat manfaat berupa peningkatan pendapatan keluarga dari usaha yang dijalankannya, sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya (basic need).
Persoalan yang timbul adalah apakah dengan pemberian bantuan modal usaha tersebut betul-betul efektif dalam meningkatkan pendapatan keluarga miskin ? Berdasarkan dari pemikiran teerebut penulisan tesus ini dilakukan. Penulisan tesis ini merupakan hasil penelitian evaluasi pelaksanaan PPK; dimana program yang dijalankan di Iokasi penelitian apakah memang efektif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga mampu mengurangi jumlah masyarakat miskin.
Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan dan program PPK yakni untuk menanggulangi kemiskinan memang benar-benar dapat efektif difakukan dengan melalui pemberian pinjaman modal usaha. Sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran yang dapat memperjelas bentang keberadaan konsep program PPK setelah diaplikasikan di lapangan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berupa pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Melalui pendekatan dan jenis penelioan ini, diharapkan dapat menggambarkan dengan jelas berdasarkan fakta-fakta yang ada dilapangan mengenai pelaksanaan program PPK kemudian menganalisanya berdasarkan konsep-konsep yang digunakan sehingga dapat diketahui keefektifan program PPK dalam mengurangi jumlah masyarakat miskin. Sementara itu data selama penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam dengan para informan, observasi, studi pustaka dan me1a|ui dokumentasi. Sedangkan pemilihan informan dilakukan melalui teknik snowball sampling, dimana informan diperoleh melalui petunjuk dari inforrnan sebelumnya yang telah ditetapkan sebagal infomman awal. Sementara waktu penelitian yang dlgunakan berjalan kurang lebih dua bulan dengan lokasi di kampung Bumi Merapi kecamatan Baradatu kabupaten Way Kanan propinsi Lampung.
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukkan bahwa pelaksanaan program PPK di lokasi penelitian dapat dinilai cukup bahasil. Mulai dari pelaksanaan tahap awal berupa sosialisasi, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan pelestarian dapat dilakukan dengan cukup berhasil. Partisipasi masyarakat, keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh mampu menambah kemampuan masyarakat dalam mengelola lembaga keuangan masyarakat. Nyata dan keberhasilan pelaksanaan program tersebut telah 3 (tiga) kali berhasil melakukan perguliran dana pinjaman program. Akan tetapi dan keberhasilan tersebut belum menyentuh masyarakat miskin secara keseluruhan. Para pelaku program masih lebih mementingkan ketepalan perguliran dengan masih menyenyampingkan kelompok masyarakat miskin. Sehingga dari pelaksanaan program pemberian pinjaman modal usaha di lokasi penelitian ternyata belum cukup efektif didalam meningkatkan pendapatan masyarakat miskin walaupun telah berhasil melakukan perguliran dana program sebanyak 3 (tiga) kali."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T5584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Rohman
"Tesis ini merupakan hasil peneiitian tentang proses pelalsanaan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (PZKP), untuk mengetahui apakah sudah atau beIum terjadi proses pemberdayan didalamnya, Serta faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan dalam pelalcsanaan PZKP tersebut. Penelihan ini penting mengingat paradigma yang dianut dalam P2KP tersebut berbeda dcngan paradigma-paradigma yang digunakan pada program-program pembangunan Sebelumnya. Pendekatan yang digunakan dalam PZKP menerapkan paradigma baru yaitu pemberdayaan masyarakat (empowerment). Dimana diberikan porsi yang besar bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam setiap Lilhapan program (bottom-up p/ann/ng). Karena pendekatan yang digunakan dalam PZKP merupakan hal yang masih relatif baru, tentunya masih banyak Hhak yang meragukannya. Permasalahan yang berkembang adalah apakah dalam pelaksanaan PZKP benar-benar telah terjadi proses pemberdayaan masyarakat ? Hal inilah yang mengilhami penulis untuk mengambil topik penelitian pada tesis ini.
Penelitfan ini menggunakan tipe pendekatan kualitalif dengan jenis penelibian deskriptif. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan proses peIa|
Hasil penelitian menunjukkan bahwa paradigma baru yaitu pemberdayaan (empowerment) sudah mulai nampak pada setiap tahapan pelaksanaan PZKP, sejak dari tahap awai, tahap pelaksanaan, sampai pada tahap pengawasan. Sudan terjadi pentransferan daya (power) kepada masyarakat, balk itu berupa kesempatan atau peluang, pengetahuan (know/edge), keterampilan (sk/I/), modal (capilal) sehingga telah terjadi peningkatan kapasitas masyarakat. Akan tetapi sayangnya, pemberdayaan disini masih belum menyentuh masyarakat yang benar-benar miskin (poorest ofthe poor). Hal ini dikarenakan orientasi keberhasilan program Iebih menekankan pada lancarnya pengembalian dana ketimbang pengentasan kemiskinan itu sendiri. Padahal apabila program PZKP yang menggunakan paradigma baru tersebut dilakmnakan dengan sebaik-baiknya, tidaklah muslahil kemiskinan akan dapat teratasi. Ada beberapa faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan dalam pelaksanaan PZKP yang ditemui di lapangan. Faktor pendukung berupa adanya partisipasi dari masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat yang baik dari personel BKM dan adanya dukungan birokrasi pemerintahan lokai. Sedangkan faktor penghambatnya adalah adanya masalah struktural yakni dominasi Kepala Desa terhadap masyarakat, keterisolaisan masyarakat yang dikarenakan kondisi geograiis, adanya norma yang bersifat negatif yang mengakibatkan Iemahnya penegakan aturan dan adanya persepsi negatif masyarakat terhadap PZKP yang terbentuk dari pelaksanaan program-program pembangunan sebelumnya yang masih menggunakan paradigma lama."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T6304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyana Sulistari
"Skripsi ini menggambarkan mengenai bagaimana peran solidaritas sosial dalam menjamin kesejahteraan pekerja sektor informal, dengan kasus dua usaha warung makan yang berada di Kober, Kelurahan Pondok Cina, Depok. Hasil temuan lapangan menggambarkan bahwa solidaritas sosial suku bangsa menimbulkan tanggung jawab moral yang pada akhirnya mendorong pemilik warung makan untuk memperhatikan kesejahteraan karyawannya, yaitu berupa pemenuhan terhadap kebutuhan pangan, pakaian, perumahan, sarana kesehatan, transportasi, pendidikan, rekreasi, tabungan, dan jaminan sosial, serta kesejahteraan spiritual.

This thesis is describing the phenomenon about how is the role of the social solidarity in assuring the welfare for the informal workers sector, with a case study of two eating place in Kober, Pondok Cina, Depok. And the result shows that the social solidarity of ethnics creating a moral responsibility that finally driven the owner to give attention to their worker's welfare, in a forms of providing them food, clothes, a place to stay, health care, education, transportation, recreation, saving, worker's social security, and spiritual walfare."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Habsari Dwiretno Setiati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia,
S7128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eni maimunah
"ABSTRAK
Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat Netra (PRPCN) adalah organisasi yang bertujuan membantu para cacat netra dalam mengatasi gangguan dan hambatan dalam perkembangan pribadi seseorang yang disebabkan oleh faktor kecacatannya, juga sebagai wadah latihan kerja dan pengembangan ketrampilan ekonomis produktif. Dalam konteks pengembangan kesempatan kerja bagi penyandang cacat netra, penelitian ini mencoba mengungkapkan pelaksanaan program Bimbingan Ketrampilan Kerja/Usaha dalam usahanya mencapai tujuan panti sebagai pusat pengembangan ketrampilan ekonomis produktif. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, dilakukan penelitian dengan mewawancarai sampel klien sebanyak 25 orang dan sampel staf organisasi sebanyak 15 orang. Penarikan sampel mempergunakan teknik Sistematik Random Sampel Sederhana untuk klien dan teknik Sampel Terlapis untuk staf. Kuesioner yang digunakan mengandung pertanyaan-pertanyaan terbuka, setengah terbuka dan tertutup. Untuk melengkapi data-data yang diperoleh, dilakukan pula penelitian kepustakaan dan observasi. Secara umum kajian ini menguraikan segi-segi eksternal dan internal organisasi yang mempengaruhi kelancaran pelaksanaan program rehabilitasi bagi penyandang cacat Bimbingan netra melalui sistem panti, khususnya program Ketrampilan Kerja/Usaha. Faktor terbatasnya jenis pekerja yang dapat dilakukan oleh penyandang cacat netra faktor pengakuan masyarakat atas eksistensi penyandang caan dan cat netra merupakan unsur-unsur eksternal yang perlu di pertimbangkan. Sedangkan dari segi internal terdapat masalah-masalah terbatasnya dana dan sarana, perbandingan jumlah pengajar dan murid yang tidak seimbang, latar belakang pendidikan staf yang kurang memadai dan kurang organisasi menjangkau alumni untuk mengadakan pasca rehabilitasi. Kedua segi di atas, yaitu segi eksternal dan internal organisasi, ditambah dengan pembahasan mengenai mampunya evaluasi sejarah panti, penganalisaan program-program, tujuan panti dan lain-lain, semuanya diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan program Bimbingan Ketrampilan Kerja/Usaha dalam usahanya mencapai tujuan organisasi."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Erar Yusuf
"ABSTRAK
Masalah gizi, dalam hal ini kurang gizi, masih merupakan masalah kesehatan utama anak balita dan menjadi pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia hari ini dan esok. Berbagai masalah telah ditelusuri sebagai penyebab kurang gizi, seperti rendahnya masyarakat, sasaran program tingkat ekonomi dan pendidikan pengetahuan adanya kebiasaan makan yang kurang baik sampai kepada keadaan alam dan jumlah penduduk yang tidak seimbang. Dari semua itu, kebiasaan makan seseorang berhubungan langsung dengan kurang gizi karena melalui kebiasaan makan ini terungkap bagaimana seseorang memenuhi kebutuhan untuk kesehatannya. Khusus bagi balita, kebutuhan makan gizinya sangat ditentukan oleh peranan ibu. Dengan demikian, perilaku kesehatan menjadi kendala utama terhadap permasalahan gizi kesehatan dan pendidikan kesehatan menjadi alternatif penanggulangannya. Untuk itu, tujuan penelitian ini akan menelusuri bagaimana kebiasaan makan responden yang meliputi kebiasaan menyusui, pantangan makan, distribusi makan dalam keluarga dan kebiasaan jajan disamping itu akan dilihat kaitan kebiasaan makan ini dengan faktor faktor pengetahuan sosialisasi pula yang mempengaruhinya gizi kesehatan, pemanfaatan fasilitas kesehatan serta sikap dari tenaga kesehatannya. Untuk memahami itu semua, penulis mencari tahu melalui studi di kampung Lembur Sawah, desa Kampung Sawah kecamatan Rumpin, Bogor, Jawa Barat. Studi ini dilakukan dengan penelitian deskriptif pengumpulan data terhadap 30 responden dengan menggunakan wawancara berstruktur, wawancara mendalam dan pengamatan untuk melengkapi penelitian ini. Gambaran empiris yang diperoleh di lapangan menunjukkan bahwa responden dengan pengetahuan yang lebih baik, pernah ke fasilitas kesehatan dan mendapat penyuluhan gizi kesehatan dari tenaga kesehatan cenderung mempunyai kebiasaan makan baik, dan begitu pula sebaliknya. Ini menunjukkan fasilitas kesehatan yang ada telah berperan sebagai wadah UKS di bidang gizi/kesehatan melalui bantuan tenaga kesehatan, yaitu dengan memberikan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan gizi kesehatan dan membentuk kebiasaan makan masyarakat. Namun demikian, ternyata masih cukup banyak responden yang mempunyai kebiasaan makan buruk yaitu kebiasaan makan yang cenderung dapat mengarah pada kurang gizi. Hal ini karena pengetahuan yang mereka miliki tidak mereka terapkan dalam kehidupan sehari hari mengingat kuatnya nilai nilai kesehatan tradisional dan rendahnya status sosial ekonomi."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Hasibullah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana masyarakat RT 004 dalam mengatasi masalah kepemudaan yang mereka hadapi. Dalam hal ini mencoba melihat penerapan metoda pengorganisasian masyarakat sebagai pengarahan dalam masyarakat memecahkan masalahnya tersebut.. Pengorganisasian masyarakat dalam hal ini, dilihat sebagai suatu proses. Sebagai suatu proses, bahwa dalam pemecahan masalahnya haruslah melalui langkah-langkah atau tahapan tertentu, yaitu masyarakat mulai melakukan pengidentifikasian terhadap masalahnya, menyadarkan anggota masyarakat bahwa mereka mempunyai masalah bersama yang harus ditanggulanginya, dan menyesuaikan antara pemecahan masalah yang diambil dengan sumber daya yang dimilikinya. Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan yang di lakukan, diketahui permasalahan kepemudaan yang dihadapi, yaitu pada masalah pemanfaatan waktu luang yang kurang terarah, tiadanya wadah kepemudaan di lingkungan tersebut serta kurangnya kontrol orang tua terhadap kegiatan yang dilakukan anaknya. Langkah untuk menyadarkan anggota masyarakat bahwa mereka mempunyai masalah bersama,yaitu melalui suatu forum pertemuan Arisan RT 004 untuk membahas dan membicarakan permasalahan yang ditemukan dalam identifikasi masalahnya. Berdasarkan hasil pembicaraan tersebut, diambil langkah pemecahannya, yaitu dengan membentuk suatu organisasi pemuda di lingkungannya. Sedangkan program kegiatan yang diadakan organisasi tersebut disesuaikan dengan minat dan aspirasi dari pemudanya itu sendiri, serta sumber daya yang dimilikinya."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desfitriza
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Supono
"ABSTRAK
Pendekatan pembangunan melalui kebijakan kebijakan ditingkat makro, tidak dapat memberikan nilai tambah pada sebagian lapisan anggota masyarakat. Adanya pendekatan masalah secara kasus perkasus merupakan salah satu alternatif melengkapi pendekatan pembangunan secara makro tersebut. Wujud pendekatan kasus-perkasus ini dapat dilihat pada usaha penanganan masalah kemiskinan dengan Program Usaha Ekonomi Produktif Kelompok. Program kegiatan ini secara konsep untuk tual disebut pengembangan masyarakat, dan karena kahadiran nya pada masyarakat sebagai program baru maka hal ini dapat dilihat sebagai inovasi. Untuk melihat lebih Jauh tentang inovasi ini, maka harus dikaitkan dengan konsep-konsep komunikator- (agen pembaru), saluran komunikasi (media), dan konteks sosial. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan konsepkonsep di atas dalam kaitannya dengan proses pengembangan masyarakat. Dengan memahami konsep ini, maka akan dapat memberikan evaluasi terhadap berkembang atau gagalnya program tersebut. Untuk mencapai tujuan ini metode grounded dinilai paling tepat sebagai metodologi penelitiannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Program Usaha Ekonomi Produktif dapat berkembang dengan baik karena munculnya hubungan patron-klien antara para peserta program. Namun jika dilihat dari konsep pengembangan masyarakat, hadirnya hubungan tersebut menandakan kekurang berhasilnya program. Adanya hubungan patron-klien diantara para peserta program disebabkan, adanya nilai-nilai kultural yang mengarah pada hubungan tersebut, kurang berkualitasnya komunikator, pemakaian saluran komunikasi yang memungkinkan terjadinya pemusatan informasi pada ketua kelompok, dan kurang dipersiapkannya para peserta program dengan pengetahuan yang diperlukan sebelum aktif dalam kegiatan usaha kelompok."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>