Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R.H. Revoldi
Abstrak :
ABSTRAK
Kemampuan Organisasi untuk menghasilkan produk baru merupakan kemampuan yang sangat penting saat ini, karena lingkungan organisasi saat ini tems berubah secara cepat. Perubahan dalam sistem sosial-ekonomi, perubahan mengenai harapan dan kebutuhan dan keinginan pelanggan, mcrupakan kesempatan dan lantangan yang hams dijawab oleh organisasi melalui produk dan jasa yang baru. Inovasi mcrupakan upaya meugeksploitasi perubahan menjadi Sebuah kcscmpatan bagi organisasi, atau bagaimana mcngcksploitasi ide baru secara sukses. lnovasi mcnjadi scmakin penting karena ada hubungan yang signihkan antara tingkat inovasi dengan tingkat kinerja organisasi. Namun demikian tidak semua inovasi secaaa langsung meningkatkan kinerja, ada banyak kasus organisasi yang inovatif tidak berkinerja balk. Tugas akhir ini ingin menjawab tantangan di atas, yaitu bagaimana mengelola sebuah proses inovasi. Pendekatan inisiatif managemen pcngetahuan digunakan karcna, walaupun menghasilkan produk dan jasa baru merupakan hal yang panting, namun jauh lebih penting adalah menciptakan pengetahuan baru yang memungkinkan semua ilu terjadi. Karena aktivitas inovasi merupakan aktivitas yang sarai dcngan pcngetahuan.
ABSTRACT
Study Program: Human Resources and Knowledge Mangement Title : Building Innovation advantage through Knowledge Management lnisiative on Training and Development Centre for Supervisory of Finance and Development Supervisory Board. Organizational Ability to create new product is a very important aspect in this time. organizational environment change very quickly. Change in sosial-economy system, changing in customer expectations and customer desires/needs can be challenges and opportunities for the organization to create and to serve new products or services. Innovation is to exploit change become an opportunity to organization, or how to exploit new idea successfully. Innovation becomes more important because there was signifikan corelation between levels of innovation with organization performance. But, not all innovation can directly improve organization pertbrmance, there were many cases, that inovative organization had poor performance. This Final Script try to answer this challenge, how to manage an innovation process in organization. Knowledge Management Initiative approach used because, even create new service and product was important things, but there much more important to create new knowledge to make all things happened. There was a reason that innovation activities were full knowledge activities.
2007
T34050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Cut Dhiya Sallina
Abstrak :
Konsumsi makanan organik adalah salah satu solusi dalam meminimalisir perubahan iklim yang saat ini cukup berdampak buruk bagi masyarakat, sehingga penting untuk mengetahui apa saja faktor yang memengaruhi intensi individu untuk membeli dan mengonsumsi makanan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sikap terhadap makanan organik memediasi pengaruh persepsi kerentanan akan perubahan iklim terhadap intensi pembelian makanan organik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data penelitian diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara online kepada masyarakat Indonesia berusia 18-45 tahun (N=248) dengan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini mencakup alat ukur Purchase Intention, alat ukur Perceived Vulnerability, dan alat ukur Attitude towards Organic Food yang ketiganya dibuat oleh Pang et al. (2021). Analisis data dilakukan dengan analisis multiple regression menggunakan PROCESS macro 4.0 melalui perangkat lunak IBM SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat efek mediasi secara penuh dari sikap terhadap makanan organik pada hubungan positif intensi pembelian makanan organik dan persepsi kerentanan akan perubahan iklim. ......Consumption of organic food is one of the solutions in minimizing climate change which is currently quite bad for the community, so it is important to know what factors influence individual intentions to buy and consume organic food. This study aims to determine whether attitudes towards organic food mediate the effect of perceived vulnerability to climate change on the intention to purchase organic food. This study is a quantitative study with research data obtained through the distribution of online questionnaires to Indonesians aged 18-45 years (N=248) using convenience sampling technique. The measuring instruments used in this study include the Purchase Intention measuring instrument, the Perceived Vulnerability measuring instrument, and the Attitude towards Organic Food measuring instrument, all three of which were made by Pang et al. (2021). Data analysis was performed by multiple regression analysis using PROCESS macro 4.0 through IBM SPSS software. The results showed that there was a fully mediating effect of attitudes towards organic food on a positive relationship between organic food purchase intentions and perceptions of vulnerability to climate change.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bartolomeus Yofana Adiwena
Abstrak :
ABSTRAK

Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa lingkungan alami berkontribusi positif terdahap kebahagiaan hidup (wellbeing) individu. Namun demikian, sebagian besar penelitian tentang lingkungan alami dan kebahagiaan hidup masih terpusat pada faktor-faktor situasional, seperti kontak atau paparan lingkungan alami, dan mengabaikan faktor-faktor disposisional, seperti tingkat kedekatan dengan alam (nature relatedness). Penyelidikan tentang peran lingkungan alami terhadap kebahagiaan hidup sebaiknya mempertimbangkan kedua faktor tersebut. Melalui penelitian ini, penulis menguji peran faktor disposisional (kedekatan dengan alam) dan faktor-faktor situasional (kontak dengan alam dan persepsi kerusakan lingkungan) dalam meningkatkan kebahagiaan hidup masyarakat urban di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan sampel individu dewasa dari berbagai kota di Indonesia yang berjumlah 596 orang. Data yang diperoleh dianalisis dengan Structural Equation Modeling (SEM). Penelitian ini terdiri dari dua studi; studi pertama bertujuan mempersiapkan instrumen penelitian, dan studi kedua bertujuan menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kedekatan dengan alam memprediksi kebahagiaan hidup individu secara positif. Hubungan tersebut dimediasi secara parsial oleh intensitas kontak atau paparan individu dengan lingkungan alam di sekitarnya. Namun demikian, penulis tidak berhasil membuktikan bahwa persepsi kerusakan lingkungan memoderasi hubungan antara kedekatan dengan alam dan kebahagiaan hidup. Penelitian ini membuktikan mekanisme dibalik hubungan antara kedekatan dengan alam dan kebahagiaan hidup, serta menunjukkan faktor situasional, seperti keberadaan ruang terbuka hijau dan kondisi lingkungan yang berkualitas, dan faktor disposisional, seperti tingkat kedekatan dengan alam, sama-sama berperan penting bagi kebahagiaan hidup masyarakat urban.


ABSTRACT

 

 


Previous studies have shown that the natural environment has positive contribution to wellbeing. However, most studies on the natural environment and wellbeing are focused on situational factors, such as contact or exposure to the natural environment, and tend to ignore the dispositional factors, such as nature relatedness. Investigations about natural environment and wellbeing should consider those two factors. Through this research, author examines the role of dispositional factor (i.e. nature relatedness) and situational factors (i.e. contact with nature and perceptions of environmental degradation) to enhance wellbeing with sample of urban communities in Indonesia. This research use correlational design with sample of adult man from various cities in Indonesia numbered 596 people. The data is analyzed with Structural Equation Modeling (SEM). This research consisted of two studies; The first study aims to prepare the research instruments, and the second study aims to test the research hypothesis. The results show that level of nature relatedness predicts individual wellbeing positively. That relationship is partially mediated by the intensity of contact or exposure of individuals to the natural environment. However, the author failed to prove that perception of natural degradation moderates the relationship between nature relatedness and wellbeing. This research proves the mechanism behind the relationship between nature relatedness dan wellbeing empirically, and show that both situational factors, such as the existence of green space, and dispositional factors such as the level of nature relatedness have important role for the wellbeing of urban communities.

 

2019
T53415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi
Abstrak :
PT. XYZ merupakan perusahaan asuransi yang dimiliki oleh pemerintah den gan kepemilikan saham Bank Indonesia dan Departemen Keuangan Rl. Bidang usaha bergcrak di bidang asuransi knedit. Pada tahun pmduksi 2006 perusahaan mengalami penurunan kinclja, yang mana pendapatan premi danjasa pelayanan mengalami penurunan sebesar 10% dari pendapatan tahun 2005. Agen yang merupakan fasilitator dalam mendukung strategi bisnis pemsahaan ?i aringan pemasaran terpadu untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen?, dituntut untuk marnpu menguasai semua. pengetahuan tentang produk agar marnpu mcnjual serta memberikan pelayanan memuaskan kepada konsumen. Bila dianalisis den gan menggunal-can pendekatan enable:-5 Ba Nonaka, komponen yang paling lemah terletak pada tidak adanya intensi dan redundansi. Produk yang harus dikuasai agen dalam waktu yang singkat sedangkan pengetahuan yang dibagikan tidak terstruktur dan lerarah. Proses transfer pengetahuan dan pengalaman yang kurang Iancar sehingga menimbulkan gap kompctensi antara agen senior dan yunior, dan motivasi unmk rnernpelaj ari, menggunakan dan berbagi pengetahuan masih kurang. Tidak adanya intensi dan redundansi inilah yang menyebabkan bcium lancarkan mobilisasi sharing SECI Nonaka dan menghambat pula proses OKC sehingga mengakibatkan bclum munculnya budaya knowledge sharing di organisasi. Untuk mclakukan pcrbaikan terhadap masalah tersebut, intervensi yang dilakukan pada tingkat organisasi adalah pengadaan enabler 5 Ba Nonaka yang menekankan pada intensi dan redundansi dalam rangka meningkatkan budaya knowledge sharing. Pada Iingkat kelompok (group) dilakukan intervcnsi menciptakan gaya kepemimpinan fasilitatiil yang diharapkan akan menjadi kataiisator proses pembelajaran dan pembahan dalam organisasi. Sedangkan pada tingkat individu dilakukan intervensi meningkatkan motivasi untuk belajar, menggunakan dan berbagi pengetahuan. Ditinjau dari Strategy Map, intervensi psikologi berada pada perspective learning and growrh. Tujuan intewensi adalah merubah keadaan dari tidak adanya budaya knowledge sharing menjadi berkembangnya budaya knowledge sharing dalam organisasi dengan melakukan pembahan pada tingkat organisasi, kelompok dan individu (individual learning), sehingga diharapkan terjadi generate Ieuming yang berdampak pada perbaikan operation management pada internal process perspective serta customer perspective yang semakin baik. Dan secara tidak Iangsung akan memberikan dampak pada peningkatan share holder value organiswi. ...... PT XYZ is state-owned Insurance Company belongs to Bank Indonesia and Ministry of Finance. The main business as to provide an credit insurance. ln the year of 2006 production, the company had experienced low productivity, premium income and services had decreased of 10% in compare to 2005. Agents are facilitator to support business strategic ofthe company in order to ?Marketing synergy web to improve service to customers? has been pushed to be able to cover product knowledges. This is aimed to cater lack ofproduet knowledge and provide better service to the customers. According to analysis approach of enabler 5 BA Nonaka, the most wealcnexes is no intention and redundancy. The product knowledge which must be owned by the agents in a short time, whereas the given knowledge has not structures and target yet. The knowledge transfer process and experience is inadequate, this is result to gap competency between senior and junior Agents. Moreover, there is lack of motivation on Ieaming, using and sharing the knowledge. lnexistency of intention and redundancy will cause ineffective of sharin g SECI mobilization as well as bad eliect to the process of OKC, which may result to unappearance ofknowledge sharing in the organization. In order to resolve the problem, t.he intervention which must be done on the organizational level is to provide Enabler 5 Ba Nonaka particularly on the intention and redundancy to enhance knowledge sharing culture. The intervention which must be done on group level is to create facilitative leader style, and hopefully it will be a staping stone in a leaming process and improvement within tl1e organization. Whereas in the individual level the intervention which must be done is to motivate for learning using and sharing the knowledge. Looking at Map Strategy, psychology intervention stands at lcaming perspective and growth. The aim of intervention is to change the situation fiom nothing of knowledge sharing culture to the enhancement of knowledge sharing culture within the organization, by doing of improvement on the organizational level, group and individual (individual leaming). Eventually, generate leaming which is etiected to improvement of operation management in the intemal perspective process and customers perspective is better. Moreover this will bring good impact to the increasement of organization share holder values.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Godiani Hakim
Abstrak :
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) adalah insitusi litbang di bidang nuklir yang memiliki misi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk menjalankan misi tersebut, salah satu program yang digulirkan adalah Kesehatan dan Obat-Obatan, khususnya Teknologi Kedokteran Nuklir. Pemanfaatan Teknologi Kedokteran Nuklir dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Pemanfaatan Teknologi Kedokteran Nuklir merupakan rangkaian kegiatan inovatif antar unit kerja, yaitu PTKMR, PRPN, PRR, PDIN dan PKTN. Proses inovasi berkelanjutan akan menjadikannya organisasi pembelajar, yaitu organisasi yang senantiasa berubah karena terus menerus menciptakan hal baru, sehingga meningkatkan nilai kompetitif organisasi. Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana meningkatkan pemanfaatan Teknologi Kedokteran Nuklir sehingga produk Batan lebih dikenal, senantiasa digunakan oleh rumah sakit dan dokter, serta didukung Depkes. Untuk mencari solusi, penelitian dipusatkan pada proses internal Batan. Hasil analisa menunjukkan bahwa rangkaian kegiatan inovatif yang diharapkan, tidak berjalan lancar, karena sikap negatif terhadap kerjasama kelompok, tidak ada rasa percaya, pengetahuan dimiliki sendiri, serta sistem dan budaya yang kurang mendukung. Untuk membangun kerjasama antar unit kerja, digunakan prinsip-prinsip knowledge management dan teori organisasi pembelajar. Program yang direkomendasikan adalah workshop untuk membangun budaya kerjasama dan saling percaya, serta pembentukan tim kerja untuk menumbuhkan kebiasaan berbagi pengetahuan.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T37939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jati Nantiasa Ahmad
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perilaku kerja inovatif dan iklim organisasi serta merancang intervensi yang dapat meningkatkan perilaku terkait. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Responden penelitian ini adalah seleuruh populasi pegawai kantor ABC sejumlah 16 responden. Setelah dilakukan pengumpulan data melalui wawancara dan kuesioner, hasilnya didapatkan tidak terdapat hubungan antara variabel iklim organisasi dan variabel perilaku kerja inovatif. Variabel perilaku kerja inovatif memiliki nilai yang rendah pada semua dimensinya, sehingga intervensi dilakukan untuk meningkatkan perilaku kerja inovatif. Berdasarkan hal tersebut dirancang intervensi human resources management dalam bentuk gain-sharing system yaitu sebuah program untuk memunculkan perilaku kerja inovatif pada pegawai kantor ABC. Intervensi merupakan program yang diselenggarakan selama 1 tahun. Program ini bernama innovation year. Melalui program innovation year, pegawai kantor ABC didorong untuk menciptakan produk inovatif. ...... This research aims to examine the correlation between innovative work behavior and organization climate. It uses a quantitative method. The participants of this research are 16 ABC office employees.After collecting data through intreview and questionnaires, the researcher found that there was no significant relationship between innovative work behavior and organization climate. The innovative work behavior variable has small score in all of the dimension, so the intervention will be performed on innovative work variable. Based on that, a human resource management intervention will be designed in the form of gain-sharing system, which is a program to bring innovative work behavior by producing innovative products.The intervention is a program that is held for 1 year. The program is called Innovation Year. Through this program, ABC office employees are encouraged to create innovative products.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Putri Sulistyani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek mediasi work passion yaitu harmonious work passion dan obsessive work passion pada hubungan antara self-control dan psychological well-being. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan bahwa self-control berkontribusi secara signifikan terhadap psychological well-being, namun terdapat inkonsistensi pada temuan mengenai pengaruh self-control terhadap psychological well-being. Penelitian ini mengajukan hipotesis bahwa harmonious work passion dan obsessive work passion memediasi hubungan antara self-control dan psychological well-being. Data diperoleh dari 202 karyawan non-pemerintah yang berasal dari berbagai industri dan berbagai kota di Indonesia, sedangkan efek mediasi dianalisis menggunakan Process Macro dari Hayes. Dengan menggunakan Self Determination Theory untuk menjelaskan efek mediasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa harmonious work passion memediasi hubungan antara self-control dan psychological well-being secara parsial, sedangkan efek mediasi tidak ditemukan pada obsessive work passion. Implikasi dari penelitian ini dapat ditindaklanjuti dengan membekali karyawan agar mampu menampilkan self-control sehingga karyawan dapat fokus pada pekerjaan dan tujuan utamanya dalam bekerja. Dengan demikian karyawan dapat merasakan work passion yang bersifat harmonious yang mengarah pada terciptanya psychological well-being.
This study aims to investigate the mediating effects of work passion i.e. harmonious work passion and obsessive work passion on the relationship between self control and psychological well being. Previous studies showed that self control significantly contributed to psychological well being, however the findings about the impact of self control on psychological well being were inconsistent. This study hypothesized that harmonious work passion and obsessive work passion mediated the relationship between self control and psychological well being. Data were obtained from the sample of 202 non government sector employees, from various industries and various cities in Indonesia. The mediation effect was analyzed using Hayes' Process Macro. Using the Self Determination Theory to explain the mediation effect, result showed that harmonious work passion partially mediated the relationship between self control and psychological well being. Whereas obsessive work passion did not mediate the relationship between self control and psychological well being. Implications of this study could be followed up by facilitating employees to be able to perform self control at work, so that employees could focus on their works and main goals in work. Therefore, employees could experience harmonious work passion which leads to psychological well being.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Samudra Dewa
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara keadilan organisasidan persepsi dukungan organisasi terhadap komitmen afektif karyawan di PT A. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan responden penelitian sebanyak 52 karyawan. Keadilan organisasidiukur dengan menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari alat ukur organizational justice dari Neihoof Moorman 1993 yang terdiri dari 20 item a= 0,911. Alat ukur persepsi dukungan organisasi diukur menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari alat ukur perceived organizational supportdari Eisenberger 2002 yang terdiri dari 8 item a=0,892. Sementara alat ukur komitmen afektif diukur menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari alat ukur affective commitmentdari Meyer Allen 1991 yang terdiri dari 8 item a=714. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara keadilan organisasimaupun persepsi dukungan organisasi terhadap komitmen afektif R = 0,410, p < 0,001. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi lebih memengaruhi komitmen afektif jikadibandingkan dengankeadilan organisasi b= 0,418, p < 0,05. Hal ini dapat diartikan semakin tinggi persepsi dukungan organisasi maka akan tinggi pula komitmen afektif. Peneliti selanjutnya merancang intervensi yang dapat meningkatkan persepsi dukungan organisasi melalui pelatihan coaching for performanceuntuk karyawan PT A yang memiliki bawahan. Tujuannya dengan dilakukannya coachingadalah untuk meningkatkan persepsi dukungan organisasi yang selanjutnya dapat meningkatnya komitmen afektif.Hasil evaluasi pemahaman peserta menunjukkan perbedaan signifikan antara skor pre-testdan post-test t = -5,745, p < 0,001. Hal ini dapat diartikan terjadi peningkatan pemahaman mengenai coaching pada peserta pelatihan setelah pelaksanaan intervensi.
The purpose of this research is to determine the effect of organizational justice and perceived organizational support to affective commitment of the employee at A Company. The type of this study is correlational study and the number of participants are 52 employees. Organizational justice is measured by using measurement instrument adapted from organizational justice questionnaire developed by Neihoof Moorman 1993, consist of 20 item a 0,911. Perceived organizational support is measured by using measurement instrument adapted from Perceived organizational support questionnaire developed by Eisenberger 2002, consist of 8 item a 0,892. Whereas affective commitment is measured by using measurement instrument adapted questionnaire affective commitment developed by Meyer Allen 1991, consist of 8 item a 714. The result a positive and significant relationship among organizational justice and perceived organizational support with affective commitment R 0,410 , p 0,001. The result also showed that only perceived organizational support indicating a positive and significant relationship on affective commitment than organizational justice b 0,418, p 0,05. It can be conclude that the higher perceived organizational support then the higher of affective commitment level. Researcher then designing intreventions that can improve perceived organizational support through coaching for performance training for employee of A company who has the subordinates. The purpose of the intervention is to improve perceived organizational support which can impact on improve affective commitment level. Evaluation at learning criteria show significant differences between pre test dan post test t 5,745, p 0,001. It can be concluded that there has been an increase in knowledge about coaching on the trainee after the intervention session.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Mutiara Putri Fani
Abstrak :

Penelitian tesis ini bertujuan untuk mendalami hubungan antara psychological capital dan job performance, serta melihat efektifitas intervensi pelatihan untuk meningkatan psychological capital dan job performance. Partisipan dalam penelitian ini adalah karyawan lembaga pemerintahan instansi TCA. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner job performance (Koopmans, 2014) (Alpha Cronbach =0.88) dan kuesioner psychological capital (Lunthas et al., 2015) (Alpha Cronbach =0.92). Hasil uji korelasi person menunjukkan hubungan positif signifikan antara psychological capital dan job performance (r=.79 dan p<0.01). Selanjutnya dari hasil korelasi dilakukan intervensi berupa pelatihan How To Become A Super HERO untuk meningkatkan psychological capital dan job performance. Intervensi yang dilakukan merupakan adaptasi dari Lunthans et al., (2006). Pada penelitian ini evaluasi pelatihan dilakukan hingga tahap pengetahuan  psychological capital. Hasil uji Wilcoxon Signed Rangks Test menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan psychological capital dari karyawan setelah diberikanya intervensi pelatihan psychological capital (Z =-3.283 dan p<.05). Dengan demikian program How To Become A Super HERO dapat dijadikan program pengembangan diri karyawan agar dapat meningkatkan job performance.

 


This thesis research aims to explore the relationship between psychological capital and job performance and to see the effectiveness of training interventions to improve psychological capital and job performance. Partisipants in this study were employees of the government agency TCA. The measuring instruments used in this study were job performance questionnaires (Koopmans, 2014) (Cronbach Alpha = 0.88) and psychological capital questionnaires (Lunthas et al., 2015) (Cronbach Alpha = 0.92). The results of the person correlation test showed a significant positive relationship between psychological capital and job performance (r = .79 and p <0.01). Based on the correlation results, the intervention was conducted in the form of How To Become A Super HERO training to increase psychological capital and job performance. The intervention organised was an adaptation of Lunthans et al., 2006). In this study, the training was evaluated to the stage of psychological capital knowledge. The Wilcoxon Signed Test results showed that there was an increase in psychological capital knowledge of employees after the psychological training intervention (Z = -3,283 and p <.05) were given. Thus, the How To Become A Super HERO program can be used as an employee self-development program in order to improve job performance.

 

2019
T53168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>