Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mufli Hazimah
"

Tingginya angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi setiap tahun disebabkan oleh komitmen dari perusahaan terhadap aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang belum optimal. Komitmen tersebut dapat dilihat dari partisipasi pekerja dalam mengikuti program K3 di perusahaan salah satunya Toolbox meeting. Toolbox meeting merupakan bentuk brief sebelum bekerja yang membahas teknis pekerjaan serta bahaya dan risiko apa yang akan ditemukan pekerja saat nanti bekerja. Partisipasi pekerja dalam mengikuti toolbox meeting di Proyek Pembangunan Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper- Kunciran masih rendah. Pekerja yang tidak mengikuti toolbox meeting dapat mempengaruhi angka kecelakaan kerja.

Untuk mengukut tingkat komitmen dari sisi partisipasi tim lapangan terhadap pelaksanaan toolbox meeting tersebut dilihat dari analisis pekerjaan yang dilakukan pekerja, perilaku organisasi serta perkembangan karir pekerja. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi deskriptif dengan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian didapatkan dengan mewawancarai 4 informan melalui observasi lapangan dan telaah dokumen perusahaan menunjukkan bahwa komitmen dari sisi partisipasi tim lapangan terhadap pelaksanaan toolbox meeting tergolong rendah. Penyebab rendahnya komitmen tersebut disebabkan bahwa aspek K3 belum dapat dipahami oleh pekerja secara merata sehingga mempengaruhi analisis pekerja dalam bekerja, perilaku organisasi dan pemberian penghargaan dan pengakuan. Untuk dapat meningkatkan komitmen tersebut perlu upaya dalam meningkatkan pemahaman serta pengawasan dalam melaksanakan toolbox meeting dari perusahaan.


The high number of occupational accidents in the construction sector is caused by the companys commitment to Occupational Safety and Health (K3) which is not yet optimal. This commitment can be seen from the participation of workers in participating K3 programs at the company, one of the program is Toolbox Meeting. The Toolbox Meeting is a form of brief before work that discusses the technical work and the hazards and risks of what workers will find at work. Workers participation in the toolbox meeting at the Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran Toll Road Construction Project is still low. Workers who do not follow the toolbox meeting can affect the number of workplace accidents.

To measure the level of commitment in terms of field team participation in the implementation of the toolbox meeting, it was seen from the analysis of work from workers, organizational behavior and career development of workers. The study design used was a descriptive study design with qualitative analysis methods. The results showed that commitment from the field teams participation in the implementation of the meeting toolbox was low. Low commitment caused by Occupational Health and Safety aspects cannot yet be understood by workers evenly, which influences the analysis of workers in work, organizational behavior and reward & recognition. To increase this commitment, need efforts to increase workers knowledge and monitoring in implementing the toolbox meeting of the company.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Azka Nabila
"Salah satu dampak lingkungan yang dihasilkan dari kegiatan konstruksi adalah total suspended particulate (TSP), yang merupakan keseluruhan partikulat tersuspensi di udara dengan ukuran 100l¼m. TSP pada konstruksi ini diketahui dapat mengakibatkan berbagai efek kesehatan pada pekerja, termasuk efek karsinogenik, terutama yaitu pada pernapasan dan kardiovaskular. Oleh karena itu, dilakukan analisis risiko kesehatan pajanan TSP pada pekerja konstruksi jalan, dengan studi kasus Pembangunan Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran. Analisis risiko ini dibagi ke dalam risiko non- karsinogenik (realtime dan lifetime) serta risiko karsinogenik, dengan menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Nilai risiko non-karsinogenik (RQ) dianalisis dari perbandingan antara asupan dengan nilai referensi batas aman pajanan. Didapatkan secara kelompok (populasi) nilai RQ T1, baik pada pajanan realtime dan lifetime, dimana artinya tidak berisiko. Namun saat dianalisis secara individu, didapatkan 2 (2%) pekerja yang berisiko non-karsinogenik pada pajanan realtime dan 23 (27%) pekerja pada pajanan lifetime. Sedangkan, nilai risiko karsinogenik (ECR) dianalisis dengan mengalikan asupan dengan slope factor agen risiko. Secara kelompok (populasi) ataupun individu, didapatkan ECR > E yang artinya pekerja memiliki risiko kesehatan karsinogenik. Dengan adanya risiko tersebut, maka manajemen risiko perlu untuk dilaksanakan untuk meminimalisir dampak kesehatan pada pekerja di proyek. Beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan komunikasi risiko dengan edukasi/sosialisasi, pengurangan debu dengan penggunaan water suppression/on tool extraction, serta pemberian APD pada seluruh pekerja.

One of the environmental impacts resulting from construction activities is total suspended particulate (TSP), which is a whole particle suspended in air with a size of 100l¼m. TSP in construction is known to cause various health effects on workers, including carcinogenic effect, especially in respiratory and cardiovascular diseases. Therefore, a TSP exposure health risk analysis is carried out on road construction workers, with a case study of the Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran Toll Road Construction. This risk analysis is divided into non-carcinogenic risks (realtime and lifetime exposure) and carcinogenic risk, using the Environmental Health Risk Analysis (EHRA) method. The value of non-carcinogenic risk (RQ) was analyzed from the comparison between intake and reference value of safe exposure limit. It is found that in group (population) the value of RQ < 1 in both in realtime and lifetime exposure, which means the risk is still acceptable. However, when analyzed individually, 2 (2%) of workers were at risk of non-carcinogenic to realtime exposure and 23 (27%) workers on lifetime exposure. Meanwhile, carcinogenic risk (ECR) values were analyzed by multiplying intake with slope factor of the risk agent. In group (population) or individuals, ECR > E-4 is obtained, which means workers have carcinogenic health risks. With this, risk management is needed to be implemented to minimize the health impact on workers on the construction project. Some ways that can be done is by communicating the risk with education/socialization, reducing the dust by using a water suppression/on tool extraction, and also providing PPE to all workers. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library