Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadhil Naufal Hidayatullah
"Artritis Reumatoid merupakan suatu penyakit autoimun sistemik kronis
yang menyerang sendi dan sekitarnya, seperti jaringan ikat, otot, tendon, dan jaringan
fibrosa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Faktor Reumatoid
terhadap keberhasilan terapi Metotreksat pada pasien Artritis Reumatoid hingga
mencapai remisi di RS Cipto Mangunkusumo tahun 2020 – 2022 ditinjau dari aktivitas
penyakit pasien setelah ≥ 6 bulan pemakaian terapi tunggal metotreksat menurut kriteria
DAS28.
Metode: Penelitian ini termasuk penelitian jenis obserbasional, pengambilan data secara
kohort retrospektif dengan melihat data rekam medik pasien AR dan dianalisis secara
deskriptif. Pengambilan subjek sebanyak 54 pasien dengan metode Chi Square Test.
Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah pasien AR usia ≥18 tahun, pasien terdiagnosa
AR menurut kriteria ACR/EULAR 2010, dan menerima terapi tunggal MTX ≥6 bulan
dengan data rekam medik lengkap. Kriteria ekslusi dari penelitian ini adalah pasien AR
yang memiliki penyakit autoimun lain, pasien AR dengan terapi kombinasi DMARD,
pasien dengan kontraindikasi MTX, pasien yang tidak control rutin, serta data rekam
medik tidak lengkap. Standar acuan evaluasi yang digunakan adalah Perhimpunan
Rheumatologi Indonesia 2021.
Hasil: Hasil penelitian evaluasi keberhasilan terapi MTX pada 54 pasien AR di RS Cipto
Mangunkusumo tahun 2020 – 2022 yaitu 53,6% pasien RF Negatif berhasil terapi MTX,
23,1% pasien RF Positif berhasil terapi MTX, dan sisanya tidak mencapai remisi.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor reumatoid terhadap efek
keberhasilan terapi metotreksat pada pasien artritis reumatoid.

Rheumatoid arthritis is a chronic systemic autoimmune disease that attacks
the joints and surrounding areas, such as connective tissue, muscles, tendons, and fibrous
tissue. The purpose of this study is to determine the effect of Rheumatoid Factors on the
success of Methotrexate therapy in Rheumatoid Arthritis patients to achieve remission at
Cipto Mangunkusumo Hospital in 2020-2022 based on parameters of patient disease
activity after 6 months of using methotrexate single therapy according to DAS28 criteria.
Method: This study is observational research. Data was obtained cohort retrospectively
from medical records of patients with RA. Data was descriptively analyzed 54 patients
were included as sample by Chi Square method The inclusion criteria of this study were
RA patients aged ≥18 years, patients diagnosed with RA according to the 2010
ACR/EULAR criteria, and receiving MTX single therapy ≥6 months with complete
medical record. The exclusion criteria of this study were RA patients who had other
autoimmune diseases, AR patients on DMARD combination therapy, patients with MTX
contraindications, patients who were not routinely controlled, and incomplete medical
record. The standard evaluation used is the Rheumatology Association of Indonesian
2021
Result: The results of the study evaluating the success of MTX therapy in 54 AR patients
at Cipto Mangunkusumo Hospital in 2020-2022 are 53,6% of RF Negative patients
achieved remission, 23,1% of RF Positive patients achieved remission, and the remaining
patients did not achieve remission.
Conclusion: There is a significant relationship between rheumatoid factors and the
success effect of methotrexate therapy in rheumatoid arthritis patients
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tulus Widiyanto
"Latar Belakang. Arthritis Reumatoid terkait dengan kehilangan massa tulang dan fraktur osteoporosis. Kehilangan massa tulang pada penyakit ini disebabkan oleh proses inflamasi dan autoimunitas. Penelitian ini bertujuan menilai kaitan antara autoimuntas dan kehilangan massa tulang pada pasien yang telah mencapai remisi dan low-disease activity dengan pemberian conventional synthetic Disease Modifying Anti-Rheumatic Drugs.
Metode.Penelitian ini diikuti oleh 38 pasien dengan usia rerata 40 ± 7,6 yangtelah mencapai remisi dan low-disease activitydi RS Cipto Mangunkusumo pada bulan Agustus hingga September 2019. Data pasien yang dikumpulkan berupa data demografis, skor aktivitas penyakit 28 (DAS-28), dan riwayat pengobatan. Semua subjek menjalani pemeriksaan darah untuk menilai kadar Anti Citrullinated Protein Antibodies (ACPA) yang diwakili oleh Anti-Mutated Citrullinated Vimentin(Anti-MCV), C-Terminal cross-linking telopeptide of type I collagen(CTX-1), N-Terminal Propeptide of Type 1 Procollagen(P1NP).
Hasil.Sebagian besar subjek merupakan wanita dengan median lama sakit selama 36 bulan. Pada subjek penelitian ditemukan 26 pasien (68,4%) dengan ACPA positif. Korelasi antara kadar ACPA dengan kadar CTX-1 ditemukan koefisien r 0,101 (p: 0,279). Korelasi antara kadar ACPA dan P1NP ditemukan koefisien r -0,449 (p: 0,001).
Simpulan. Tidak ditemukan korealasi antara kadar ACPA dengan kadar CTX-1 dan ditemukan korelasi negatif lemah yang bermakna secara statistik anatra kadar ACPA dan P1NP pada pasien Artritis Reumatoid yang telah mencapai remisi dan Low-Disease Activity dengan penggunaan conventional synthetic disease modifying anti-rheumatic drugs. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library