Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devanand Dwangga Rheza Kumara
"Biomassa merupakan salah satu jenis sumber energi yang paling banyak digunakan di sektor pembangkit energi baru dan terbarukan. Salah satu contoh biomassa adalah sekam padi, produk sampingan dari beras, komoditas pertanian yang banyak diproduksi dan tersedia di Indonesia. Salah satu cara untuk menghasilkan energi dari sekam padi adalah dengan menggunakannya sebagai bahan baku dalam gasifier, menggunakan proses termokimia yang disebut gasifikasi untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mensimulasikan model proses gasifikasi dalam top-lit updraft gasifier, menggunakan sekam padi sebagai bahan baku biomassa. Simulasi akan dilakukan untuk menemukan pengaruh variasi udara yang disuplai ke dalam gasifier, pada komposisi syngas dari model simulasi Aspen Plus yang dikembangkan.

Biomass is one of the most widely used types of energy source in the new and renewable energy generation sector. One example of biomass is rice husk, a by-product of rice, an agricultural commodity which is widely produced and available in Indonesia. One of the ways to generate energy from rice husks, is to use them as a biomass feedstock in a gasifier using a thermochemical process called gasification in order to produce flammable gas. The main aim of this research is to simulate a model of a gasification process in a top-lit updraft gasifier, using rice husk as the biomass feedstock. The simulation will be done to find the effects of varying the air supplied into the gasifier, on the syngas compositions resulted by the developed Aspen Plus simulation model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Aditya Falah
"Perkembangan dan penemuan motor bakar adalah salah satu pencapaian terbesar teknologi modern, terlebih lagi perkembangan dan penemuan mobil. Namun, sejumlah besar mobil yang digunakan di seluruh dunia memiliki masalah dan terus menyebabkan dampak serius bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Polusi udara, pemanasan global, dan menipisnya sumber daya minyak bumi sekarang menjadi masalah yang sangat memprihatinkan. Atas permasalahan tersebut upaya yang dilakukan Universitas Indonesia adalah mengembangkan kendaraan konversi listrik. Mobil listrik adalah mobil yang digerakan dengan motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya.
Metodologi yang dipakai dalam penelitian ini meliputi pengukuran temperature, daya dan juga analisis karakter pada baterai lead acid. Pengujian kapasitas baterai dilakukan selama 600 dan mendapat penurunan tegangan sebesar 3,84volt dari 12,34 volt. Kemampuan thermal pada baterai lead acid kurang baik jika dipakai dengan beban yang berat, karena suhu akan meningkat bisa mencapai diatas 40ºC melebihi suhu rekomendasi yang berkisar antara 20ºC - 25ºC yang dimana kondisi ini dapat mengurangi masa pakai baterai dan juga kapasitasnya. Kenaikan suhu dapat mempengaruhi performa baterai pada kendaraan konversi MEV 02, dikarenakan kemampuan kapasitas menampung energi dan umur baterai dapat berkurang.

The development and invention of the combustion engine is one of the greatest achievements of modern technology, even more the development and invention of the car. However, a large number of cars used throughout the world have problems and continue to cause serious impacts on the environment and human life. Air pollution, global warming, and depletion of oil resources are consider to be a very serious problems. For these problems, University of Indonesia are developing electric conversion vehicles. Electric car is driven by an electric motor, using electrical energy stored in batteries or other energy storage.
The methodology used in this study includes measurement of temperature, power and also character analysis of lead acid batteries. Battery capacity testing was tested for 600 minutes and got a voltage drop of 3.84 volts from 12.34 volts. The thermal ability of lead acid batteries is not recommended if it used with heavy loads, because the temperature will rise above 40ºC exceeding the recommended temperature which ranges from 20ºC - 25ºC which can reduce the battery life and capacity. Temperature increase can affect battery performance, the ability to accommodate energy capacity, and battery life.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Rizky Fathony
"Pada saat ini, tingkat polusi dari emisi gas buang sudah di tingkat yang cukup tinggi. Hal tersebut mendorong pemerintah untuk mencari berbagai macam solusi agar dapat menekan angka emisi gas buang yang terus meningkat ini, salah satunya dengan penggunaan kendaraan listrik, baik sebagai transportasi pribadi ataupun transportasi umum. Penggunaan kendaraan listrik telah menjadi alternatif yang semakin populer untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi gas buang. Salah satu jenis kendaraan listrik adalah bus listrik yang menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya. Dalam penelitian ini, dilakukan perbandingan konsumsi energi bus listrik yang menggunakan motor listrik permanent magnet synchronous motor (PMSM) dan motor listrik induksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi dengan menggunakan dua bus listrik, rute, dan kecepatan yang sama,tetapi dengan jenis motor listrik yang berbeda. Hasil pengujian dari studi ini diharapkan penulis dapat mengetahui jenis motor listrik mana yang paling efisien dan cocok untuk digunakan pada bus kuning listrik. Hasil dari percobaan yang dilakukan adalah berdasarkan SOC, Berdasarkan SOC, dengan menggunakan motor listrik PMSM  akan membuat bus listrik menjadi lebih irit sebesar 2.11% daripada motor listrik Induksi. Selain itu, Bus listrik dengan motor listrik PMSM memiliki efisiensi sebesar 96.8%, sedangkan bus listrik dengan motor listrik induksi memiliki efisiensi sebesar 91%. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan dikarenakan motor listrik PMSM magnet permanen untuk menciptakan medan magnetik pada rotor, mengurangi kebutuhan arus listrik pada rotor seperti pada motor induksi.

Currently, the pollution level from exhaust emissions has reached a significant level. This has prompted the government to seek various solutions to reduce the increasing emissions. One of the solutions is the use of electric vehicles, both for private and public transportation. The use of electric vehicles has become a popular alternative to reduce energy consumption and exhaust emissions. One type of electric vehicle is the electric bus, which uses an electric motor as its propulsion system. In this study, an energy consumption comparison is conducted between electric buses using a permanent magnet synchronous motor (PMSM) and an induction motor. The research method employed in this study is simulation, using two electric buses with the same route and speed, but different types of electric motors. The results of this study are expected to determine which type of electric motor is more efficient and suitable for use in electric buses. Based on the experiments conducted, it was found that using the PMSM electric motor results in a 2.11% higher energy efficiency compared to the induction motor, based on the State of Charge (SOC). Additionally, the electric bus with the PMSM electric motor achieved an efficiency of 96.8%, while the electric bus with the induction motor achieved an efficiency of 91%. This can be attributed to the use of permanent magnets in the PMSM motor, which reduces the need for electric current in the rotor compared to the induction motor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library