Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Angela Juwita
"Seorang penerjemah perlu memerhatikan prosedur penerjemahan agar tetap dapat menyampaikan engagement penulis dengan proporsi yang tepat. Deiksis merupakan salah satu bagian dari engagement. Penelitian ini berfokus pada deiksis dalam penerjemahan teks akademik dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis deiksis dan prosedur penerjemahannya, serta membahas pengaruh yang disebabkan oleh pergeseran deiksis pada penerjemahan sebuah buku ilmiah. Data diambil dari TSu berbahasa Jerman yang berjudul Javanische Weisheit und Ethik Studien zu einer Ãstlichen Moral karya Franz Magnis-Suseno dan TSa berbahasa Indonesia yang berjudul Etika Jawa yang diterjemahkan oleh penulisnya sendiri. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Analisis data menemukan adanya tiga jenis deiksis dalam TSu dan TSa dengan deiksis personal sebagai jenis deiksis terbanyak. Penelitian ini menemukan adanya lima prosedur penerjemahan yang diterapkan untuk menerjemahkan satuan terjemah berdeiksis, yaitu penghapusan, penambahan, eksplisitasi, modulasi sudut pandang, dan modulasi cakupan makna. Keberadaan deiksis mendorong penerjemah untuk menerapkan prosedur penerjemahan yang sesuai untuk menghasilkan TSa yang baik dan berterima. Penerapan prosedur penerjemahan menghasilkan pergeseran makna yang membuat TSa menjadi lebih lugas, ringkas, dan mudah dipahami.
A translator should implement the translation procedures in order to be able to express an author’s engagement in the right proportion. Deixis is part of engagement. This study focuses on deixis in the academic translation from German to Indonesian. The purpose of this study is to identify categories of deixis found in a ST-TT pair and its translation procedures, and to discuss the effect of deictic shift on the translation of an academic text. Data were taken from a German source text entitled Javanische Weisheit und Ethik Studien zu einer Ãstlichen Moral by Franz Magnis-Suseno and its Indonesian target text entitled Etika Jawa, which was translated by the same author. This study applies the qualitative descriptive approach with the case study method. Data analysis shows that three categories of deixis are found in the ST and TT with personal deixis as the dominant category. This study finds the application of five translation procedures to translate the deixis; deletion, addition, explicitation, modulation of point of view, and modulation through perspective shift. The existence of deixis prompted the translator to implement the suitable translation procedures. The application of those translation procedures resulted in the semantic shift which made ST more straightforward, concise, and understandable."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Sinta Anggoro Utari
"Salah satu bentuk pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) adalah melalui penggunaan foto sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran. Namun dalam penggunaannya pertanyaan tentang keberterimaan penggunaan foto dan efektivitasnya dalam kegiatan pembelajaran BIPA belum banyak dibahas secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi potensi penggunaan foto sebagai bagian dari bahan ajar bagi pembelajar dan pemelajar BIPA. Penelitian ini mengggunakan metode penelitian kualitatif yang dilakukan melalui sejumlah analisis yang berkaitan dengan semiotika pendidikan seperti analisis komposisi tata letak halaman, analisis gramatika visual dan intersemiosis foto. Selain itu, penyebaran kuesioner juga dilakukan untuk mendapatkan pandangan pengguna bahan ajar sebagai pilihan data. Terdapat beberapa temuan penting dalam penelitian ini. Pertama, pola tata letak elemen dalam tiap halaman beragam. Kedua, foto ditemukan pada kegiatan pembelajaran menyimak, berbicara dan membaca namun tidak ditemukan dalam kegiatan menulis. Ketiga, terdapat lima jenis relasi intersemiosis yang ditemukan dan dua relasi yang paling banyak ditemukan adalah concurence-exemplification dan concurence-clarification. Keempat, pengguna memberikan pendapat positif terhadap foto-foto pada bahan ajar ini dalam membantu pembelajaran. Kelima, pengguna bahan ajar memiliki preferensi untuk menggunakan foto terlebih dahulu dibandingkan teks tertulis pada saat memulai pembelajaran. Beberapa kesimpulan dari temuan tersebut antara lain elemen pada halaman dalam bahan ajar ini disusun dengan cara beragam, foto dan tulisan dalam bahan ajar ini dibangun melalui 5 jenis relasi, dan pengguna bahan ajar memiliki pendapat positif terhadap foto pada bahan ajar dalam membantu pembelajaran. Sejumlah rekomendasi berdasarkan kesimpulan tersebut menekankan pada pentingnya pembuatan kerangka tata letak pada penyusunan bahan ajar BIPA, penyeimbangan jenis foto dan komposisi partisipan, serta penggunaan foto dengan relasi complementarity-augmentation dan concurrence-clarification dalam pembelajaran.
The involvement of photos as part of learning activities in Indonesian language teaching materials for foreign speakers (BIPA) is indicated as an important progress. However, studies on the effectiveness of using photos in Indonesian language for foreign speakers’ teaching material have not been widely carried out. The purpose of this study is to investigate the potential use of photos as part of teaching materials for BIPA teachers and learners. This study employed a qualitative method to examine use of photos and users’ perspectives. The use of photos was examined using educational semiotics frameworks, involving page layout composition, visual grammar and intersemiosis of photos. The viewpoint of the users was obtained through the distribution of questionnaires. The results showed several findings. First, the diverse patterns of layout of elements were found on each page. Second, the photos were only found on three learning activities such as listening, speaking and reading. Third, there were five relationships of photos and written text built in this book. Fourth, the positive viewpoint showed from the user concerning of the photos on this teaching material in scaffold learning. Finally, the users prefer to use photos at the beginning of learning. It can be concluded that, among others, the elements on the pages in this teaching material are structured in a different way, the photos and verbal texts in these teaching materials are built through five types of relationships, and most users of the lesson material have a positive viewpoint for use of photos which is felt to scaffold their learning. It is thus recommended that photos in in BIPA teaching materials are designed based on a specific layout framework, the composition of photo type and participant is balanced, and photos with complementary-augmentation and concurrence-clarification types of visual and verbal relations are used."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Kesia Meliani Hartolo
"Penelitian ini membahas jenis dan makna metafora yang digunakan dalam iklan layanan masyarakat (ILM). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui studi pustaka dengan menggunakan korpus tiga video ILM “Zusammen gegen Corona” yang diunggah di kanal Youtube resmi Bundesregierung pada tanggal 15 & 16 November 2020. Korpus data diperoleh dengan menggunakan metode simak dengan teknik catat kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan kamus Duden (2020) sebagai acuan. Dalam penelitian ini ketiga iklan dianalisis menurut teori metafora Kurz (1982). Kemudian iklan tersebut diklasifikasikan berdasarkan teori jenis metafora Kurz (1982) dan Knowles & Moon (2006) serta dianalisis maknanya dengan membandingkan unsur Bildspender (ranah sumber) dan Bildempfänger (ranah sasaran) berdasarkan teori Weinrich (1963). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan sebanyak 18 kalimat bermakna metaforis yang terdiri dari: tiga kalimat personifikasi, lima kalimat metafora konvensional, 10 kalimat metafora kreatif, dan tidak ditemukan kalimat berjenis metafora mati. Penggunaan metafora dalam ILM bertujuan untuk menyosialisasikan kebijakan lockdown dengan cara yang lebih menarik agar mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat.
This research is about types and meanings of metaphors used in public service advertisements (PSA). This research uses a qualitative descriptive method through a literature study using a corpus of three PSA videos "Zusammen gegen Corona" which was uploaded on the Bundesregierung official Youtube channel on 15 & 16 November 2020. The corpus of data was obtained using the listening method with a note-taking technique and then translated into Indonesian using the Duden (2020) dictionary as a reference. In this study, the three advertisements will be analyzed according to Kurz's (1982) metaphor theory. Then the advertisements were classified based on the theory of metaphorical types of Kurz (1982) and Knowles & Moon (2006) and their meaning was analyzed by comparing the elements of Bildspender (source domain) and Bildempfänger (target domain) based on Weinrich's theory (1963). Based on the results of the study, 18 sentences of metaphorical meaning were found, consisting of: three personification sentences, five conventional metaphorical sentences, 10 creative metaphorical sentences, and no dead metaphorical sentences. The use of metaphors in PSAs aims to socialize the lockdown policy in a more attractive way so that it is easily understood and accepted by the public."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library