Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sultan Dafiano Julian
"Lapangan “SJ” merupakan salah satu lapangan produksi migas yang terletak di Cekungan Sumatera Tengah yang saat ini dikelola oleh PT. Pertamina Hulu Rokan. Lapangan ini mulai diproduksi sejak tahun 1975 dengan jumlah total pengeboran hingga saat ini sebanyak 57 sumur. Pada lapangan ini terdapat potensi reservoir gas di Formasi Petani dan belum dilakukan perhitungan cadangannya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perhitungan nilai cadangan gas (OGIP) pada Lapangan “SJ”, Formasi Petani, Cekungan Sumatera Tengah dengan menggunakan metode perhitungan 2D volumetric. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi reservoir pada Formasi Petani dibagi menjadi 3 unit yaitu U PTUA, PTUA, dan PTA. Ketiga reservoir memiliki rentang nilai porositas efektif sebesar 19-25% dan saturasi air sebesar 62-72%. Hasil perhitungan cadangan gas (OGIP) dengan metode 2D volumetric pada Formasi Petani adalah sebesar 378 MMSCF untuk U PTUA, 251 MMSCF untuk PTUA, dan 401 MMSCF untuk PTA.

The "SJ" Field is one of the oil and gas production fields located in the Central Sumatra Basin, currently managed by PT. Pertamina Hulu Rokan. The field has started production in 1975 with a total of 57 drilled wells. Within the field, there are potential gas reservoirs in the Petani Formation that have not yet been evaluated for the reserve values. The research aims to calculate the gas reserve value (OGIP) in the "SJ" Field, Petani Formation, Central Sumatra Basin using a 2D volumetric method. The research findings indicate that the reservoir potential within the Petani Formation is divided into three units: U PTUA, PTUA, and PTA. All three reservoirs have an effective porosity ranging from 19% to 25% and water saturation ranging from 62% to 72%. The gas reserve calculation (OGIP) using the 2D volumetric method for the Petani Formation is estimated to be 378 MMSCF for U PTUA, 251 MMSCF for PTUA, and 401 MMSCF for PTA."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maltin Palulun
"Penelitian geologi dilakukan di Kabupaten Sukabumi yang memiliki luas sekitar 4.145  dan terbagi menjadi 47 Kecamatan. Berdasarkan data statistik BNPB tahun 2021, tercatat di Jawa Barat terjadi kurang lebih 585 bencana dan 268 diantaranya adalah tanah longsor. Bencana tanah longsor tersebut diketahui berdampak pada lebih dari 8000 orang baik secara material maupun imaterial. Dari 268 bencana tanah longsor tersebut, 44 diantaranya terjadi di Kabupaten Sukabumi. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan informasi mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi kerentanan gerakan tanah di daerah penelitian dan daerah zonasi kerentanan gerakan tanah dalam waktu yang cepat. Penelitian dilakukan berdasarkan metode frequency ratio dan information value yang telah dikemas dengan menggunakan LSAT toolbox. Dari kesepuluh parameter kerentanan gerakan tanah yang dipakai, intensitas curah hujan, jenis litologi, dan kemiringan lereng adalah faktor utama terjadinya longsor di Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan metode frequency ratio dan information value, persebaran gerakan tanah di wilayah Kabupaten Sukabumi dibagi menjadi 5 (lima) kelas yaitu kelas sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Dalam analisis menggunakan kedua metode tersebut, wilayah Kabupaten Sukabumi didominasi oleh kelas kerentanan gerakan tanah yang tinggi-sangat tinggi. Tipe kerentanan gerakan tanah tersebut ditemukan dominan pada Formasi Beser. Kemampuan prediksi dan keberhasilan algoritma frekuensi rasio lebih baik daripada algoritma nilai informasi.

Geological research was carried out in Sukabumi Regency, which has an area of around 4,145 km² divided into 47 sub-districts. Based on BNPB statistical data for 2021, West Java recorded approximately 585 disasters, 268 of which were landslides. The landslide disaster is known to have impacted more than 8,000 people both materially and immaterially. Of the 268 landslides, 44 occurred in Sukabumi Regency. The aim of the research is to obtain information about the factors influencing the vulnerability to land movements in the research area and the zoning area for land movement susceptibility in a short time. The research was carried out based on the frequency ratio and information value method, which was packaged using the LSAT toolbox. Of the ten landslide vulnerability parameters used, rainfall intensity, lithology type, and slope are the main factors causing landslides in Sukabumi Regency. Based on the frequency ratio and information value methods, the distribution of land movement potential in Sukabumi Regency is divided into five classes: very low, low, medium, high, and very high. In the analysis using these two methods, the Sukabumi district area is dominated by the high to very high ground movement vulnerability class. The type of landslide vulnerability was found to be dominant in the Beser Formation. The prediction ability and success of the frequency ratio algorithm are better than the information value algorithm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Widyan Nur Adly
"Eksplorasi merupakan kegiatan awal yang dilakukan dalam proses pencarian sumber daya batubara. Salah satu hal yang perlu dianalisis pada eksplorasi merupakan kualitas dari batubara tersebut yang akan berpengaruh kepada nilai jual batubara dan kelayakan batubara tersebut untuk ditambang. Terdapat banyak hal yang umumnya akan memengaruhi kualitas dari batubara, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang diberikan oleh lingkungan pengendapan batubara terhadap kualitas batubara tersebut. Penelitian dilakukan pada area konsensi PT. Insani Baraperkasa yang berada di Kecamatan Loa Janan, Kalimantan Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa analisis petrografi maseral, elektrofasies, dan geokimia. Hasil yang diperoleh dari metode yang dilakukan berupa interpretasi lingkungan pengendapan batubara dan kualitas batubara pada daerah penelitian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui kondisi geologi pada daerah penelitian umumnya didominasi oleh satuan batupasir dan satuan batulempung dengan umur Miosen Akhir dan memiliki arah orientasi perlapisan timur laut-barat daya. Batubara pada daerah penelitian sendiri terendapkan pada lingkungan delta bagian atas dengan tipe rawa marsh klastik hingga hutan rawa basah. Terdapat empat seam batubara yang terendapkan pada daerah penelitian yang tergolong batubara tingkat rendah dengan jenis lignit. Kandungan nilai kalori batubara pada daerah berbanding terbalik dengan kandungan kelembapan, debu, zat terbang, dan sulfur menandakan kualitas batubara yang semakin meningkat seiring kenaikan kalori dan penurunan pada kandungan kelembapan, debu, zat terbang, dan sulfur. Terlihat arah persebaran kualitas batubara yang semakin meningkat ke arah barat daya daerah penelitian, hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan pengendapan batubara yang semakin menjauh dari laut.

Exploration is the initial activity carried out in the process of finding coal resources. One of the things that needs to be analyzed in exploration is the quality of the coal which will affect the selling price of the coal and the feasibility of the coal to be mined. There are many things that generally affect the quality of coal, this study aims to determine the influence exerted by the coal depositional environment on the quality of the coal. The research was conducted in the concession area of PT. Insani Baraperkasa who is in Loa Janan District, East Kalimantan. The method used in this research is maseral petrography, electrofacies, and geochemistry analysis. The results obtained from the method used are in the form of interpretation of the coal depositional environment and coal quality in the study area. Based on the research conducted, it is known that the geological conditions in the study area are generally dominated by sandstone units and claystone units with Late Miocene age and have a northeast-southwest orientation. Coal in the study area itself was deposited in the upper delta environment with clastic marsh swamp to wet swamp forest types. There are four coal seams deposited in the study area which are classified as low rank coal and the type is lignite. The content of the calorific value of coal in the region is inversely proportional to the content of moisture, dust, volatile matter, and sulfur indicating that the quality of coal increases with the increase in calories and decreases in the content of moisture, dust, volatile matter, and sulfur. It can be seen that the direction of the distribution of coal quality is increasing towards the southwest of the study area, this is influenced by the coal depositional environment which is increasingly away from the sea."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariya Dwi Saputra
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh fasies dan diagenesis terhadap kualitas batugamping untuk bahan baku semen portland. Fasies dan diagenesis batugamping diketahui dengan analisis petrografi berdasarkan komposisi batugamping. Penentuan kualitas batugamping diketahui dengan analisis XRF (X-ray Fluorescence) untuk mengetahui kandungan senyawa CaO. Korelasi dilakukan setelah fasies dan diagenesis serta kualitas batugamping diketahui. Fasies batugamping kristalin memiliki kadar CaO lebih tinggi karena tersusun dari mineral kalsit dan minim pengotor. Lalu fasies wackestone yang memiliki kandungan CaO lebih rendah diakibatkan oleh dominasi mud supported pada fasies ini. Diagenesis batugamping berada pada Zona Marine Phreatic, Zona Burial, dan Zona Meteoric Phreatic. Hal ini diketahui dari tipe diagenesis yang ditemukan berupa sementasi, dll. Tipe diagenesis disolusi dan neomorfisme diduga mempengaruhi kualitas dari batugamping untuk bahan baku semen portland. Menggunakan acuan kualitas batugamping dari PT. Semen Padang bahwa kualitas batugamping daerah penelitian sudah memenuhi kriteria karena kandungan senyawa CaO rata-rata yaitu 52%.

This thesis discusses the effect of facies and diagenesis on the quality of limestone as raw material for portland cement. Limestone facies and diagenesis are known by petrographic analysis based on limestone composition. Determination of the quality of limestone is known by XRF (X-ray Fluorescence) analysis to determine the content of CaO compounds. Correlation was carried out after the facies and diagenesis as well as the quality of the limestone were known. The crystalline limestone facies has a higher CaO content because it is composed of the mineral calcite and has minimal impurities. Then the wackestone facies which has a lower CaO content is caused by the dominance of mud supported in this facies. Limestone diagenesis is in the Marine Phreatic Zone, Burial Zone, and Meteoric Phreatic Zone. This is known from the type of diagenesis found in the form of cementation, etc. The type of dissolution diagenesis and neomorphism is thought to affect the quality of limestone as raw material for portland cement. Using limestone quality reference from PT. Semen Padang that the quality of the limestone in the study area met the criteria because the average content of the CaO compound was 52%."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexandria Dwiartha
"Perencanaan desain dari suatu lereng tambang umumnya dihadapi oleh berbagai permasalahan seperti ketidakpastian pada data sifat fisik dan mekanik batuan untuk melakukan analisis kestabilan lereng. Metode probabilistik menawarkan cara yang lebih sistematis dalam menangani ketidakpastian tersebut juga sebagai preferensi untuk mengetahui informasi probabilitas kelongsoran (PK) dengan pendekatan nilai faktor keamanan (FK). Perhitungan probabilitas kelongsoran dilakukan dengan pengolahan data statistika deskriptif dan pencocokan jenis distribusi (goodness of fit test) menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov (K-S) dan Uji Akaike Information Criterion (AIC). Hasil pengolahan data statistika deskriptif dan pencocokan jenis distribusi digunakan sebagai parameter masukan pada software Slide 6.0 dalam menghitung probabilitas kelongsoran lereng. Analisis kelongsoran dilakukan pada penampang geometri lereng hasil penarikan cross section pada desain Life of Mine PIT batubara dengan kondisi statis dan dinamis menggunakan pembebanan seismik 0,225g. Metode Bishop dan Janbu digunakan dalam mengidentifikasi probabilitas kelongsoran dengan jenis longsoran busur. Hasil analisis kelongsoran yang diperoleh, model lereng A–A’ memiliki geometri yang aman, sedangkan model lereng B–B’ memiliki geometri yang tidak aman dengan nilai FK statis <1,3; FK dinamis <1,1; dan PK >5%. Sehingga, dilakukan rekonstruksi ulang dengan melandaikan sudut kemiringan lereng keseluruhan dari 44° menjadi 26° pada model lereng B–B’. Setelah dilakukan rekonstruksi nilai FK statis; PK statis; FK dinamis; PK dinamis dari model lereng akhir secara berurutan, pada model lereng A–A’ 4,169; 0%; 2,840, 0% menggunakan metode Bishop dan 4,002; 0%; 2,666; 0% menggunakan metode Janbu. Model lereng B–B’ 1,749; 0%; 1,154; 0,3% menggunakan metode Bishop dan 1,756; 0%; 1,138; 0,8% menggunakan metode Janbu.

The design planning of a mine slope is generally faced with various problems such as uncertainty in the physical and mechanical properties of rocks to do slope stability analysis. The probabilistic method offers a more systematic way of dealing with this uncertainty as well as a preference for obtaining information on the probability of failure (PF) using the factor of safety (FS) approach. The calculation of the probability of failure is carried out by processing descriptive statistical data and goodness of fit test using the Kolmogorov-Smirnov (K-S) method and the Akaike Information Criterion (AIC) test. The results of processing descriptive statistical data and matching distribution types are used as input parameters in the Slide 6.0 software to calculate slope probability of failure. Slide analysis was carried out on the geometric cross-section of the slope from Life of Mine PIT coal design with static and dynamic conditions using a seismic loading of 0,225g. The Bishop and Janbu methods are used in identifying the probability of a landslide with the type of circular slide. The results of the slide analysis obtained show that the A–A' slope model has a safe geometry, while the B–B' slope model has an unsafe geometry with a static FS value of <1.3; Dynamic FS <1.1; and PF >5%. Thus, a renovation was carried out by sloping the overall slope angle from 44° to 26° on the B–B' slope model. After reconstructing static FS; static PF; dynamic FS; dynamic PF values from the final slope model sequentially, on slope model A–A' 4,169; 0%; 2,840, 0% using the Bishop method and 4,002; 0%; 2,666, 0% using the Janbu method. Slope model B–B' 1,749; 0%; 1,154; 0,3% using the Bishop method and 1,756; 0%; 1,138; 0,8% using the Janbu method."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Aurellia
"Penelitian dilakukan di Daerah Aliran Sungai Opak Wilayah Prambanan dan sekitarnya meliputi Kecamatan Prambanan dan Piyungan, Yogyakarta dengan luas area sebesar 74,84 km. Selama beberapa tahun terakhir, daerah penelitian kerap dilanda  krisis air bersih bahkan di musim penghujan.  Kejadian ini sejalan dengan semakin bertambahnya pembangunan permukiman, tempat wisata, dan penginapan di daerah tersebut. Maka, peneliti melakukan pemetaan daerah potensi resapan sebagai salah satu upaya konservasi daerah resapan air dalam perencanaan tata ruang. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk membuat peta potensi ialah metode penginderaan jauh dan SIG. Pada beberapa penelitian sebelumnya, metode ini dinilai cukup efektif dalam memetakan daerah resapan. Adapun berdasarkan penelitian sebelumnya, terdapat beberapa parameter yang digunakan penelitian ini untuk memetakan daerah resapan, yaitu kemiringan lereng, jenis tanah, litologi, tutupan lahan, densitas drainase, densitas kelurusan, dan curah hujan. Parameter-parameter ini kemudian diolah menjadi peta-peta tematik lalu direklasifikasi sesuai dengan tingkat kemampuan setiap kelasnya dalam menyerap dan meloloskan air ke akuifer. Setelah itu, dilakukan pembobotan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan hasil yaitu: kemiringan lereng 32,3%, jenis tanah 23,4%, litologi 17,6%, tutupan lahan 10,4%, densitas drainase 7,6%, densitas kelurusan 4,7%, dan curah hujan 3,7%. Hasil integrasi ketujuhparameter menghasilkan lima kelas daerah potensi resapan yaitu potensi sangat rendah mencakup 0,6% daerah penelitian, potensi rendah mencakup 7,2%, potensi moderat mencakup 29,3%, potensi tinggi mencakup 42,5%, dan potensi sangat tinggi mencakup 20,7% daerah penelitian. 

The research was conducted in the Opak River Watershed in the Prambanan and surrounding areas, covering Prambanan and Piyungan sub-districts, Yogyakarta with an area of 74.84 km. Over the past few years, the study area has often been hit by a clean water crisis even in the rainy season. This incident is in line with the increasing development of settlements, tourist attractions, and inns in the area. So, the researcher conducted a mapping of potential infiltration areas as one of the efforts to conserve water catchment areas in spatial planning. One method that can be used to create a potential map is remote sensing and GIS. In some previous studies, this method was considered quite effective in mapping infiltration areas. As based on previous research, there are several parameters used by this research to map infiltration areas, namely slope, soil type, lithology, land cover, drainage density, straightness density, and rainfall. These parameters were then processed into thematic maps and reclassified according to the level of ability of each class to absorb and pass water to the aquifer. After that, weighting was done using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method with the results: slope 32.3%, soil type 23.4%, lithology 17.6%, land cover 10.4%, drainage density 7.6%, alignment density 4.7%, and rainfall 3.7%. The integration of the seven parameters resulted in five classes of infiltration potential areas: very low potential covering 0.6% of the study area, low potential covering 7.2%, moderate potential covering 29.3%, high potential covering 42.5%, and very high potential covering 20.7% of the study area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalisha Shafa Yumnanisa
"Formasi Ngimbang memiliki reservoir berupa batuan karbonat. Batuan karbonat memiliki kesulitan yang lebih khususnya pada reservoir hidrokarbon. Untuk mendukung kegiatan hal tersebut dibutuhkan pemahaman kondisi geologi di wilayah Cekungan Jawa Timur, salah satunya adalah studi mengenai fasies dan lingkungan pengendapan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi batuan inti, deskripsi petrografi, dan interpretasi log sumur. Data yang digunakan berupa 3 sumur dengan 30 sampel sayatan tipis. Dari analisis tersebut, didapatkan 6 fasies, yaitu mudstone, large foram wackestone, skeletal wackestone, large foram packstone, skeletal packstone-grainstone, dan shale dengan 3 asosiasi fasies, yaitu platform interior – open marine, platform-margin sand shoals, dan platform interior – restricted

The Ngimbang Formation has a reservoir of carbonate rocks. Carbonate rocks have more difficulties, especially in hydrocarbon reservoirs. To support these activities, it is necessary to understand the geological conditions in the East Java Basin area, one of which is the study of facies and depositional environments. The methods used in this study are core rock description, petrographic description, and well log interpretation. The data used were 3 wells with 30 thin section samples. From the analysis, 6 facies were obtained, namely mudstone, large foram wackestone, skeletal wackestone, large foram packstone, skeletal packstone-grainstone, and shale with 3 facies associations, namely platform interior - open marine, platform-margin sand shoals, and platform interior - restricted."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Shibly Jindan
"Cekungan Sumatra Selatan adalah salah satu wilayah yang memiliki potensi besar dalam cadangan minyak bumi dan gas, terutama di Formasi Talang Akar. Untuk mengoptimalkan eksplorasi dan produksi di cekungan ini, dibutuhkan studi yang melibatkan bidang geologi untuk menemukan dan mengembangkan potensi baru. Penelitian ini difokuskan pada Formasi Talang Akar Bagian Bawah, dengan menggunakan beberapa sumur bor di daerah penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persebaran dari variasi litologi dan menganalisis fasies dan sistem pengendapan berdasarkan pola elektrofasies pada tiap sumur daerah penelitian dari batuan penyusun Formasi Talang Akar Bagian Bawah pada lapangan “X”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan data batuan inti dan data sumur. Kedua jenis data tersebut memiliki peran penting dalam mengkarakterisasi batuan penyusun yang terdapat di daerah penelitian. Analisis fasies dan sistem pengendapan digunakan untuk menggambarkan sifat dan lingkungan deposisi batuan, yang diambil dari data batuan inti yang akan digunakan sebagai validasi terhadap interpretasi data sumur atau elektrofasies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian dapat dibagi menjadi beberapa elemen yaitu, fluvial meandering channel, floodplain, tidal distributary channel, distributary mouth bar, dan delta front/marine shale. Elemen tersebut terendapkan pada dua sistem pengendapan yang berbeda, yaitu meandering system dan tide dominated delta system. Hasil interpretasi log gamma ray pada tiga sumur menunjukkan dua litologi utama: sandstone dan shale. Persebaran litologi dan pola penyusunannya dapat dikorelasikan antar sumur. Namun, satu tubuh sandstone tebal di dasar sumur B-1 tidak ada pada dua sumur lainnya. Secara vertikal, pola litologi dari log gamma ray menunjukkan beberapa tren, termasuk fase yang didominasi oleh sandstone dan fase yang didominasi oleh shale. Dalam penelitian ini, analisis fasies dan sistem pengendapan akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang karakteristik batuan dan lingkungan deposisi di Lapangan “X”, Formasi Talang Akar Bagian Bawah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau sudut pandang baru terhadap kegiatan pengembangan lapangan minyak dan gas bumi pada daerah penelitian.

The South Sumatra Basin is one of the regions with significant potential for oil and gas reserves, especially within the Talang Akar Formation. To optimize exploration and production in this basin, a study involving the field of geology is needed to discover and develop new potentials. This research focuses on the Lower Talang Akar Formation, using several drilling wells in the research area. The objective of this study is to analyze the distribution of lithological variations and to analyze facies and deposition systems based on electrofacies patterns in each well within the research area of the Lower Talang Akar Formation in the "X" field. The methods employed in this research involve core rock data and well data. Both types of data play a crucial role in characterizing the constituent rocks present in the research area. Facies and deposition system analysis are used to depict the nature and depositional environment of the rocks, derived from core rock data, which will be used as validation for the interpretation of well data or electrofacies. The research results indicate that the research area can be divided into several elements, namely fluvial meandering channels, floodplains, tidal distributary channels, distributary mouth bars, and delta fronts/marine shales. These elements are deposited within two distinct deposition systems, namely the meandering system and the tide-dominated delta system. The interpretation results of the gamma-ray log in the three wells indicate two main lithologies: sandstone and shale. The distribution of lithology and its arrangement can be correlated between wells. However, a thick sandstone body at the base of well B-1 is not present in the other two wells. Vertically, the lithology pattern from the gamma-ray log indicates several trends, including phases dominated by sandstone and phases dominated by shale. In this study, facies and deposition system analysis will provide an in-depth understanding of rock characteristics and depositional environments in the "X" field of the Lower Talang Akar Formation. This research is expected to contribute new insights or perspectives to the development of oil and gas fields in the research area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febi Silfia Azzahra
"Pesisir selatan Jawa Timur memiliki potensi kebencanaan terutama tsunami yang cukup tinggi. Untuk tujuan mitigasi, selain memperingatkan warga mengenai bahaya tsunami, perlu juga dilakukan penelitian sejarah kejadian tsunami karena ada kemungkinan pengulangan kejadian. Catatan sejarah tsunami di Jawa Timur banyak mengambil tempat di Pacitan dan Banyuwangi, padahal Lumajang beserta beberapa kabupaten lain menjadi daerah yang sangat rawan tsunami juga. Maka dari itu, penelitian ini memilih daerah Lumajang, lebih tepatnya Kecamatan Tempeh sebagai lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi endapan paleotsunami menggunakan empat metode, yaitu granulometri, XRF, Loss on Ignition (LOI), dan analisis mikrofauna. Dari pengamatan di lapangan dan karakter lapisan, berdasarkan pengamatan megaskopis, kandidat endapan paleotsunami pada sampel core JTM-11 terdapat pada kedalaman 142-150 cm. Berdasarkan analisis laboratorium yang berupa analisis granulometri, XRF, dan LOI, didapatkan bahwa karakter dari endapan kandidat paleotsunami tidak menunjukkan karakter endapan paleotsunami yang cukup signifikan dan representatif. Untuk analisis LOI sendiri juga menunjukkan angka yang sangat rendah baik di lapisan kandidat dan non kandidat. Selain itu tidak ditemukan adanya mikrofauna pada lapisan kandidat paleotsunami.

The southern coast of East Java has quite high potential for disasters, especially tsunamis. For mitigation purposes, apart from warning residents about the dangers of tsunamis, it is also necessary to research the history of tsunami events because there is a possibility of recurrence. Historical records of tsunamis in East Java mostly take place in Pacitan and Banyuwangi, even though Lumajang and several other districts are areas that are very prone to tsunamis as well. Therefore, this research chose the Lumajang area, more precisely Tempeh District as the research location. This research aims to identify paleotsunami deposits using four methods, namely granulometry, XRF, Loss on Ignition (LOI), and microfauna analysis. From field observations and layer characteristics, based on megascopic observations, candidate paleotsunami deposits in the JTM-11 core sample are found at a depth of 142 – 150 cm. Based on laboratory analysis in the form of granulometry, The LOI analysis itself also shows very low numbers in both the candidate and non-candidate layers. Apart from that, no microfauna was found in the paleotsunami candidate layer."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Adiraharja Marcelino Gunawan
"Evaluasi kesesuaian lahan menggunakan peta penilaian multi-hazard merupakan proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi potensi risiko dan dampak dari berbagai bahaya di area penelitian yaitu Kabupaten Brebes. Penilaian multi-hazard biasanya mencakup identifikasi bahaya yang paling mungkin mempengaruhi area tersebut, kemungkinan terjadinya, dan potensi konsekuensinya. Tiga penilaian multi bahaya yaitu tanah longsor, banjir, dan gempa bumi masing-masing dihasilkan dengan mengaplikasikan dan memanfaatkan metode Analisis Hirarki Proses (AHP) dan Sistem Informasi Geografis (SIG). AHP dapat digunakan untuk memprioritaskan bahaya yang berbeda berdasarkan kemungkinan dan potensi dampaknya, sedangkan SIG sebagai alat yang digunakan untuk membuat peta, visualisasi, dan, analisis data spasial. Penilaian multi-hazard menghasilkan laporan berupa sebuah estimasi peta kesesuaian lahan dari perhitungan tiga peta bahaya tersebut.

Evaluation of land suitability using a multi-hazard assessment map is a process of identifying, analyzing, and evaluating potential risks and impacts of various hazards in the research area, namely Brebes Regency. A multi-hazard assessment usually includes identification of the hazards that are most likely to affect the area, their likelihood of occurrence, and their potential consequences. Three multi-hazard assessments, namely landslides, floods, and earthquakes were generated by applying and utilizing the Process Hierarchy Analysis (AHP) and Geographic Information System (GIS) methods. AHP can be used to prioritize different hazards based on their likelihood and potential impact, while GIS is a tool used for making maps, visualizing, and analyzing spatial data. The multi-hazard assessment produces a report in the form of an estimated land suitability map from the calculation of the three hazard maps."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>