Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sabilul Ma Arifah Karmidi
"Internet mentransformasi pola penyebaran informasi menjadi lebih fleksibel dan bisa dilakukan secara sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para pelahap berita. Terjadi pula perubahan dalam pola khalayak menjadi recursive yakni banyak pihak menjadi konsumen dan produsen berita di waktu yang sama atau dalam istilah yang lebih umum kerap dikenal dengan jurnalisme warga. Internet juga mendorong penyebaran informasi menjadi lebih cepat dan aksesibel. Semua ini menimbulkan posibilitas akan pencapaian target oleh semua pihak dengan kepentingannya masing-masing melalui produksi informasi. Ditambah dengan era demokrasi informasi, penggunaan media yang sudah meluas mampu membuat pemberitaan yang dapat dilakukan siapa saja mengalami rekayasa, manipulasi, pemberitaan berlebih, simplifikasi bahkan pemalsuan tanpa ada filtrasi dan identitas pembuatnya. Era media terkonvergen membuat kredibilitas dan reliabilitas informasi dipertanyakan, berita menyebar semakin cepat dan khalayak dapat mengonsumsi berita kapanpun dan dari manapun sumbernya tanpa kejelasan. Dengan menggunakan studi lewat situs media komunitas Akumassa, tulisan ini ingin melihat tingkat reliabilitas dan kredibilitas dari informasi dalam media baru dan masyarakat yang terkonvergen. Keberadaan media baru menjadi peluang bagi adanya informasi alternatif yang bila dijalankan dengan benar dapat memiliki kredibilitas yang tidak berbeda dengan media konvensional.

Internet has transformed the pattern of information consumption to be more flexible and can be accessed on demand as needed and wished by the audiences. The pattern of audience is also changed to be recursive which means that many people become news consumers and producers at the same time or in more common term known as citizen journalism. Internet also pushes the spread of information to be faster and more accesible. All of this causes the possibility of target achievement by everyone for their own businesss and ideologies by the production of information. Moreover, democratic era of information, the use of media that has widen can make information that is posible to be produced by anyone be modified, manipulated, become too excessive, simplified even counterfeited without any filtration and identity of the maker. The era of converged media makes credibility and reliability of information are being questioned, information spreads faster and audiences can consume the news anytime and from any clear sources. By using community media website named Akumassa, this writing wants to see the level of reliability and credibility of information in new media and converged society. The existence of new media can be an opportunity for alternative information which will have the same credibility with conventional media if operated in the right method.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Athena Anatolia Firdauzi
"Kegiatan praktikum merupakan salah satu wadah pendekatan ilmiah, untuk mengembangkan pemahaman konsep ilmu sains dan teknologi. Perancangan, manufaktur, dan pengujian alat praktikum pengukuran laju aliran fluida berbasis pelat orifice bertujuan untuk mendapatkan serta menganalisis nilai coefficient of discharge dan ketidakpastiannya dengan membandingkan hasil coefficient of discharge yang didapat dengan literatur yang ada. Adapun, pelat orifice yang ada pada alat pratikum akan memberikan perbedaan tekanan pada pada aliran, yang diperlihatkan melalui perbedaan ketinggian pada manometer multitube. Fluida yang akan diuji adalah air dengan batasan memiliki viskositas nol, tidak dapat dimampatkan dan kecepatan yang seragam.
Berdasarkan pengujian ini, data berupa perbedaan ketinggian akan diolah menggunakan persamaan-persamaan empiris sehingga didapatkan hasil yakni nilai laju aliran teoretis, coefficient of discharge, serta bilangan Reynolds (Re). Visualisasi hasil pengolahan akan dituangkan dalam grafik hubungan antara bilangan Re dengan coefficient of discharge. Nilai coefficient of discharge pada alat praktikum pengukuran debit aliran dengan menggunakan pelat orifice adalah sebesar 0.66.

Practical activities are one of the methods in science teaching to develop an understanding of the concepts of science and technology. The aim of developing a practical tool for calculating fluid flow rates based on orifice plates is to obtain and analyze the value of discharge coefficient and its uncertainty and comparing the value of the results obtained with the existing literature. An orifice plate on the practical instrument will create a differential pressure in the flow, which will be shown on the multitube manometer as a differential height. The fluid utilizied is water, and some of the parameters for this tool are that the stream’s viscosity is zero, not compressed, and it has a uniform velocity.
Based on the results of the test, the data obtained in the form of differential height will be processed further using empirical equations derived from the processing outcomes. The findings will be shown by a graph depicting the relationship between the Reynolds number and the discharge coefficient. The practical tool for measuring flowrate utilizing orifice plate has a discharge coefficient of 0.66.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafael Sinema Hia
"Penelitian ini secara eksperimental mengkaji pengaruh viskositas terhadap dinamika droplet pada permukaan datar dengan memvariasikan jenis fluida, ketinggian jatuh (25, 50, dan 75 cm), serta debit (0,2–1,0 mL/min). Lima fluida— metanol, aquadest, minyak kelapa sawit, minyak zaitun, dan gliserol—digunakan untuk mewakili rentang viskositas 0,54 hingga 945 mPa·s. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa diameter penyebaran maksimum droplet berkisar dari 5,3 mm (gliserol) hingga 17,6 mm (aquadest pada 75 cm). Kenaikan ketinggian dari 25 cm ke 75 cm meningkatkan diameter penyebaran hingga 30% pada fluida viskositas rendah, namun hampir tidak berdampak pada fluida viskositas tinggi. Variasi debit tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap penyebaran droplet. Analisis bilangan tak berdimensi menunjukkan bahwa penyebaran luas terjadi pada bilangan Weber > 1000 dan bilangan Ohnesorge < 0,01. Secara keseluruhan, viskositas terbukti sebagai parameter paling dominan dalam membatasi deformasi dan penyebaran droplet pada permukaan datar.

This experimental study examines the effect of viscosity on droplet dynamics on a flat surface by varying fluid type, drop height (25, 50, and 75 cm), and flow rate (0.2–1.0 mL/min). Five fluids—methanol, aquadest, palm cooking oil, olive oil, and glycerol—were used, representing a viscosity range from 0.54 to 945 mPa·s. The results showed that the maximum spreading diameter ranged from 5.3 mm (glycerol) to 17.6 mm (distilled water at 75 cm). Increasing the drop height from 25 cm to 75 cm enhanced the spreading diameter by up to 30% in low-viscosity fluids, but had negligible effect in high-viscosity cases. Flow rate variation had no significant impact on spreading. Dimensionless analysis revealed that extensive spreading occurred for Weber numbers > 1000 and Ohnesorge numbers < 0.01. Overall, viscosity was identified as the most dominant parameter limiting droplet deformation and spreading on a flat surface. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kevin Akbar Aurelio
"Pemahaman terhadap perilaku penyebaran tetesan (droplet) pada permukaan padat sangat penting dalam berbagai aplikasi, seperti pencetakan tinta, pendinginan mikro, dan semprotan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi ketinggian jatuh, debit aliran, dan diameter jarum suntik terhadap karakteristik penyebaran tetesan air pada permukaan datar. Eksperimen dilakukan dengan ketinggian 495 – 895 mm, debit 0,5 – 0,9 mL/menit, dan diameter jarum 0,45 mm, 0,6 mm, dan 0,7 mm. Parameter utama yang diamati adalah βₘₐₓ, yaitu rasio antara diameter sebar maksimum (Dₘₐₓ) dan diameter awal tetesan (D₀). Hasil menunjukkan bahwa peningkatan ketiga variabel tersebut berkontribusi terhadap kenaikan nilai βₘₐₓ. Selain itu, βₘₐₓ berkorelasi positif terhadap bilangan Reynolds dan Weber, serta berkorelasi negatif terhadap bilangan Ohnesorge. Sebagai pelengkap, analisis menggunakan Teorema Buckingham Pi dilakukan untuk membentuk hubungan tak berdimensi antara debit, diameter jarum suntik, dan ketinggian terhadap βₘₐₓ. Hasilnya mampu memprediksi βₘₐₓ secara akurat dan sebanding dengan data eksperimen.

Understanding droplet spreading behavior on solid surfaces is crucial in various applications such as inkjet printing, micro-cooling, and agricultural spraying. This study aims to evaluate the influence of falling height, flow rate, and syringe needle diameter on the spreading characteristics of water droplets on a flat surface. Experiments were carried out with heights ranging from 495 to 895 mm, flow rates from 0.5 to 0.9 mL/min, and needle diameters of 0.45 mm, 0.6 mm, and 0.7 mm. The main observed parameter was βₘₐₓ, defined as the ratio between the maximum spread diameter (Dₘₐₓ) and the initial droplet diameter (D₀). The results show that increases in all three parameters contribute to higher βₘₐₓ values. Furthermore, βₘₐₓ is positively correlated with Reynolds and Weber numbers, and negatively correlated with the Ohnesorge number. As a complement, the Buckingham Pi Theorem was applied to develop a dimensionless relationship between flow rate, needle diameter, height, and βₘₐₓ. The result accurately predicted βₘₐₓ and aligned well with experimental data."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Calysta Natalie
"Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi kemajuan signifikan di bidang mikrofluidika, yang telah meningkatkan minat dan penelitian pada micromixer yang sangat berharga karena kemampuannya dalam memfasilitasi pencampuran yang cepat dan homogen pada skala mikro. Penelitian ini menginvestigasi micromixer dalam mencapai intensitas pencampuran yang tinggi sambil meminimalkan penurunan tekanan. Peneliti mengembangkan model yang diusulkan oleh Bhagat untuk simulasi dinamika fluida komputasional (CFD) 2D dengan menggabungkan empat variasi penghalang: Lingkaran, Segitiga, Berlian, dan Berlian yang Dimodifikasi. Temuan penelitian ini menyoroti pengaruh signifikan dari bentuk penghalang, jumlah garis, dan jarak antara penghalang terhadap intensitas pencampuran dan penurunan tekanan. Penelitian ini mengidentifikasi dua model superior dengan intensitas pencampuran yang luar biasa: Berlian (77,26%) untuk penghalang satu garis dan Lingkaran (98,95%) untuk penghalang dua garis, yang menunjukkan penurunan tekanan yang rendah.

In recent years, there has been a significant advancement in the field of microfluidics, leading to increased interest and research in micromixers which are highly valuable for their ability to facilitate fast and homogenous mixing at the microscale. This study investigates micromixers in achieving high mixing intensity while minimizing pressure drop. The researcher expands on the model proposed by Bhagat for 2D computational fluid dynamics (CFD) simulation by incorporating four obstruction variations: Circle, Triangle, Diamond, and Modified Diamond. The findings highlight the significant influence of obstruction shape, number of lines, and distance between obstacles on mixing intensity and pressure drop. The study identifies two superior models with exceptional mixing intensity: Diamond (77.26%) for single-line obstruction and Circle (98.95%) for two lines obstruction, exhibiting low-pressure drop."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilman Mughni
"Teknologi droplet mikrofluida merupakan cabang ilmu yang penting dan telah menjadi platform penelitian ilmiah yang andal, terutama untuk analisis kimia dan biologi. Salah satu jenis droplet mikrofluida yaitu water-in-water atau droplet Aqueous Two-Phase System (ATPS). Droplet ini terdiri dari dua fluida dengan basis yang sama yaitu air, namun bertentangan karena perbedaan karakteristik yang dimiliki masing-masing fluida. Droplet jenis ini memiliki keuntungan yaitu bersifat biokompatibel sehingga memiliki peranan penting untuk aplikasi seperti ekstraksi DNA, partisi protein, dan pemisahan sel. Pembentukan droplet ATPS cukup menantang karena tegangan permukaan cenderung sangat rendah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan studi simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD) pembentukan droplet ATPS pada saluran mikro berjenis flow focusing dengan memvariasikan laju alir fase terdispersi dan fase kontinu, sehingga variasi data berupa rasio laju alir dengan rentang 1:38 hingga 1:6. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati bagaimana pengaruh variasi rasio laju alir terhadap ukuran dan laju pembentukan droplet serta fenomena evolusi pembentukan droplet. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pembentukan droplet ATPS berhasil dilakukan dengan pola aliran yang terbentuk adalah dripping. Diameter droplet yang terbentuk dari hasil simulasi memiliki rentang mulai dari 57.96 μm hingga 89.94 μm, serta laju pembentukan droplet memiliki rentang 4.18 Hz hingga 35.13 Hz.

Microfluidic droplet technology is an important field of study and has become a reliable scientific research platform, particularly for chemical and biological analysis. One type of microfluidic droplet is the water-in-water or Aqueous Two-Phase System (ATPS) droplet. This droplet consists of two fluids with the same base, which is water, but they differ in characteristics. This type of droplet has the advantage of being biocompatible, making it crucial for applications such as DNA extraction, protein partitioning, and cell separation. The formation of ATPS droplets is quite challenging due to the inherently low interfacial tension. Therefore, this research aims to conduct Computational Fluid Dynamics (CFD) simulation study on the formation of ATPS droplets in flow-focusing microchannels by varying the flow rates of the dispersed and continuous phases, resulting in flow rate ratios ranging from 1:38 to 1:6. The objective of this study is to observe the influence of flow rate ratio variations on the size and formation rate of droplets, as well as the evolution phenomena during droplet formation. The simulation results demonstrate successful formation of ATPS droplets with a dripping flow pattern. The diameter of the droplets formed in the simulation ranges from 57.96 μm to 89.94 μm, and the droplet formation rate ranges from 4.18 Hz to 35.13 Hz."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Surya Mabuy
"Kebutuhan dalam menjaga jarak akibat persebaran droplet, terlebih di era post-pandemi. Oleh karena itu dilakukan visualisai aliran droplet batuk dan bersin dengan tujuan untuk melihat persebaran dari droplet tersebut. Menggunakan metode transient computational fluid dynamics (CFD), melalui perangkat lunak ANSYS FLUENT 2022. Simulasi inlet mulut dan hidung pada geometri wajah dengan batasan domain yang dibuat dengan ukuran 2x3 meter. Hasil yang di dapatkan adalah visualisasi aliran persebaran droplet yang bermula dari titik inlet mulut dan hidung, dapat dilihat dari visual contour droplet dari bidang area lokal dan user spesified. Dari persebaran droplet dapat dilihat kecepatan viskositas dari droplet tersebut. Ketika persebaran droplet saat batuk dan bersin terjadi dari area inlet, menunjukan kecepatan aliran persebaran droplet batuk dan bersin.

The need to maintain distance due to droplet distribution, especially in the post-pandemic era. Therefore, visualization of cough and sneezing droplet flow was carried out with the aim of seeing the distribution of these droplets. Using the transient computational fluid dynamics (CFD) method, using the ANSYS FLUENT 2022 software. Simulation of mouth and nose inlets on facial geometry with domain constraints made with a size of 2x3 meters. The results obtained are visualization of the flow of droplet distribution starting from the inlet point of the mouth and nose, it can be seen from the visual contour of the droplet from the local area and user-specific fields. From the droplet distribution, it can be seen the viscosity velocity of the droplet. When the distribution of droplets during coughing and sneezing occurs from the inlet area, it indicates the flow velocity of coughing and sneezing droplets."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabio Almer Agoes
"Penggunaan mikofluida dapat meningkatkan proses pembentukan droplet sekaligus mengurangi konsumsi energi. Dalam penelitian ini, sistem mikroreaktor dengan sambungan T ganda dan reaktor saluran pipa mikro sepanjang 830 mm dianalisis. Aliran itu terdiri dari stirena dan air. Konsentrasi air dalam emulsi dan laju aliran air dan stirena dievaluasi. Tetesan diamati pada rasio laju aliran stirena terhadap air mulai dari 1:5 hingga 1:50. Simulasi di persimpangan T ganda dilakukan dengan aliran laminar dan model Volume Of Fluids dipilih untuk interaksi fase. Percobaan dengan sembilan laju aliran stirena dan air dilakukan. Sistem optik sederhana digunakan untuk pengamatan in-line dari tetesan yang terbentuk di mikroreaktor. Untuk flow ratio 1:5, tidak terjadi pembentukan drop. Untuk laju lainnya, ukuran tetesan diamati berdiameter dari 8 hingga 41 μm. Tetesan bergerak sepanjang reaktor mempertahankan bentuk dan ukuran. Hal tersebut menunjukkan bahwa sistem reaksi mikro cocok untuk mengembangkan sistem yang membutuhkan stabilitas, seperti polimerisasi emulsi. Perbandingan antara model dan hasil eksperimen menunjukkan bahwa ini cukup terwakili oleh model.

The creation of droplets may be enhanced while using less energy by using microfluidics. The current study examined a microreactor system with a double T junction and an 830 mm-long circular microchannel reactor. Water and styrene made up the stream. Water and styrene flow rates as well as the volume percent of water in the emulsion were assessed. Styrene to water flow rate ratios between 1:5 and 1:50 produced droplets. The Volume Of Fluids model was utilized for the phase interactions during the simulations of the double T junction, which were conducted with laminar flow. Calculations were made for nine different styrene and water flow rates. Droplets created in the microreactor were seen in-line using a data-generated point and line. There were no drops formed at a flow ratio of 1:5. Droplets between 8 and 41 m were seen at the other rates. While moving through the reactor, the droplets kept their size and form. This proves that the micro reaction system is appropriate for creating stable systems, including emulsion polymerizations. The comparison of model and experimental data revealed that the model well captured these findings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rio Hidayah
"Proses pencampuran pupuk dan air sangat penting dalam pertanian jagung dan padi. Untuk memenuhi kebutuhan campuran pupuk dan air dalam skala besar dan konstan, diperlukan sistem pencampuran dengan memanfaatkan aliran turbulen. Alat yang dapat digunakan yaitu gabungan antara nozel jet dan pipa venturi. Interaksi antara kedua alat ini dalam mencampurkan pupuk dan air perlu dianalisa. Analisa dilakukan dengan simulasi computational fluid dynamics (CFD). Tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisa akibat dari posisi nozel jet di dalam pipa venturi terhadap proses pencampuran pupuk dan air. Simulasi numerik dilakukan dengan model multifasa dan sifat termofisik konstan. Bentuk sistem yaitu pipa venturi klasik berdasarkan standar ISO 5167-4 2003 dengan nozel jet dipasangkan pada salah satu diantara dua posisi. Simulasi dilakukan dalam kondisi turbulen model Eulerian k-epsilon. Variasi simulasi dilakukan dengan beberapa kecepatan aliran masuk air dan pupuk dengan fraksi volume kedua fluida konstan. Hasil yang didapatkan adalah bahwa kedua geometri memiliki pola dispersi pupuk yang berbeda. Variasi fraksi volume pupuk pada kedua geometri berada pada rentang 0,18% hingga 1,79%. Kata Kunci: Pertanian, Pencampuran, CFD, Fraksi Volume, Pupu

Water and fertilizer mixing is very important in paddy and corn agriculture. To fulfill a large and constant amount of fertilizer-water mixture, it requires a mixing system that utilizes turbulent flow. The tools that will be used are a combination of jet nozzle and venturi pipe. The interaction of these tools in fertilizer-water mixing need to be analyzed. The analysis will be done with CFD simulations. The goal of these study us to analyze the effect of jet nozzle position in venturi pipes against fertilizer-water mixing process. Numerical simulation is proceeded with multiphase model and constant thermophysical properties. The system shape is a classic venturi pipe based on ISO 5167-4 2003 standards with nozzle jet placed in one of two positions. The simulation is running on Eulerian kepsion turbulence model. These simulations are varied with several water and fertilizer inlet flow rate with volume fraction of both fluids constant. The results that acquired are that both geometries have different fertilizer dispersion pattern which tends to be inversed. The fertilizer volume fraction on both geometries is appear in 0,18% to 1,79% interval."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Tadashi Hendrayana
"Kebutuhan udara bersih menjadi keharusan di ruang kelas terlebih di era pandemi kemarin. Oleh karena itu dilakukan simulasikan laju aliran di kelas dengan menggunakan air purifier dengan tujuan untuk melihat persebaran dan distribusi dari Age of Air di ruang kelas tersebut. Metode dilakukan dengan pengukuran geometri langsung yang selanjutnya dibuat 3D Model, lalu disimulasikan di ANSYS CFX 2019. Simulasi Computational Fluid Dynamics divariasikan mulai dari ruang kelas tanpa air purifier, 2-unit air purifier dengan perbedaan penempatan dengan laju aliran pada kondisi sebenarnya dan 2 purifier dengan aliran menggunakan perhitungan dari 5 Air Change per Hour. Hasil yang diukur berupa grafik yang didapatkan dari titik koordinat yang tersebar di kelas dan visual dari kontur Age of Air dari bidang area global. Grafik menunjukan bahwa nilai Age of Air paling kecil berada di variasi 2 purifier kondisi sebenarnya dengan geometri B. Sementara nilai Age of Air terbesar dipegang oleh variasi nol purifier dan 2 purifier dengan besar aliran dari perhitungan 5 Air Change per Hour. Kecepatan tertinggi dipegang oleh kedua tipe 2 purifier kondisi sebenarnya pada geometri A dan B, dengan pada geometri A memiliki nilai terbesar pada titik 2, dan geometri B pada titik 5. Kecepatan terendah pada titik 1,3,5 dipegang oleh 2 purifier 5 Air Change per Hour dan pada titik 2,4 dipegang oleh variasi nol purifier Hal ini membuktikan terjadinya sirkulasi dengan disuplainya udara segar ke ruangan dengan visual yang ditunjukan di pintu depan dimana terdapat dua aliran yang memasuki dan keluar ruangan.

The need for clean air is a must in the classroom, especially in the era of the pandemic. Therefore, it is necessary to simulate the flow rate in the classroom using an air purifier to see the distribution and distribution of Age of Air in the classroom. The method is carried out by building a 3D model, then simulated in ANSYS CFX 2019. The Computational Fluid Dynamics simulations are varied starting from a classroom without an air purifier, 2-unit air purifier with different placements with the flow rate in actual conditions, and 2 purifiers with flow using a calculation of 5 Air Changes per Hour. The measured results are in the form of graphs obtained from coordinate points spread over the class and visuals of Age of Air contours from the global area. The graph shows that the smallest Age of Air value is in the variation of 2 purifiers in actual conditions with geometry B. Meanwhile, the largest Age of Air values ​​are held by variations of zero purifiers and 2 purifiers with a large flow from the calculation of 5 Air Changes per Hour. The highest speed is held by both type 2 purifiers in real conditions at geometry A and B, with geometry A having the largest value at point 2, and geometry B at point 5. The lowest speed at point 1,3,5 is held by 2 purifiers 5 Air Change per hour and at point 2.4 it is held by zero variation of purifier. This proves that circulation occurs by supplying fresh air to the room visually shown at the front door where there are two streams entering and leaving the room.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>