Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Munthe, Jasman Ginting
"ABSTRAK
Pertumbuhan industri perbankan syariah yang cukup tinggi mengalami masalah minimnya sumber daya manusia (SDM), baik secara kuantitas maupun kualitas. Pada tahun 2020 dibutuhkan sekurang-kurangnya 179.646 orang pegawai, terdiri dari 165.274 orang pegawai low syariah quality sebagai tenaga pelaksana, dan 14.372 orang pegawai middle to high syariah quality yang menduduki posisi manajerial dan pimpinan bank. Untuk jangka pendek Skenario Tiga, dimana perbankan syariah
menyerap 50% dari supply SDM Syariah, merupakan skenario yang realistis untuk diterapkan hingga tahun 2018. Jangka panjang, kondisi yang lebih ideal akan bisa dicapai apabila Skenario Satu dapat dilaksanakan, sehingga tercipta keseimbangan demand dan supply dan industri perbankan syariah akan lebih kompetitif dan dapat
berkembang dengan cepat.

Abstract
The high growth of Syariah banking is hampered by the minimal number of human resources both in quality and quantity. By 2020, we need at least 179,646 employees that comprises of 165,274 staff with low Syariah knowledge and a further 14,372 managerial and officers with middle to high Syariah knowledge qualities. For short term, "Scenario Three" - where Syariah banking absorbs 50% from the human
resources supply, is the best available scenario that is more realistic to be implemented until 2018. For the long run, the ideal condition can be achieved if 'Scenario One' can be implemented. When the balance in demand and supply is achieved, the Syariah Banking industry can be more competitive and expand rapidly."
2012
T32185
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dahnila Dahlan
"Penelitian ini dilakukan untuk memperkuat implementasi model sukuk BI, menentukan dan merekomendasikan strategi lelang sukuk serta mengukur dampak moneternya. Pendekatan yang digunakan pada tesis ini adalah gabungan darimetode kualitatif dan kuantitatif. Metodekualitatif dengan analisis aplikasi model Sukuk BI dan metode kuantitatif dengan simulasi statisoutstanding SBSN milik BI pada bulan Agustus 2018dengan dua skema lelang yaitu (i) mekanisme poolingSBSN berdasarkan total outstanding nilaiSBSN milik BI dan (ii) mekanisme pooling SBSN berdasarkan tenorsetiap SBSN milik BI.
Thesis ini menemukan bahwa terdapat kelebihan dan kekurangan dari simulasi terhadap dua skema tersebut.Berdasarkan temuan dan analisis, thesis ini menyimpulkan bahwa penguatan implementasi dapat dilakukan dengan mengkombinasikan kedua strategi lelang untuk mendapatkan hasil yang optimal. Strategi lelang dengan mekanisme pertama memungkinkan untuk dilakukan lelang setiap minggu dan yield curve yang dihasilkan lebih lengkap serta akumulasi nilai kontraksi yang lebih besar. Strategi lelang dengan mekanisme kedua dapat menghemat biaya operasi moneter dikarenakan underlying SBSNditempatkan sesuai tenornya sehingga defisit biaya moneter dapat dihindari dan memungkinkan untuk terjadinya zero cost. Rata-rata nilai kontraksi yang dihasilkan per bulan untuk strategi pertama adalah Rp5,23 triliun deangan akumulasi Rp130,79 triliun. Nilai kontraksi rata-rata per bulan untuk strategi kedua Rp5,86 triliun dengan akumulasi Rp70,38 triliun.

The objectives of the thesis are to strengthen the implementation of sukuk BI, to analyse and determine the ideal auction strategy as well as to measure its monetary impact. The research used triangulation method which is a combination of qualitative and quantitative methods. The qualitative method is proceeded through analysis of Sukuk BI implementation and quantitative method is via static simulations of the outstanding SBSN owned by BI (at the end of August 2018) with two schemes, namely: (i) pooling mechanism based on total outstanding value of SBSN owned by BI and (ii) pooling mechanism based on tenor of SBSN owned by BI.
This thesis concludes that strengthening implementation can be done by combining the two auction strategies to get optimal results. The auction mechanism with the first mechanism allows auction every week and the yield curve is more complete and the contraction value is greater. The auction strategy with the second mechanism can save monetary operations costs because the underlying SBSN is placed according to its tenor so that the monetary cost deficit can be avoided and allows for zero costs. The average contraction value generated per month for the first strategy is IDR 5.23 trillion and accumulated IDR 130.79 trillion. The average contraction value per month for the second strategy is IDR 5.86 trillion with an accumulation of IDR 70.38 trillion.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52226
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrajaya
"Pemberdayaan aset wakaf menjadi hal yang perlu untuk dikembangkan ditengah masih banyaknya tanah wakaf yang sampai dengan saat ini masih belum diberdayakan secara produktif. Minimnya pendanaan untuk mengembangkan aset wakaf menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Nazhir, pengelola aset wakaf, selain kurangnya pengalaman dan rendahnya kompetensi Nazhir dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menghasilkan nilai tambah ekonomi terhadap aset wakaf. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh suatu skema pembiayaan aset wakaf yang tepat melalui sukuk bank syariah sehingga dapat menjadi salah satu sumber pendanaan untuk mengatasi kebutuhan pembiayaan dalam rangka memberdayakan aset wakaf yang tidak produktif serta meningkatkan produktifitas aset wakaf potensial untuk berkembang. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah gabungan dari metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan analisis struktur sukuk ijarah khususnya merancang skema Sukuk Ijarah Bank Syariah berbasis aset wakaf, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan merancang formula kuantitatif dan simulasi dari Nazhir, Investor dan Bank Syariah dalam pelaksanaan Sukuk berbasis aset wakaf. Simulasi dari skema Sukuk ijarah bank syariah mencakup simulasi pembiayaan dan pengembalian investasi terhadap rencana pembiayaan aset wakaf produktif Nazhir. Hasil dari penelitian menghasilkan: (i) usulan skema pembiayaan aset wakaf dengan menggunakan sukuk ijarah bank syariah, (ii) formula Sukuk ijarah bank syariah dapat diaplikasikan (menjadi rujukan) pihak-pihak yang terlibat di dalam skema Sukuk ini, (iii), hasil simulasi menunjukkan kelayakan skema pembiayaan dari sisi keuangan bagi para pihak yang terlibat yaitu Nazhir dan Investor Sukuk. Berdasarkan hasil simulasi dan pembahasan tersebut, penelitian ini merekomendasikan sukuk ijarah sebagai salah satu sumber pembiayaan aeset produktif dalam rangka pemberdayaan tanah wakaf.

Empowerment of waqf assets is a thing that needs to be developed amidst the many waqf lands which until now are still not productively empowered. The lack of funding to develop waqf assets is one of the problems faced by Nazhir, a waqf asset manager, in addition to lack of experience and low Nazhir competence in carrying out activities that can generate economic added value to waqf assets . This research is conducted to obtain an appropriate waqf asset financing scheme through Islamic bank sukuk so that it can become one of the funding sources to overcome financing needs in order to empower unproductive waqf assets and increase asset productivitypotential waqf to develop. The approach taken in this study is a combination of qualitative and quantitative methods. Qualitative methods are carried out by analyzing the structure of the ijarah sukuk in particular designing the waqf asset-based Islamic Bank Sukuk Ijarah scheme, while the quantitative analysis is carried out by designing quantitative formulas and simulations from Nazhir, Investors and Islamic Banks in implementing waqf asset-based Sukuk. The simulation of the Islamic Bank Sukuk Ijarah scheme includes a simulation of financing and return on investment to Nazhir's productive waqf asset. The results of the study resulted in: (i) the proposed scheme of financing waqf assets using Islamic Bank Ijarah Sukuk, (ii) the Islamic Bank Sukuk Ijarah formula can be applied (as a reference) to the parties involved in this Sukuk scheme, (iii), results simulation shows the feasibility of the schemefinancial financing for the parties involved, Nazhir and Sukuk Investors. Based on the results of the simulation and discussion, this study recommends sukuk ijarah as a productive source of financing in order to empower waqf land .
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Zetira
"Dampak pandemi Covid-19 di pasar saham menyebabkan pergerakan indeks JII dan LQ45 sangat fluktuatif, sehingga mempengaruhi return dan risiko portofolio saham syariah dan konvensional. Penelitian ini menganalisis volatilitas portofolio JII dan LQ45, membandingkan kinerja kedua portofolio, dan merekomendasikan portofolio dengan keuntungan optimal. Penelitian dilakukan pada periode Maret 2020-2021 dengan metode kuantitatif risk adjusted return, serta uji signifikansi dengan uji Mann-Whitney. Hasil pengolahan data dan analisis adalah return, volatilitas, indeks Sharpe, Treynor, Jensen, dan Sortino, portofolio JII lebih baik dibanding portofolio LQ45, dengan selisih masing-masing 0,004%, 0,034%, 4,866%, 1,111%, 0,203% dan 0,756%. Artinya, portofolio JII lebih menguntungkan untuk berinvestasi di masa pandemi karena sektor yang terdapat dalam portofolio JII lebih tahan terhadap ketidakpastian ekonomi, terutama sektor pertambangan yang kinerjanya meningkat signifikan. Sementara indeks Roy menunjukkan portofolio JII lebih buruk dibanding portofolio LQ45 dengan selisih -0,032% karena portfolio JII tidak mampu memaksimalkan keuntungan dengan asumsi MAR 0%. Hasil uji signifikansi adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada return, Sharpe, Treynor, dan Jensen antara kedua portofolio, dengan nilai z masing-masing -0,310, -1,560, -1,227, dan -1,214. Artinya, pandemi tidak berpengaruh pada return dan kinerja karena saham syariah yang terdaftar di indeks JII beririsan dengan saham di LQ45. Namun, terdapat perbedaan yang signifikan pada volatilitas, Sortino, dan Roy antara kedua portofolio, dengan nilai z -4,103, 19,730, dan 19,730. Artinya, volatilitas portofolio JII lebih tinggi karena terjadi peningkatan return portofolio JII. Indeks Sortino menunjukkan kinerja portofolio JII lebih baik karena mampu menekan kerugian saat risiko kerugian sangat tinggi. Indeks Roy menunjukkan kinerja portofolio JII lebih buruk karena portofolio JII tidak terdapat empat saham bank terbesar di Indonesia yang memiliki kapitalisasi pasar sangat besar, likuiditas sangat tinggi, dan secara fundamental sangat baik sehingga dapat bangkit lebih cepat di masa pemulihan ekonomi. Penelitian ini merekomendasikan portofolio JII kepada investor syariah, khususnya di masa krisis, karena kinerjanya yang baik.

The emergence of Covid-19 pandemic has led to an increased volatility of JII and LQ45 indices, therefore affecting the performance of Islamic and conventional stock portfolios, especially returns and risks. This study attempts to analyze the volatility of JII and LQ45 portfolios, to compare the performances of the two portfolios, and to recommend portfolio with the optimal return. The period of analysis is from March 2020 to March 2021 with quantitative methods, which are risk adjusted return and the significance test using the Mann-Whitney test. Data processing and analysis find that the return, risk, and Sharpe, Treynor, Jensen, and Sortino indices of JII portfolio are better than LQ45 portfolio, with the differences of 0.004%, 0.034%, 4.866%, 1.111%, 0.203%, and 0.756%, meaning that JII portfolio is more profitable because JII sectors are more resilient during economic uncertainty, especially mining sector whose performance increases significantly. However, Roy index shows that JII portfolio is worse than LQ45 portfolio with the difference of -0.032% because JII portfolio is unable to make a positive profit above 0%. Further, the significance test shows that there is no significant difference between returns of JII and LQ45, and among Sharpe, Treynor, and Jensen indices of both portfolios, with z values of -0.310, -1.560, -1.227, dan -1.214. This means that pandemic has no effect on returns and performance because Islamic stocks listed in the JII index coincide with stocks in LQ45. However, there are significant differences in JII and LQ45 portfolio risk, also shown in Sortino and Roy indices with z value of -4.103, 19.730, and 19.730. This means that the volatility of the JII portfolio is higher due to an increase in the return of the JII portfolio. Sortino index shows JII portfolio performance is significantly better because it has the ability to suppress losses when the risk of loss is very high. Roy index shows that JII portfolio performance is worse because JII portfolio does not contain the four largest bank stocks in Indonesia which have very large market capitalization, very high liquidity, and very good fundamentals so that they can rise faster during the economic recovery period. This study recommends JII portfolio to Islamic investors, especially during crisis due to robust portfolio performance.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library