Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdusy Syarif
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai jaringan ad hoc, khususnya ad hoc hybrid. Pada Mobile Ad hoc NETwork (MANET), node yang dilengkapi dengan peralatan wireless memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengorganisasi secara mandiri, walaupun tanpa kehadiran suatu infrastruktur jaringan. Jaringan ad hoc hybrid memungkinkan beberapa node yang bergerak bebas (mobile) membangun komunikasi yang seketika (instant) dan terbebas dari ketergantungan pada infrastruktur dapat mengakses ke Local Area Network (LAN) atau ke Internet. Fungsi dari jaringan ad hoc sangat tergantung pada routing protocol yang menentukan jalur atau rote diantara node. Ad hoc On-demand Distance Vector (AODV) adalah salah satu routing protocol pada jaringan ad hoc yang bersifat reactive. Protokol ini adalah salah satu protokol yang paling banyak diteliti dan digunakan. Pada tesis ini dilakukan pengkajian protokol AODV dengan membangun suatu testbed menggunakan Personal Computer, beberapa Laptop (sistem operasi Linux Red Hat 9.0 dan Fedora Core 2), serta Personal Digital Assitant (PDA) atau PocketPC Hewlett Packard iPAQ seri 5550 yang telah diinstal Linux Familiar vO.7.2 Opiel.2. Penulis juga membuat package yang lengkap dengan cara cross compilation untuk PDA iPAQ. Hasil yang didapat dalam menganalisa protokol AODV dengan menggunakan Network Simulator NS-2 didapatkan packet delivery ratio 99,89%, end-to-end delay sebesar 0,14 detik dari routing overhead sebesar 1.756,61 byte per detik. Kemudian hasil pengukuran simulasi dibandingkan dengan hasil pengukuran testbed. Dari hasil pengukuran testbed didapatkan packer delivery ratio adalah sebesar 99,57%, end-to-end delay sebesar 1,004 detik dan routing overhead sebesar 1.360,36 byte per detik.
This work reviews the ad hoc network, punctually the hybrid ad hoc. In Mobile Ad hoc NETwork (MANET), nodes are equipped with wireless device, which provides self-manage and self-organize capability, even when there is no infrastructure network present. Ad hoc hybrid network, which enables mobile nodes to form instant communication without depending on infrastructure network, can communicate with the other through LAN or Internet. The function of ad hoc network is very much depending on the routing protocol that determines a path between nodes in network. Ad hoc On-demand Distance Vectore (AODV) is a kind of a reactive routing protocol for ad hoc network. This protocol is the most popular and must widely used routing protocol in research and deployment. In this thesis we review and implement AODV routing protocol in a testbed consisting of some PCs, laptops (using Linux Red Hat 9.0 and Fedora Core 2), and PDA?s Hewlett Packard iPAQ 5550 series (using Linux Familiar vO.7.2 with Opie 1.2). We particularly focus on the AODV-UU routing protocol. We provide packages (by cross compile) AODV for PocketPC (PDA), and evaluate the packet delivery ratio, end-to-end delay, and routing overhead of different topologies using ns-2 as a simulation tool. The result shows 99.89% packet delivery ratio, 0.14 s end-to-end delay and 1,756.61 bytes per second routing overhead. And testbed result 99.57% packet delivery ratio, 1.004 s end-to-end delay and 1.360,36 bytes per second for routing overhead.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizaldi William Putra
Abstrak :
Automatic passenger seat manifest merupakan sebuah aplikasi sistem yang akan mencatat secara otomatis data posisi penumpang yang berada dipesawat. Dengan aplikasi ini penumpang dapat bertukar tempat duduk, namun pihak perusahaan penerbangan tetap memiliki data posisi atau perubahan posisi tempat duduk dari seluruh penumpang yang berada dalam sebuah pesawat. Pada tesis ini dilakukan perancangan sistem Automatic Passenger Seat Manifest. Cara kelja sistem adalah pada saat kamera menangkap gambar dihadapannya yang berisi kode bar, sistem akan menangkap atau membuat file gambar yang ditangkap oleh kamera, kemudian gambar akan di baca arti kode bar yang berada didalamnya, disimpan dalam tile ren dan dikirim ke komputer lain yang diinginkan. Perangkat lunak yang digunakan dalam membangun sistem adalah Windows XP SP2, Visual Basic 2005, dan qsBarCode Code39. Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan perangkat keras yang berfungsi sebagai demultiplexer. Pada dunia penerbangan, usaha untuk menghindari atau mengurangi faktor-faktor yang dapat menimbulkan kecelakaan teiah banyak dilakukan. Apabila terjadi kecelakaan, telah tersedia berbagai teknologi untuk mencari tahu penyebab terjadinya kecelakaan. Dan hasil pengujian sistem automatic passenger seat manifest ini bekerja dengan baik dan dapat membantu mempercepat pencarian atau pendataan secara akurat para korban suatu kecelakaan penerbangan. Dengan demikian ada lebih banyak waktu untuk mencari sumber penyebab kecelakaan itu sendiri. Pada sistem yang diuji pengumpulan gambar memakan waktu 2.207 ms, konversi gambar dalam bentuk file bmp menjadi suatu kode bar memakan waktu 502 ms, sedangkan proses pencatatan file memakan waktu 978 ms.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Fajar Yurmama Supiyanti
Abstrak :
Tugas tesis ini membahas tentang pengembangan internet untuk mendukung kerjasama berbagai komputer yang tidak menjadikan faktor waktu dan jarak sebagai faktor yang dominan lagi. Beragam aplikasi Internet telah dikembangkan, salah satu pengembangan aplikasi intemet yang menjadi perhatian dewasa ini adalah software kolaborasi yang asynchronous dan synchronous. Salah satu software kolaborasi berbasis Computer Supported Collaborative Work (CSCW) yang akan dibahas dalam tugas tesis ini adalah Passenger. A Tool for Practical Training And Computer Supported colaborative Software Engineering (Passenger) adalah alat bantu yang berupa software aplikasi dan awalnya dikembangkan untuk mempermudah proses pengajaran jarak jauh yang terdistribusi secara on-line, sehingga setiap pengguna dapat melakukan kolaborasi untuk menyelesaikan proyek sebagai bagian dari tim walaupun berpisah jarak dan waktu yang berbeda. Passenger pertama kali dikembangkan oleh University of Duisburg-Essen Jerman, dan dikembangkan dengan Universitas Indonesia dalam kerangka kerjasama penelitian. Pemodelan sistem pada Passenger telah menggunakan standarisasi pemodelan 9 diagram Unified Modeling Language (UML). Namun perlu dilakukan perbaikan dalam tampilan GUI Passenger-Client yang ada sekarang ini dengan memberikan animasi memantul pada tampilan awal sehingga tampilan aplikasi Passenger-Client menjadi lebih hidup dan ditambahkan komponen baru yang bernama Change Graph. Komponen ini memperlihatkan grafik perubahan dari penambahan maupun pengurangan notasi UML yang sedang dikerjakan oleh setiap pengguna pada file history local pada setiap pengguna. Hal ini dapat dilakukan karena Change Graph menyimpan setiap catatan penambahan dan pengurangan notasi UML pada bidang kerja yang sedang dikerjakan, dan dilakukan modifikasi tampilan program agar lebih menarik Serta dilakukan evaluasi kinerja pengiriman dan penerimaan paket data pada aplikasi Passenger-UML yang baru.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16930
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnawaty
Abstrak :
Aplikasi berbasis web yang bersifat dinamis belakangan ini banyak dibangun dengan menggunakan teknologi Asynchronous JavaScript and XML (AJAX). AJAX merupakan gabungan dari beberapa teknologi terpisah yang dengan perannya masing-masing bersama-sama membangun sebuah aplikasi web. Tujuan pemanfaatan AJAX adalah untuk membuat suatu halaman web yang lebih responsif melalui pertukaran data sekecil mungkin dengan server sehingga meningkatkan interaktivitas, kecepatan, dan usability suatu aplikasi web. Dalam tesis ini digunakan Ruby on Rails yang merupakan salah satu framework aplikasi web berbasis Ruby yang berorientasi obyek. Ruby on Rails bekerja berdasarkan arsitektur Model-View-Controller (MVC) yang menghasilkan aplikasi yang mudah untuk dikembangkan baik dalam fase desain maupun fase implementasi. Penggabungan AJAX dan Ruby on Rails diharapkan mampu menampilkan suatu aplikasi web yang menarik dalam studi kasus pembuatan portal dosen UI. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan software Web Response Tester terhadap waktu akses aplikasi dengan metode AJAX.
During the last two years, dynamic web-based applications are developed using Asynchronous JavaScript and XML (AJAX). AJAX is a combination of some technologies to functions as an enable to develop a website. The purpose of AJAX usage is to build a more responsive web page through a minimum data exchange within server in order to improve the interactivity, speed, and usability of the web application. In this thesis is Ruby on Rails is one of the web application frameworks which is developed using an object-oriented method. Ruby on Rails is based on the Model-View-Controller (MVC) architecture which results in a more easy to build application to be developed in both design phase or implementation phase. The fusion of both AJAX and Ruby on Rails is in this work expected to generate and produce an attractive web application, in the case study of the implementation of UI lecturer s portal. Based on the testing of access speed, the UI lecturers portal application by using AJAX method achieve a better performance in both interactivity and responsiveness rather than the conventional. The average time per response for 20 concurrent request using AJAX is 0.0516 secs for the main menu page whereas the conventional method is 0.2008 secs. In goal, testing by 10 users show that method AJAX is better compared to the conventional method in term of user friendliness, easier to be used, more responsive, more informative and faster than conventional method with average s score of performance is 3.3 for method AJAX and 2.637 for conventional method.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Rachman
Abstrak :
Congestion sering terjadi pada sebuah jaringan yang menyebabkan beberapa gangguan, seperti packet loss dan delay. Congestion di jaringan nirkabel sensor bawah air dapat disebabkan oleh jarak antar node dan tingkat kedalaman posisi node. Pada tesis ini dilakukan evaluasi efek congestion window terhadap variasi kedalaman, data rate dan jumlah node sensor yang diterapkan di lingkungan jaringan nirkabel sensor bawah air. Penelitian dilakukan dengan melakukan simulasi menggunakan aplikasi Network Simulator (NS-3), NetAnim dan Gnuplot. Simulasi dilakukan dengan melakukan eksperimen dengan variasi parameter data rate, luas area dan jumlah paket. Simulasi tingkat kedalaman posisi node dari 10–100 meter terlihat bahwa throughput yang dihasilkan mencapai maksimum terjadi pada congestion window 120 Bytes sebesar 50,3467 bps. Data rate yang berkisar dari 80 – 120 bps menunjukkan bahwa throughput mencapai nilai maksimal 67,84 bps. Semakin banyak node yang digunakan maka throughput yang dihasilkan akan semakin kecil. Dari percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa throughput mencapai nilai maksimal ketika node berjumlah 10 dan 15 node. ...... Congestion often occurs on a network that causes some disorders, such as packet loss and delay. Congestion in underwater sensor networks may be caused by the distance between nodes and the node depth level position. This thesis evaluated the effect of congestion window to depth variations in underwater wireless sensor network environment. Research carried out by building a simulation using Network Simulator application (NS-3), NetAnim and Gnuplot. The simulation experiment was done by variying the parameters of data rate, size of area and number of packets. Simulation with depth variation of node position 10-100 meters show that the throughput reaches a maximum value occurs in congestion window 120 Bytes of 50.3467 bps. Data rate ranges from 80-120 bps show that the throughput reaches a maximum value of 67.84 bps. The greater nodes are used in the simulation, the throughput will be worse. From the experiments was conducted show that the throughput reaches the maximum value when the node numbered of 10 and 15 nodes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revient Noor Ode
Abstrak :
Traffic is a major problem in large cities which requires wireless infrastructure that controls traffic density. Vehiculer Ad-hoc Network (VANET) which becomes communication among vehicles can solve the main problem of traffic congestion. VANET requires dynamic routing protocols such as AODV routing protocol and its extensions such as AODV-UU. Manhattan map is used in this simulation because it represents the condition of a big city. VANET network simulation with AODV routing protocol uses network simulator 2 (NS2) with the scenario of traffic density addition. We simulate routing protocol is AODV, AODV-UU, and AODV with malicious node attacks on Manhattan mobility model. The simulation results show that VANET is more effective and efficient using AODV-UU than other routing protocol, because AODV-UU routing protocol has fast computation in transferring data. The results of VANET simulation experiments with AODV-UU routing protocol generated average delay of 16.56 ms, average packetloss of 0.228%, and average throughput of 159.64 ms. In the VANET network simulation using AODV routing protocol with malicious nodes attack mode, packetloss values generated in very large values from 30% to 50%. This results shows that a malicious hacker attacks on VANET network using AODV routing protocol will decrease the Quality of Service (QoS) performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44309
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini
Abstrak :
CSCW (Computer Supported Cooperative Work) dan teknologi groupware mengizinkan individu-individu untuk berinteraksi satu sama lain yang terletak pada tempat yang sama maupun berbeda dengan menggunakan komputer (jaringan) melalui media suara, data dan gambar (video) yang dilakukan secara sinkron maupun asinkron. Cara ini dapat diimplementasikan untuk mendukung Cooperative learning dan working dalam bentuk komunikasi, sharing informasi dan diskusi antar pengajar/dosen dan pelajar/mahasiswa. CSCW merupakan sebuah bentuk yang menggabungkan pemahaman bagaimana crang bekerjasama dalam grup menggunakan teknologi computer networking dalam kesatuan hardware, software, service dan teknik. Groupware adalah merupakan perancangan teknologi untuk memfasilitasi kerjasama grup. Untuk mengimplementasikan CSCW dan teknologi groupware membutuhkan kebutuhan secara teknis dan non teknis guna mendukung kerja bersama tersebut, adapun kebutuhan secara teknis dipertimbangkan sebagai kebutuhan teknis untuk implementasi, sedangkan non teknis dipertimbangkan seperti faktor dan afek dari luar yang mempengaruhinya implementasi CSCW dan teknologi groupware itu sendiri. Bentuk groupware secara sinkron yang mendukung sebuah coferecing dipilih dalam project ini guna mendukung Cooperative learning an working dengan 3 aspek aplikasinya yaitu untuk comnntnicatton, sharing information, dan decission support. Teknologi groupware tersebut adalah Openmeeting yaitu sebuah open source software yang mendukung conferencing system. Melalui pengkajian yang mendalam pada too! ini, penulis menyimpulkan satu kelemahan Openmeeting dimana pengiriman informasi melalui email bersifat asinkron sehingga tidak diterima oleh user secara cepat. Untuk itu dikemukakan alternatif penyelesaian berupa tambahan service yaitu SMS Gateway dengan menggunakan Gammu. Perancangan dan implementasi Openmecting di tinjau dari 4 hal yaitu aspek aplikasi yang ingin diwujudkan. kebutuhan secara teknis, lapisan (layer) aplikasi dan korelasi groupware yang digunakan terhadap CSCW dan teknologi groupware. Evaluasi implementasi Openmecting dikaji menggunakan 3 penilaian yaitu evaluasi fitur, penggunaan dan manfaat yang diberikan pada 10 user. Dari hasil evaluasi untuk penilaian secara fitur mendapatkan angka rata-Tara 4. penilaian terhadap penggunaan mendapatkan angka rata-ram 4, dan penilaian terhadap manfaat mendapat angka rata-rata 4,35. Angka-angkat tersebut menunjukkan bahwa implementasi Openmeeting memberikan hal positif dari segi fiturnya, penggunaannya dan manfaatnya.
The CSCW (Computer Supported Cooperative Work) and groupware technology allows people to interact each other through voice, data and video links in real time (as synchronously). Synchronous groupware brings together user which are geographically distributed or located at the same place via a network. This can be implemented for cooperative learning and working which can be used for communication, share information and decision support between lecturer and student. Generally CSCW is a generic term which combines the understanding of how people work in groups using the enabling technologies of computer networking and associated hardware, software, services and techniques. Groupware is a technology designed to facilitate the work of groups. The implementation of CSCW and groupware technology involves some technical and non-technical requirements to support the collaboration. Technical requirements consider the technical the implementation, whereas the non technical methods consider sonic external factors and impacts. Both of them influence the development of CSCW and groupware technology itself. In this project, a synchronous groupware technology which support Conferencing has been chosen to support Cooperative learning and working by three application aspects, which are communication, sharing information and decision support. Groupware technology used in this thesis is Openmeeting, an opensource software which support conferencing system Through depth evaluation on Openmeeting, it can be summarize that one weakness of this tool is the asynchronous information delivery through email. In order received to user. in this work an additional service using SM'.'IS Gateway used on Gammu has been added. Considerable study on this tool, the writer has been acquired the weakness until constitute the writer to do the improvement in order to give the alternative solution about it. Additional service which the writer have done, that is SMS Gateway using Gammu. Design and Openmeeting implementation considered from 4 aspects, those are the desirable application. technical requirement, layer application and groupware correlation used in CSCW and groupware technology. The evaluations of Openmeeting implementation has been studied using 3 assessment, which are features evaluation, utilizate evaluation and benefit evaluation by l4 users. The evaluation result show an average values 4 for features evaluation, the average value:, 4 for utilization evaluation and the average values 4,35 for benefit evaluation. These value shows that openmecting implementation give positive effect to this project Front the features utilizing and useful aspects.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24418
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yansen Darmaputra
Abstrak :
Skripsi ini akan membahas mengenai perbandingan duo buah prorokol single-rate multicast, yaitu Active Error Recovery/Nominee Congestion Avoidance (AER/NCA) dan Pragmatic General Mullicost Congestion Control (PGMCC). Keduanya menggunakan penerima terburuk untuk merepresentasikan group multicast. Untuk menghindari Iedakan feedback, maka digunakan mekanisme feedback yang berbasis negative acknowledment (NACK). Untuk meningkatkan skalabilitas protokol, digunakan pula supresi dan agregasi feedback dengan bantuan peralatan jaringan. PGMCC diterapkan pada jaringan pasif, sedangkan AER/NCA diterapkan puda jaringan aktif. Jaringan aktif adalah jaringan yang dapat melakukan komputasi. Untuk menerapkan jaringan aktif. AER/NCA menggunakan designated server yang diletakkan pada router sehingga router memiliki kemampuan pemrograman. Node dimana terlerak router yang dilengkapi dengan designated server disebut sebagai node aktif. Hasil stimulasi menunjukkan bahwa AER/NCA dan PGMCC keduanya bersifat TCP-friendly. Pada jaringan dengan tingkat kehilangan paket yang rendah, unjuk kerja PGMCC lebih baik dibandingkan AER/NCA. Namun, pada jaringan tingkat kehilangan paket yang tinggi, unjuk kerja AER/NCA Iebih baik dari PGMCC dan TCP. Fenomena ini disebabkan perbedaan antara perbedaan antara jaringan aktif dan jaringan pasif. Pada saat diterapkan pada jaringan yang memiliki uncorrelated losses, maka bergabungnya penerima baru di tengah-tengah sesi tidak mempengaruhi pengiriman paket pada PGMCC. Pada AER/NCA, hal ini akan menyebabkan pengiriman paket terganggu karena AER/NCA akan melakukan proses inisialisasi untuk penerima yang baru bergabung. Dari unjuk kerja kedua protokol, jaringan aktif melakukan banyak komputasi sehingga menyebabkan laju transmisi paket menjadi Iebih lambat. Namun, komponen aktif sangat membantu pada saat pemulihan kehilangan paket. Oleh sebab itu, komponen aktif sebaiknya diletakkan pada saluran yang banyak mengalami kehilangan paket dan tidak diletakkan pada jaringan backbone. Kombinasi antara jaringan pasif dengan jaringan aktif yang disebur jaringan hibrid akan menggabungkan keunggulan masing-masing jaringan sehingga akun didapat kinerja jaringan yang lebih baik.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syafar AZ
Abstrak :
Komputasi grid berkembang dengan pesar, hal ini dibuktikan dengan dibuatnya bermacam perangkat lunak yang berbentuk toolkit (jrameworlq. Komputasi grid memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan telmalogi komunikasi dura yang ada sekarang, antara lain adalah kemampuan sharing terhadap sumber daya yang beragam dan kemampuan independensi mesin serta independensi bahasa pemrograman, oleh sebab ilu komputasi grid diperkirakan akan menjadi standar baru dalam dunia infrastruktur informasi dimasa depan. Permasalahan yang ada pada komputasi grid adalah lcarena komputasi grid merupakan kombinasi dari berbagai macam teknologi seperti TCP/IP untuk jaringan, Java untuk bahasa pemrograman, XML unluk pengiriman dara dan berbagai API untuk interface-nya. Terlebih lagi jika menggunakan toolkit unluk kompuiasi grid yang lerdiri dari lebih banyak komponen yang terlibat seperti sekuriti dan Iain sebagainya. Sehingga diperlukan pemahaman dasar terhadap lelmoiogi lain tersebur. Pada skripsi dibuat sebuah aplikasi kompurasi grid dengan menggunakan tool yang mudah digunakan yaitu java SDK Apache Tomcat dan Apache Axis, namun memenuhi standarisasi minimum dari komputasi grid Apiikasi lcompurasi grid ini bertujuan mengakses sebuah layanan pada penyedia (server) dan mensimulasikannya terhadap berbagai kondisi hubungan antara client-server. Selain ilu dibuktikan pula bahwa komputasi grid bersifat platform independence dengan menjalankan pada operating system berbeda.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Delli Reza
Abstrak :
Pada skripsi ini dijelaskan mengenai dasar teori Iayanan web yang berperan penting dalam komputasi Grid dan dasar teori komputasi Grid Layanan web adalah suatu sistem perangkat lunak yang didisain untuk mendukung interaksi antara mesin ke mesin pada suatu jaringan. Komputasi Grid adalah infrastrulctur perangkat keras dan lunak yang menyediakan kehandalan, konsistensi, pervasive, dan akses pada kemampuan komputasi yang tinggi. Pada skripsi ini telah dilakukan proses instalasi Globus roollcil sebagai perangkat untuk mengimplementasikan sistem komputasi Grid pengujian Globus roolkit dan evaluasi kinerja Globus toolkit. Komputasi Grid yang diimplementasikan dengan Globus Ioolkit memungkinkan sumber daya tiap mesin pada suatu jaringan Grid teralokasi menjadi sumber daya berskala besar yang dapat Cliakses dengan bebas oleh pengguna yang mempunyai otoritas. Pada skripsi ini dibahas pemanfaatan Globus toolkil dalam mevsmjudkan suatu jaringan dengan kemampuan sharing sumber daya berskala besar.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>