Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tika Dinda Istikomah
"Pembengkakan payudara menjadi salah satu manifestasi klinis ibu postpartum yang sering muncul. Di Indonesia rata-rata 5% ibu postpartum mengalami masalah ini. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada Ibu R (20 tahun) status paritas P1A0, postpartum hari ke-9 dengan masalah pembengkakan payudara. Intervensi yang dilakukan yaitu pemberian kompres kol sehari 2 kali selama 4 hari. Hasil observasi didapatkan adanya penurunan nyeri dari skala VAS 8 menjadi skala VAS 1 dan perubahan kondisi payudara dengan menggunakan instrumen Six Poin Engorgement Self-rated (SPES), dari skala 5 menjadi skala 1. Berdasarkan hasil penelitian ini, kol (Brassica oleracea var capitata) memiliki efektivitas untuk mengatasi masalah pembengkakan payudara. Selain kol terdapat berbagai cara yang dapat digunakan, dari hasil penelitian ini diharapkan akan muncul penelitian lain yang lebih bervariasi. Kata kunci: Bendungan ASI, kompres kol, pembengkakan payudara.

Breast engorgement is one of the most common clinical manifestations of postpartum mothers. In Indonesia, an average of 5% of postpartum mothers experience this problem. This study was conducted to analyze nursing care in NY. R (20 years) with P1A0, 9th day postpartum with breastfeeding problems. The intervention was giving cabbage compresses 2 times a day for 4 days. The results of observations showed a decrease in pain from the VAS 8 scale to the VAS 1 scale and changes in breast condition using the Six Points Engorgement Self-rated (SPES) instrument, from a scale of 5 to a scale of 1. Based on the results of this study, cabbage (Brassica oleracea var capitata) has effectiveness in overcoming the problem of breast milk accumulation. Apart from cabbage, various ways can be used. From the results of this study, it is hoped that other, more varied studies will emerge. Keywords: Breast engorgement, breast milk, cabbage leaf."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Qorin Ratal
"Abstrak Berbahasa Indonesia/Berbahasa Lain (Selain Bahasa Inggris): Beberapa bayi diberikan pengganti ASI yang sebenarnya tidak baik untuk bayi. Makanan terbaik untuk bayi adalah ASI karena mengandung pelengkap yang dibutuhkan bayi. Masalah bagi ibu menyusui setelah melahirkan salah satunya ialah tidak ada produksi ASI atau hambatan dalam pengeluaran ASI. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan, kurangnya dukungan dari keluarga, atau sangat sibuk melakukan intervensi untuk memfasilitasi pemberian ASI. Back rolling massage merupakan pijatan pada tulang punggung ibu menyusui yang membantu meningkatkan produksi dan kelancaran pengeluaran ASI. Pengetahuan penting untuk melakukan pemijatan back rolling massage karena pemijatan tidak hanya secara fisiologis, tetapi perlu tempat yang tepat untuk melakukan pemijatan agar dapat meningkatkan pengeluaran ASI. Selain itu, dukungan keluarga juga penting untuk melakukan back rolling massage karena membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan pijat tersebut. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu postpartum yang dikelola dengan masalah keperawatan menyusui tidak efektif, gangguan pola tidur dan ketidaknyamanan pascapartum dengan penerapan back rolling massage. Karya ini menggunakan metode case study pada salah satu pasien di wilayah Puskesmas Pancoran Mas. Karya tulis ini dapat juga memotivasi petugas kesehatan untuk membantu ibu postpartum dengan masalah keperawatan yang sama dan menambahkan back rolling massage dalam intervensi di area postpartum. Hasil karya ilmiah ini mengungkapkan bahwa pasien kelolaan yang dilakukan back rolling massage selama 8 hari, ASI dapat keluar, bayi tidak rewel lagi saat menyusu, pola tidur ibu dapat nyenyak dan tidak merasakan ketidaknyamanan pascapartum lagi.

Some babies are given a breast milk substitute which is actually not good for the baby. The best food for babies is breast milk because it contains the supplements that babies need. One of the problems for breastfeeding mothers after giving birth is that there is no milk production or obstacles in expressing breast milk. This occurs due to lack of knowledge, lack of support from family, or too busy to intervene to facilitate breastfeeding. Back rolling massage is a massage on the spine of nursing mothers that helps increase the production and smooth flow of breast milk. Knowledge is important to do back rolling massage because massage is not only physiological, but it needs the right place to do massage in order to increase milk production. In addition, family support is also important to do back rolling massage because it requires the help of others in doing the massage. The purpose of this scientific work is to analyze nursing care for postpartum mothers who are managed with ineffective breastfeeding nursing problems, sleep pattern disturbances and postpartum discomfort with the application of back rolling massage. This work uses a case study method on a patient in the Pancoran Mas Health Center area. This paper can also motivate health workers to help postpartum mothers with the same nursing problems and add back rolling massage in interventions in the postpartum area. The results of this scientific work revealed that the patients under management were given back rolling massage for 8 days, breast milk could come out, the baby was no longer fussy while breastfeeding, the mother's sleep pattern was restful and she did not feel postpartum discomfort anymore."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Selma Herliani
"Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai angka 2.832.755 kasus dengan pertambahan sebanyak 51.952 kasus per 17 Juli 2021. Dengan 4,9% merupakan ibu hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19. Pada masa pandemik Covid-19 pada ibu hamil terdapat masalah maternal diantaranya adalah kejadian Intrauterine Fetal Death sebanyak 17% kasus. Intrauterine Fetal Death merupakan kematian janin dalam Rahim pada usia janin lebih dari 20 minggu. Kematian janin ini dapat mempengaruhi kondisi psikologis dari seorang ibu untuk menghadapi fase berduka dan kehilangan anak yang masih dalam kandungannya. Pada studi ini menggunakan kasus tunggal dari seorang ibu berusia 27 tahun yang terkonfirmasi positif Covid19 dengan G2P1A0 dengan usia kandungan 31 minggu 5 hari yang datang kerumah sakit dengan berbagai keluhan. Studi ini merupakan case study yang menggunakan metode observasi, wawancara, dan mengisi kuesioner. Kesimpulan akhir pada Case Study ini merupakan gambaran proses psikologis kehilangan oleh ibu post partum dengan covid-19 yang mengalami Intrauterine Fetal Death.

The number of positive confirmed cases of Covid-19 reached 2,832,755 cases with an increase of 51,952 cases as of July 17, 2021. With 4.9% of pregnant women who were confirmed positive for Covid-19. During the Covid-19 pandemic, pregnant women had maternal problems, including the incidence of Intrauterine Fetal Death in 17% of cases. Intrauterine Fetal Death is the death of the fetus in the womb at the age of the fetus more than 20 weeks. This fetal death can affect the psychological condition of a mother to face the grieving phase and the loss of a child still in her womb. This study uses a single case of a 27-year-old mother who was confirmed positive for Covid19 with G2P1A0 with a gestational age of 31 weeks 5 days who came to the hospital with various complaints. This study is a case study using observation, interviews, and filling out questionnaires. The final conclusion in this case study is a description of the psychological process of loss by postpartum mothers with covid-19 who experienced Intrauterine Fetal Death. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Moulina
"Selama masa kehamilan tubuh wanita hamil mengalami perubahan fisiologis untuk mendukung dan memelihara janin, mempersiapkan persalinan dan menyusui. Perubahan fisiologis yang nyata terjadi pada wanita hamil yaitu relaksasi sendi panggul akibat peningkatan hormon relaksin dan ukuran uterus yang semakin besar sehingga membuat perubahan pada pusat gravitasi tubuh. Hal ini yang menyebabkan nyeri punggung bawah pada wanita hamil. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar wanita hamil pada trimester III mengeluhkan nyeri punggung bawah. Hal ini yang memunculkan masalah keperawatan nyeri akut pada punggung bawah. Apabila nyeri punggung bawah saat hamil tidak diberikan intervensi dengan baik nyeri yang dirasakan dapat berlanjut sampai bayi lahir. Intervensi yang digunakan untuk mengontrol nyeri punggung bawah pada wanita hamil yaitu dengan penerapan back-stretch exercise secara rutin. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada wanita hamil trimester III yang mengalami nyeri punggung bawah dengan penerapan back-stretch exercise. Karya ini menggunakan metode case study pada salah satu pasien Puskesmas Kecamatan Ciracas. Hasil evaluasi dari penerapan back-stretch exercise secara rutin adalah menurunnya skala nyeri punggung bawah yaitu dari skala sedang menjadi skala ringan. Oleh karena itu, karya tulis ini menganjurkan pemberian intervensi back-stretch exercise pada wanita hamil yang mengalami nyeri punggung bawah.

During pregnancy, the body of a pregnant woman undergoes physiological changes to support and nurture the fetus, prepare for childbirth, and breast-feeding. Significant physiological changes that occur in pregnant women are relaxation of the hip joints due to an increase in the hormone relaxin and the size of the uterus which getting bigger so that it makes changes in the body's centre of gravity. This is what causes low back pain in pregnant women. Based on the results of the research, most pregnant women in the third trimester complained about low back pain. This causes a nursing problem of acute pain in the lower back. If low back pain during pregnancy is not given a good intervention, the pain can continue until the baby is born. The intervention that was used to control low back pain in pregnant women was the application of back-stretch exercise on a regular basis. This paper aims to analyze the nursing care in third trimester pregnant women who experienced low back pain with the application of back-stretch exercise. This study used a case study method on a patient at the Ciracas district health center (Puskesmas Kecamatan Ciracas). The evaluation of the back-stretch exercise implementation on a regular basis showed that there was a decrease in the scale of low back pain, from a moderate scale to a mild scale. Therefore, this paper recommends providing back-stretch exercise interventions to pregnant women who have experienced low back pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library