Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sondakh, Merry Natalia
Abstrak :
Fenomena kepemilikan ponsel pintar di kalangan remaja mengalami kenaikan yang cukup signifikan setiap tahunnya. Penggunaan ponsel pintar sebelum tidur di malam hari dapat mengurangi kemampuan remaja untuk tertidur lelap sepanjang malam. Berkurangnya jam tidur secara terus menerus tidak hanya berdampak bagi kesehatan remaja, melainkan juga dapat mengganggu fungsi kognitif dan mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan intensitas penggunaan ponsel pintar dan kualitas tidur pada remaja sekolah menengah atas SMA. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel remaja SMA dipilih menggunakan teknik cluster sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 106 orang, yang berasal dari dua sekolah menengah atas negeri yang berada di Jakarta Timur. Instrumen yang digunakan adalah Smartphone Addiction Scale-Short Version untuk intensitas penggunaan ponsel pintar dan Pittsburgh Sleep Quality Index untuk kualitas tidur. Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara intensitas penggunaan ponsel pintar dengan kualitas tidur p=0,001; =5 . Oleh karena itu, peneliti berharap orang tua dapat meningkatkan kepedulian terkait dampak yang ditimbulkan dari penggunaan ponsel pintar pada remaja sehingga dapat melakukan pencegahan serta pendidikan terkait penggunaan ponsel pintar pada anak sedini mungkin. Perawat diharapkan mampu menjadi edukator dan fasilitator mengenai pentingnya kualitas tidur bagi remaja. Peneliti merekomendasikan penelitian lebih lanjut terkait penggunaan ponsel pintar dan kualitas tidur pada kelompok usia remaja selain siswa SMA. Peneliti juga menyarankan adanya penelitian multivariat yang berhubungan dengan kualitas tidur selain penggunaan ponsel pintar.
The phenomenon of smartphones ownership among adolescents has increased significantly every year. The use of smartphones before going to bed at night can reduce the ability of adolescents to fall asleep during the night. Reduced hours of sleep continuously not only affects the health of adolescents, but can also disrupt cognitive function and affect daily activities. This study aims to identify the correlation between the intensity of smartphone usage and sleep quality among high school students. This study used correlative analytic research design with cross sectional approach. High school students sample were selected by cluster sampling technique. The sample of this study amounted to 106 people, consisted of two high school in East Jakarta region. The instruments used in this study were consist of Smartphones Addiction Scale Short Version for the intensity of smartphones usage and Pittsburgh Sleep Quality Index for sleep quality. This study used Chi square statistical test. The result showed a significant correlation between the intensity of smartphone usage with sleep quality p 0,001 5 . Therefore, the researcher hope parents can raise awareness related to the impact of smartphones usage in adolescents so they can do prevention and education related to the smartphones usage to their children as early as possible. Nurses are expected to become educators and facilitators about the importance of sleep quality for adolescents. Researcher recommend further research regarding the smartphones usage and sleep quality in adolescent age group other than high school students. Researcher also suggested a multivariate study related to sleep quality in addition to the smartphones usage.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wardayani
Abstrak :
ABSTRAK
Gawai merupakan istilah untuk beberapa alat teknologi seperti komputer, laptop, smartphone, tablet, ipad. Perkembangan sosial ialah pengembangan kemampuan anak yang didalamnya terbentuk hubungan antar orang dewasa dan hubungan antar teman dekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia saat pengenalan gawai dengan perkembangan sosial anak usia pra sekolah. Penelitian dilakukan menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan jenis analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan kepada 137 anak yang dipilih berdasarkan simple random sampling. Didapatkan hasil bahwa anak yang mengenal gawai sejak usia dini sebanyak 92 orang 67,2 dan yang sudah sesuai usia mengenal gawainya sebanyak 45 orang 32,8 . Hasil penelitian ini diuji menggunakan rumus Chi Square ?=0,05 yang menghasilkan bahwa usia saat pengenalan gawai P=0,001 berhubungan dengan perkembangan sosial anak usia pra sekolah. Dari hasil penelitian ini diperlukan adanya pemberian materi mengenai dampak pengenalan gawai pada anak. Peran perawat ialah memberikan edukasi tentang perkembangan sosial anak usia pra sekolah dan pengaruh gawai terhadap perkembangan sosial tersebut.
ABSTRACT
Gadget is a term for some technological tools such as computers, laptop, smartphones, tablets, ipads. Social development is the development of the ability of children in which formed relationships between adults and relationships between close friends. This study aims to determine the correlation between gadgets introduction in early Childhood with the social development of pre school age. The research was conducted using quantitive research design with correlational analytic type with cross sectional approach done to 137 children selected based on simple random sampling. The results of this study indicate the frequency and percentage of respondent characteristics. The result shows that Children who know gadgets since early age are 92 people 67.2 and those who know gadgets in the right age are 45 people 32.8 . The results of this study were also tested using the Chi Square formula 0.001 related to the social development of pre school age. From the results of this study required the provision of material about the impact of early gadgets introduction in children. The role of nurses is to educate the social development of pre school age children and the effect of the gadgets on social development.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Raihani
Abstrak :
Rumah Sakit terkadang menciptakan suasana yang traumatis dan stres bagi anak-anak dan keluarga. Perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada anak yang menjalani perawatan rawat inap perlunya menekankan pada filosofi perawatan atraumatik. Dalam menerapkan perawatan atraumatik ini perlu memperhatikan beberapa hal agar perawat dapat menjalankan perawatan atraumatik dengan baik dan benar. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan penerapan perawatan atraumatik oleh perawat anak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan data melalui pengisian kuesioner dengan link gform. Hasil penelitian ini didapatkan adanya hubungan pada sikap perawat, dukungan orang tua, dan dukungan fasilitas rumah sakit dengan penerapan perawatan atraumatik. Kemudian tidak adanya hubungan mengenai pengetahuan perawat dengan penerapan perawatan atraumatik. Penelitian ini merekomendasikan untuk memberikan pelatihan mengenai penerapan perawatan atraumatik khususnya bagi perawat yang menjalankan asuhan keperawatan pada pasien anak dan bagi peneliti selanjutnya dapat memperlus karakteristik responden, dapat dilakukan ditempat yang berbeda sehingga daat memberikan hasil penelitian yang lebih baik. Kata kunci : perawat anak, perawatan atraumatik, rumah sakit. ......Hospitalization sometimes creates a traumatic and stressful condition for children and families. Nurses who provide nursing care to treat inpatient children need to apply the philosophy of atraumatic care. In implementing atraumatic treatment, several things need to pay attention to so that nurses can carry out atraumatic treatment properly and correctly. The research is to identify factors related to with the application of atraumatic care by paediatric nurses. This research’s method using quantitative with a cross-sectional approach. Collecting data through by filling out a questionnaire with the g-form link. The results of this study showed that there was a relationship between nurses' attitudes, parental support, and hospital facility support with the implementation of atraumatic care. Then there is no relationship between nurses' knowledge and the application of atraumatic care. This research recommends providing training regarding the application of atraumatic care, especially for nurses who provide nursing care for pediatric patients and for future researchers to expand the characteristics of respondents, it can be done in different places so that it can provide better research results.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Elfrida
Abstrak :
Nyeri pemasangan infus merupakan nyeri yang paling sering dialami oleh anak saat hospitalisasi. Sayangnya, intervensi berbasis bukti untuk mengelola nyeri akibat prosedur ini kurang dimanfaatkan di ruang Unit Gawat Darurat (UGD). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas Buzzy terhadap nyeri saat pemasangan infus pada anak usia sekolah di UGD. Penelitian ini menggunakan desain analitik kuantitatif quasi experimen dengan pendekatan posttest only control grup. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling dan diteliti pada 48 responden. Penelitian ini dilakukan pada anak usia sekolah 6-12 tahun yang diberikan tindakan pemasangan infus dengan kategori triase 2. Instrumen pada penelitian ini menggunakan VAS untuk menilai nyeri pada responden. Uji statistik yang digunakan adalah uji T-independen tidak berpasangan. Hasil yang didapatkan adalah terdapat perbedaan bermakna secara statistik rerata skala nyeri antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi (nilai p=0,017). Kesimpulan: Penggunaan Buzzy efektif menurunkan nyeri pada anak usia sekolah saat dipasang infus di UGD. Dari hasil penelitian ini, penggunaan Buzzy direkomendasikan sebagai distraksi yang rutin digunakan kepada anak usia sekolah saat dipasang infus terutama di UGD. ......Intravenous catheter insertion pain is the most common pain experienced by children during hospitalization. Unfortunately, evidence-based interventions to manage pain from these procedures are underutilized in the Emergency Room (ER). The purpose of this study was to identify the effectiveness of Buzzy to reduce pain during intravenous catheter insertion to school-age children in the ER. This study used a quasi-experimental quantitative analytical design with a posttest only control group approach. Sample selection was carried out by consecutive sampling and examined on 48 respondents. This study was conducted on school-age children 6-12 years who were given the action of intravenous catheter insertion with triage category 2. The instrument in this study used VAS to assess pain in respondents. The statistical test used is an unpaired T-independent test. The result was that there was a statistically significant difference in the mean pain scale between the control group and the intervention group (p value = 0.017). Conclusion: Buzzy was effective in reducing pain in school-age children while intravenous catheter insertion in the ER. From the results of this study, the use of Buzzy is recommended as a distraction that is routinely used for school-age children when installed infusions, especially in the ER.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library