Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kamelia Naser
"Serbuk “DF” merupakan suplemen yang mempunyai komposisi berupa DRibosa, L-Karnitin fumarat, Koenzim Q10 dan magnesium. Suplemen ini di duga dapat meningkatkan trombosit, kadar hemoglobin, kadar hematokrit dan
diharapkan dapat membantu penyembuhan penyakit demam berdarah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa serbuk DF dapat meningkatkan jumlah trombosit, kadar hemoglobin, kadar hematokrit, dan bentuk sel darah pada tikus yang dibuat anemia. Serbuk “DF” diberikan secara oral pada 35 ekor tikus jantan yang masing-masing diberikan kedalam lima kelompok. Kelompok I merupakan
kelompok kontrol normal dan kelompok II adalah kelompok kontrol anemia hanya diberikan larutan CMC 0,5%, sedangkan kelompok III, IV dan V masingmasing
diberikan dosis sebesar 5.4 g/kg bb tikus, 10.8 g/kg bb tikus dan 21.6 g/kg bb tikus. Darah diambil pada keadaan anemia dan pada hari ke-6 setelah pemberian obat untuk dilakukan penghitungan jumlah trombosit, penetapan kadar
hemoglobin dan kadar hematokrit. Hasil uji statistik ANAVA menunjukkan perbedaan secara bermakna antar kelompok perlakuan maupun dengan kelompok kontrol normal dan kontrol anemia (a ≤ 0,05). Pengamatan bentuk sel darah dinilai dengan cara membandingkan kelompok kontrol sebagai bentuk sel darah yang normal dengan kelompok variasi dosis. Dari pengamatan mikroskopis,
bentuk sel darah pada tikus antara kelompok dosis I, II, III, menunjukkan bentuk sel darah yang normal, dibandingkan pada saat anemia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Serbuk “DF” selama 6 hari mempengaruhi jumlah trombosit, kadar hemoglobin, kadar hematokrit dan bentuk sel darah tikus putih adalah dosis II."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], 2010
S33085
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Normalita Setiani
"Eksipien koproses adalah kombinasi dua atau lebih eksipien yang memiliki keuntungan kinerja yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan campuran fisik biasa. Pada penelitian ini, eksipien koproses dibuat dengan mengkombinasikan pragelatinisasi pati singkong (PPS) dan natrium karboksimetilselulosa (Na CMC) dengan rasio 2:1, 3:1 dan 4:1 kemudian dikarakterisasi secara fisik, fungsional dan kimia. Setelah itu, eksipien koproses 2:1 akan dibuat sebagai matriks hidrofilik pada sediaan mikrosfer yang mengandung natrium diklofenak sebagai model obat dengan metode semprot kering. Mikrosfer tersebut kemudian dikarakterisasi meliputi morfologi, perolehan kembali, kadar air, distribusi ukuran partikel, daya mengembang, efisiensi penjerapan, dan pelepasan obat secara in vitro pada dapar fosfat pH 7,2. Karakterisasi eksipien koproses secara fisik menunjukkan bahwa eksipien koproses 2:1, 3:1 dan 4:1 memiliki warna putih sampai putih agak kuning, bentuk permukaan yang tidak beraturan, distribusi ukuran partikel berkisar antara 63- 179 µm, suhu leleh antara 71,7-73,9ºC; kadar air 10,1 -10,6%; karakterisasi secara fungsional memiliki kekuatan gel antara 59-109,84 g/cm2 , viskositas antara 1180 880000 cps; dan karakterisasi secara kimia menunjukkan tidak terjadi perubahan gugus fungsi. Mikrosfer yang dihasilkan memiliki bentuk sferis agak cekung dengan diameter ukuran partikel berkisar antara 3-60 µm, kadar air 5,45-5,84%, efisiensi penjerapan berkisar antara 115-120,54% dan persentase daya mengembang 506-1170 sedangkan perolehan kembali semakin menurun dengan meningkatnya konsentrasi eksipien koproses. Kumulatif pelepasan obat secara in vitro pada formula I adalah 86,54% sedangkan pada formula II 80,27%. Meningkatnya konsentrasi eksipien koproses dalam formula dapat menurunkan persen kumulatif pelepasan obat dari mikrosfer."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], 2010
S33115
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Suci Wahyuni
"Senyawa 2-(4-hidroksibenzilidena)-6-benzilidenasikloheksanon
merupakan senyawa karbonil á,â tidak jenuh yang termasuk dalam turunan
2,6-dibenzilidenasikloheksanon. Beberapa senyawa dari turunan 2.6-
dibenzilidenasikloheksanon telah terbukti mempunyai aktivitas inhibitor
siklooksigenase meskipun aktivitasnya masih rendah. Senyawa 2-(4-
hidroksibenzilidena)-6-benzilidenasikloheksanon disintesis melalui dua tahap.
Langkah pertama adalah sintesis 2-benzilidenasikloheksanon dengan
mereaksikan benzaldehida dan sikloheksanon dalam suasana basa. Hasil
sintesis ini direaksikan dengan p-hidroksibenzaldehida dalam suasana asam.
Hasil yang diperoleh dimurnikan dengan cara rekristalisasi dan dikarakterisasi
dengan pemeriksaan titik lebur, kromatografi lapis tipis, spektrometri infra
merah dan spektrometri 1H-NMR. Sintesis 2-(4-hidroksibenzilidena)-6-
benzilidenasikloheksanon menghasilkan rendemen sebanyak 41,46 %. Data
spektrum infra merah dan 1H-NMR menunjukkan hasil sintesis adalah
senyawa 2-(4-hidroksibenzilidena)-6-benzilidena sikloheksanon yang
diharapkan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32693
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Restalita
"Interaksi obat pada peresepan pasien lanjut usia perlu mendapat perhatian penting,
mengingat kondisi patologis dan fisiologis pada pasien lanjut usia yang berubah
seiring bertambahnya usia, sehingga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap
obat yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
intervensi yang dilakukan setelah pemberian informasi kepada dokter yang
meresepkan mengenai kejadian interaksi obat yang ditemukan pada peresepan
pasien lanjut usia yang berobat ke Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok periode
Januari dan April 2010. Metode yang digunakan pada penelitian bersifat deskriptif
analisis dalam bentuk one group pretest-postest yang dilakukan secara
retrospektif-prospektif pada data sekunder berupa resep pasien lanjut usia. Hasil
yang diperoleh setelah pemberian intervensi, adalah interaksi obat yang bermakna
klinis ditemukan 9 kejadian pada bulan Januari lalu turun menjadi 6 kejadian pada
bulan April. Sedangkan interaksi obat yang tidak bermakna klinis ditemukan 41
kejadian pada bulan Januari lalu turun menjadi 22 kejadian pada bulan April.
Pengujian secara statistik menunjukkan jika intervensi yang dilakukan tidak
mengalami perubahan pada jumlah kejadian interaksi obat, namun secara manual
terlihat adanya perubahan terhadap jumlah kejadian interaksi obat baik yang
bermakna klinis maupun tidak bermakna secara klinis, serta diketahuinya pola
peresepan pasien lanjut usia di puskesmas Pancoran Mas kota Depok."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33198
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ivana Valencia
Depok: Universitas Indonesia, 2010
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library