Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tuba Arshad
"Karena berkurangnya anggaran pemeliharaan dan kurangnya pengawas jembatan yang berkualifikasi serta tidak adanya strategi inspeksi jembatan yang tepat, departemen manajemen jembatan dari Otoritas Jalan Raya Nasional (NHA) Pakistan perlu mengembangkan strategi pemeliharaan dan inspeksi yang hemat biaya untuk pemeliharaan jembatan. Berdasarkan penelitian sebelumnya, saat ini, Otoritas Jalan Raya Nasional (NHA) memiliki sekitar 5.000 jembatan di seluruh negeri dan menurut survei, sekitar 30 persen di antaranya tidak memenuhi standar atau tidak berfungsi. Masalah seperti ini dapat dilihat di sebagian besar jalan raya nasional di Pakistan. Tapi seperti diketahui fakta bahwa Pakistan tidak memiliki cukup kekayaan untuk dialokasikan untuk perbaikan jembatan dan oleh karena itu hanya PKR 500 hingga 600 juta yang dialokasikan setiap tahun untuk memelihara dan merenovasi total lebih dari 5000 jembatan. . Selain itu, kurangnya keahlian insinyur inspeksi jembatan di NHA membuat kondisi jembatan semakin buruk. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan strategi dan rekomendasi untuk memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi prosedur dan implementasi inspeksi jembatan di Pakistan. Studi ini juga akan berguna bagi departemen Transportasi di Pakistan.

Due to the dwindling maintenance budget and lack of qualified bridge inspectors and no proper bridge inspection strategy the bridge-management department of National Highway Authority (NHA) Pakistan need to develop cost-effective maintenance and inspection strategies for the maintenance of bridges. According to the previous studies at   the moment, National Highway Authority (NHA) owns about 5000 bridges in number across the country and according to a survey, about 30 percent of them are either not up to the mark or are out of service. Such problems can be seen in most of the national highways in Pakistan. But as it is a known fact that Pakistan has not got enough fortune to be allocated for the bridge repairs and hence only PKR 500 to 600 million is assigned yearly to maintain and renovate in total over 5000 bridges. In addition to this, the lack of expertise of bridge inspection engineers at NHA make the condition of bridges worse.   The main aim of this study to develop strategies and recommendations to improve factors affecting bridge inspection procedure and implementation in Pakistan. This study will also be useful for the Transportation department in Pakistan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityamaspurbo Nurwahyu Wibowo
"Dunia industri konstruksi, khususnya di Indonesia, meningkat secara masif setiap tahunnya, ironisnya, perkembangan tersebut diikuti juga oleh angka kegagalan konstruksi yang cukup signifikan. Berbagai cara telah dilakukan untuk mengimprovisasi keadaan tersebut, seperti menjamin pelaksanaan dan manajemen mutu sesuai dengan standarisasi internasional ISO, serta melengkapinya dengan peralatan dan material yang mutakhir. Akan tetapi, masih saja terdapat insiden yang terjadi pada proyek yang dikerjakan oleh berbagai perusahaan tersebut. Hal tersebut mengindikasikan bahwa diperlukannya pendekatan secara non-teknis yang menyasar pada sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam suatu proyek tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menguji tingkat pengaruh budaya profesi terhadap persepsi setiap karyawan perusahaan konstruksi dalam memandang mutu dan menghasilkan strategi peningkatan mutu hasil pekerjaan konstruksi berbasis budaya profesi. Analisis pada penilitian ini dengan menggunakan 50 data responden yang diolah dengan menggunakan SPSS. Berdasarkan hasil studi literatur, validasi pakar, dan kuesioner responden diperoleh 1 variabel dan 4 indikator yang mempengaruhi mutu hasil pekerjaan konstruksi, serta 8 strategi peningkatan mutu hasil pekerjaan pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia berbasis budaya profesi.

The construction industry, particularly in Indonesia, has been experiencing massive growth each year. Ironically, this development has been accompanied by a significant increase in construction failures. Various measures have been implemented to improve this situation, such as ensuring quality management and execution in line with international ISO standards, as well as equipping projects with state-of-the-art tools and materials. However, incidents still occur in projects handled by various companies. This indicates the need for a non-technical approach that targets the human resources (HR) involved in specific projects. This research aims to identify and test the influence of professional culture on the perception of employees in construction companies regarding quality and to develop strategies for improving the quality of construction work based on professional culture. The analysis in this study uses data from 50 respondents, processed with SPSS. Based on the results of literature review, expert validation, and respondent questionnaires, one variable and four indicators were identified that affect the quality of construction work, along with eight strategies for improving the quality of work in construction service companies in Indonesia based on professional culture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Gustaf
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh budaya profesi terhadap preferensi reward pekerja pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia dengan menggunakan indikator budaya profesi diantaranya kekuasaan, risiko, pelayanan, waktu, dan tim (Herkenhoff, 2009). Adapun indikator reward yang digunakan pada penelitian ini yang dikemukakan oleh Bussin (2011) diantaranya reward finansial, reward non-finansial, dan benefits. Dengan studi literatur dan valildasi pakar (Sugiyono, 2009; Moleong, 2017), penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memvalidasi berbagai indikator budaya profesi dan indikator reward. Adapun pakar yang terlibat dalam penelitia ini dengan pengalaman kerja minimal 10 tahun terkait kedua bidang tersebut (Nunally & Bernstein, 1967), diharapkan hasil validasi tersebut dapat memberikan gambaran tentang budaya profesi mempengaruhi preferensi reward pekerja. Hasil akhir pada penelitian ini adalah merancang sistem reward yang sesuai berdasarkan budaya profesi dan preferensi pekerja guna memberikan manfaat dan kontribusi nyata bagi pengembangan industri konstruksi di Indonesia (Wardahni, 2020; Sekaran, 2006).

This research aims to investigate the influence of professional culture on employee reward preferences in construction service companies in Indonesia using indicators of professional culture including power, risk, service, time and team (Herkenhoff, 2009). The reward indicators used in this research proposed by Bussin (2011) include financial rewards, non-financial rewards and benefits. With literature studies and expert validation (Sugiyono, 2009; Moleong, 2017), this research aims to identify and validate various indicators of professional culture and reward indicators. As for the experts involved in this research with work experience of at least 10 years related to these two fields (Nunally & Bernstein, 1967), it is hoped that the validation results can provide an overview of professional culture influencing employee reward preferences. The final result of this research is to design an appropriate reward system based on professional culture and worker preferences in order to provide real benefits and contributions to the development of the construction industry in Indonesia (Wardahni, 2020; Sekaran, 2006)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library