Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Febrian Rachmadi
Abstrak :
Malocclusion is a clinical symptom, in which the teeth of maxilla and mandible are not located at the proper location. If malocclusion left untreated, it can lead to complications in the digestive system, headache, and periodontal disease disorders. Malocclusion problems involving abnormalities of teeth, bones, and muscles around the jaw are obligation of orthodontic specialists to treat them. The treat-ments can be varying based on the type of malocclusion, including tooth extraction and tooth braces. To know certain degree of malocclusion experienced by the patient, an assessment method called Peer Assessment Rating (PAR) Index is usually used by the specialist. To help the works of orthodontic specialists in Indonesia, a new automated calculation system based on 2D image of tooth model for PAR Index is being developed. In this paper, the calculation system for over-jet, open-bite, and teeth segmentation is developed. The result of the developed system is then compared with manual assess-ment done by orthodontic specialist, in order to verify the accuracy of the system.
Maloklusi adalah gejala klinis dimana gigi pada rahang atas dan rahang bawah tidak terletak pada posisi yang semestinya. Apabila tidak dirawat, maloklusi dapat mengakibatkan komplikasi pada sis-tem pencernaan, sakit kepala, dan gangguan penyakit periodontal. Masalah maloklusi yang melibat-kan kelainan gigi, tulang, dan otot sekitar rahang merupakan kewajiban dokter gigi spesialis ortodonti untuk merawatnya. Perawatan yang dilakukan melingkupi tindakan pencabutan gigi dan perawatan tanpa pencabutan gigi yang biasa dilakukan menggunakan kawat gigi. Untuk mengetahui dengan pasti kasus maloklusi yang dialami oleh pasien, digunakanlah sebuah metode penilaian bernama in-deks PAR (Peer Assessment Rating). Untuk membantu meringankan tugas dokter spesialis ortodonti yang jumlahnya masih terbatas di Indonesia (402 dokter spesialis ortodonti se-Indonesia pada tahun 2010 menurut data dari Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi (AFDOGI)), maka dikembangkanlah sistem penghitungan indeks PAR otomatis menggunakan metode computer vision pada citra model gigi 2D. Pada penelitian ini, dikembangkan metode untuk menghitung 2 (dua) buah komponen peni-laian indeks PAR, yaitu Jarak Gigit dan Gigitan Terbuka. Selain itu, dikembangkan pula segmentasi gigi untuk model gigi terbuka yang akan digunakan untuk menghitung 6 (enam) buah komponen penilaian lainnya. Hasil penghitungan menggunakan metode computer vision akan dibandingkan de-ngan penghitungan secara manual oleh dokter spesialis ortodonti untuk mengevaluasi tingkat akurasi perhitungan secara otomatis.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Intrauterine growth restriction (IUGR) is one of many fetal abnormalities, which has high contribution on maternal mortality rate and perinatal mortality rate in Indonesia. Apparently, IUGR impact can be reduced if only the symptoms are detected earlier and the correct treatment is applied. However, fetal growth detection and monitoring process in Indonesia is obstructed because the number of physicians is very limited and ultrasonography (USG) devices are expensive. Moreover, both the physicians and USG devices are only available in big cities. To answer those problems, this research proposed an intelligent system that can provide fetal growth telemonitoring in rural areas. This system consists of three components: portable USG device, mobile application which is developed using Android ope-rating system, and server application which is developed using Django. The main feature of this sys-tem is automatic fetal head parameter detection and its ability to operate in the limited internet access environment. In this system, automatic fetal head parameter detection uses RHT method to approxi-mate fetal head?s ellipse shape. Experiment result shows that RHT detection ability with Δellipse ave-rage of 79.564 and running time average of 0.373 second.

Intrauterine growth restriction (IUGR) adalah salah satu dari banyak kelainan janin yang memiliki kontribusi tinggi pada angka kematian ibu dan angka kematian perinatal di Indonesia. Ternyata, dampak IUGR dapat dikurangi jika hanya gejala terdeteksi sebelumnya dan pengobatan yang tepat segera diterapkan. Namun, deteksi dan pemantauan proses pertumbuhan janin di Indonesia terhambat karena jumlah dokter sangat terbatas dan perangkat ultrasonografi (USG) yang mahal. Selain itu, dok-ter dan perangkat USG hanya tersedia di kota-kota besar. Untuk menjawab permasalahan tersebut, pe-nelitian ini mengusulkan sebuah sistem cerdas yang dapat memberikan telemonitoring pertumbuhan janin di daerah pedesaan. Sistem ini terdiri dari tiga komponen: perangkat USG portabel, aplikasi mo-bile yang dikembangkan menggunakan sistem operasi Android dan server aplikasi yang dikembang-kan menggunakan Django. Fitur utama dari sistem ini adalah automatic fetal head parameter detection dan hal tersebut dapat beroperasi di lingkungan yang memiliki keterbatasan akses internet. Dalam sistem ini automatic fetal head parameter detection menggunakan metode RHT untuk men-dekati elips bentuk janin kepala tersebut. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kemampuan deteksi RHT dengan Δellipse rata-rata 79,564 dan berjalan dalam waktu rata-rata 0.373 detik.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library