Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lily Zerlina S.
"Sejak tanggal 20 April 2000 yang lalu, pemerintah telah memberlakukan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK). Sebenarnya sebelum UUPK, sudah ada produk hukum yang memberikan perlindungan terhadap konsumen, salah satu diantaranya adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan (UUK).
Pada bidang kesehatan, pasien selaku penerima jasa layanan dapat disebut sebagai konsumen, sedangkan rumah sakit sebagai institusi pemberi layanan dapat disebut sebagai pelaku usaha. Majunya sistem informasi yang ditunjang dengan semakin tingginya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat terhadap hukum, membuat mereka semakin mengerti dan berani menuntut haknya apabila mereka dirugikan. Untuk itu, RSUP Fatmawati sebagai salah satu rumah sakit pemerintah yang akan diPERJANkan telah melakukan beberapa upaya antisipasi, diantaranya adalah penataan peraturan internal sesuai dengan jenis, jumlah dan fasilitas layanan.
Instalasi Rawat Jalan (IRJ) merupakan salah satu sumber dana rumah sakit yang setiap hari melayani pasien dalam jumlah besar. Keadaan ini membuat peluang untuk terjadi gugatan semakin besar. Untuk memperkecil kemungkinan tersebut, perlu dilakukan analisa peraturan internal yang sejalan dengan ketentuan UUPK dan UUK serta peraturan perundangan lain, sehingga mutu layanan dapat diperbaiki dan ditingkatkan.
Disain penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan model penelitian survey pada bulan Juni dan Juli 2001 di IRJ RSUP Fatmawati.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1. Sebagian besar peraturan internal IRJ RSUP Fatmawati bagi perlindungan pasien dan rumah sakit sudah sejalan dengan ketentuan UUPK dan UUK serta peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.
2. Semua peraturan internal IRJ RSUP Fatmawati bagi perlindungan pasien dan rumah sakit sudah dapat diterapkan walaupun pada kondisi tertentu ada beberapa peraturan yang tidak dapat diterapkan sepenuhnya.
3. Masukan masyarakat terhadap peraturan IRJP RSU Fatmawati yang disampaikan melalui loket pengaduan, tata usaha IRJ RSUP Fatmawati dan kotak saran periode April 2000 sampai dengan April 2001, sebagian besar mengeluhkan pelayanan umum/askes tidak/kurang baik/profesional. Sedangkan sebagian kecil lainnya mengeluhkan akan sikap dokter/petugas tidak ramah, dokter datang terlambat dan waktu pelayanan yang lama/lambat.
4. Sebagian besar saran yang diberikan oleh pelanggan adalah peningkatan pelayanan pasien umum/askes, jumlah dokter/petugas ditambah dan perbaikan perilaku dokter/petugas.
5. Sebagian besar rekomendasi yang diberikan peneliti berdasarkan analisa peraturan internal IRJ RSUP Fatmawati bagi perlindungan pasien dan rumah sakit adalah berupa penambahan hak dan atau kewajiban pasien dan rumah sakit.
Daftar bacaan: 54 (1986-2001)

Analysis on Internal Regulation of Outpatient Installation at Fatmawati Hospital, on Law of Consumer's Protections 1999 and Law of Health 1992Since 20`h April 2000, government has applied Law No. 8/1999 about Law of Consumer's Protections (ULTPK). Actually, prior to UUPK, there were law products, which provided protection to consumer, one among others is Law No. 23/1992 about Health (UUK).
In health, patient as recipient of service could be considered as consumer, while hospital as institution of service provider could be considered as business doer. Advance of information system that is supported by the growth of education level and community awareness on law make them more understand and dare to fight for their rights if they are being harmed. In that sense, Fatmawati Hospital which will be being PERJAN, Service Company, has done several anticipation efforts, among others are arrangement of internal regulation according to kinds and service facilities.
Outpatient Installation (IRJ) is one fund source of the hospital which everyday provides service to patients in big amount. This situation leads to bigger chance to cause of suit. To minimize such possibility, analysis of internal regulation needs to be done according to the stipulation of UUPK and UUK, and also other regulation of law, so that quality of service can be corrected and improved.
Research design that was done is descriptive research with model of survey research, done in June and July 2001 at Outpatient Installation (IRJ) Fatmawati Hospital.
Results from the research can be concluded that :
1. Most of internal regulation at outpatient installation of Fatmawati Hospital for patient and hospital protection has run according to the stipulation of UUPK and UUK, and also other applied regulation of law.
2. All of internal regulations at outpatient installation of Fatmawati Hospital for patient protection and hospital have been able to be applied even though at a certain condition there were regulation, which cannot be fully applied.
3. Public input on regulation at outpatient installation of Fatmawati Hospital addressed to counter of complaint, management of outpatient installation of Fatmawati Hospital and box of suggestions for period of April 2000 up to April 2001, most of them complained that public service/health insurance (askes) did not good/less professional. While others complained about unfriendliness attitude of doctors/officers, doctors late coming and service which is longer I slower.
4. Most of suggestions given by customers were improvement of service to general patient/askes, increase quantity of doctors/officers and improvement on attitude of doctors/officers.
5. Most of recommendations given by researcher based on analysis of internal regulation at outpatient installation of Fatmawati Hospital for patient and hospital protection are to increase rights and or obligations of patients and hospital.
Bibliography: 54 (1986-2001)"
2001
T10488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
O`om Komariah
"Rumah sakit Fatmawati merupakan rumah sakit vertikal kelas B Pendidikan milik Departemen Kesehatan RI, merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah Jakarta Selatan. Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 117 tahun 2000, maka Rumah Sakit Fatmawati ditetapkan sebagai rumah sakit pemerintah dengan status Perusahaan Jawatan.
Rekam medis adalah salah satu sarana pendukung untuk pelayanan kesehatan pasien di rumah sakit, di mana penyelenggaraan rekam medis dimulai saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan dengan kegiatan pencatatan data medis pasien selama pasien mendapat pelayanan medis di rumah sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta. Hasil dari pemantauan waktu pelayanan rekam medis terhadap 151 berkas rekam medis pasien menunjukan bahwa 95,4 % berkas rekam medis pasien berada di rak penyimpanan berkas rekam medis aktif, 2,6 % berkas rekam medis berada di rak penyimpanan berkas rekam medis in aktif, dan masing - masing 0,7 % berada di ruang rawat dan polildinik. Sedangkan pengembalian berkas rekam medis ke sub bagian rekam medis 61,6 % dilaksanakan setelah seluruh pasien selesai diperiksa oleh dokter, 22,5 % segera setelah pasien selesai diperiksa, dan 15,9 % dilakukan diluar jam kerja. Rata - rata waktu yang diperlukan untuk pelayanan rekam medis di Instalasi Rawat Jalan mulai dari pendaftaran sampai dengan berkas rekam medis diterima di poliklinik adalah 24,82 menit. Rata - rata waktu dari setiap tahapan kegiatan pelayanan rekam medis bervariasi, di mana lama waktu dari pendaftaran sampai persiapan rekam medis adalah 2,67 menit, lama waktu untuk pencatatan pada buku register adalah 3,89 menit, lama waktu untuk pengambilan kembali berkas rekam medis adalah 5,02 menit, lama waktu untuk pencatatan pada buku ekspedisi adalah 4,28 menit, lama waktu untuk penginiman berkas rekam medis adalah 5,42 menit, dan lama waktu penerimaan berkas rekam medis adalah 3,72 menit. Faktor - faktor yang berhubungan dengan kelancaran waktu pelayanan rekam medis antara lain persiapan berkas rekam medis, pencatatan pada buku register, penyeleksian berkas rekam medis per poliklinik pencatatan pada buku ekspedisi, kepadatan rak penyimpanan, keberadaan berkas rekam medis di ruang rawat, keberadaan berkas rekam medis di SMF, keberadaan berkas rekam medis di poliklinik jarak sub bagian rekam medic dengan ruang rawat, jarak sub bagian rekam medis dengan ruang penyimpanan berkas rekam medis in aktif jumlah pasien rawat pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani peminjaman apabila diperlukan untuk kepentingan pasien dan keperluan lainnya.
Dampak nyata dari terjadinya krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia adanya peningkatan pengunjung di Instalasi Rawat Jalan pada tahun 2000 sebesar 35 % dibandingkan tahun 1999. Di mana rata - rata pengunjung per hari 1200 orang. Hal ini tentu saja merupakan suatu beban yang cukup berat bagi rumah sakit Fatmawati khususnya dalam hal penanganan berkas rekam medis pasien. Salah satu indikator mutu pelayanan pasien di rumah sakit Fatmawati adalah waktu tunggu pasien. Waktu tunggu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan berkaitan erat dengan waktu pelayanan rekam medis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang waktu yang diperlukan untuk pelayanan rekam medic di Instalasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Fatmawati dan bagairnana persepsi pasien dan petugas kesehatan serta faktor - faktor apa yang berhubungan dengan waktu pelayanan rekam medis. Metodologi penelitian ini merupakan penelitian survey dengan pengamatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan mempergunakan lembar formulir pemantauan waktu pelayanan rekam medis selama tiga hari dengan harapan jumlah sampel minimal yang diperlukan tercapai. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat yaitu untuk melihat distnibusi variabel bebas dan variabel terikat. Dan analisa bivariat dengan menggunakan uji Pearson's Correlation untuk melihat hubungan waktu pelayanan rekam medis dengan persepsi pasien dan juga persepsi petugas kesehatan. Sedangkan untuk melihat perbedaan persepsi pasien dan persepasi petugas kesehatan terhadap waktu pelayanan rekam medic dilakukan uji statisti ?t sampel berhubungan? (t paired samples correlations) jalan, kerja sama petugas kesehatan dengan petugas rekam medis, ruang kerja petugas rekam medis menjadi satu dengan ruang penyimpanan berkas rekam medic.
Hasil uji statistik menunjukan bahwa semakin pendek waktu pelayanan rekam medis maka semakin baik persepsi pasien atas pelayanan rekam medis ( r = -0,112 dengan p = 0,000 ). Hal yang sama juga terjadi dengan persepsi petugas kesehatan, semakin pendek waktu pelayanan rekam medis ternyata semakin baik pula persepsi petugas kesehatan atas pelayanan rekam medis ( r = - 0,121 dengan p = 0,000 ). Jika persepsi pasien dibandingkan dengan persepsi petugas kesehatan, ternyata di antara keduanya ada perbedaan persepsi (t = 0,451 dengan p = 0,000 ). Maka hasil penelitian menyimpulkan bahwa rata - rata lama waktu pelayanan rekam medis adalah 24,82 menit. Semakin pendek waktu pelayanan rekam medis maka semakin baik persepsi pasien atas pelayanan rekam medis. Hal yang sama juga terjadi dengan persepsi petugas kesehatan, semakin pendek waktu pelayanan rekam medis ternyata semakin baik pula persepsi petugas kesehatan atas pelayanan rekam medis. Jika persepsi pasien dibandingkan dengan persepsi petugas kesehatan, ternyata di antara keduanya ada perbedaan persepsi.
Dengan diketahui rata-rata waktu pelayanan rekam medis di Instalasi Rawat Jalan, maka dapat dipakai sebagai dasar oleh manajemen rumah sakit Fatmawati untuk menetapkan suatu kebijakan tentang standar waktu pelayanan rekam medis di Instalasi Rawat Jalan.

The Fatmawati hospital is categorized as the B class hospital in vertical education owned by the Indonesian Health Department where the hospitals remarry for south Jakarta territory. This hospital has a capability to perform all kinds of specialist and sub specialist services.
Medical record is a supporting tool for health services at this hospital. The performance of medical records begins since the acceptance of a patient in the hospital, continued with registering all patients? data during he gets medical services at the hospital, and finally handling filing in and filing out patient record. One of the impacts of the Indonesian economic crisis increased visitors in Outpatient Department in year 2000 about 35 % compared to 1999. The average visitor comes per day is about 1200 people. This situation absolutely makes a burden to the Fatmawati hospital specifically to the patient's medical record filling. One of the indicators of the patient service quality at Fatmawati Hospital is duration time of waiting for a patient. The waiting time is very connected to the medical record waiting time.
The objectives of this research is to have a picture of time needed by the medical record at the Outpatient Department at Fatmawati Hospital, what is patient's and health official perceptions, and what factors are connected to the medical record services time. The methodology research used is survey using cross sectional descriptive. Data collecting used questioner forms that is based on patient's medical records taken for samples. Data collection took 3 days in July 2001. The data is analyzed by univariat to see the distribution of independent and dependent variables. Bivariant analysis uses Pearson's Correlation to see a correlation time services between patient's and health official perceptions. To see the differences patient's and health official's perceptions towards medical record services using "t paired samples correlation". The samples collected and analyzed in this research are 151 medical record's cards. The results of the univariat analysis shows that 95,4 % medical record's patient are at the filing selves of the active medical records, 2,6 % at the filing selves of inactive medical record, and 0,7 % at inpatient rooms and outpatient rooms. The return medical records to medical record department is 61,6 % after all patient services has finished to physical examination by doctors, 22,5% soon after a patient has finished to physical examination by doctor, and 15,9% return medical record after out of working time. Average time of medical record services on outpatient department at Fatmawati hospital is 24.82 minutes, It is distributed by 2.67 minutes for preparing medical records, 3.89 minutes for registration in registration books, 5.02 minutes for retrieving medical, 4.28 minutes for registration of expedition book, 5.42 minutes for sending medical record, and 3.72 minutes for receiving medical record by nurse at the polyclinic. The factors which are correlated with medical record services time are: preparing medical record, registration on registration and expedition book, selection of medical record by policlinic, the density of filing selves, the existing of medical record at inpatient and outpatient rooms, the existing medical record at doctor's office, the distance between medical record department with inpatient room and the filing selves of in active medical records, the sum outpatient per day, coordinating between health staff and medical record staff and the working room of medical record staff and file room medical record becomes one.
The result from the bivariat analysis using Pearson correlation is to know how is the correlation between medical record services time to patient's and health official's perceptions, to show correlation coefficient ( r ) between - 0,112 and - 0,121 and p value = 0,000, means that the shorter medical record services time, the better the perceptions of patient's and the health officials' with patient's perceptions compared to health official?s perception, in fact that both has differences perceptions (t = 0.451 and 0.000). Conclusion of the research is that the average medical record services time on outpatient department at Fatmawati hospital is 24.82 minutes, if comparing with the average visitors per day about 1200 peoples, it shows that the shorter medical record services time will be the better patient perception on medical record services. And so the shorter medical record services time will be the better health official perception on medical record services. By knowing the average of medical recording services time, the management can make a policy to decide a standard of medical record services time on outpatient department at Fatmawati Hospital.
Medical record linkage
"
2001
T3636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library