Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfarih Faza
"Bencana merupakan hal yang mengancam nyawa manusia dan seringkali memakan korban. Ketika terjadi bencana, SAR dengan sigap mencari, menolong korban, dan memetakan lingkungan dengan cepat. Namun pada waktu-waktu tersebut merupakan saat yang berbahaya untuk mencari korban dan rawan bertambahnya korban. Quadcopter diaplikasikan untuk membantu mencari korban bencana. Pada Quadcopter disematkan sebuah kamera untuk mencari korban. Selama proses pencarian kamera akan mengambil gambar dan mendeteksi korban. Deteksi objek SSD dengan beberapa modifikasi digunakan untuk mendeteksi korban yaitu objek manusia. SSD modifikasi memiliki kemampuan waktu deteksi sebesar 214.37 ms dan tingkat presisi 99.7%. Selanjutnya, quadcopter akan mendekati objek yang terdeteksi. Pengendalian quadcopter untuk mendekati objek menggunakan Proportional Integral Derivative. Selama proses sistem merekam sensor IMU dan GPS pada quadcopter untuk mendapatkan lintasan quadcopter.

Disaster is jeopardize for human being and oftentimes cost a risk of human life. After a disaster happened, SAR would be deployed to search victim, help them, and mapping disaster’s area quickly. However, after a disaster happened is a dangerous time to find the victim and prone to more risk of human life. Quadcopter used to help find the victim. The quadcopter is attached a camera to detect the victim. During the finding process, camera will capture an image detect of victim. SSD object detection is used to detect human object with a modification to yield more detection accuracy. Modified SSD have detection time performance 214.37 ms and precision 99.7%. Then quadcopter approach to the detected object. The quadcopter approaching process to object by Proportional-Integral-Derivative (PID). During this process, IMU Sensor and GPS of quadcopter are recorded to be processed and gathered the quadcopter trajectory."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmansyah
"Pembuatan polikristal Copper Galium Diselenide (CuGaSe2) telah dilakukan dengan menggunakan tungku horizontal zona temperatur tunggal. Unsur-unsur penyusun dicampur, dilelehkan dan selanjutnya didinginkan sehingga menghasilkan polikristal. Kristal yang dihasilkan dikarakterisasi meliputi identifikasi struktur menggunakan XRD (X Ray Diffraction), analisis reaksi kimia selama penumbuhan menggunakan DTA (Differensial Thermal Analysis) dan komposisi unsur menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy).
Kristal yang dihasilkan secara visual cukup baik dan tidak menempel pada dinding ampoule. Struktur kristal sampel adalah chalcopyrite. Berdasarkan pengukuran diperoleh nilai parameter kisi ingot a=b, secara berurutan untuk ingot bagian atas, tengah dan bawah adalah 5,613 A; 5,612 A dan 5,615 A; dan nilai c adalah 11,014 A; 10,992 A dan 11,013 A."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T3158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Pandu Wijaksono
"Bahan bakar nabati menjadi salah satu alternatif menggantikan bahan bakar fosil. Salah satu bahan dasar yang digunakan dalam penyediaan bahan bakar nabati adalah pohon jarak. Pohon jarak diuntungkan karena jarak bukan sumber non-pangan. Sintesis minyak nabati dapat menghasilkan biofuel, seperti biogasoline, bioavtur, bioLPG, dan renewable diesel yang ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tahapan daur hidup produksi BBN dengan metode yang digunakan adalah Life Cycle Assessment (LCA), dengan lingkup cradle-to-gate yang meliputi tahap pembukaan lahan, perkebunan, ekstraksi minyak, sintesis BBN, dan transportasi distribusi, untuk mengetahui emisi yang dihasilkan dari semua proses tersebut seperti Analisis ditinjau dari aspek emisi, yaitu CO2, CH4, N2O, CO, NOx, SOx, dan NMVOCs. Dari keseluruhan proses produksi BBN berbasis jarak, pada tahapan sintesis menghasilkan menghasilkan CO2 terbesar, yaitu senilai 2052% per 1 Ton produk BBN. Hal ini dikarenakan pada sintesis BBN dipengaruhi oleh besarnya utilitas seperti kompresor, pompa, dan heat exchanger. Berdasarkan simulasi unisim, laju alir bahan baku minyak nabati pada proses sintesis BBN berpengaruh terhadap presentase produk terhadap bahan baku minyak jarak, semakin kecil laju alir bahan baku maka yield produk BBN akan semakin tinggi. Didapatkan hasil bahwa yield produk BBN sebesar 79% pada laju alir sebesar 100kg/h, sedangkan pada laju alir 1000kg/h yield produk BBN sebesar 38%. Laju alir berpengaruh sebesar 13% produk samping CO2 terhadap produk BBN. Sehingga, perubahan laju alir bisa dikatakan berpengaruh kecil terhadap emisi CO2 yang dihasilkan.

Biofuels are one of the alternatives to replace fossil fuels. One of the basic materials used in the provision of biofuel is the jatropha tree. The jatropha tree benefits because it is not a non-food source. Synthesis of vegetable oils can produce biofuels, such as biogasoline, bioavtur, bioLPG, and environmentally friendly renewable diesel. This research was conducted to analyze the life cycle stages of biofuel production with the method used is the Life Cycle Assessment (LCA), with a cradle-to-gate scope which includes the stages of land clearing, plantations, oil extraction, biofuel synthesis, and distribution transportation, to determine emissions. the results of all these processes such as analysis in terms of emissions aspects, namely CO2, CH4, N2O, CO, NOx, SOx, and NMVOCs. From the whole process of distance based biofuel production, the synthesis stage produces the largest CO2, which is worth 2052% per 1 ton of biofuel product. This is because the synthesis of biofuels is influenced by the amount of utility such as compressors, pumps, and heat exchangers. Based on the unisim simulation, the flow rate of vegetable oil raw materials in the biofuel synthesis process affects the product percentage of castor oil raw materials, the smaller the flow rate of raw materials, the higher the yield of biofuel products. The results showed that the biofuel product yield was 79% at a flow rate of 100kg / h, while at a flow rate of 1000kg / h the yield of biofuel products was 38%. The flow rate affected by 13% of CO2 byproducts on biofuel products. Thus, changes in flow rate can be said to have little effect on the resulting CO2 emissions."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library